Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KARAKTERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK ABON JANTUNG PISANG KEPOK DENGAN PENAMBAHAN IKAN BELUT (Monopterus albus) Syaifudin, Randy; Augustyn, Gelora H.; Mailoa, Meitycorfrida
INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan Vol 1 No 2 (2021): INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/10.30598/jinasua.2021.1.2.78

Abstract

Abon termasuk makanan ringan atau lauk pauk yang siap saji. Abon dibuat dari daging yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki karakteristik kering, ringan, renyah dan gurih. Pada umumnya daging yang dibuat dalam pembuatan abon yaitu daging sapi atau kerbau. Sebenarnya, semua jenis daging seperti daging ayam, ikan bahkan dari tumbuhan pun bisa di buat abon. Penelitian ini bertujuan menentukan perlakuan konsentrasi terbaik dalam produk abon jantung pisang kepok dengan penambahan ikan belut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan faktor tunggal, yaitu perlakuan perbandingan konsentrasi jantung pisang kepok dan ikan belut yang terdiri dari 4 taraf perlakuan, yaitu : 100 % : 0 %, 75 % : 25 %, 50 % : 50 %, 25 % : 75 %. Perlakuan perbandingan konsentrasi jantung pisang kepok dan ikan belut 25% : 75% pada abon adalah perlakuan terbaik dengan karakteristik kimia dan organoleptik dapat diterima secara keseluruhan.
Penguatan Kapasitas Ibu-Ibu Rumah Tangga untuk Mendukung Penurunan dan Pencegahan Stunting di Kecamatan Baguala, Kota Ambon Damanik, Inta P. N.; Walsen, Anthony; Augustyn, Gelora H.; Titioka, Lodia E.; Hutubessy, Jacky D.
Jurnal Penyuluhan Vol. 21 No. 02 (2025): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25015/21202561652

Abstract

Penurunan dan pencegahan stunting menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk ibu-ibu rumah tangga, di antaranya dengan menyediakan makanan sehat dan bergizi. Bagi masyarakat di Kecamatan Baguala, khususnya di daerah Benteng Karang, Desa Passo sebagai lokasi khusus penanganan stunting di Kota Ambon, pemenuhan sayur sehat masih menjadi kendala karena hanya tergantung dari membeli. Keadaan ekonomi rumah tangga sering menyebabkan kebutuhan sayur tidak terpenuhi. Penelitian ini bertujuan menganalisis kapasitas kelompok ibu-ibu rumah tangga anggota kelompok Arika Ama Ory dalam membudidayakan sayuran secara hidroponik dan mengolah makanan bergizi dan sehat untuk penurunan dan pencegahan stunting serta melakukan upaya untuk meningkatkan kapasitas tersebut. Penelitian dilakukan dengan mengambil kelompok Arika Ama Ory sebagai populasi sekaligus sampel penelitian. Seluruh anggota kelompok dijadikan responden dan sumber data primer. Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas kelompok Arika Ama Ory masih perlu ditingkatkan dan kegiatan sosialisasi dan pelatihan menggunakan pendekatan kelompok berhasil meningkatkan kapasitas kelompok Arika Ama Ory dalam membudidayakan sayuran secara hidroponik dan menyediakan makanan bergizi dan sehat. Diharapkan kelompok ini dapat membantu memenuhi kebutuhan sayur rumah tangga di Benteng Karang Desa Passo sehingga dapat mendukung penurunan dan pencegahan stunting.
PELATIHAN PENGOLAHAN TEPUNG SAGU MENJADI PRODUK TURUNAN BERNILAI TAMBAH J. Polnaya, Febby; C. D. Tuhumury, Helen; Lawalata, Vita N.; Palijama, Syane; Mailoa, Meitycorfrida; Tetelepta, Gilian; Moniharapon, Erynola; Ega, La; Augustyn, Gelora H.; Breemer, Rachel; Picauly, Priscillia; Sipahelut, Sophia G.; G. C. Lopulalan, Cynthia; Timisela, Natelda R.
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 4 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i4.1250-1258

Abstract

Tanaman sagu mampu menghasilkan 20–40-ton pati kering per hektar per tahun. Artinya, 1 juta hektar tanaman sagu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat seluruh rakyat Indonesia. Peningkatan produksi dan diversifikasi produk olahan sagu dapat membuka peluang usaha baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Desa Waesamu di Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, merupakan salah satu desa yang aktif dalam mengolah sagu. Namun dalam pengolahannya belum optimal, karena hasil olahan dalam bentuk bahan setenga jadi yaitu sagu basah. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengolahan produk-produk turunan dari sagu yang memiliki nilai tambah dan nilai jual. Kegiatan pengabdian masyarakat berlangsung di Desa Waesamu melalui tahapan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan kepada ibu-ibu PKK Desa Waesamu. Hasil kegiatan pengabdian yaitu tepung sagu diolah menjadi berbagai produk turunan, seperti kukis sagu keju, kukis sagu kismis, brownies sagu, dan mie sagu. Setiap kelompok mengolah salah satu produk dan mempresentasikan hasilnya kepada seluruh peserta pelatihan. Hasilnya sangat baik dan para peserta bersemangat untuk meningkatkan pengetahuan untuk pengolahan produk sagu menjadi peluang usaha untuk penambahan pendapatan keluarga.