Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH TEKNIK REBOZO TERHADAP LAMA KALA I DALAM PERSALINAN PERVAGINAM Afrilia, Eka Mardiana; Suksesty, Catur Erty
IMJ (Indonesian Midwifery Journal) Vol 5, No 1 (2021): IMJ (Indonesian Midwifery Journal) September 2021 - Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/imj.v5i1.6010

Abstract

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu pada usia cukupbulan tanpa disertai penyulit. Pada proses persalinan kemampuan dan keterampilan penolong sangat mempengaruhi kenyamanan dan kelancaran persalinan. Asuhan yang diberikan dapat disesuaikan dengan kondisi ibu. Teknik rebozo dapat digunakan selama persalinan untuk membantu serat otot dalam ligament uterus rileks sehingga mampu mengurangi rasa sakit serta dapat menciptakan efek positif psikologis dan sosial, sehingga ibu yang melahirkan dalam keadaan rileks, semua lapisan otot dalam rahim akan bekerja sama secara harmonis sehingga persalinan berjalan lancar, mudah, dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekhnik rebozo dengan lamanya kalai 1 dan tingkat nyeri pada proses persalinan. Desain penelitian ini menggunakan Pra Eksperiment dengan pendekatan satisfic group comparison desain untuk mengetahui pengaruh tekhnik rebozo terhadap pengurangan rasa nyeri dan lamanya kala I pada kelompok perlakuan dan untuk mengetahui tingkat nyeri dan lamanya kala I pada kelompok kontrol. Hasil analisa lama kala I dengan menggunakan teknik rebozo pada kelompok perlakuan sebesar1,20 dimana p-value 0,002. Sedangkan analisa tingkat nyeri sebesar 1,20 dengan p-value 0,000. Ada pengaruh dilakukan teknik rebozo dengan lamanya kala I dan tingkat nyeri pada proses persalinan. Teknik rebozo dapat diterapkan pada setiap proses persalinan normal.
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS RAJEG KABUPATEN TANGERANG Lestari, Murni; Suksesty, Catur Erty; Habibah, Putri
IMJ (Indonesian Midwifery Journal) Vol 7, No 1 (2023): IMJ (Indonesia Midwifery Journal) September 2023 - Januari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/imj.v7i1.11228

Abstract

Penggunaan KB menurut jenis alat atau cara KB di Indonesia didominasi oleh penggunaan KB suntik. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering dari KB suntik 3 bulan. Hasil survey akseptor KB suntik 3 bulan yang berkunjung di Poli KIA KB Puskesmas Rajeg sebagian besar (74,7%) mengalami peningkatan berat badan. Peningkatan terjadi pada akseptor KB suntik bervariasi antara 1-5 kg dalam 1 tahun. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan lama penggunaan kontrasepsi KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan akseptor KB diwilayah kerja Puskesmas Rajeg tahun 2023. Desain penelitian survey analitik pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 374 akseptor suntik 3 bulan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 79 akseptor suntik 3 bulan yang diambil secara purposive sampling dengan instrumen penelitian menggunakan lembar checklist dan timbangan. Hasil penelitian didapatkan (86,0%) penggunaan KB suntik 3 bulan >1 tahun dan yang mengalami kenaikan berat badan (74,7%). Hasil analisis uji chi-square nilai p=0,02 < α=0,05 kesimpulan ada hubungan lama penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan akseptor KB suntik 3 bulan di Wilayah kerja Puskesmas Rajeg. Saran bagi tenaga kesehatan untuk dapat memberikan penyuluhan kesehatan secara rutin dan memasukkan materi tentang penyebab terjadinya kenaikan berat badan pada pengguna KB suntik 3 bulan dan pencegahan dengan pola hidup sehat.
COUNTER PRESSURE DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN: LITERATURE REVIEW Suksesty, Catur Erty; Lestari, Murni; Lestari, Putri Dwi
IMJ (Indonesian Midwifery Journal) Vol 7, No 2 (2024): IMJ (Indonesia Midwifery Journal) Februari - Agustus 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/imj.v7i2.11389

Abstract

Menurut World Health Organization, sekitar 295.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan pada tahun 2017. Salah satu penyebabnya adalah persalinan lama, yang menjadi penyebab langsung komplikasi persalinan dengan jumlah kejadian sebesar 69.000. Persalinan lama juga dikaitkan dengan nyeri persalinan yang lebih buruk dari yang diperkirakan.  Nyeri yang dirasakan oleh ibu dapat menimbulkan gangguan pada psikologis. Reaksi psikologis yang timbul pada umumnya berupa reaksi negative, seperti menolak, takut, marah, sedih dan cemas. Hal ini akan merangsang hipotalamus umtuk mempengaruhi hipofisis untuk  mengekspresikan ACTH (adrenal cortico tropic hormone) yang  akhirnya dapat mempengaruhi kelenjar adrenal untuk menghasilkan kortisol. Salah satu metode non-farmakologi untuk mengurangi nyeri dan kecemasan dalam persalinan sekaligus mengurangi intervesi medis pada ibu dengan menggunakan massage counter pressure (stimulasi kulit). Tujuan literature review ini untuk melihat efektifitas counter pressure dalam mengurangi nyeri persalinan. Metode yang digunakan yaitu dengan pengumpulan data  menggunakan analisa deskriptif dan studi literatur. Hasil literature review dari 10 jurnal menunjukkan bahwa counter pressure memiliki kontribusi terhadap pengurangan intensitas nyeri persalinan pada kala I fase aktif. Intensitas nyeri yang dialami responden sebelum diberi intervensi adalah nyeri berat, dan setelah dilakukan intervesi turun menjadi nyeri ringan sampai nyeri sedang. Dari hasil tersebut diharapkan bidan dapat memberikan edukasi tentang counter pressure kepada ibu bersalin dan keluarga serta dapat mengaplikasikannya sebagai intervensi dalam mengurangi nyeri persalinan.
Validitas Isi Skala Skrining Kecemasan Perinatal (PASS) Versi Bahasa Indonesia “Mengenali Kecemasan pada Kehamilan Suksesty, Catur Erty; Budiono, Irwan
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 15 No 4 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Oktober 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v15i4.3799

Abstract

Kecemasan perinatal merupakan gangguan psikologis yang sering terjadi selama masa kehamilan dan setelah melahirkan, namun sering kali tidak terdeteksi karena keterbatasan alat skrining yang spesifik dan valid. Perinatal Anxiety Screening Scale (PASS) dikembangkan sebagai instrumen untuk mengidentifikasi kecemasan pada masa perinatal secara lebih komprehensif.  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi validitas isi dari PASS versi Indonesia guna memastikan kesesuaian konteks budaya dan linguistik dalam mengidentifikasi kecemasan pada ibu selama masa perinatal. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan instrumen menggunakan metode validitas konten. Terdapat enam ahli sebagai penilai, terdiri dari profesional dengan latar belakang psikologi, kebidanan, keperawatan jiwa, dan hipnoterapi. Penilaian dilakukan menggunakan formulir validitas isi dengan skala Likert 4 poin. Analisis dilakukan menggunakan perhitungan I-CVI, S-CVI/Ave, S-CVI/UA, CVR, dan CVI. Sampel dalam penelitian ini adalah 6 orang ahli (expert panel) sebagai validator isi instrumen. Dari 31 item yang dievaluasi, sebanyak 21 item dinyatakan valid, dan 10 item lainnya perlu direvisi. Nilai S-CVI/Ave = 0,78, S-CVI/UA = 0,71, dan CVI = 0,67, menunjukkan bahwa instrumen memiliki validitas konten yang cukup baik namun masih memerlukan perbaikan pada beberapa item untuk meningkatkan relevansi dan kejelasan. PASS versi Indonesia memiliki validitas konten yang cukup kuat untuk digunakan sebagai alat skrining kecemasan perinatal, namun revisi lanjutan diperlukan untuk meningkatkan kualitas beberapa item yang dinyatakan tidak valid.  
Association Between Menstruation Knowledge and Attitudes Toward Gender Norms Among Female Adolescents in Rural Nigeria: Analysis of AGILE-IE 2023 Zuhrotunida, Zuhrotunida; Hikmah, Hikmah; Suksesty, Catur Erty; Abbani, Abubakar Yakubu
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 23 No 3 (2025): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/infokes.Vol23.Iss3.2072

Abstract

Despite heightened global focus on menstrual health and gender equality, adolescent girls in rural Nigeria still encounter significant deficiencies in knowledge and attitudes.  Misinformation and cultural taboos regarding menstruation perpetuate negative gender norms, thereby constraining the empowerment and participation of girls. This study examines the relationship between adolescent girls' menstrual knowledge and their attitudes toward gender norms in rural areas of three northern Nigerian states. This is a cross-sectional study that utilized secondary data from the World Bank’s AGILE Impact Evaluation 2023, with a sample of 8,188 in-school adolescent girls aged 15–20 from Kaduna, Kano, and Katsina States in northern Nigeria. Univariate, bivariate, and multivariate analyses were conducted to examine the relationship between knowledge of menstruation and gender attitudes, controlling for religion, state, place of residence, and boarding school attendance. Good menstrual knowledge was found to be very poor among the adolescent girls (2.80%), and their gender attitudes were also abysmal (3.09%). Adolescent girls possessing good menstrual knowledge demonstrated an almost twofold likelihood of exhibiting positive gender attitudes (AOR = 1.99; 95% CI: 1.13–3.51, p = 0.018). Muslim adolescents, as well as those residing in Kano and Katsina states, exhibited a notable decrease in the likelihood of possessing progressive gender attitudes. Urban residency correlated with improved gender attitudes, whereas attendance at boarding schools exhibited no notable impact. Poor understanding of menstruation is linked to poor gender attitudes among female adolescents in rural northern Nigeria. Integrating menstrual health education programs with sensitization about gender norms is essential for enhancing girls' empowerment and addressing discriminatory norms. Therefore, policies must consider sociocultural and religious influences that shape adolescent gender ideologies.
Social Demographic Factors in High-Risk Pregnancy: Analysis of Indonesian Health Survey Data 2023 Suksesty, Catur Erty; Cahyati , Widya Hary; Handayani, Oktia Woro Kasmini
Journal of Creativity Student Vol. 8 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jcs.v8i2.27145

Abstract

High-risk pregnancy is a condition that can negatively impact the health of both the mother and the fetus. Social and demographic factors such as maternal age, educational level, economic status, employment, and place of residence contribute to pregnancy risk levels. Indonesia continues to experience a high maternal mortality rate (MMR), necessitating an in-depth analysis of the social determinants affecting high-risk pregnancies. This study employs a cross-sectional design and utilizes secondary data from the 2023 Indonesian Health Survey (SKI). The study sample consists of 46,699 pregnant women from 38 provinces across Indonesia. The independent variables include maternal age, education, employment, economic status, and place of residence, while the dependent variable is high-risk pregnancy. Data analysis was conducted using the chi-square test to identify associations between social determinants and pregnancy risk. The findings indicate that 15.4% of pregnant women experience risk factors in their pregnancy. Significant social factors associated with high-risk pregnancy include maternal age, education level, employment, place of residence, and economic status (p < 0.05). Adolescent mothers (aged 10–19 years) and older mothers (>35 years) are at higher risk. Women with low education levels, unemployment, and lower economic status are also more vulnerable to high-risk pregnancies. High-risk pregnancy is influenced by various social and demographic factors. Therefore, inclusive health policies are needed to improve maternal healthcare access, especially for high-risk groups. Health education programs on reproductive health and increased access to prenatal healthcare services can help reduce the prevalence of high-risk pregnancies in Indonesia.