Limbah kotoran sapi adalah sumberdaya peternak yang belum termanfaatkan. Peternak umumnya mengatasi limbah kotoran sapi dengan cara membuang ke sungai atau membakar limbah kotoran sapi. Dua hal tersebut dapat menimbulkan permasalahan lingkungan yang kompleks, dengan demikian diperlukan solusi untuk menangani hal tersebut yaitu dengan cara mengolah limbah kotoran sapi menjadi barang yang memiliki manfaat. Salah satu solusinya yaitu mengolah limbah kotoran sapi menjadi pupuk kandang menggunakan bahan Ni35 dimana bahan ini dapat mempercepat dekomposisi limbah padat kotoran sapi menjadi pupuk kandang. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini dimulai dari penyuluhan, pelatihan, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan produksi pupuk dan hasil uji pada tanaman kangkung dan cabai. Hasil pelaksanaan pengabdian menunjukkan bahwa peserta sangat antusias dalam mengikuti serangkaian kegiatan, serta dapat memproduksi pupuk kandang dengan kemampuan yang dapat bersaing dengan pupuk kandang konveksional/komersil. Cow manure is an underutilized resource among farmers. Generally, farmers address cow manure waste by discarding it into rivers or burning it. Both practices can lead to complex environmental problems. Thus, solutions are needed to manage this issue by transforming cow manure into valuable products. One solution involves processing cow manure into organic fertilizer using a substance called Ni35, which accelerates the decomposition of solid cow manure into usable compost. The method used in this community engagement project includes outreach, training, and monitoring, along with evaluating the production process and testing the fertilizer's effects on plants such as water spinach and chili. The results of this initiative show that participants were highly enthusiastic about the activities and successfully produced compost with competitive quality comparable to conventional commercial fertilizers.