Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Kertha Desa

PERIZINAN SEBAGAI INSTRUMEN DALAM PEMENUHAN RUANG TERBUKA HIJAU KAWASAN PERKOTAAN Satya Weda Putra, Anak Agung Gede; Tanaya, Putu Edgar
Kertha Desa Vol 9 No 6 (2021)
Publisher : Kertha Desa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penulisan jurnal ilmiah ini, antara lain untuk mengetahui dan menganalisis mengenai pengaturan ruang terbuka hijau dikawasan perkotaan berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia, serta pengaturan perizinan terkait ruang terbuka hijau dilihat dari perspektif Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Penelitian ini tergolong penelitian hukum normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan komparatif. Hasil studi menunjukkan pengaturan ruang terbuka hijau dikawasan perkotaan berdasarkan regulasi di Indonesia diatur dalam Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007. Namun selanjutnya justru ditemui adanya perbedaaan antara Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja terkait pengaturan perizinan terkait ruang terbuka hijau, yaitu Pasal 35 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja terdapat sub-klausul dalam Pasal 35 Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang sebelumnya. Kata Kunci: Ruang Terbuka Hijau, Penataan Ruang, Regulasi ABSTRACT The purpose of writing this scientific journal, among others, is to find out and analyze the regulation of green open space in urban areas based on the laws and regulations in Indonesia, as well as licensing arrangements related to green open space seen from the perspective of Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang and Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. This research is classified as a normative legal research that uses a statutory approach and a comparative approach. The results of the study show that the regulation of green open space in urban areas based on regulations in Indonesia is regulated in Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang and Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007. However, it was found that there were differences between Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang and Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja regarding licensing arrangements related to green open spaces, namely Article 35 of Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, sub-clause in Article 35 of Pasal 35 Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang previously. Keywords: Green Open Space, Spatial Planning, Regulation
PENYELARASAN PERATURAN KITAB UNDANG – UNDANG ACARA PIDANA MELALUI JENIS ALAT BUKTI CCTV Sidartha, Ida Bagus Gede Gosala; Tanaya, Putu Edgar
Kertha Desa Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Kertha Desa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah bagaimana peranan CCTV (Closed Circuit Television) sebagai sarana pembuktian yang sah didalam persidangan tentu selayaknya mentaati prasyarat materiil dan formil berdasarkan peraturan perundang - undangan. Berdasarkan atas tujuan penulisan tersebut, metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode penulisan normatif. Hasil yang diperoleh melalui riset ini yakni kitab Undang - Undang Hukum Acara Pidana tidak mengatur mengenai CCTV sebagai alat bukti yang sah oleh sebab itu, agar dapat memberikan kepastian hukum, didalam hukum acara pidana CCTV dikualifikasikan oleh hakim sebagai alat pembuktian yang menunjukan titik terang terhadap suatu tindak pidana. Dalam proses pembuktian perkara pidana dibutuhkan pengaturan yang lebih tegas dan spesifik mengenai CCTV didalam Kitab Undang - Undang Hukum Acara Pidana melalui Rancangan Kitab Undang - Undang Hukum Acara Pidana yang akan datang, karena dalam menjalankan praktek peradilan pidana Kitab Undang - Undang Hukum Acara Pidana dipergunakan sebagai pedoman. Kata Kunci: Alat Bukti, Penyelarasan, Closed Circuit Television (CCTV) ABSTRAK The purpose of this paper is how the role of CCTV (Closed Circuit Television) as a valid means of proof in the trial, of course, must comply with material and formal prerequisites based on statutory regulations. Based on the purpose of writing, the method used in this research is the method of normative writing. The results obtained through this research are that the Criminal Procedure Code does not regulate CCTV as legal evidence, therefore, in order to provide legal certainty, in the criminal procedure law CCTV is qualified by judges as a means of proof that shows a bright spot against a crime. criminal act. In the process of proving criminal cases, a more firm and specific setting is needed regarding CCTV in the Criminal Procedure Code through the upcoming Draft Criminal Procedure Code, because in carrying out the practice of criminal justice the Criminal Procedure Code is used as guidelines. Keywords: Evidence Tool, Coordination, Closed Circuit Television (CCTV)
TINJAUAN YURIDIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN VIRUS COVID 19 DI BALI Yudi Arnawa, Anak Agung Gede; Tanaya, Putu Edgar
Kertha Desa Vol 9 No 5 (2021)
Publisher : Kertha Desa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan yang ingin diperoleh adalah untuk mengetahui serta memahami pengaturan pengendalian dan pencegahan Covid 19 di Provinsi Bali dan memahami mengenai bentuk kebijakan pengendalian dan pencegahan Covid 19 di Provinsi Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian hukum normatif. Hasil penelitian ini adalah regulasi pengendalian covid 19 di Bali diatur dalam Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2021 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 Dalam Tatanan Kehidupan Baru. Bentuk kebijakan pengendalian Covid 19 di Bali yaitu berbentuk peraturan gubernur, surat imbauan Gubernur Bali dan surat edaran Gubernur Bali. Kata Kunci: Pengaturan, Pengendalian, Bentuk Kebijakan, Covid 19 ABSTRACT The objectives to be obtained are to find out and understand the control and prevention arrangements for Covid 19 in Bali Province and understand the form of Covid 19 control and prevention policies in Bali Province. The research method used is a type of normative legal research. The result of this study is that the regulation for controlling COVID-19 in Bali is regulated in the Governor of Bali Province Regulation Number 10 of 2021 concerning the Implementation of Discipline and Law Enforcement of Health Protocols as an Effort for Prevention and Control of Corona Virus Disease 2019 in the New Order of Life. The form of the Covid-19 control policy in Bali is in the form of a governor's regulation, an appeal letter from the Governor of Bali and a circular letter from the Governor of Bali. Keywords: Regulation, Control, Policy Form, Covid 19
PERLINDUNGAN WAJIB PAJAK DALAM PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN ATAS TINDAK PIDANA PAJAK Kereh, Heishiro Alesanro; Tanaya, Putu Edgar
Kertha Desa Vol 12 No 1 (2024)
Publisher : Kertha Desa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penulisan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan hukum pidana pajak dalam hukum positif Indonesia, dan memahami perlindungan yang dapat diberikan terhadap wajib pajak yang dilakukan pemeriksaan bukti permulaan karena dugaan tindak pidana pajak. Tulisan ini menggunakan metode penelitian hukum yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Hasil studi menunjukan bahwa adanya penerapan hukum formil yang berbeda untuk penegakan hukum tindak pidana pajak dengan pemeriksaan bukti permulaan pada tindak pidana pajak. Perbedaanya adalah undang-undang perpajakan mengadopsi hukum acara pidana, namun perihal pemeriksaan bukti permulaan diatur pada PERMENKEU. Dimana kekaburan hukum terlihat karena peraturan menteri keuangan tersebut tidak memberikan perlindungan hukum terhadap subjeknya sebagaimana KUHAP memberikan perlindungan hukum. Adanya disparitas dalam putusan praperadilan yang menguji sah atau tidaknya pemeriksaan bukti permulaan pada tindak pidana pajak, dan belum adanya pengaturan perlindungan hukum sebagai saksi membuat adanya ketidakpastian hukum. This writing is conducted to understand the regulatory framework of criminal tax law in Indonesian positive law and comprehend the protection that can be afforded to taxpayers undergoing preliminary evidence examination due to alleged tax offenses. The paper employs a juridical normative legal research method with a statutory approach and a conceptual approach. The study results indicate the existence of different formal law applications for the enforcement of criminal tax offenses through preliminary evidence examination. The disparity lies in tax laws adopting criminal procedural law, while the regulation governing preliminary evidence examination is stipulated in a minister of finance regulation. Legal ambiguity is apparent as this ministerial regulation fails to provide legal protection to its subjects, unlike the Criminal Procedure Code (KUHAP) which provides legal protection. Disparities in pretrial decisions examining the validity of preliminary evidence examination in tax offenses, coupled with the absence of legal protection regulations for witnesses, contribute to legal uncertainty.