Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kajian Pemupukan Kelapa Sawit Di Kecamatan Muara Batang Toru Tapanuli Selatan Sahwana, Hendra; Pulungan, Sutan; Nasution, Yusriani; Harahap, Rasmita Adelina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9949

Abstract

Pemupukan merupakan suatu kegiatan penambahan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman guna menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemupukan kelapa sawit harus dilakukan secara berkesinambungan untuk mendukung produktivitas tanaman. Kecamatan Muara Batang Toru merupakan salah satu dari lima belas kecamatan yang ada di Tapanuli Selatan dan menjadi salah satu kecamatan yang menjadi sentra produksi sawit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan petani sawit di Kecamatan Muara Batang Toru tidak memupuk tanaman sawitnya. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Batang Toru, Tapanuli Selatan pada bulan Juli 2024 dengan konsentrasi pengumpulan data dilaksanakan di aula Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Muara Batang Toru.  Subjek penelitian adalah petani kelapa sawit dan objek penelitian adalah pemupukan kelapa sawit. Teknik pengumpulan data dengan observasi mendalam dan yang menjadi responden adalah petani sawit yang tidak melakukan pemupukan sebanyak 27 orang dengan analisis kualitatif secara deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa alasan petani tidak memupuk sawitnya adalah; 1) Tidak mempunyai uang untuk memupuk. 2) Harga pupuk yang mahal, 3) produksi sawit yang dipupuk tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk pupuk, dan 4) Kadang pupuk susah didapat. Kesimpulan adalah petani tidak memiliki modal banyak untuk pemupukan kelapa sawit
Pengaruh Polyacrylamide (PAM) Dan Kompos Pelepah Salak Terhadap Sifat Fisik Dan Ketahanan Tanah Pada Erosi Lereng Salak (Salacca sumatera Becc) Di Kabupaten Tapanuli Selatan Siregar, Rita Hayati; Nasution, Yusriani; Harahap, Rasmita Adelina; Pulungan, Sutan
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.10280

Abstract

Tanaman salak sebagai tanaman konservasi harus dipertahankan namun dibarengi dengan tindakan konservasi lainnya seperti  penambahan bahan  pemantap tanah (Polyacrylamide)  dan amelioran lain agar produktifitas tanah dapat ditingkatkan dan terhindar dari erosi. Tujuan penelitian mengetahui sifat fisik tanah dan laju erosi tanah terhadap penggunaan polyacrylamide (PAM), mengetahui sifat fisik tanah dan laju erosi tanah terhadap penggunaan kompos pelepah salak dan mengetahui sifat fisik tanah dan laju erosi tanah terhadap penggunaan PAM dan kompos pelepah salak.  Penelitian  ini menggunakan  metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan, terdapat 12 kombinasi perlakuan dan 36 satuan percobaan. Faktor 1: Dosis Polyacrylamide M0 = Kontrol  M1 = 30 gr/tanaman, M2 = 60 gr/tanaman, M3 = 90 gr/tanaman, Faktor 2: Kompos Pelepah Salak, K0  =   kontrol    P0    (Kompos Pupuk Kandang), K1  =  kompos  P1 (Campuran Kompos Pelepah Salak + Pupuk Kandang), K2 = kompos P2 (Campuran Kompos Pelepah Salak + Pupuk Kandang + Polyacrylamide). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan penggunaan PAM tidak pengaruh nyata (P0,05) terhadap kadar air tanah, dan berat volume tanah, namun penggunaan kompos berpengaruh nyata (P0.05) terhadap berat volume tanah dan kadar air tanah, kombinasi perlakuan PAM dengan kompos pelepah salak berpengaruh nyata terhadap fraksi pasir dan kadar air tanah, pemberian  PAM dan  Kompos Pelepah Salak dapat menurunkan laju erosi pada perlakuan M1K2 (Polyacrylamide 30 gr/tanaman+kompos pelepah salak+pupuk kandang) menjadi 20,05 ton/ha/tahun
Analisis Perbandingan Produksi Dan Pendapatan Kelapa Sawit Yang Dipupuk Dengan Tidak Dipupuk Ramadianto, Ramadianto; Pulungan, Sutan; Nasution, Yusriani; Harahap, Rasmita Adelina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.10559

Abstract

Kecamatan Angkola Sangkunur merupakan salah satu kecamatan penghasil kelapa sawit di Kabupaten Tapanuli Selatan. Pemupukan dapat meningkatkan kualitas buah dan hasil panen secara signifikan sehingga akan mempengaruhi harga kelapa sawit. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor produksi dan pendapatan kelapa sawit yang dipupuk dan tidak dipupuk. Metode penelitian menggunakan metode survei, eksperimen, dan analisis deskriptif di lokasi Kecamatan Angkola Sangkunur Kabupaten Tapanuli Selatan. Hasil penelitian didapatkan kelapa sawit yang dipupuk memiliki peningkatan rata-rata produksi sebesar 84,38 % dari rata-rata produksi kelapa sawit yang tidak dipupuk. Selanjutnya segi peningkatan rata-rata pendapatan sebesar 72,58 % dari rata-rata pendapatan kelapa sawit yang tidak dipupuk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Besaran biaya pengeluaran untuk pupuk yang digunakan per bulan pada tanaman kelapa sawit yang dipupuk adalah sebesar Rp. 345.508,32.
Kajian Pemupukan Kelapa Sawit Di Kecamatan Muara Batang Toru Tapanuli Selatan Sahwana, Hendra; Pulungan, Sutan; Nasution, Yusriani; Harahap, Rasmita Adelina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9949

Abstract

Pemupukan merupakan suatu kegiatan penambahan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman guna menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemupukan kelapa sawit harus dilakukan secara berkesinambungan untuk mendukung produktivitas tanaman. Kecamatan Muara Batang Toru merupakan salah satu dari lima belas kecamatan yang ada di Tapanuli Selatan dan menjadi salah satu kecamatan yang menjadi sentra produksi sawit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan petani sawit di Kecamatan Muara Batang Toru tidak memupuk tanaman sawitnya. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Batang Toru, Tapanuli Selatan pada bulan Juli 2024 dengan konsentrasi pengumpulan data dilaksanakan di aula Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Muara Batang Toru.  Subjek penelitian adalah petani kelapa sawit dan objek penelitian adalah pemupukan kelapa sawit. Teknik pengumpulan data dengan observasi mendalam dan yang menjadi responden adalah petani sawit yang tidak melakukan pemupukan sebanyak 27 orang dengan analisis kualitatif secara deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa alasan petani tidak memupuk sawitnya adalah; 1) Tidak mempunyai uang untuk memupuk. 2) Harga pupuk yang mahal, 3) produksi sawit yang dipupuk tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk pupuk, dan 4) Kadang pupuk susah didapat. Kesimpulan adalah petani tidak memiliki modal banyak untuk pemupukan kelapa sawit
Analisis Perbandingan Produksi Dan Pendapatan Kelapa Sawit Yang Dipupuk Dengan Tidak Dipupuk Ramadianto, Ramadianto; Pulungan, Sutan; Nasution, Yusriani; Harahap, Rasmita Adelina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.10975

Abstract

Kecamatan Angkola Sangkunur merupakan salah satu kecamatan penghasil kelapa sawit di Kabupaten Tapanuli Selatan. Pemupukan dapat meningkatkan kualitas buah dan hasil panen secara signifikan sehingga akan mempengaruhi harga kelapa sawit. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor produksi dan pendapatan kelapa sawit yang dipupuk dan tidak dipupuk. Metode penelitian menggunakan metode survei, eksperimen, dan analisis deskriptif di lokasi Kecamatan Angkola Sangkunur Kabupaten Tapanuli Selatan. Hasil penelitian didapatkan kelapa sawit yang dipupuk memiliki peningkatan rata-rata produksi sebesar 84,38 % dari rata-rata produksi kelapa sawit yang tidak dipupuk. Selanjutnya segi peningkatan rata-rata pendapatan sebesar 72,58 % dari rata-rata pendapatan kelapa sawit yang tidak dipupuk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Besaran biaya pengeluaran untuk pupuk yang digunakan per bulan pada tanaman kelapa sawit yang dipupuk adalah sebesar Rp. 345.508,32