Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Terapi TB Paru Kasus Baru MTB Not Detected Disertai Peningkatan Fungsi Hati: Laporan Kasus Apriliana, Dian; Putri, Dewi Novita; Pangestu, Mulyoto
Sanus Medical Journal Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/sanus.v6i2.18201

Abstract

Tuberculosis (TB) is caused by Mycobacterium tuberculosis and can infect various organs, including the lungs and extrapulmonary. Standard treatment uses anti-TB drugs (OAT) such as rifampicin, isoniazid, ethambutol, and pyrazinamide, which can cause hepatotoxic side effects or Drug-Induced Liver Injury (DILI). This study aims to analyze the incidence of DILI in TB patients receiving OAT FDC therapy. The method used is a case study on a 24-year-old patient who experienced nausea, vomiting, and jaundice after receiving FDC therapy. Laboratory examinations showed increased ALT and AST, indicating DILI. Data were analyzed with periodic monitoring of liver enzymes and clinical changes. The results showed that temporary cessation of OAT and administration of hepatoprotective curcuma supplements were effective in improving liver function. This study suggests routine liver enzyme examination in patients receiving OAT therapy to prevent DILI. Alternative OAT therapy can be considered in patients with severe DILI.   Tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan dapat menginfeksi berbagai organ, termasuk paru dan ekstra paru. Pengobatan standar menggunakan obat anti-TBC (OAT) seperti rifampisin, isoniazid, ethambutol, dan pyrazinamid, yang dapat menyebabkan efek samping hepatotoksik atau Drug-Induced Liver Injury (DILI). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kejadian DILI pada pasien TBC yang menerima terapi OAT FDC. Metode yang digunakan adalah studi kasus pada pasien berusia 24 tahun yang mengalami mual, muntah, dan ikterus setelah menerima terapi FDC. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan ALT dan AST, yang mengindikasikan DILI. Data dianalisis dengan pemantauan berkala enzim hati dan perubahan klinis. Hasil menunjukkan bahwa penghentian sementara OAT dan pemberian suplemen hepatoprotektor curcuma efektif dalam perbaikan fungsi hati. Penelitian ini menyarankan pemeriksaan rutin enzim hati pada pasien yang menerima terapi OAT untuk mencegah DILI. Alternatif terapi OAT dapat dipertimbangkan pada pasien dengan DILI berat.
Aktivitas Jus Buah Delima (Punica granatum L.) terhadap Peroksidasi Lipid Darah Tikus yang Diinduksi Parasetamol Roswiem, Anna Priangani; Heryani, Heryani; Apriliana, Dian
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.903 KB) | DOI: 10.30736/jev.v2i2.71

Abstract

Buah delima atau pomegranat (Punica granatum L.) telah dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi daripada tanaman obat lainnya. Aktivitas antioksidan berpotensi menurunkan kadar lipid peroksida (Tiobarbituric Acid Reacting Substances/TBARS). Tujuan  penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas jus buah delima terhadap peroksidasi lipid darah tikus yang diinduksi parasetamol. Empat belas ekor tikus dibagi dalam empat kelompok. Kelompok normal (N) dicekok akuades dan tiga kelompok lainnya (kelompok kontrol positif (PC), kelompok kontrol negatif (KN), dan kelompok jus buah delima (JUS) diinduksi parasetamol (500 mg/kgBB) selama 34 hari. Setelah 17 hari, kelompok yang diinduksi parasetamol, yaitu kelompok kontrol positif (PC) diinduksi Cursil 70  dengan dosis (13,3 mg/kgBB), kelompok jus buah delima  diinduksi jus buah delima (JUS) dengan dosis (500 mg/kgBB), tetapi kelompok kontrol negatif (KN) tetap diinduksi parasetamol (500 mg/kgBB) sampai dengan hari ke–34. Lipid peroksida darah direaksikan dengan asam tiobarbiturat (TBA)1% dan dianalisis dengan spektrofotometer pada λ 352 nm. Kontrol negatif (KN) yang diinduksi oleh parasetamol selama 34 hari, meningkatkan TBARS sebesar 120,66%. Kadar lipid peroksida (TBARS) kelompok PC dan kelompok  JUS dengan dosis (500 mg/kgBB) menurun secara berturut-turut sebesar 8,14% dan 54,79%.
Edukasi dan Deteksi Astenopia (Mata Lelah) pada Peserta Lembaga Pelatihan Informal Nuraini, Nuraini; Hadi, Kuncoro; Apriliana, Dian; Khumairoh, Anik; Salsabila, Meisya Loventina
Jurnal Inovasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Indonesia Emerging Literacy Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53621/jippmas.v4i1.299

Abstract

Di era modern ini, astenopia (mata lelah) semakin umum terjadi, terutama pada individu yang melakukan aktivitas yang memerlukan fokus dalam jarak dekat, seperti membaca, menjahit, atau menggunakan komputer. Faktor lain seperti kelainan refraksi yang tidak dikoreksi juga meningkatkan risiko astenopia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang astenopia, serta melakukan deteksi dan pemeriksaan mata untuk mengidentifikasi keberadaan astenopia pada peserta. Pengabdian masyarakat dilakukan bekerja sama dengan Rumah Gemilang Indonesia (RGI) pada tanggal 23 Maret 2024. Metodologi kegiatan terdiri dari penyuluhan tentang astenopia, pemberian kuesioner ASQ-17, dan pemeriksaan mata (tajam penglihatan dan buta warna). Kegiatan diikuti 34 peserta, dengan kisaran usia antara 17-24 tahun (rerata usia 19.05 tahun), 66.7% perempuan dan 52.9% mengalami astenopia. Keluhan astenopia yang dialami berupa mata lebih sensitif terhadap cahaya (70.6%); mata tidak nyaman saat memakai handphone dan komputer (70.6) dan sakit kepala (53%). Terdapat 35.2% peserta dengan penurunan tajam penglihatan, dan tidak didapati satu pun peserta yang mengalami buta warna. Kesimpulan kegiatan ini adalah selain peserta dapat mengetahui lebih mendalam tentang astenopia, namun juga dapat dideteksi kondisi mata dan keberadaan astenopia.
Perancangan Sistem Informasi Jadwal Pengingat Imunisasi di Puskesmas Secang Menggunakan SMS Gateway Apriliana, Dian; Artha, Emilya Ully; Burhanuddin, Auliya
Jurnal Komtika (Komputasi dan Informatika) Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/komtika.v1i1.1684

Abstract

Imunisasi bukan hal baru dalam dunia kesehatan di Indonesia dan sangatlah penting bagi kondisi anak. Imunisasi harus di laksanakan secara teratur agar anak tidak mudah terkena penyakit menular dan mematikan. Namun tetap saja sampai saat ini banyak orangtua masih ragu-ragu dalam memutuskan untuk mengimunisasi anaknya. Alasan tersebut cukup beralasan karena kurangnya pengetahuan para orangtua akan manfaat dan pentingnya imunisasi bagi anak. Selain itu banyak juga orangtua yang tidak mengimunisasi anaknya karena tidak adanya aplikasi pengingat jadwal imunisasi. Pengingat jadwal imunisasi di Puskesmas Secang saat ini masih bersifat manual dengan ditulis di buku Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) maka orang sering lupa dengan jadwal imunisasi anaknya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka akan dirancang sebuah aplikasi pengingat jadwal imunisasi dengan tujuan mempermudah bidan Puskesmas Secang dalam menentukan jadwal imunisasi dan memberikan informasi berupa jadwal imunisasiserta jenis imunisasi kepada orangtua balita melalui SMS, karena aplikasi ini terhubung dengan sistem berbasis SMS Gateway.