Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR KOTA PADANG Mulyadi, Jendri
journal of residu Vol 3 No 23, Novemb (2019): Journal of RESIDU, November 2019 ISSN PRINT: 2598-814X ISSN ONLINE: 2598
Publisher : RC-INSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1040.653 KB)

Abstract

Kesantunan berbahasa adalah perwujudan dari pematuhan prinsip sopan santun dalam berbahasa. Bahasa yang santun mampu membangun hubungan baik antara penutur dan lawan tutur. Kebiasaan berbahasa santun dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah faktor lingkungan. Lingkungan-lingkungan yang berpengaruh besar dalam pembentukan kebiasaan berbahasa anak, di antaranya adalah keluarga dan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana realisasi kesantunan berbahasa di lingkungan Sekolah Dasar (SD) Kota Padang. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian berupa bahasa lisan guru dan siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Padang saat berinteraksi dalam proses pembelajaran. Fokus penelitian ini adalah prinsip-prinsip kesantunan berbahasa (pematuhan dan pelanggaran maksim kesantunan) dalam tuturan guru dan siswa. Sampel penelitian diambil secara acak (random sampling), masing-masing kecamatan diwakili oleh satu sekolah (di Kota Padang terdapat 11 kecamatan). Data penelitian ini dikumpulkan melalui teknik observasi. Analisis data dalam penelitian ini meliputi tahap mereduksi, menyajikan, dan menyimpulkan data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa realisasi kesantunan berbahasa guru di lingkungan Sekolah Dasar (SD) Kota Padang sudah sangat baik. Sementara itu, di pihak siswa, realisasi kesantunan dapat digolongkan cukup baik. Pelanggaran-pelanggaran maksim masih ditemukan pada bahasa siswa, seperti maksim penghargaan, kedermawanan, dan pemufakatan. Penggolangan baik atau tidaknya realisasi kesantunan ini berpatokan pada kecenderungan pematuhan dan pelanggaran maksim kesantunan.
Pemahaman dan Penerapan Prinsip Kesantunan Berbahasa dalam Pendidikan Karakter: sebuah Tindak Lanjut Fenomena Berbahasa Indonesia Terkini Mulyadi, Jendri
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.221 KB)

Abstract

Artikel ini membahas tentang tentang pentingnya pemahaman dan penerapa prinsip-prinsip kesantunan berbahasa dalam pendidikan karakter. Penjelasan yang dipaparkan dalam artikel ini diperoleh melalui studi kepustakaan. Pendidikan karakter adalah upaya tersistem dalam sebuah lembaga dalam mewujudkan pembentukan karakter elemen-elemennya. Kesantunan berbahasa adalah menghormati atau menjalankan prinsip-prinsip sopan-santun. Santun dalam berbahasa dapat dipandang sebagai salah satu contoh aktulisasi pendidikan karakter. Bahasa adalah penanda siapa yang membahasakannya. Realita dilapangan menunjukkan tingkat pendidikan tidak berbanding lurus dengan perilaku berbahasa seseorang. Banyak praktik berbahasa yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kesantuan berbahasa dan penggunanya adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Permasalahan ini disinyalir dipicu oleh pilar-pilar pendidikan karakter yang dijadikan pedoman dasar dalam pembelajaran pendidikan karakter belum secara rinci membahas bagaimana cara berbahasa serta prinsip-prinsip apa saja yang harus diperhatikan dalam mewujudkan kesantunan dalam berbahasa.
Pemahaman dan Penerapan Prinsip Kesantunan Berbahasa dalam Pendidikan Karakter: sebuah Tindak Lanjut Fenomena Berbahasa Indonesia Terkini Mulyadi, Jendri
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i1.2243

Abstract

Artikel ini membahas tentang tentang pentingnya pemahaman dan penerapa prinsip-prinsip kesantunan berbahasa dalam pendidikan karakter. Penjelasan yang dipaparkan dalam artikel ini diperoleh melalui studi kepustakaan. Pendidikan karakter adalah upaya tersistem dalam sebuah lembaga dalam mewujudkan pembentukan karakter elemen-elemennya. Kesantunan berbahasa adalah menghormati atau menjalankan prinsip-prinsip sopan-santun. Santun dalam berbahasa dapat dipandang sebagai salah satu contoh aktulisasi pendidikan karakter. Bahasa adalah penanda siapa yang membahasakannya. Realita dilapangan menunjukkan tingkat pendidikan tidak berbanding lurus dengan perilaku berbahasa seseorang. Banyak praktik berbahasa yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kesantuan berbahasa dan penggunanya adalah orang yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Permasalahan ini disinyalir dipicu oleh pilar-pilar pendidikan karakter yang dijadikan pedoman dasar dalam pembelajaran pendidikan karakter belum secara rinci membahas bagaimana cara berbahasa serta prinsip-prinsip apa saja yang harus diperhatikan dalam mewujudkan kesantunan dalam berbahasa.
The Effectiveness of Leadership at the Imam Bonjol Padang College of Social and Political Sciences in Decision Making: Efektifitas Kepemimpinan di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIPOL) Imam Bonjol Padang dalam Pembuatan Keputusan Puspita, Vivi; Putri Dika, Riri; Wenda Prinoya, Rangga; Mulyadi, Jendri
International Journal of Technology Vocational Education and Training Vol. 2 No. 1 (2021): IJTVET Vol.2 No.1 (2021)
Publisher : Perkumpulan Doktor Indonesia Maju (PDIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46643/ijtvet.v2i1.83

Abstract

This research is based on the phenomenon that the leader of STISIPOL Imam Bonjol Padang as a leader of the university is suspected of having weaknesses in the management of his institution both administratively and academically. This condition is a problem that must be overcome in anticipation of a better situation considering that educational institutions are producers of human resources. The research method is descriptive qualitative. Data were collected using triangulation techniques through field observations, interviews and documentation studies, sampling techniques with purposive snowball sampling. The results show that the weakness of the leadership can be seen from the level of education and the lack of initiatives needed for the development of high schools, it is necessary to increase communication skills, literacy, and organizational understanding to increase the effectiveness of leadership functions for institutions and a good academic culture for all academicians
Gaya Bahasa Pada Pernyataan Penutup Najwa Shihab Dalam Gelar Wicara “Mata Najwa” di Trans 7 Mulyadi, Jendri; Christina, Dian
Jurnal Ilmiah Langue and Parole Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Langue and Parole
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36057/jilp.v4i2.482

Abstract

This research aims to describe the style of language in the closing statement of NajwaShihab on the talk show "Mata Najwa" in Trans 7. This type of research is a qualitative research using a descriptive approach. The data of this research is in the form of NajwaShihab's speech in the closing statement in the talk show "Mata Najwa" which contains language style. The data source for this research is the video recording of Mata Najwa's talk show on Trans 7 March - April 2020 edition. The video was taken on the Narasi Newsroom Youtube Channel. The methods and techniques used at the stage of providing the data are the listening method with tapping techniques and advanced listening techniques, free involvement, conversation and notes. At the stage of data analysis, the method used is the matching method with the technique of sorting the determining elements, while at the stage of presenting the results of data analysis, the method is used the informal method. The language styles found in NajwaShihab's closing statement on the talk show "Mata Najwa" in Trans 7 are hyperbole, personification, metaphor, synecdoche (totem pro parte), association, euphemism, anaphora, epanolepsis, epizeuksis, cynicism, innuendo, sarcasm, paradox, antithesis, and repetition. Repetition is the most dominant language style found in this research (in all data). The repetition in question is in the form of repeating phonemes at the end of the sentence (having a rhyme/rhyme "aa"). Each row in the data has a pair, namely odd and even rows (eg rows 1 and 2, 3 and 4, and so on).