Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Peran Pencahayaan Terhadap Suasana Ruang Interior Beehive Boutique Hotel Bandung Wulandari, Risti R; Isfiaty, Tiara
DIVAGATRA - Jurnal Penelitian Mahasiswa Desain Vol 1 No 2 (2021): DIVAGATRA #02
Publisher : Fakultas Desain Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.018 KB) | DOI: 10.34010/divagatra.v1i2.5706

Abstract

This research aims to find out the influence of lighting roles to create an atmosphere that can describe a particular theme or styling applied to the design of the Beehive Boutique Hotel space so that it can be seen, felt, and observed visualized by space users or space observers. Lighting is an important element to bring atmosphere and character to an interior space. There are many types of lighting that can be applied to the interior room and depending on what atmosphere the user wants to feel. Lighting can also support visualization of the style applied to the room. The method used in this study is observation and comparison based on the theory used in the research. The results and conclusions drawn are described descriptively according to observations made by researchers by comparing them to the theory used. The conclusion is that the lighting role applied to the Beehive Boutique Hotel's interior space can help create an atmosphere that depicts scandinavian themes or sytles applied to the hotel's interior.
Pendampingan edukasi kreativitas seni dengan Teknik Tie Dye untuk anak-anak dan remaja Pondok Yatim Al-Mumtaza Aryani, Dewi Isma; Tjandra, Miki; Agustine, Saskia Putri; Sajid, Sriwinarsih Maria Kirana; Isfiaty, Tiara; Dharmawan, Cherry
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 8, No 2 (2025): Mei
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v8i2.2664

Abstract

Universitas Kristen Maranatha merupakan perguruan tinggi swasta di Jawa Barat sebagai research-based teaching university dengan program kerja yang tercermin dalam visi dan misi Tridharma Perguruan Tinggi, serta menjunjung nilai ICE yakni integrity (integritas), care (kepedulian), excellence (keprimaan). Salah satunya tercermin dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat melibatkan beberapa tenaga pengajar dari Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif serta Fakultas Hukum dan Bisnis Digital sebagai perumus materi sekaligus fasilitator. Pada kegiatan ini, Universitas Kristen Maranatha bekerja sama dengan Universitas Komputer Indonesia Bandung dalam pendampingan edukasi kreativitas seni dengan teknik tie dye untuk anak-anak dan remaja di pondok yatim di bawah naungan mitra Yayasan Al-Mumtaza. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan pendekatan metode praktik dan pendampingan kepada seluruh peserta. Hasil kegiatan berupa kain yang telah terolah dengan teknik tie dye dan siap dikembangkan menjadi produk siap pakai berupa taplak meja. Diharapkan melalui kegiatan ini, materi yang diberikan dapat dikembangkan oleh seluruh peserta di masa mendatang.
KONSEP PANCA OPAT MASYARAKAT ADAT KASEPUHAN CIPTAGELAR DALAM PERSPEKTIF DESIGN THINKING Isfiaty, Tiara
Narada : Jurnal Desain dan Seni Vol 11, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/narada.2024/v11.i3.003

Abstract

This study aims to identify the concept of Panca as an invention rooted in the indigenous Kasepuhan Ciptagelar community's local wisdom as a way to improve their lives while upholding the honorable principles of their customs. Innovation is a practice of human intelligence by utilizing technology to solve life problems from time to time. This fact is in line with design science as a problem solver in order to improve human life for the problems they face. Problem-solving activities in design can be studied using a design thinking approach. The cultural practices of the Kasepuhan Ciptagelar indigenous community are a form of innovation based on local wisdom that teaches us about overcoming problems that occur in the internal environment in a way that they create themselves. One of them is known as the Panca Opat concept. For the community, Panca Opat is a concept that is the basis for the customary order of their lives. The area of this research is the science of fine arts and design. This study uses a design thinking approach. The cultural practices of the Kasepuhan Ciptagelar indigenous community are a form of innovation based on local wisdom that teaches us about overcoming problems that occur in the internal environment in a way that they create themselves. One of them is known as the Panca Opat concept. For the community, Panca Opat is a concept that is the basis for the customary order of their lives. The area of this research is the science of fine arts and design. This research uses a design thinking approach. The stages analyzed are three stages, namely the stage of identifying problems (Empathize stage), the stage of solving problems based on the user's perspective (Define stage) and the stage of answering problems including the use of technology (Ideate stage). At the Empathize stage, the nature is to identify problems so that the research model that will be carried out is qualitative research. Qualitative methods refer to Moleong (1993), described as research that intends to understand the phenomenon of what is experienced by research subjects such as behavior, perception, motivation, actions holistically, and by means of description in the form of words and language. The results of the study are the findings of parako as a representation of the concept of panca opat. Parako is a crucial and constructive finding in the visual culture of the archipelago.
Atap Pagoda pada Masjid Langgam Tiongkok Fitriana, Tiara Rijayanti; Isfiaty, Tiara
ARTic Vol 7 No 1 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/artic.v7i1.14706

Abstract

Pagoda roofs as a characteristic of Chinese-style mosques have a multilevel design and can affect the interior aspects. The impact of the pagoda roof on the interior is still quite limited. This research aims to examine the shape of the pagoda roof at Cheng Ho Mosque Surabaya on the function of interior natural lighting, and find the meaning of the roof shape. The method used is architectural morphology analysis based on Nicola Marzot's theory, direct observation data collection and documentation. The results showed that the Cheng Ho Mosque pagoda roof functions as an efficient natural lighting element, has an octagon pattern with stained glass openings, and is a symbol of acculturation of Islamic-Chinese culture and spirituality. This research is expected to contribute theoretically, enriching the understanding of traditional architectural functions that are not only symbolic, but also functional and ecological in the context of cultural acculturation and space efficiency. Keywords: Roof; Mosque; Pagoda; Lighting; Chinesse
Tinjauan Desain Pencahayaan Buatan Interior Selasar Sunaryo Art and Space Bandung Isfiaty, Tiara
Waca Cipta Ruang Vol. 1 No. 1 (2015): Waca Cipta Ruang : Jurnal Ilmiah Desain Interior
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v1i1.1662

Abstract

Penelitian ini merupakan sebuah tinjauan terhadap perencanaan pencahayaan buatan yang digunakan pada interior Selasar Sunaryo Art and Space, Bandung. Cahaya merupakan bagian mutlak dalam kehidupan manusia. Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa otak manusia, menerima 80% informasi yang ada melalui mata. Secara umum, cahaya dapat dibedakan menurut sumbernya menjadi 2, yaitu cahaya alami dan cahaya buatan. Cahaya alami adalah cahaya yang bersumber dari alam (matahari, bulan, bintang dan pijaran api alam). Sedangkan cahaya buatan adalah cahaya yang dibuat oleh manusia (lampu minyak,lampu gas, lilin, lampu listrik). Perkembangan kebutuhan manusia di segala aspek kehidupannya, menuntut ketersediaan fasilitas yang mampu mengakomodir hal tersebut. Dalam kehidupannya, manusia beraktivitas di luar dan di dalam ruangan. Baik di luar maupun di dalam ruangan, manusia membutuhkan kenyamanan selama melakukan aktivitasnya. Faktor kenyamanan manusia, khususnya kenyamanan visual ketika beraktivitas di dalam ruangan, berkonsekuensi logis terhadap perkembangan perencanaan pencahayaan. Kualitas cahaya dari sumber-sumber cahaya yang dihasilkan akan menentukan hasil akhir perencanaan pencahayaan. Idealnya, dalam mendukung aktivitas manusia di dalam ruangan, sumber cahaya alami dan buatan dimanfaatkan secara maksimal dalam suatu perencanaan pencahayaan. Pada prakteknya, aktivitas manusia di dalam ruangan lebih banyak mengandalkan pemanfaatan sumber cahaya buatan. Hal ini terjadi karena sumber cahaya buatan relatif dapat dikendalikan sesuai dengan waktu dan jumlah yang diinginkan. Dewasa ini, penggunaan lampu listrik menjadi pilihan utama dalam perencanaan pencahayaan di dalam ruangan. Lampu listrik menawarkan kemudahan, keamanan, kebersihan dan konsumsi energi yang rendah. Sehingga kenyamanan manusia dalam beraktivitas di dalam ruangan dapat berjalan dengan optimal tanpa terkendala oleh waktu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini merupakan paparan berdasarkan data lapangan dari masing-masing unsur dalam perencanaan pencahayaan buatan yang digunakan dalam interior Selasar Sunaryo Art and Space Bandung.
Tinjauan Ornamen Pachin Kari pada Arsitektur Mughal Taj Mahal Fajar, Mochamad; Isfiaty, Tiara
Waca Cipta Ruang Vol. 4 No. 2 (2018): Waca Cipta Ruang : Jurnal Ilmiah Desain Interior
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v4i2.2032

Abstract

Tulisan ini mendeskripsikan tentang bentuk ornamen Pachin Kari pada komplek bangunan Taj Mahal berdasarkan tiga fungsi ornamen yaitu fungsi simbolis, estetis dan konstruktif.Didalam pengaplikasianya, ornamen Pachin Kari memiliki program hiraki yang mengfokuskan pada area-area yang memiliki kepentingan khusus. Dengan demikian, tulisan ini berfokuskan pada program Hiraki ornamen pachin kari berdasarkan fungsinya. Selain itu, pembahasan lainya membahas tentang penerapan material yang berfokuskan pada ornamen pachin kari serta pengorganisasian ornamen tersebut terhadap peningkatan efek visual bangunan Taj Mahal. Kata kunci : Pachin kari, ornamen,estetis , konstruktif
PERAN WARNA DALAM INTERIOR YANG BERTEMA FUTURISTIK (Studi Kasus : Interior MAXXI MuseumKarya Zaha Hadid) Sany, Yoga Kurnia; Isfiaty, Tiara
Waca Cipta Ruang Vol. 4 No. 1 (2018): Waca Cipta Ruang : Jurnal Ilmiah Desain Interior
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v4i1.2041

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran warna dalam interior futuristik berdasarkan faktor psikologis warna yang dipilih berdasarkan kontras, keseimbangan warna, dan penerapan warna. Warna ini berperan untuk memberikan suasana masa depan dengan menghadirkan warna netral, seperti warna ruangan yang dominan putih dengan mencapurkan warna lain sebagai warna aksen agar ruangan tersebut tidak jenuh. Penelitian in imenggunakan metode studi kasus dengan menganalisa gambar bangunan yang telah dirancang oleh Zaha Hadid. Penerapan warna yang diterapkan oleh Zaha Hadid pada perancangannya lebih dominan menggunakan warna putih, abu, dan hitam atau warna netral. Dengan menggunakan warna putih atau netral pada perancangan ruang futuristik ini dapat menghadirkan ruangan yang memberikan kesan masa depan dengan dipadukan bentuk ruangan yang organis. Kata kunci : warna, desain, futuristik, Zaha Hadid, psikologi
IMPLEMENTASI MATERIAL PLASTIK DAUR ULANG TERHADAP ESTETIKA LINGKUNGAN Muhamad, As'ad Fajar; Isfiaty, Tiara
Waca Cipta Ruang Vol. 3 No. 2 (2017): Waca Cipta Ruang : Jurnal Ilmiah Desain Interior
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v3i2.2063

Abstract

Mengurangi penggunaan material baru atau mengurangi eksploitasi material dapat disiasati dengan melakukan daur ulang pada limbah yang tersebar di banyak tempat. Sampah merupakan masalah universal yang harus segera di tuntaskan. Pemanfaatan Sampah dapat menyelamatkan lingkungan dan menjaga kelestariannya. Dalam upayanya, maka dirancanglah sebuah pusat kerajinan tangan daur ulang sampah plastik di Kota Bandung. Pada pusat kerajinan ini, sampah plastik tidak hanya digunakan sebagai material kerajinan saja, sampah plastik juga digunakan pada elemen interior lainnya. Tujuannya adalah untuk memperkuat tema rancangan juga untuk estetika ruangan. Perancangan interior menggunakan material sampah plastik ini pun berusaha menunjukkan seberapa nyaman lingkungan yang bersih dan minim sampah serta memberi pengetahuan lain bahwa sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih bernilai. Kata Kunci : estetika, plastik, daur ulang, lingkungan
Modernisasi Interior Fasilitas Panahan Bergaya Morocco Dengan Konsep Arrow Point Nugraha, Dodi Setyadi; Isfiaty, Tiara
Waca Cipta Ruang Vol. 3 No. 2 (2017): Waca Cipta Ruang : Jurnal Ilmiah Desain Interior
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v3i2.2064

Abstract

Modernisasi merupakan proses transformasi dari nuansa klasik tradisional kepada nuansa modern.Dengan modernisasi diharapkan dapat menciptakan persepsi ruang yang modern dengan sentuhan gaya tradisionalbaik dari segi bentuk, warna, maupun material yang digunakan.Penggayaan yang digunakan dalamperancanganini yaitu penggayaan yang berkesan islami yaitu morocco, sedangkan konsep yang akan diterapkan adalah arrow point. Gaya morocco seringkali dikaitkan dengan interior khas timur tengah yang dihiasi dengan ornament dimana dekorasinya selalu menekan kepada seni yang diterapkanpada langit-langit.maka dalam penelitian ini difokuskan pada permasalahan implementasi upaya modernisasi pada langit-langit dalam mata kuliah tugas akhir karya Dodi Setyadi Nugraha berjudul konsep arrow point pada perancangan indoor archery centre dengan sentuhan gaya morocco. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dan hasil penelitian ini bertujuan untuk menciptakan sebuah pusat panahan dengan memperhatikan estetika sesuai konsep yang ada. Keywords:modernisasi,morocco,archery
Tinjauan Aspek Bentuk dan Fungsi Display Bola Aroma pada Interior Rumah Atsiri Sari, Sely Novia; Isfiaty, Tiara
Waca Cipta Ruang Vol. 7 No. 2 (2021): Waca Cipta Ruang : Jurnal Ilmiah Desain Interior
Publisher : Program Studi Desain Interior Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/wcr.v7i2.6080

Abstract

Aroma Ball Interior display design at Rumah Atsiri Indonesia is one of the most important parts that has become a medium of reciprocal action between visitors and the objects on display. Rumah Atsiri Indonesia is an edu-recreational place for various essential plant fragrances. This essential plant is processed into essential oils that can later be enjoyed by various societies. At Rumah Atsiri Indonesia, there is a museum tour agenda. At the museum there is a unique room where a display shaped like water balls. The room is called the Aroma Ball Room. Aroma Ball Room stores and releases some extraordinary aromas of various types of essential oils. Visitors are spoiled with a sensory experience of smell through aroma cruising. The shape of the alleged scent ball display can counterbalance the outside air with the aroma centered on the aroma ball display. One of the showrooms is located in Karanganyar Jawa Tengan by offering its visitors to relieve stress through essential oil plants. This research uses a method of literature study research or literature study that involves theories applicable to these research problems with literature data in the Aroma Ball Room of Rumah Atsiri Indonesia.