Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN AGROINDUSTRI AREN TERHADAP ANALISA MATRIK INTERNAL FACTOR EVALUATION (IFE) DAN MATRIK EXTERNAL FACTOR EVALUATION (EFE) DI TAPANULI SELATAN Sutan Pulungan; Angelia Utari Harahap; Novita Aswan; Rikardo Silaban; Ferawati Artauli Hasibuan
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7 No 1 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i1.24356

Abstract

Dalam hubungannya terhadap petani aren, kelembagaan non formal ini ada yang bisa didekati dari aspek bagaimana sesama petani aren berinteraksi melalui komunikasi, berbagi informasi serta yang berkaitan dengan evaluasi secara faktor internal dan eksternal kelembagaan agroindustri aren di Tapanuli Selatan.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai matrik secara internal dan eksternak faktor yang dievaluasi dari responden. Metode penelitian ini teknik Purposive Sampling  yang digunakan, ditemukan responden yaitu petani aren sebanyak 112 orang pada berbagai desa di empat kecamatan. Variabel penelitian dilakukan secara matrik analisa Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE). Hasil penelitian ini diperoleh nilai tertimbang sebesar 2.59 pada analisis matriks IFE dan analisis matriks EFE yang telah dilakukan diperoleh nilai tertimbang sebesar 2.47.
Strategy for improving sugar palm agroindustry institutions in South Tapanuli Pulungan, Sutan; Harahap, Angelia Utari; Aswan, Novita; Nasution, Zakiyah
Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 13 No. 1 (2024): JLSO
Publisher : Research Center for Suboptimal Lands (PUR-PLSO), Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jlso.13.1.1024.677

Abstract

One of the palm oil derivative products that has the potential to grow in southern Tapanuli was the processing of sap or brown sugar which has been produced by palm trees through rural industrialization using palm sugar processing technology. In developing palm oil farming in South Tapanuli, it was important to prepare institutions through science and technology with structural equation models. The objective of this research was to develop an agro-industry development strategy to improve the institution of palm trees. This research was observation respondents totaling 112 brown sugar producers. The result was to produce a statement through the perceptions of sugar palm farmers in Tapanuli, that sugar palm farmers in Tapanuli support the role of women in managing palm agro-industry institutions and agree that women will be able to take a role in resolving conflicts in sugar palm agro-industry institutions. Sugar palm farmers in Tapsel agree that there will be many differences of opinion from people who will manage the sugar palm agro-industry and differences of opinion will affect the existence of the sugar palm agro-industry in Tapanuli Selatan.
Pengaruh Bahan Pengemas dan Lama Simpan Terhadap Kualitas Fisik Wafer Ransum Komplit Berbasis Limbah Pelepah Salak Silaban, Rikardo; Pulungan, Sutan; Sihombing, Muhammad Muhaidi
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 3 No. 1 (2020): February
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.045 KB) | DOI: 10.32530/jlah.v3i1.209

Abstract

Produksi limbah tanaman salak Sidempuan dapat mencapai 31-43% per tahun atau setara dengan 260-310 ton per tahun. Produksi biomassa limbah tersebut dapat berpotensi dijadikan sebagai sumber pakan alternatif untuk ternak rumiansia seiring dengan ketersediaan lahan untuk penyediaan hijauan makanan ternak yang semakin minim. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan lama simpan dan jenis pengemas terhadap kualitas fisik wafer ransum komplit. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Industri Makanan Ternak, Fakultas Pertanian Universitas Graha Nusantara Padang Sidempuan dan Kelompok Tani Desa Satahisaoloan. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 4x3 dengan 2 faktor (bahan pengemas dan lama penyimpanan) dan 3 ulangan. Parameter penelitian meliputi kualitas fisik wafer yakni bobot wafer, kadar air, kerapatan wafer dan daya serap air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan pengemas berbeda mempengaruhi kualitas fisik pakan wafer. Sedangkan, faktor penyimpanan tidak mempengaruhi performa fisik wafer. Dapat disimpulkan bahwa interaksi bahan pengemas kantong plastik dengan umur simpan 7 hari memberi performa fisik wafer yang lebih baik.
DIVERSIFIKASI PRODUK PANGAN MIE BAYAM SEBAGAI STRATEGI PEMBERDAYAAN PETANI BAYAM LOKAL Alawiyah Siregar, Erin; Pulungan, Sutan
Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (Mardika) Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (MARDIKA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/mardika.v1i3.9434

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi dalam pembuatan mie organik sebagai pilihan alternatif dari minimnya pilihan makanan organik disekitar kita yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Pengabdian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Padangsidimpuan. Metode yang dilakukan pada pengabdian ini adalah dengan mengadakan penyuluhan tentang edukasi maupun pelatihan cara pengolahan mie organik dalam hal ini pembuatan mie dengan menggunakan sayur bayam. Program pengabdian yang dilakukan diterima dengan baik. Masyarakat khususnya pelajar dapat menerapkan apa yang diperoleh dalam kegiatan pengabdian ini di lapangan. Dengan adanya pengabdian ini diharapkan masyarakat dan pelajar mampu memilah mie sehat sehingga dapat menjadi pangan organik yang dapat dinikmati oleh segala usia dan yang terpenting berkelanjutan sehingga petani Bayam juga dapat merasakan manfaat ekonominya.
Kajian Pemupukan Kelapa Sawit Di Kecamatan Muara Batang Toru Tapanuli Selatan Sahwana, Hendra; Pulungan, Sutan; Nasution, Yusriani; Harahap, Rasmita Adelina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9949

Abstract

Pemupukan merupakan suatu kegiatan penambahan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman guna menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemupukan kelapa sawit harus dilakukan secara berkesinambungan untuk mendukung produktivitas tanaman. Kecamatan Muara Batang Toru merupakan salah satu dari lima belas kecamatan yang ada di Tapanuli Selatan dan menjadi salah satu kecamatan yang menjadi sentra produksi sawit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan petani sawit di Kecamatan Muara Batang Toru tidak memupuk tanaman sawitnya. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Batang Toru, Tapanuli Selatan pada bulan Juli 2024 dengan konsentrasi pengumpulan data dilaksanakan di aula Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Muara Batang Toru.  Subjek penelitian adalah petani kelapa sawit dan objek penelitian adalah pemupukan kelapa sawit. Teknik pengumpulan data dengan observasi mendalam dan yang menjadi responden adalah petani sawit yang tidak melakukan pemupukan sebanyak 27 orang dengan analisis kualitatif secara deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa alasan petani tidak memupuk sawitnya adalah; 1) Tidak mempunyai uang untuk memupuk. 2) Harga pupuk yang mahal, 3) produksi sawit yang dipupuk tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk pupuk, dan 4) Kadang pupuk susah didapat. Kesimpulan adalah petani tidak memiliki modal banyak untuk pemupukan kelapa sawit
Pengaruh Polyacrylamide (PAM) Dan Kompos Pelepah Salak Terhadap Sifat Fisik Dan Ketahanan Tanah Pada Erosi Lereng Salak (Salacca sumatera Becc) Di Kabupaten Tapanuli Selatan Siregar, Rita Hayati; Nasution, Yusriani; Harahap, Rasmita Adelina; Pulungan, Sutan
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.10280

Abstract

Tanaman salak sebagai tanaman konservasi harus dipertahankan namun dibarengi dengan tindakan konservasi lainnya seperti  penambahan bahan  pemantap tanah (Polyacrylamide)  dan amelioran lain agar produktifitas tanah dapat ditingkatkan dan terhindar dari erosi. Tujuan penelitian mengetahui sifat fisik tanah dan laju erosi tanah terhadap penggunaan polyacrylamide (PAM), mengetahui sifat fisik tanah dan laju erosi tanah terhadap penggunaan kompos pelepah salak dan mengetahui sifat fisik tanah dan laju erosi tanah terhadap penggunaan PAM dan kompos pelepah salak.  Penelitian  ini menggunakan  metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan, terdapat 12 kombinasi perlakuan dan 36 satuan percobaan. Faktor 1: Dosis Polyacrylamide M0 = Kontrol  M1 = 30 gr/tanaman, M2 = 60 gr/tanaman, M3 = 90 gr/tanaman, Faktor 2: Kompos Pelepah Salak, K0  =   kontrol    P0    (Kompos Pupuk Kandang), K1  =  kompos  P1 (Campuran Kompos Pelepah Salak + Pupuk Kandang), K2 = kompos P2 (Campuran Kompos Pelepah Salak + Pupuk Kandang + Polyacrylamide). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan penggunaan PAM tidak pengaruh nyata (P0,05) terhadap kadar air tanah, dan berat volume tanah, namun penggunaan kompos berpengaruh nyata (P0.05) terhadap berat volume tanah dan kadar air tanah, kombinasi perlakuan PAM dengan kompos pelepah salak berpengaruh nyata terhadap fraksi pasir dan kadar air tanah, pemberian  PAM dan  Kompos Pelepah Salak dapat menurunkan laju erosi pada perlakuan M1K2 (Polyacrylamide 30 gr/tanaman+kompos pelepah salak+pupuk kandang) menjadi 20,05 ton/ha/tahun
Analisis Perbandingan Produksi Dan Pendapatan Kelapa Sawit Yang Dipupuk Dengan Tidak Dipupuk Ramadianto, Ramadianto; Pulungan, Sutan; Nasution, Yusriani; Harahap, Rasmita Adelina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.10559

Abstract

Kecamatan Angkola Sangkunur merupakan salah satu kecamatan penghasil kelapa sawit di Kabupaten Tapanuli Selatan. Pemupukan dapat meningkatkan kualitas buah dan hasil panen secara signifikan sehingga akan mempengaruhi harga kelapa sawit. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor produksi dan pendapatan kelapa sawit yang dipupuk dan tidak dipupuk. Metode penelitian menggunakan metode survei, eksperimen, dan analisis deskriptif di lokasi Kecamatan Angkola Sangkunur Kabupaten Tapanuli Selatan. Hasil penelitian didapatkan kelapa sawit yang dipupuk memiliki peningkatan rata-rata produksi sebesar 84,38 % dari rata-rata produksi kelapa sawit yang tidak dipupuk. Selanjutnya segi peningkatan rata-rata pendapatan sebesar 72,58 % dari rata-rata pendapatan kelapa sawit yang tidak dipupuk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Besaran biaya pengeluaran untuk pupuk yang digunakan per bulan pada tanaman kelapa sawit yang dipupuk adalah sebesar Rp. 345.508,32.
Kajian Pemupukan Kelapa Sawit Di Kecamatan Muara Batang Toru Tapanuli Selatan Sahwana, Hendra; Pulungan, Sutan; Nasution, Yusriani; Harahap, Rasmita Adelina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9949

Abstract

Pemupukan merupakan suatu kegiatan penambahan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman guna menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemupukan kelapa sawit harus dilakukan secara berkesinambungan untuk mendukung produktivitas tanaman. Kecamatan Muara Batang Toru merupakan salah satu dari lima belas kecamatan yang ada di Tapanuli Selatan dan menjadi salah satu kecamatan yang menjadi sentra produksi sawit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan petani sawit di Kecamatan Muara Batang Toru tidak memupuk tanaman sawitnya. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Batang Toru, Tapanuli Selatan pada bulan Juli 2024 dengan konsentrasi pengumpulan data dilaksanakan di aula Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Muara Batang Toru.  Subjek penelitian adalah petani kelapa sawit dan objek penelitian adalah pemupukan kelapa sawit. Teknik pengumpulan data dengan observasi mendalam dan yang menjadi responden adalah petani sawit yang tidak melakukan pemupukan sebanyak 27 orang dengan analisis kualitatif secara deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa alasan petani tidak memupuk sawitnya adalah; 1) Tidak mempunyai uang untuk memupuk. 2) Harga pupuk yang mahal, 3) produksi sawit yang dipupuk tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk pupuk, dan 4) Kadang pupuk susah didapat. Kesimpulan adalah petani tidak memiliki modal banyak untuk pemupukan kelapa sawit
Inovasi Pupuk Organik dalam Budidaya Kangkung, Bayam dan Sawi di Desa Sinyior Kecamatan Angkola Barat Siregar, Erin Alawiyah; Amnah, Rizky; Pulungan, Sutan; Syafiruddin; Nasution, Yusriani; Adelina, Rasmita; Yanty, Dini Puspita
KALANDRA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2025): Januari
Publisher : Yayasan Kajian Riset Dan Pengembangan Radisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55266/jurnalkalandra.v4i1.472

Abstract

Pertanian organik semakin penting untuk keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan petani, terutama di wilayah pedesaan. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat merusak kualitas tanah dan lingkungan. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Desa Sinyior dalam budidaya sayuran menggunakan pupuk organik seperti teh kompos dan POC (Pupuk Organik Cair) untuk meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan. Mitra dalam pengabdian ini adalah kelompok petani di Desa Sinyior. Metode yang digunakan meliputi pelatihan pembuatan teh kompos, penerapan teknik budidaya, serta pendampingan dalam proses pemeliharaan tanaman. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa tanaman sawi, kangkung, dan bayam yang dibudidayakan dengan menggunakan teknik ini tumbuh sehat dan menghasilkan panen yang berkualitas. Pemupukan organik terbukti efektif dalam meningkatkan kesuburan tanah dan hasil pertanian. Pengabdian ini penting karena memberikan alternatif solusi pertanian ramah lingkungan yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta mendukung keberlanjutan pertanian di Desa Sinyior
Kajian Proses Produksi Kolang-Kaling Kecamatan Puncak Sorik Merapi Kabupaten Mandailing Natal Dalimunthe, Sualohon Muda; Pulungan, Sutan; Sartika, Dewi
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.10608

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. seluruh rangkaian proses pengolahan alto (buah aren) menjadi kolang kaling, 2. bagian tanaman yang terbuang atau tidak ikut digunakan dalam proses pengolahan, dan 3. jenis pekerjaan dan besaran biaya yang dikeluarkan pengrajin dalam menghasilkan 1 kg kolang kaling. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal pada bulan September 2024, yang dikonsentrasikan kepada beberapa pengrajin kolang kaling yang ada sebagai responden. Berdasarkan pendekatan penelitian ini termasuk jenis penelitian Cross Section (Pendekatan Silang) dan jika berdasarkan objektif kajian, penelitian ini termasuk ke dalam penelitian Kualitatif dengan jenis penelitian Phenomenological Research. Penelitian ini juga bisa digolongkan kepada penelitian Grounded Theory yaitu penelitian kualitatif yang menekankan penemuan teori dari data observasi empirik di lapangan. Hasil Penelitian: I. Rangkain kegiatan proses pengolahan alto menjadi kolang kaling, terdiri dari jenis kegiatan; 1. Pra produksi, dengan jenis pekerjaan; a. Memeriksa kematangan tandan pada batang aren, b. Menurunkan tandan, c. Magarasras yaitu melepaskan alto dari arirang (tempat melekatnya buah aren), d. Pencincangan (melepaskan alto dari arirang), e. melangsir Alto. 2. Kegiatan produksi (Pengolahan), dengan jenis pekerjaan; a. Perebusan kolang kaling, b. Memotong tampuk kolang kaling, c. Mangampah (melepaskan kolang kaling dari kulit). 3. Penyimpanan, dengan jenis pekerjaan; a. Perendaman, b. meniriskan kolang kaling. II. Bagian tubuh dan berat dari tandan yang terbuang; 1. Arirang sebanyak 49 (1 tandan) = 88,66 kg, 2. Kulit alto 227,00 kg. III. Jenis Pekerjaan dan Besaran Biaya yang Dikeluarkan; 1. Penjualan kolang kaling Rp. 332.000, 2. Pegeluaran; Bayar tandan kepada pemilik aren dan pengupahan Rp. 240.000, sehingga 3. Penerimaan Pengrajin (upah) Rp. 92.000 per tandan