Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POTENSI EKSTRAK AIR DAN ETANOL KULIT BATANG KAYU MANIS PADANG (CINNAMOMUM BURMANII) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM A-GLUKOSIDASE Roswiem, Anna Priangani; Anggriawan, Made B.; Nurcholis, Waras
Jurnal Kedokteran YARSI Vol 23, No 2 (2015): MEI - AGUSTUS 2015
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.452 KB) | DOI: 10.33476/jky.v23i2.114

Abstract

Penelitian mengenai potensi ekstrak air dan etanol 30%, 70%, serta 96% dari kulit batang  kayu  manis Padang (Cinnamomum burmannii) terhadap aktivitas enzim a-glukosidase secara in vitro telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas inhibisi ekstrak air dan etanol (30%, 70% dan 96%) dari kulit batang kayu manis Padang terhadap aktivitas enzim a-glukosidase (dengan akarbosa sebagai kontrol positif), identifikasi senyawa pada ekstrak yang mempunyai daya inhibisi tertinggi dengan GC-MS pyrolisis (Py-GC-MS) serta uji fitokimianya. Kulit batang kayu manis di ekstraksi dengan metode maserasi 3 kali 24 jam.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air dan etanol 30% kayu manis Padang mempunyai daya inhibisi berturut-turut sebesar 94.88% dan 94.51% yang tidak berbeda nyata dengan daya inhibisi a-glukosidase dari akarbosa 1%. Hasil fitokimia menunjukkan adanya kandungan flavonoid, tanin, senyawa fenolik dan karbohidrat, pada kedua ekstrak tersebut.Sedangkan hasil analisis kualitatif pada ketiga ekstrak dengan Py-GC-MS menunjukkan adanya senyawa fenolik-fenolik sederhana seperti pyrocatechol, catechol, guaiacol,dan hidroquinone yang diduga merupakan hasil penguraian senyawa golongan polifenol dan diduga sebagai agen antidiabetik oral. Selain dari itu, kedua ekstrak mengandung 1,6-anhidro-beta-D-glukosapiranosa (Levo glukosan) yang tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah.Research about inhibition activity of aqueous and 30%, 70% and 96% ethanolic bark extracts of Cinnamon Padang (Cinnamomum burmannii) against a-Glukosidase enzyme activities throught in vitro assay has been done. The aim of this research are to determine activity of aqueous and ethanolic (30% 70%, and 96%) bark extracts of Cinnamon Padang against activity of a-glucosidase enzyme (with acorbose as a positive control), identification compunds by GC-MS pyrolysis from those extract that the result showed have the highest inhibition activity and its phytochemical assay. Cinnamon was extracted by maseration method 3 times 24 hours. The result showed that the aqueous and 30% ethanolic extract of cinnamon Padang inhibited a-Glukosidase enzyme on 94.88% and 94.51% respectively, but not significantly different with the inhibition to a-Glucosidase from 1% of acarbose. Those extracts contain flavonoids, tannin, phenolic and carbohydrate compounds, while the qualitative analyzed from those extracts by Py-GC-MS, presence the phenolic compounds such as pyrocatechol, catechol, guaiacol, and hydroquinone from polyphenol compound that act as antidiabetic oral agent. Instead of that, those extracts contain 1,6?anhydro? beta ? D ? glucopyranose (Levoglucosan), but its compound could not increase blood glucose level. 
DETEKSI DNA BABI PADA PRODUK SOSIS MENGGUNAKAN REAL TIME–POLYMERASE CHAIN REACTION (RT–PCR) Mustaqimah, Dewi Nurul; Septiani, Triayu; Roswiem, Anna Priangani
Indonesia Journal of Halal Vol. 3 (2) 2020
Publisher : Pusat Kajian Halal Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/halal.v3i2.10130

Abstract

Sosis adalah salah satu produk olahan daging yang saat ini di Indonesia sudah diperjualbelikan sampai ke pinggiran kota bahkan ke desa-desa. Bahan baku sosis adalah daging sapi, ayam, ikan dan babi. Sampai saat ini harga daging sapi dirasakan oleh banyak konsumen masih sangat mahal. Namun, ternyata produsen sosis banyak yang menjual produknya dengan harga yang sangat murah. Kondisi tersebut dapat menimbulkan kecurigaan dari konsumen jangan-jangan ada penggantian atau pencampuran daging sapi dengan atau oleh daging babi. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kandungan daging babi (DNA babi) pada produk sosis yang dijual di pasar-pasar tradisional di Jakarta dan di gerai-gerai frozen food di perkampungan sekitar Jakarta. Pengujian DNA babi menggunakan metode Real Time Polymerace Chain Reaction (RT-PCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel uji (10 sampel uji) dengan merek yang berbeda baik yang mencantumkan atau tidak mencantumkan logo halal MUI, semuanya tidak terdeteksi mengandung DNA babi.
The Effect of Storage Duration on Fruit Juices Made With or Without the Addition of Yeast Towards Its Alcohol Content Roswiem, Anna Priangani; Septiani, Triayu; Yuliwulandari, Rika
Indonesian Journal of Halal Research Vol. 1 No. 2 (2019): August
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ijhar.v1i2.5753

Abstract

Fruit juice is a healthy beverage. However, we must be careful in handling or consuming such juice, especially in relation to its storage time. The Prophet of Muhammed PBUH in his hadith prohibits to drink fruit juices that have been stored for more than 3 days, as its legal status changes from Halal into Haram.In accordance with the development of science and technology, many methods could be used to measure alcohol content in a sample; such as Gas Chromatography-Mass Spectroscopy method (GC-MS). Therefore the objective of this research was to analyze the alcohol content of various fruit juices made with or without the addition of yeast and  being stored within 1, 2, and 3 days using GC-MS, as well as its relation to the hadith Matn of the Prophet Muhammad PBUH regarding its law. Results showed that alcohol (ethanol) content of various fruit juices : red grapes, green grapes, dates, pomegranate and durian, made without the addition of yeast which stored for 3 days, in consecutive order were 0.524; 0.144; 0.214; 0.143 and 0.314% v/v. While alcohol (ethanol) content of various fruit juices : red grapes, green grapes, dates, pomegranate and durian, made with the addition of 10 g/L yeast were  and stored for 3 days were 0.618; 0.921; 0.901; 0.575 and 1.202% v/v constitutively. Alcohol content of red grapes fruit juices of 0.524% v/v was the highest alcohol content (in juices) which is still Halal to be consumed.
Aktivitas Jus Buah Delima (Punica granatum L.) terhadap Peroksidasi Lipid Darah Tikus yang Diinduksi Parasetamol Roswiem, Anna Priangani; Heryani, Heryani; Apriliana, Dian
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.903 KB) | DOI: 10.30736/jev.v2i2.71

Abstract

Buah delima atau pomegranat (Punica granatum L.) telah dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi daripada tanaman obat lainnya. Aktivitas antioksidan berpotensi menurunkan kadar lipid peroksida (Tiobarbituric Acid Reacting Substances/TBARS). Tujuan  penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas jus buah delima terhadap peroksidasi lipid darah tikus yang diinduksi parasetamol. Empat belas ekor tikus dibagi dalam empat kelompok. Kelompok normal (N) dicekok akuades dan tiga kelompok lainnya (kelompok kontrol positif (PC), kelompok kontrol negatif (KN), dan kelompok jus buah delima (JUS) diinduksi parasetamol (500 mg/kgBB) selama 34 hari. Setelah 17 hari, kelompok yang diinduksi parasetamol, yaitu kelompok kontrol positif (PC) diinduksi Cursil 70  dengan dosis (13,3 mg/kgBB), kelompok jus buah delima  diinduksi jus buah delima (JUS) dengan dosis (500 mg/kgBB), tetapi kelompok kontrol negatif (KN) tetap diinduksi parasetamol (500 mg/kgBB) sampai dengan hari ke–34. Lipid peroksida darah direaksikan dengan asam tiobarbiturat (TBA)1% dan dianalisis dengan spektrofotometer pada λ 352 nm. Kontrol negatif (KN) yang diinduksi oleh parasetamol selama 34 hari, meningkatkan TBARS sebesar 120,66%. Kadar lipid peroksida (TBARS) kelompok PC dan kelompok  JUS dengan dosis (500 mg/kgBB) menurun secara berturut-turut sebesar 8,14% dan 54,79%.