Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

LAPORAN KEUANGAN MASJID : SUATU ILUSTRASI SEBAGAI BENTUK ORGANISASI NIRLABA Siregar, Liesma Maywarni
Menara Ilmu Vol 12, No 11 (2018): Vol. XII No. 11 Oktober 2018
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v12i11.1069

Abstract

Organisasi masjid sebagai salah satu bentuk organisasi nirlaba ini dalam dalammelaksanakan aktivitasnya tidak semata hanya untuk fasilitas tempat ibadah bagi umatIslam di dunia, melainkan sebagai tempat pendidikan, bermusyawarah, tempatberkonsultasi kaum muslimin dan lain sebagainya. Sebagai lembaga yang memilikibeberapa keunikan jika dibandikan dengan lembaga profit, di antaranya adalah adanyasumbangan dari pihak luar masjid. Untuk itu perlu dipahami oleh pengelola masjidbagaimana menyajikan laporan keuangannya supaya sesuai dengan PSAK no. 45. Tujuandari tulisan ini adalah untuk memberikan gambaran bentuk laporan pertanggungjwabankeuangan masjid yang mengacu kepada PSAK 45.Kata Kunci : Organisasi Nirlaba, PSAK No. 45, Keuangan Masjid
BANK SYARIAH DAN PENERAPAN K3 : SUATU TINJAUAN Siregar, Liesma Maywarni
Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/alqalb.v8i1.1163

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu kehararusan bagi sebuah organisasi. Berbagai hal dapat saja menimpa semua karyawan di tempat kerja atau di luar tempat kerja dalam rangka menyelesaikan pekerjaannya. Salah satu bentuk organisasi formal adalah lembaga keuangan syariah atau bank Syariah. Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan bank syariah menurut Undang-Undang Nomor 21 tahun 20108 tentang Perbankan Syariah, merupakan institusi yang memberikan layanan jasa perbankan berdasarkan prinsip syariah. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.  Prinsip ini menggantikian prinsip bunga yang terdapat dalam sistem perbankan konvensional.Terdapat tiga alasan mengapa program keselamatan kerja merupakan keharusan bagi setiap perusahaan untuk melaksanakannya, antara lain adalah: Moral, Manusia merupakan makhluk termulia di dunia, oleh karena itu sepatutnya manusia memperoleh perlakuan yang terhormat dalam organisasi. Atau memperoleh hak untuk perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Hukum, alasan lain yang sama pentingnya dengan moral terdapat juga alasan undang-undang ketenagakerjaan merupakan jaminanbagi setiap pekerja untuk menhadapi resiko kerja yang dihadapinya yang ditimbulkan pekerjaan. Ekonomi, alasan ekonomi akan dialami oleh banyak perusahaan karena mengeluarkan biaya-biaya yang tidak sedikit jumlahnya akibat kecelakaan kerja yang dialami pekerja.
PENGARUH PAD, DAU DAN DAK TERHADAP KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI DI PULAU SUMATERA TAHUN 2010-2016 Setiawan, Puguh; Widiyanti, Rina; Siregar, Liesma Maywarni; Nurhaida, Nurhaida; Oktavia, Elmi
Jurnal Menara Ekonomi : Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi Vol 7, No 1 (2021): Volume VII No.1 April 2021
Publisher : Jurnal Menara Ekonomi : Pelatihan dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/me.v7i1.2536

Abstract

Dewasa ini peran otonomi daerah semakin meningkat. Otonomi memberi kesempatan kepada Daerah untuk mengatur keuangannya secara mandiri dan maksimal. Penelitian ini bertujuan mengungkap pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap kemandirian keuangan daerah Propinsi. Menggunakan model data panel maka terpilih bahwa model panel terbaik untuk penelitian ini adalah Fixed Effect Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya PAD yang memiliki pengaruh positif terhadap Kemandirian Keuangan Daerah, sementara DAU dan DAK tidak memiliki pengaruh. DAU dan DAK tidak memiliki peran dalam meningkatkan Kemandirian Keuangan Daerah. Kondisi ini dapat dipahami karena untuk pengelolaan dan penggunaan DAU dan DAK ini masih ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Kata Kunci: PAD, DAU, DAK, Kemandirian Keuangan
STRES KERJA PADA TENAGA AUDITOR : SUATU TINJUAN Siregar, Liesma Maywarni
Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/alqalb.v7i2.847

Abstract

Tulisan ini menyajikan tulisan mengenai stress kerja yang dialami oleh tenaga auditor. Dalam menyusun laporan keuangan bukanlah pekerjaan yang mudah, para tenaga auditor diberikan beban kerja yang tidak sedikit. Bergantung kepada besar-kecil usaha, jumlah tenaga yang mengerjakan dan lain-lain. Beban kerja ini dapat menimbulkan stres kerja pada tenaga auditor, dimana seorang auditor harus bekerja sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan dan kode etiknya. Tenaga auditor dianggap sebagai bagian dari profesi yang dianggap cukup berpeluang terjadinya stres. Sehingga diharapkan para tenaga auditor dapat mengetahui gejala-gejala stres kerja  yang dialaminya untuk dapat diantisipasi. Dapat dipahami bahwa berbagai gejala tersebut pada umumnya mempengaruhi kesehatan fisik, yang sebelumnya dipengaruhi dari dalam (psikisnya). Pada tahap pertama seseorang akan menampakkan perilaku yang sangat berbeda dari sebelumnya (over acting). Pada tahap selanjutnya keluhan yang sangat mempengaruhi adalah mulai merasakan kelelahan yang tak seperti biasanya, seperti konsentrasi mulai menurun.Tahap berikutnya lebih mempengaruhi pada fisik, seperti gangguan pada lambung (maag), kesulitan tidur dan lain sebagainya.Pada tahap selanjutnya kelelahan fisik dan mental semakin parah, hingga sampai pada yang klimaks atau berbahaya, seperti pingsan, kolaps, dan sebagainya. Tenaga auditor dianggap sebagai bagian dari profesi yang dianggap cukup berpeluang terjadinya stres. Sehingga diharapkan para tenaga auditor dapat mengetahui gejala-gejala stres kerja  yang dialaminya untuk dapat diantisipasi.
ANALISIS KEPUASAN KERJA DAN KUALITAS PELAYANAN Siregar, Liesma Maywarni
Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/alqalb.v6i2.817

Abstract

Kepuasan kerja sebagai hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau tidak sukanya karyawan terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya. Ada dua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karakteristik individu dan karakteristik pekerjaan. Kepuasan kerja dapat menghasilkan dampak positif maupun negatif. Efek dari kepuasan kerja mempengaruhi kualitas pelayanan karyawan terhadap pelanggan. Dengan demikian kepuasan kerja mempunyai hubungan sebab akibat dengan kualitas pelayanan.
Tata Kelola Keuangan Kongsi Kematian Masjid “X” Kota Padang sebagai Entitas Sosial Bernilai Moneter Siregar, Liesma Maywarni; Winbaktianur
Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis (JEMB) Vol. 4 No. 2 (2025): Juli-Desember
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jemb.v4i2.3573

Abstract

Death sharing has become a part of community life in many regions in Indonesia, necessitating proper financial management. Good financial governance within these social groups can provide peace of mind and minimize the potential for conflict between members and administrators. This study aims to examine the management of funds in the social group of the Death Company. This research used a qualitative method with data collection techniques through interviews. The results of this study indicate that the existence of Kongsi Death social group is needed in carrying out social activities, for example to visit the member when get sick, compensation for condolences for those who misfortune/death, marriage, or related events such as thanksgiving celebration. The nature of membership of this community is voluntary and each member is required to pay certain fees to help each other if there are any social activities. and also have some assets such as cooking equipment, grave land and ambulances. For this reason, good practice of financial management is needed to manage the funds so that they are right on target and transparent and useful. With good financial governance in the social association, it can provide peace and minimize the potential for conflict between members and administrators in this community.