Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : AGRITEKNO, Jurnal Teknologi Pertanian

Karakteristik Kimia dan Fisik Bubur Instan Berbahan Dasar Tepung Jagung Pulut dan Tepung Kacang Merah Palijama, Syane; Breemer, Rachel; Topurmera, Miranda
AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian Vol 9 No 1 (2020): AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jagritekno.2020.9.1.20

Abstract

People tend to choose their food practically and efficiently presented and made without reducing their nutritional content. The use of red bean flour is needed to replace protein sources while waxy rice flour contributes to carbohydrate replacement. The purpose of this study was to know and to determine the characteristics of instant porridge with the ratio of red bean flour and waxy corn flour. Results showed that the characteristics of instant porridge were influenced by the different ratios between red bean and waxy corn flour on instant porridge ash, protein, fat, fiber, carbohydrate contents as well as ask bulk density and rehydration powder. The ratio between corn and red bean flours of 80% and 20% resulted in instant porridge with moisture, protein, and carbohydrate of 3.44%, 10.8%, and 80.53%, respectively and met the quality standard set by SNI 01-7111.4-2005, an ash content of 1%, a fat content of 0.76% the fiber content of 3.79%, bulk density of 1.03 g/mL, and rehydration power of 2.83 mL/g.: instant porridge, the ratio of red bean, and waxy flour. Keywords: instant porridge, the ratio of red bean and waxy cornflour ABSTRAK Masyarakat lebih memilih makanan yang dikonsumsi secara praktis dalam bentuk penyajian maupun dalam pembuatannya tanpa mengurangi pemenuhan kebutuhan gizi. Penggunaan tepung kacang merah diperlukan sebagai sumber protein dan penggunaan tepung jagung pulut sebagai pengganti karbohidrat. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui dan menentukan karakteristik bubur instan dengan rasio tepung kacang merah dan tepung jagung pulut. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik bubur instan dipengaruhi oleh rasio tepung kacang merah dan tepung jagung pulut yang berbeda terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar serat, kadar karbohidrat, densitas kamba dan daya rehidrasi. Hasil penelitian menunjukkan rasio tepung jagung pulut 80% dan tepung kacang merah 20% memiliki karakteristik kadar air (3,44%), kadar protein (10,8%) dan kadar karbohidrat (80,53%) sesuai SNI 01-7111.4-2005, kadar abu (1%), kadar lemak (0,76%), kadar serat (3,79%), densitas kamba (1.03 g/mL) dan daya rehidrasi (2.83 mL/g). Kata kunci: bubur instan, tepung jagung pulut dan tepung kacang merah
Karakteristik Kimia dan Organoleptik Sirup Gandaria dengan Penambahan Konsentrasi Gula Breemer, Rachel; Palijama, Syane; Jambormias, Julius
AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian Vol 10 No 1 (2021): AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jagritekno.2021.10.1.56

Abstract

“Gandaria” fruit is a seasonal fruit that is easy to prepare but cannot be kept fresh for a long time. Processing technology is important for creating a food product with a longer shelf life and being consumed outside of the season. Processing “gandaria” into syrup is one of the methods. The syrup has a thick and distinctive taste characteristic because it contains 55-65% sugar. This study aimed to determine what sugar concentration is best for producing good “gandaria” fruit syrup. A completely randomized experimental design with one factor, namely the concentration of sugar, i.e., 50%, 55%, 60%, 65%, and 70% repeated three times, was applied in this research. The results showed that sugar concentration treatment produced syrup with total sugar 59,36-65,97%, total acidity 13.48-17.35%. vitamin C 16.47-16.97%, and total soluble solid 39.27-46.43%. Organoleptic characteristics, namely color (rather yellow to yellow), aroma (slightly gandaria aroma), taste (slightly gandaria taste to gandaria taste), thickness (somewhat like to like), overall (somewhat like to like). The best sugar concentration in producing good gandaria syrup was 70%. Keywords: Gandaria; sugar concentration; syrup ABSTRAK Buah gandaria merupakan buah musiman yang mudah dan tidak dapat dikonsumsi dalam bentuk segar dalam waktu yang lama. Penerapan teknologi pengolahan sangat penting untuk menghasilkan produk pangan olahan yang memiliki daya simpan yang lebih lama dan dapat dikonsumsi diluar musim salah satunya adalah mengolah gandaria menjadi sirup. Sirup memiliki karakteristik yang kental dan rasa yang khas karena mengandung gula 55-65%. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi gula yang tepat dalam menghasilkan sirup buah gandaria yang baik. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan satu faktor yaitu konsentrasi gula 50%, 55%, 60%, 65% dan 70%, masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi gula 55-70% menghasilkan total gula sebesar 59,36-65,97%, total asam sebsesar 17,35-13,48%, vitamin C sebesar 16,97-16,47%, dan total padatan terlarut sebesar 39,27-46,43%, dan karakteristik organoleptik warna (agak kuning-kuning), aroma (agak beraroma gandaria), rasa (agak berasa gandaria-berasa ngandaria), kekentalan (agak suka-suka), overall (agak suka-suka). Salah satu perlakuan konsentrasi terbaik adalah perlakuan konsentrasi gula 70%. Kata kunci: Gandaria; konsentrasi gula; sirup