Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI PERMEABILITAS INTRINSIK DAN TERMODINAMIKA DIFUSI PIROKSIKAM SECARA IN VITRO Aryani, Ni Luh Dewi; Martodihardjo, Suwaldi
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 3, No 3 (2007)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfi.v3i3.77

Abstract

The effectivity of a topical drug therapy was influenced by its ability to penetrate into skin. Stratum corneum which is a barrier of skin layer caused most drugs experience difficulties in penetrating skin layer in a appropriate speed to reach its therapeutic level, even though it is a potent drug. Research on drug permeability through skin layer is a must in order to develop transdermal formulation. In this work we had conducted intrinsic permeability and diffusion thermodynamic test of piroxicam in phosphate buffer pH 3,5 in vitro, using side by side diffusion cell complemented with rabit skin membrane. Data gained in this experiment were flux, permeability coefficient, diffusion coefficient, and latent time for piroxicam consecutively 2.78x10-4 mg/cm2/second, 6.68x10-6 cm/second, 1,08x10-9 cm2/second and 33.77 minutes. Piroxicam diffusion process was an endothermic and unconstant process. DF, DH, and DS value for piroxicam diffusion process at 32ºC were consecutively 7.22 kcal/mol, 4.73 kcal/mol, and 8.16 cal /degr/mol. ABSTRAK Efektivitas terapi obat yang digunakan secara topikal tergantung dari kemampuannya untuk berpenetrasi ke dalam kulit. Stratum korneum yang merupakan lapisan penghalang kulit menyebabkan sebagian besar obat sulit untuk melewati kulit dengan kecepatan yang cukup untuk mencapai level terapetiknya walaupun merupakan obat yang poten. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian terhadap permeabiltas obat melalui kulit untuk pengembangan formulasi sediaan transdermal.  Pada penelitian ini dilakukan uji permeabilitas intrinsik dan termodinamika difusi piroksikam dalam dapar fosfat pH 3,5 secara in vitro menggunakan alat uji sel difusi model side by side yang dilengkapi dengan membran kulit kelinci. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yang meliputi fluks, tetapan permeabilitas, koefisien difusi dan waktu laten difusi piroksikam masing-masing adalah 2,78x10-4 mg/cm2/detik, 6,68x10-6 cm/menit, 1,08x10-9 cm2/menit dan 33,77 menit. Proses difusi piroksikam merupakan suatu proses yang berlangsung tidak spontan dan merupakan suatu proses endotermik. Nilai DF, DH, dan DS proses difusi piroksikam pada suhu 32ºC  masing-masing adalah 7,22 kkal/mol, 4,73 kkal/mol, dan 8,16 kal /der/mol.
Formulasi dan Aktivitas Antioksidan Kombinasi Glutation dan Alfa Arbutin dalam Serum Kosmetik Aryani, Ni Luh Dewi; Dewi, Luh Putu Indah Parnanda; Trisna, Gusti Ayu Putu Wina Anandha
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 4 No. 1 (2022): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v4i1.5066

Abstract

Antioksidan adalah salah satu bahan aktif yang dapat digunakan untuk memperlambat penuaan dini kulit. Pada penelitian ini, bahan aktif antioksidan yang digunakan adalah kombinasi glutation dan alfa arbutin. Glutation dan alfa arbutin dapat mengalami oksidasi, sehingga digunakan natrium metabisulfit sebagai bahan tambahan antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah memformulasi kombinasi glutation dan alfa arbutin dalam serum kosmetik menggunakan natrium metabisulfit pada konsentrasi 0,3% (formula 1) dan 0,5% (formula 2). Serum-serum tersebut dievaluasi karakteristik fisikokimianya yang meliputi organoleptik (warna, bentuk, bau), nilai pH, viskositas, dan sifat alir. Aktivitas antioksidan dievaluasi menggunakan metode peredaman 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH), dengan parameter inhibition concentration 50 (IC50). Evaluasi stabilitas fisikokimia dan aktivitas antioksidan dilakukan dengan menyimpan serum tersebut selama 30 hari pada suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik fisikokimia serum-serum tersebut sesuai untuk serum kosmetik dengan IC50 50-100 ppm. Karakteristik fisikokimia dan aktivitas antioksidannya tidak berbeda bermakna (p >0,05). Selama penyimpanan karakteristik fisikokimianya juga tidak berubah (p >0,05), kecuali viskositas (p <0,05), tetapi serum tetap berbentuk cair. Selain itu, IC50 serum meningkat (p <0,05), tetapi tetap memiliki aktivitas antioksidan yang kuat. Kesimpulannya adalah kombinasi glutation dan alfa arbutin dalam serum formula 1 dan 2 dapat diformulasikan dan efektif sebagai serum kosmetik antioksidan.
Ulasan: Terapi Herbal untuk Penyembuhan Luka Ulkus Kaki Diabetik: Review: Herbal Therapy for Diabetic Foot Ulcer Wound Healing Rismawati; Gondokesumo, Marisca; Aryani, Ni Luh Dewi
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v11i2.7606

Abstract

Komplikasi DM lebih lanjut dapat menyebabkan penderita DM mengalami diabetic ulcers. Pada luka kronis seperti diabetic ulcers, proses penyembuhan menjadi terhambat akibat adanya kondisi hiperglikemia, infeksi bakteri, dan vaskularisasi yang buruk. Penelitian mengenai agen penyembuhan luka dengan tanaman obat yang memiliki efektivitas terhadap penyembuhan luka diabetic ulcers telah banyak dilakukan. Tujuan dari review ini adalah penelusuran pustaka terkait tanaman obat atau herbal yang memeiliki aktivitas dalam penyembuhan diabetic ulcers. Metode yang digunakan adalah dengan mengumpulkan data dari berbagai artikel ilmiah yang membahas mengenai potensi tanaman obat yang terdaftar pada Farmakope Herbal Indonesia (FHI) yang terbukti baik secara in vivo atau in vitro atau uji klinis memiliki efektivitas penyembuhan luka pada diabetic ulcers. Kami mengulas 39 artikel dari 23 tanaman herbal yang memenuhi kriteria inklusi. Kesimpulannya adalah terdapat banyak penelitian berbasis hewan yang mengkonfirmasi aktivitas tanaman herbal dan konstituen aktifnya dalam penyembuhan luka diabetes. Aplikasi topikal produk herbal dan konstituen aktifnya dalam formulasi bisa menjadi alternatif yang baik untuk pengobatan luka diabetes.