Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU TERESTRIAL DI HUTAN KOTA DKI JAKARTA [Terestrial Ferns Diversity in Urban Forest DKI Jakarta] Andayaningsih, Dwi; Chikmawati, Tatik; Sulistijorini, Sulistijorini
BERITA BIOLOGI Vol 12, No 3 (2013)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.69 KB) | DOI: 10.14203/beritabiologi.v12i3.638

Abstract

Urban forest is one of the green open area consisted of natural forest-like vegetation. It has suitable microclimate for understory habitat, including terrestrial ferns. The diversity of fern in three urban forest in DKI Jakarta is reported, i.e the urban forest at The University of Indonesia (UI) Campus, The Cibubur Arboretum and PT JIEP (Jakarta Industrial Estate Pulogadung). Vegetation analysis was conducted by purposive sampling method with a transect line of 200 m in each location with 15 plots of (3x3) m2 each. Fern determination was done based on herbarium specimens and literatures. Fern diversity was analyzed based on Shannon diversity index, and equality index. Canonical correspondence analysis (CCA) was performed to determine the correlation between fern diversity and abiotic factors. There were 18 fern species classified into 11 genera and eight families, at the UI urban forest and Cibubur Arboretum, but there was no fern in PT JIEP. Fern with the highest importance value index was Sphaerostephanos sp. (161.33%) in The UI urban forest, and Lygodium microphyllum (Cav.) R.Br. (71.63%) in Cibubur Arboretum. The CCA result showed that the fern diversity correlated to four abiotic factors i.e temperature,humidity, light intensity and soil pH.
KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL MASYARAKAT SASAK LOMBOK BARAT Riswan, Soedarsono; Andayaningsih, Dwi
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 4, No 2 (2008)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Traditional medication have been long enough been conducted by our ancestors since long ago and hereditary endowed from generation to generation. Research of useful plant for traditional medication of Sasak society who live in West Lombok have been done. Data collected by interview with chosen informan like the figure or tribe-head, and follow some of community daily activity and also field observation. The result showed that there were not less than 25 plant species exploited to cure of diseases. Useful plant and ethnobotanical aspect will be discussed in this paper. ABSTRAK Pengobatan tradisional sudah lama dilakukan oleh nenek moyang kita sejak jaman dahulu dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Penelitian mengenai pemanfaatan tumbuhan untuk pengobatan tradisional suku Sasak di Lombok Barat telah dilakukan. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan informan terpilih seperti kepala adat, dukun kampung dan mengikuti sebagian aktivitas harian penduduk serta observasi lapangan. Tercatat tidak kurang dari 25 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Cara pengolahan dan aspek etnobotani lainnya akan dijelaskan dalam makalah ini.
KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL MASYARAKAT SASAK LOMBOK BARAT Riswan, Soedarsono; Andayaningsih, Dwi
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 4, No 2 (2008)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfi.v4i2.16

Abstract

Traditional medication have been long enough been conducted by our ancestors since long ago and hereditary endowed from generation to generation. Research of useful plant for traditional medication of Sasak society who live in West Lombok have been done. Data collected by interview with chosen informan like the figure or tribe-head, and follow some of community daily activity and also field observation. The result showed that there were not less than 25 plant species exploited to cure of diseases. Useful plant and ethnobotanical aspect will be discussed in this paper. ABSTRAK Pengobatan tradisional sudah lama dilakukan oleh nenek moyang kita sejak jaman dahulu dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Penelitian mengenai pemanfaatan tumbuhan untuk pengobatan tradisional suku Sasak di Lombok Barat telah dilakukan. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan informan terpilih seperti kepala adat, dukun kampung dan mengikuti sebagian aktivitas harian penduduk serta observasi lapangan. Tercatat tidak kurang dari 25 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Cara pengolahan dan aspek etnobotani lainnya akan dijelaskan dalam makalah ini.
BIODIVERSITAS KUPU-KUPU (LEPIDOPTERA) DI KAWASAN CIINTANG,TAMAN NASIONAL UJUNG KULON, BANTEN Ruslan, Hasni; Andayaningsih, Dwi; Wahyuningsih, Endang
Bioma Vol. 15 No. 1 (2019): Bioma
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.979 KB) | DOI: 10.21009/Bioma15(1).1

Abstract

ABSTRAK Penelitian mengenai kupu-ku di kawasan Cilintang Taman Nasional Ujung Kulon masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui keanekaragaman kupu-kupu di sekitar kawasan tersebut. Penelitian kupu-kupu telah dilakukan pada tanggal 24-27 April 2017, menggunakan metoda sweeping dengan menggunakan kamera dan jala serangga. Penelitian dilakukan di empat habitat yang berbeda yaitu Pemukiman, Ekoton, Pantai, dan Hutan. Dari hasil penelitian ditemui kupu-kupu di Pemukiman 38 jenis dan 106 individu, di Ekoton terdapat 35 jenis dan 80 individu, di Pantai terdapat 35 jenis dan 255 individu, dan di Hutan ditemui 34 jenis dan 133 individu, yang terdiri dari suku Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae, Lycaenidae dan Hesperidae. Suku Nymphalidae merupakan suku yang tinggi jumlah jenis dan individu dibanding suku yang lain. Dari hasil penelitian didapatkan komposisi jenis kupu-kupu antar lokasi yang ditemukan tidak sama , indeks keanekaragaman jenis di empat lokasi tergolong sedang. Dari uji Hutchinson terdapat perbedaan yang tidak bermakna Pemukiman - Ekoton. Ekoton – Hutan, sedangkan, Pemukimaan - Pantai, Pemukiman - Hutan, Pantai - Hutan. Ekoton – Pantai, terdapat perbedaan bermakna. Kupu-kupu yang jumlah individu tinggi ditemukan pada jenis Junonia almana, dan Junonia atlites di Pemukiman. Junonia atlites dan Junonia hedonia di Ekoton. Jamides pura dan Jamides celeno di Pantai, dan di Hutan. Kata kunci: kupu-kupu, dominan, keanekaragaman, kesamaan, kemerataan ABSTRACT Research about butterflies in Cilintang area Ujung Kulon Natinal Park is still limited. The purpose of this research is to identify the butterflies’ diversity in that area. This research has been conducted in four different habitats i.e residence, ekoton, beach, and forest on 24-27 April 2017, using sweeping method with camera and bugs net. It is found that there are 38 species and 106 individuals in residence, 35 species and 80 individuals in ekoton, 35 species and 255 individuals in beach, and 34 species and 133 individuals in forest, consist of Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae, Lycanidae and Hesperidae tribe. Nymphalidae tribe holds the highest species and individuals. It is found that species composition between location is not the same, diversity index in four locations is categorized as medium. From Hutchinson test there is very little differences between residence - ekoton and ekoton - forest, while in residence - beach, residence - forest, beach - forest, ekoton - beach, there are significant differences. Junonia almana, and Junonia atlites have the highest dominace index in residence. J. Junonia atlites and Junonia hedonia have the highest dominace index in ekoton. Jamides pura and Jamides celeno have the highest dominace index in beach and forest. Keywords: butterfly, dominant, diversity, similarity, uniformity
DIVERSITAS KUPU-KUPU DI KAWASAN TERBUKA DAN TERTUTUP HUTAN KOTA TEBET, JAKARTA SELATAN Tobing, Imran S.L.; ruslan, hasni; Andayaningsih, Dwi
Bioma Vol. 17 No. 1 (2021): Bioma
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/Bioma17(1).4

Abstract

Kawasan dengan kanopi (pohon) terbuka dan tertutup di kawasan hutan kota, mempunyai variasi kondisi lingkungan sebagai habitat kupukupu. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi variasi kondisi antar kedua kawasan Hutan Kota Tebet, dan menilai pengaruhnya terhadap diversitas kupu-kupu. Penelitian dilakukan pada plot-plot terpilih mengacu pada metode purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa variasi kondisi lingkungan antar kedua habitat belum memunculkan pengaruh nyata terhadap diversitas kupu-kupu. Diversitas kupu-kupu di Hutan Kota Tebet terdiri dari 34 spesies dari 4 family; jumlah spesies sedikit bervariasi antara kawasan terbuka (33 spesies) dan kawasan tertutup (30 spesies); komposisi komunitas (kupu-kupu) sama (indeks similaritas 90,32 %). Nilai indeks keanekaragaman kupu-kupu antar kedua kawasan juga berada dalam kategori sama (tergolong sedang : berkisar antara 1,5 – 3,5), walaupun relatif lebih tinggi di kawasan tertutup (3,16) dibandingkan di kawasan terbuka (2,68). Nilai ini memberi arti bahwa kedua kondisi habitat mempunyai komunitas kupu-kupu yang sama-sama moderat, walaupun cenderung lebih stabil pada kondisi habitat tertutup. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kawasan Hutan Kota Tebet merupakan habitat bagi kupu-kupu, baik di kawasan terbuka maupun di kawasan tertutup. Variasi kondisi lingkungan antar kedua kawasan belum terbukti berpengaruh terhadap diversitas kupu-kupu di Hutan Kota Tebet.