Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MODEL EDUKASI GIZI DAN PENGUATAN EKONOMI KREATIF RUMAH TANGGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI PIJORKOLING Elisa, Elisa; Ginting, Nurmaini; Fuady Dharma, Andes; Haryanti Daulay, Risma; Sahminan, Sahminan; Mariaty, Desi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 9 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i9.3704-3713

Abstract

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik “Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Rumah Tangga untuk Mendukung Pencegahan Stunting di Kelurahan Pijorkoling, Kota Padangsidimpuan” bertujuan untuk mengintegrasikan edukasi gizi dan penguatan ekonomi lokal sebagai upaya komprehensif menekan angka stunting di masyarakat. Permasalahan gizi kronis dan rendahnya pendapatan keluarga menjadi latar belakang penting program ini. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan Community-Based Participatory Action dengan melibatkan ibu hamil, keluarga balita, kader posyandu, dan pelaku UMKM lokal. Kegiatan dilakukan dalam bentuk penyuluhan gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), pelatihan olahan pangan sehat berbasis bahan lokal, serta pendampingan kewirausahaan dan manajemen usaha kecil. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan gizi masyarakat sebesar 42% serta perubahan perilaku konsumsi pangan bergizi di rumah tangga peserta. Selain itu, terbentuk kelompok usaha "Pijorkoling Sehat Kreatif" yang berhasil memproduksi olahan pangan bergizi dan meningkatkan pendapatan keluarga hingga 30% dalam dua bulan pertama. Integrasi aspek kesehatan dan ekonomi kreatif dinilai efektif dalam mengatasi penyebab utama stunting, yakni rendahnya daya beli pangan sehat dan kurangnya edukasi gizi. Kegiatan ini membuktikan bahwa pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis lokal dapat menjadi strategi berkelanjutan dalam mendukung percepatan penurunan stunting sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi keluarga. Model kolaboratif ini diharapkan menjadi acuan implementasi program serupa di wilayah lain.