Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DINAMIKA PENANGKAPAN DAN STATUS STOK UDANG DOGOL (Metapenaeus ensis de Haan) DI PERAIRAN BOMBANA DAN SEKITARNYA, SULAWESI TENGGARA Suman, Ali; Hasanah, Ap'idatul; Bintoro, Gatut; Taufik, Muhammad
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 30, No 2 (2024): (Juni) 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jppi.30.2.2024.65-74

Abstract

Tingginya permintaan pasar terhadap udang dogol (Metapenaeus ensis de Haan) telah mengakibatkan tingginya intensitas penangkapan yang jika berlangsung secara terus-menerus akan mengancam kelestariannya. Penelitian tentang status stok merupakan salah satu dasar utama dalam merumuskan pengelolaan menuju pemanfaatannya secara berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status stok udang dogol di perairan Bombana dan sekitarnya, Sulawesi Tenggara. Penelitian dilakukan dari bulan April sampai dengan Nopember 2021 dengan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat tangkap yang digunakan untuk mengusahakan udang dogol adalah pukat dasar (mini trawl) dengan komposisi hasil tangkapannya didominasi udang dogol (M. ensis de Haan) sekitar 26 %. Pola pertumbuhan udang dogol di perairan Bombana dan sekitarnya bersifat allometrik negatif serta perbandingan kelamin jantan dan betina berada dalam keaadan tidak seimbang. Ukuran rata-rata pertama kali tertangkap (Lc) adalah pada panjang karapas 29,8 mm dan ukuran rata-rata pertama kali matang kelamin (Lm) udang dogol adalah pada panjang karapas 31,7 mm. Laju pertumbuhan (K) udang dogol  sebagai 1,0 per tahun dan panjang total maksimum (Loo) sebagai 46,2 mm. Laju kematian total (Z) udang dogol sebagai 4,42, per tahun, laju kematian karena penangkapan (F) dan laju kematian alami (M) masing-masing 1.58 per tahun  dan 2, 84 per tahun. Tingkat pemanfaatan (E) udang dogol adalah 0,36 (72 %) per tahun, dengan demikian status stok udang dogol belum berada pada penangkapan berlebih (overfishing). Agar sumber daya udang masih tetap terjamin kelestariannya, maka masih bisa dilakukan penambahan upaya sekitar 28 % dari jumlah upaya saat ini.The high market demand for Endeavour shrimp (Metapenaeus ensis de Haan) has resulted in high fishing intensity, which, if it continues, will endanger the species' sustainability. Studies of stock status are important for formulating a management for sustainable utilization. The purpose of this study was to determine the stock status of endeavour shrimp in the Bombana and and its surrounding waters. The study was conducted from April to November 2021 using a survey method. The study results revealed that the endeavor shrmp growth pattern in Bombana watwas negative allometric and that the ratio of males and females was unbalanced. The length at first capture (Lc) was 24,9 mm (carapace length) and the length at first maturity (Lm) was at a total carapace length of 31,7 mm. The growth rate (K) as 1,0 per year and the  carapace length maximum (L∞) was 46.a mm. The estimate total mortality rate (Z) was 2.51 per year, the fishing mortality rate (F) and natural mortality rate (M) were 0.91 per year and 1.61 per year, respectively. The exploitation rate (E) was 0.36 (72 %) per year, therefore that the stock status isn’t overfishing. In order to ensure the sustainability of the endeavour shrimp, there are still opportunities for increasing effort about 28 % from the current situation.
ASPEK BIOLOGI DAN TINGKAT PEMANFAATAN UDANG DOGOL (Metapenaeus ensis) DI PERAIRAN MEULABOH Hufiadi, Mr.; Hasanah, Ap'idatul; Putri Pane, Andina Ramadhani
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 4 No. 1 (2020): JFMR
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2020.004.01.24

Abstract

Udang dogol (Metapenaeus ensis) merupakan salah satu komoditas udang yang ditangkap menggunakan alat tangkap pukat dasar di perairan Meulaboh.  Diperlukan informasi ilmiah agar dapat dilakukan upaya pengelolaan sumberdaya udang dogol agar populasinya tetap terjaga dan lestari. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aspek biologi baik struktur ukuran, hubungan panjang karapas dengan bobot tubuh, rasio kelamin, tingkat kematangan gonad, perbandingan ukuran pertama kali tertangkap (Lc) dengan ukuran pertama kali matang gonad (Lm) serta tingkat pemanfaatannya di perairan Meulaboh. Penelitian dilakukan dari April sampai dengan Desember 2018 dengan sampel sebanyak 4.701 ekor baik jantan maupun betina. Struktur ukuran udang dogol 12 – 50 mm dengan dominan pada ukuran 30 mm dengan pola pertumbuhan allometrik negatif. Rasio kelamin udang seimbang antara jantan dengan betina dengan tingkat kematangan gonad tertinggi pada bulan September yang diprediksi sebagai puncak musim pemijahan. Ukuran pertama kali matang gonad (25,95 mm), udang dogol di perairan Meulaboh lebih dahulu matang gonad dari pada ukuran pertama kali tertangkap (28,10 mm) sehingga telah memberikan kontribusi di lingkungan (Lm > Lc). Tingkat pemanfaatan  (E) udang dogol masih rendah (0,35) dan ini menunjukkan masih dapat dilakukan upaya peningkatan penangkapan, dan didukung dengan tidak menggunakan alat tangkap pukat dasar sesuai dengan Permen KP Nomor 2 Tahun 2015.