Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemanfaatan Sistem Manajemen Pembelajaran Bagi Guru dan Orang Tua Siswa Disabilitas Netra di SLB A Pembina Tingkat Nasional Prestianta, Albertus Magnus; Bangun, Cendera Rizky Anugrah; Perdana, Inco Hary; Vivrie, Theresia Lavietha
Jurnal Komunikasi Profesional Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1237.387 KB) | DOI: 10.25139/jkp.v5i1.3552

Abstract

Internet dan teknologi digital telah mengubah seluruh aspek kehidupan manusia, salah satunya pendidikan. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memungkinkan penyelenggaraan pendidikan secara daring. Pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa TIK kini adalah bagian yang tak terpisahkan dalam pendidikan. Namun, tidak semua orang bisa mengakses pendidikan secara daring dengan optimal. Penyandang disabilitas netra adalah salah satu yang menghadapi kendala dalam pembelajaran. SLB A Pembina Tingkat Nasional belum sepenuhnya siap untuk menjalani pembelajaran daring. Guru masih harus beradaptasi dengan teknologi dan sistem manajemen belajar daring yang tidak sederhana. Orang tua atau pendamping siswa tuna netra juga perlu mendapatkan edukasi berkaitan dengan proses belajar daring. Sementara siswa juga perlu diajarkan agar dapat belajar daring secara mandiri. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dilakukan guna meningkatkan kemampuan guru dan orang tua/ pendamping siswa dalam hal sistem manajemen belajar daring agar dapat memandu siswa beraktivitas. Secara bersamaan PKM ini mendorong guru dan orang tua untuk membangun komunikasi yang dinamis dan transaksional yang berkesinambungan agar siswa berkebutuhan dapat belajar dari rumah secara optimal.Kata Kunci: Sistem manajemen pembelajaran; Disabilitas; Covid-19; Belajar Daring; Komunikasi Transaksional
KEMANDIRIAN KOMUNIKASI WARGA DESA PANGGARANGAN DALAM LINGKUP KEBENCANAAN Prestianta, Albertus Magnus; Fakhruddin, Irwan; Kustiwa, Agus
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v7i1.6150

Abstract

As a country located in the Circum-Pacific Belt area, Indonesia is vulnerable to natural disasters such as earthquakes and tsunamis. A research mentioned that there would be a potential tsunami with a maximum height of 20 meters in the south of Java Island. Community preparedness in dealing with potential disasters is essential and has a high level of urgency. UMN partnered with the South Lebak Mitigation Group (GLMS) to organize disaster literacy strengthening activities to meet the Tsunami Ready indicators, primarily the preparedness component for disseminating information. This activity emphasizes disaster communication to increase public awareness and knowledge of the importance of disaster mitigation. The target participants and locus of activity are Panggarangan Village, Panggarangan District, and Lebak Regency, residents. Activities include research on citizen disaster literacy mapping, deployment of communication product, and citizen journalism training. The results of the mapping research show that information about disasters with local content is still limited in terms of quantity and quality. To that end, each communication product was made to fit the local context of the South Lebak community. Furthermore, media literacy and citizen journalism training was held so local communities could produce and fulfil their own information needs.abstract in bahasaIndonesia sebagai negara yang berada pada area Circum-Pasific Belt rentan mengalami bencana alam gempa bumi dan tsunami. CEST (Center for Earthquake Science and Technology) ITB menyebutkan akan adanya potensi tsunami dengan ketinggian maksimal 20 meter di selatan Pulau Jawa. Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana sangatlah diperlukan dan tinggi tingkat urgensinya. UMN bermitra dengan Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GLMS) menyelenggarakan kegiatan penguatan literasi kebencanaan guna memenuhi indikator Tsunami Ready khususnya komponen kesiapsiagaan dalam hal penyebaran informasi. Kegiatan ini menaruh titik tekan pada komunikasi kebencanaan dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan warga akan pentingnya mitigasi bencana, tanggap darurat dan pemulihan pasca terjadi bencana.  Target peserta dan lokus kegiatan adalah warga Desa Panggarangan, Kecematan Panggarangan, Kabupaten Lebak. Kegiatan yang dilakukan meliputi riset pemetaan literasi kebencanaan warga, pembuatan konten komunikasi, dan pelatihan jurnalisme warga. Hasil riset pemetaan menunjukkan bahwa informasi seputar kebencanaan yang bermuatan lokal masih terbatas dalam hal jumlah dan kualitas. Untuk itu, konten komunikasi dibuat menyesuaikan dengan konteks lokal masyarakat Lebak Selatan. Selanjutnya, pelatihan literasi media dan jurnalisme warga digelar agar masyarakat lokal dapat memproduksi dan memenuhi kebutuhan informasinya sendiri. 
MEMASYARAKATKAN KEMBALI DONGENG SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI KEBENCANAAN DI PANGGARANGAN, LEBAK SELATAN Fakhruddin, Irwan; Prestianta, Albertus Magnus; Kustiwa, Agus
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 6 No. 2 (2022): OCTOBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v6i2.6159

Abstract

Multidisciplinary research conducted by CEST (Center for Earthquake Science and Technology) ITB states that there is the potency of a tsunami up to 20 meters on the south coast of West Java and up to 12 meters on the south coast of Blitar, East Java occurs following the 8.8 MMI megathrust earthquake. Community and stakeholder preparedness is inevitable and should be implemented immediately. The South Lebak Mitigation Group (GMLS) is a community-based initiative to do a collective and collaborative program in disaster preparedness and responses based on local wisdom patterns. The Universitas Multimedia Nusantara’s community services program (PKM) aim to increase disaster literacy towards people of Panggarangan village and its surrounding in the Panggarangan sub-district in the southernmost of Lebak Regency. According to the situation analysis, local wisdom-based communication and media deployment is rarely used. This is the reason why the PKM program is aimed at the objective of creating communication agents at the household level through Satu Rumah Satu Pendongeng (One House One Storyteller) Training of Trainers (ToT). This ToT program also aimed to ground the activity of storytelling towards children within the family to create an individual that can face disaster. The program consists of a knowledge enrichment and storytelling workshop. The knowledge enrichment teaches the basics of storytelling, and the modality to tell stories while the workshop focuses on developing supporting tools for storytelling and storytelling simulation. abstract in bahasaRiset lintas disiplin CEST (Center for Earthquake Science and Technology) ITB menyebutkan akan adanya potensi tsunami dengan ketinggian maksimal 20 meter di wilayah selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Blitar, Jawa Timur yang didahului dengan gempa megathrust sebesar 8,8 MMI. Kesiapsiagaan masyarakat dan stakeholder dalam menghadapi potensi bencana sangatlah diperlukan dan harus dilaksanakan sesegera mungkin. Gugus Tugas Mitigasi Lebak Selatan merupakan upaya komunitas di Lebak Selatan untuk bergerak secara kolektif dan kolaboratif menyiapkan upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana dengan berbagai kegiatan berbasis kearifan lokal. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Multimedia Nusantara dilaksanakan untuk meningkatkan literasi kebencanaan bagi masyarakat Desa Panggarangan, Kecamatan Panggarangan dan sekitarnya di wilayah selatan Kabupaten Lebak. Berdasarkan hasil analisis situasi diketahui bahwa pola komunikasi dan penggunaan media berbasis kearifan lokal sangat jarang dipergunakan lagi. Hal inilah yang mendorong dilaksanakannya kegiatan menciptakan agen-agen komunikasi di tingkat keluarga melalui Training of Trainers (ToT) Satu Rumah Satu Pendongeng untuk memasyarakatkan kembali kegiatan mendongeng untuk menyampaikan pesan pada anak-anak di tingkat keluarga, dan menjadikannya individu yang siap menghadapi bencana. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pengayaan materi dan workshop mendongeng. Dalam hal pengayaan materi peserta memperoleh pengayaan materi meliputi pelatihan dasar-dasar mendongeng, modalitas untuk mendongeng. Selanjutnya dalam workshop peserta fokus pada pengembangan materi mendongeng, membuat alat peraga dongeng, dan melakukan simulasi kegiatan mendongeng. 
PELAKSANAAN SURVEY LITERASI KEBENCANAAN UNTUK MEMETAKAN TINGKAT PENGETAHUAN KEBENCANAAN MASYARAKAT DESA PANGGARANGAN Rizkalla, Nosica; Lestari, Elissa Dwi; Fakhruddin, Irwan; Prestianta, Albertus Magnus; Kustiwa, Agus
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 8 No. 2 (2024): OCTOBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v8i2.7988

Abstract

Daerah selatan pulau Jawa merupakan daerah yang rawan gempa dikarenakan oleh aktivitasi tektonik dan vulkanik yang cukup aktif di area ini. Salah satu daerah yang merupakan zona merah dan dikhawatirkan akan terkena dampak yang cukup berat jika gempa megathrust yang diprediksikan terjadi adalah Lebak Selatan. Salah satu langkah untuk meminimalisir efek dan korban jiwa dari bencana gempa dan tsunami adalah membekali warga di area zona merah dengan pengetahuan mengenai mitigasi bencana. Sayangnya, pengetahuan warga, khususnya warga di zona merah mengenai mitigasi bencana masih kurang. Program PKM ini dilakukan dengan cara melakukan pre-survey kepada responden yang tinggal di area zona merah. Hasil dari pre-survey ini diharapkan dapat menjadi bekal untuk penyusunan materi sosialisasi dan campaign agar dapat semakin meningkatkan pemahaman warga mengenai mitigasi bencana Kata Kunci : Bencana Alam; Gempa Bumi; Tsunami; Mitigasi Bencana; Literasi Kebencanaan