Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Setting Temperature, Steam Valve dan Retention Time Heater Control Terhadap % Kadar Air Kernel di Kernel Silo Pabrik Kelapas Sawit Menggunakan Metode Analisis Jalur Rachmat, Deni; Putra, Aditya Pratama; Darma, Asep Yunta
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 6, No 1 (2024): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36870/jvti.v6i1.355

Abstract

Kernel sawit sebelum dikirim ke Pabrik Pengolahan Kernel di simpan terlebih dahulu dalam kernel silo, kadar air kernel harus dijaga pada batas 6% - 7% sesuai standard yang ditetapkan perusahaan. Kadar air kernel dibawah batas standar, kernel akan menyerap air lebih banyak dari lingkungan penyimpanan dan sebaliknya, kadar air kernel lebih tinggi dari batas yang ditentukan, udara disekitar akan lembab dan dapat menyebabkan meningkatnya asam lemak bebas pada kernel. Fluktuasi kadar air kernel ini dapat dipengaruhi oleh setting temperature dalam kernel silo, pengendalian steam valve dan lamanya waktu pemanasan kernel di dalam silo. Untuk menjaga agar kadar air kernel pada rentang standar maka dilakukan setting temperatur kernel silo dan pengaturan bukaan steam valve, pengaturan temperatur dan pengaturan waktu pemanasan kernel dalam silo. Penelitian ini menganalisis variabel-varibel yang paling berpengaruh dari ke tiga variabel tersebut terhadap kadar air kernel pada silo agar selalu berada pada nilai standar. Temperatur kernel silo di-setting pada berbagai nilai 600C-750C dan bukaan steam valve 3-4 putaran, dan lamanya waktu pemanasan 10-12 jam selanjutnya dipilih skenario yang menghasilkan kadar air kernel yang berada pada rentang 6-7%. Metode penelitian adalah metode observasi dengan skenario setting temperatur, bukaan steam valve dan lamanya waktu pemanasan pada kernel silo kemudian menggunakan analisis jalur untuk melihat pengaruh paling dominan dari ketiga variabel tersebut. Pengambilan data sampel kernel silo berdasarkan pada variasi temperatur kernel silo dengan mengatur katup uap panas pada steam heater dan lamanya waktu pemanasan.. Setiap sampel dilakukan analisis kadar air kernel sehingga diperoleh data nilai kadar air yang terdapat pada sampel kernel. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 3 skenario, skenario pertama setting temperatur 62.50 C dengan Kadar air pada kernel sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan diperoleh dengan mengatur setting temperature kernel silo dan bukaan steam valve dari BPV dan lamanya waktu pemanasan (retention time heater). Setting temperature pada temperature mengikuti skenario operasi yaitu setting temperature 62,5 0C, 650C dan 600C , bukaan steam valve pada operasi 3 putaran (7.02 mm), 4 putaran 9,36 mm), selanjutnya lamanya waktu pemanasan dilakukan dari 10 jam sampai dengan 12 jam. Hasil a nalisis jalur diperoleh hubungan individual (satu variabel independen) yang paling berpengaruh adalah bukaan steam valve terhadap % kadar air kernel dan bukaan steam valve terhadap setting temperatur selebihnya tidak signifikan. Sedangkan untuk dua variabel independen yang paling berpengaruh adalah setting temperature dan bukaan steam valve terhadap % kadar air kernel, serta bukaan steam valve dan retention time heater terhadap % kadar air kernel. Selanjutnya untuk tiga variabel independen (setting temperature, bukaan steam valve dan retention time heater) menunjukkan hubungan yang kuat terhadap variabel dependennya (% kadar air kernel). Persamaan regresi multivariable (3 variabel independen) menunjukkan korelasi 0,963 dan koefisien determinasi atau koefisien penentu 0,928 (92,8%), sekitar 7,2% faktor lainnya yang mempengaruhi % kadar air kernel yang belum dapat diteliti yaitu volume kernel. Selanjutnya persamaan regresinya adalah sebagai berikut: % Kadar air kernel = 14.860 - 0.094*setting temperature – 0.276*bukaan steam valve – 0.050*retention time heater.
Analisis Reliability, Maintainability dan Availability Komponen Induced Draft Fan Boiler Sebagai Bahan Usulan Penjadwalan Perawatan Pemeriksaan dan Penggantian Komponen (Studi Kasus PLTU PKS Pangkalan Panji PT. SMART Tbk) Rachmat, Deni
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36870/jvti.v5i2.337

Abstract

Induced draft fan (ID Fan) boiler merupakan salah satu komponen dari sistem pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang berfungsi sebagai penghisap udara (sirkulasi udara) pada ruang dapur tungku terdapat pada sistem boiler. Jika induced draft fan boiler mengalami kerusakan akan berdampak pada terhentinya pasokan steam dari boiler ada di PKS, oleh karena itu dipandang perlu untuk memperhatikan perawatan pada komponen-komponen utama boiler dengan mencari komponen paling kritis dari sistem boiler, setelah diperoleh komponen paling kritis maka dilakukan penjadwalan perawatan yang tepat pada komponen kritis tersebut. Penelitian ini menggunakan metoda kuantitatif Reliability, Maintinibility dan Availability. Metode ini adalah sebuah metode matematis yang digunakan sebagai penentuan waktu tindakan perawatan sebuah operasi sistem guna tercapainya suatu keandalan sistem. Penentuan komponen kritis (komponen yang memiliki frekuensi kerusakan tertinggi) dan penjadwalan perawatan telah dilakukan sebagai dasar penentuan keandalan, keterpeliharaan, dan ketersediaan komponen pada sistem boiler. Sampel penelitian ini merupakan data maintenance record selama dua tahun yaitu Maret 2021 sampai Maret 2023 dengan estimasi 9637.19 jam operasi. Berdasarkan hasil analisis, sistem yang kritis pada stasiun boiler adalah ID Fan Boiler yaitu komponen bearing, bearing fan, Oil Seal, Gas Ket dan v-belt. Sebelum tindakan perawatan semua komponen memiliki keandalan (realiability) sebesar 50% dan jika dilakukan pemeriksaan dan penggantian perawatan pada down time yang telah ditentukan meningkat di atas 50%. Keterpeliharaan (maintainability) komponen mengikuti down time penggantian perawatan yang ditetapkan, yaitu bearing berada pada nilai waktu 148 hari, bearing fan 101 hari, Oil Seal 27 hari, Gas Ket 255 hari dan V-belt (183 hari). Ketersediaan (avaliability) komponen bearing 99,03%, bearing fan 98,65%, Oil Seal 99,32%, Gas Ket 99,74% dan V-belt 99,75%
Analisis Pemasangan Kapasitor Bank Global Compensation Pada Panel Induk Power House Guna Perbaikan Faktor Daya di PLTU PKS Rachmat, Deni; Situmorang, Petrus Dwi Pratama
JURNAL VOKASI TEKNOLOGI INDUSTRI (JVTI) Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Vokasi, Teknologi, dan Industri (JVTI)
Publisher : Institut Teknologi Sains Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36870/jvti.v6i2.365

Abstract

Kapasitor Bank Global Compesation adalah suatu komponen kapasitor yang tergabung menjadi satu unit yaitu bank kapasitor yang diletakan pada panel induk (global compesation). Fungsi utamanya adalah untuk meningkatkan faktor daya dalam sistem listrik dengan mengurangi komponen daya reaktif (cos Ï•) yang dihasilkan oleh beban induktif, selain itu juga berfungsi untuk mengurangi rugi daya, menstabilkan tegangan, meningkatkan kapasitas jaringan, efisiensi sistem dan memperpanjang umur peralatan. Beban Induktif dapat terjadi pada mesin-mesin listrik penunjang proses produksi kelapa sawit. Permasalahan yang dihadapi akibat penggunaan beban induktif tinggi, yang menyebabkan penurunan faktor daya sebesar 0.65, penyebab turunnya faktor daya ini karena penambahan kapasitas beban mesin/perlatan motor-motor listrik penggerak dan kurangnya jumlah unit kapasitor terpasang. Turunnya faktor daya 0.65 akan diperbaiki menjadi 0.95 dengan cara penambahan kapasitor bank dan step unit kapasitor terpasang. Metode penelitian meliputi penelitian literatur, observasi lapangan dan wawancara dengan pakar industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada faktor daya 0,65 memiliki daya reaktif 1753,66 kVAR setelah diperbaiki faktor dayanya 0,96, daya reaktifnya menjadi 646,15 KVAR. Terdapat penurunan daya reaktif sebesar 1107,51 kVAR dan penurunan biaya sebesar Rp 15,060,758.99/hari. Selanjutnya besar kompensasi daya reaktif yang dibutuhkan untuk memperbaiki faktor daya pada PT. SUEK yaitu sebesar 1200 kVAR disusun dalam 12 step unit kapasitor, satu step dibutuhkan kapasitor sebesar 10 kVAR (1 x 10 kVAR), step ke dua dan ke tiga 25 kVAR (2 x 25 kVAR), step ke empat, ke lima, ke enam adalah 50 kVAR (3 x 50 KVAR), step ke tujuh, ke delapan adalah 100 kVAR (2 x 100 kVAR), dan step ke sembilan, sepuluh, sebelas, dua belas 100 KVAR (4 x (2 x 100 kVAR). Peningkatan dan penurunan faktor daya ini juga berpengaruh pada turbin maupun alternator. Jika alternator di set pada kondisi normal maka besar daya mekanik adalah 1500 kW, daya aktif 1350 kW dan arus beban alternator memiliki 2136,58 A. Jika alternator di set pada daya aktif listrik maksimum 1350 kW maka arus beban alternator 3155,56 A pada kondisi ini terjadi pembebanan lebih pada alternator (over load alternator), selanjutnya jika alternator di set pada arus nominal 2136,58 A dengan faktor daya yang tinggi maka daya mekanik turbin uap akan memliki nilai sebesar1578,95 kW, pada kondisi ini terjadi pembeban lebih pada mesin turbin uap (over load turbin). Dengan demikian pengaruh pemasangan kapasitor bank dapat meningkatkan faktor daya dan mengurangi daya reaktif (compensation reactif power) dan mengurangi pembebanan lebih (minimum over load) pada alternator maupun turbin uap. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk pemasangan kapasitor bank, dengan konfigurasi 12 step dan batasan pengaruh peningkatan dan penurunan faktor daya terhadap kerja alternator dan turbin uap