Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PELATIHAN KADER POSYANDU PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR) DIWILAYAH TELUK BOGAM Yogie Irawan; Riky Riky; Rastia Ningsih
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.133 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v2i1.112

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat secara global, regional,nasional dan lokal. Global status report on NCD World Health Organization (WHO) tahun 2010 melaporkan bahwa 60% penyebab kematian semua umur di dunia adalah karena PTM. Kegiatan ini berupa pelatihan kader posyandu mengenai penyakit tidak menular diwilayah kerja Puskesmas Teluk Bogam. Penyuluhan dilaksanakan di Puskesmas Teluk Bogam. Tujuan kegiatan ini adalah untuk untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam mendeteksi dini dan mengontrol hipertensi dengan cara memberikan penyuluhan tentang hipertensi, pentingnya mengontrol hipertensi dan bagaimana cara mengukur tekanan darah.  Kata kunci : Lansia
HUBUNGAN KEBIASAAN BERMAIN GAME ONLINE DENGAN KUALITAS TIDUR REMAJA PADA KELAS XI DI SMKN 1 SERUYAN TENGAH Alem Habibi; Wahyudi Qorahman; Rastia Ningsih; Rukmini Syahleman
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.671 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v5i1.219

Abstract

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi pada saat ini internet tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi namun juga hal-hal yang bersifat hiburan (entertainment), salah satu hiburan internet adalah game. Game online merupakan permainan yang berbasis elektronik dan visual dapat dimainkan oleh banyak pemain dalam satu waktu yang memanfaatkan jaringan internet sebagai medianya. Bermain game online secara berlebihan dapat mengakibatkan kurangnya waktu tidur, pola tidur yang dapat berakibat pada terganggunya kesehatan. Fenomena game online juga dapat menyebabkan remaja menjadi kecanduan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan kebiasaan bermain game online dengan kualitas tidur remaja pada kelas XI di SMKN 1 Seruyan Tengah.Desain dalam penelitian ini adalah Cross-Sectional. Populasi seluruh remaja kelas XI di SMKN 1 Seruyan Tengah adalah 55 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar angket dengan pengolahan data editing, coding, scoring, tabulasi, dan analisis data menggunakan uji korelasi rank spearman.Hasil penelitian terhadap 55 responden yang terbiasa bermain game online selalu 27 (49,1%), dan hampir semua responden dengan kualitas tidur buruk sebanyak 36 (65,5%). Berdasarkan uji statistik rank Spearman ditemukan bahwa angka signifikan atau nilai probabilitas (0,000) jauh lebih rendah dari signifikansi standar 0,05 atau (p < α). H1 diterima, artinya di SMKN 1 Seruyan Tengah ada hubungan antara kebiasaan bermain game online dengan kualitas tidur remaja pada kelas XI di SMKN 1 Seruyan Tengah.Kata kunci : bermain, remaja, game online, kualitas tidur
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RUANG RAWAT INAP RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN Kristiana Pudji Hastutik; Rastia Ningsih; Rukmini Syahleman
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.426 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v6i1.277

Abstract

Latar belakang dan tujuan penelitian hipertensi disebut the silent killer disease karena terjadinya sering tanpa keluhan karena tidak menunjukkan gejala, sehingga penderita hipertensi tidak menyadari bahwa mereka mengalami hipertensi. Hipertensi disebut juga tekanan darah tinggi dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Penyakit ini apabila tidak ditangani segera dapat menimbulkan komplikasi dan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan tingkat pengetahuan dengan tekanan darah pada penderita Hipertensi di Ruang Rawat Inap RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kolerasi dengan desain cross sectional dengan teknik non probability sampling yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 31 sampel.Hasil penelitian ini adalah tingkat pengetahuan responden hampir setengahnya baik sebanyak 11 responden (35,5%), tekanan darah responden sebagian besar hipertensi sebanyak 22 responden (71%) dan hasil dari uji kolerasi rank spearman didapatkan hasil p=0,000 (p< 0,05) yang artinya ada Hubungan tingkat pengetahuan dengan tekanan darah pada penderita Hipertensi.Kesimpulan semakin baik tingkat pengetahuan maka tekanan darah tidak tinggi atau mendekati normal sebaliknya semakin rendah tingkat pengetahuan maka tekanan darah semakin tinggi.Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Tekanan Darah, Hipertensi, Rawat Inap
PENGARUH TERAPI BERMAIN PERAN TERHADAP PERILAKU ANAK DALAM UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (Studi di Sekolah Dasar Negeri 1 Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang) Muhammad Ainul Yakin; Hindyah Ike Suhariati; Rastia Ningsih
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.696 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v3i2.144

Abstract

Pendahuluan, Masalah perilaku anak dalam upaya pencegahan demam berdarah dengue adalah membuang sampah sembarangan serta masih ditemukannya tempat perindukan dan perkembangbiakan nyamuk. Tujuan penelitian ini untukmenganalisa pengaruh terapi bermain peran terhadap perilaku anak dalam upaya pencegahan demam berdarah dengue. Desain, penelitian ini adalah pra eksperimen one group pre test post test design. Populasi semua siswa kelas 3-5 yang berjumlah 54 orang dengan jumlah responden 48 anak, Teknik pengambilan sampel adalah proporsional stratified random sampling. Variabel independen dari penelitian ini adalah terapi bermain peran dan variabel depeden adalah perilaku anak dalam upaya pencegahan demam berdarah dengue.Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan skenario dengan pengolahan data editing, coding, scoring, tabulating dan uji statistik menggunakan Wilcoxon a= 0,05. Hasil, penelitian perilaku anak dalam upaya pencegahan demam berdarah dengue sebelum terapi bermain peran sebagian besar negatif sejumlah 29 responden (60,4%).Perilaku anak dalam upaya pencegahan demam berdarah dengue sesudah terapi bermain peran hampir seluruhnya positif sejumlah 37 responden (77,1%). Hasil uji Wilcoxon menunjukkan p = 0,000 yang menunjukkan bahwa p<0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh terapi bermain peran terhadap perilaku anak dalam upaya pencegahan demam berdarah dengue. Kata Kunci :  Bermain Peran, Demam Berdarah, Perilaku
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG MERANTI RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN Sanah Hatul Hatimah; Rastia Ningsih; Rukmini Syahleman
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.834 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v6i1.276

Abstract

Latar belakang: Pengetahuan pasien tentang pre operasi bagi yang akan menjalani operasi sangat penting, hal ini bertujuan agar pasien mengerti tentang operasi yang akan dijalaninya. Sehingga saat menjalani operasi dapat meminimalkan kecemasan yang dirasakan oleh pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan dengan kecemasan pada pasien pre operasi di ruang Meranti RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriftif korelasi dengan desain cross sectional dengan teknik non probably sampling yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 42 responden. Pengumpulan data melalui kuisioner, data dianalisis univariat dengan distribusi frekuensi dan korelasi bivariat menggunakan uji korelasi rank spearman.Hasil: Tingkat pengetahuan pasien baik, yaitu sebanyak 27 responden (64,3%), kecemasan pasien sebagian besar pada tingkat ringan sebanyak 34 responden (57,1%). Hasil dari uji korelasi rank spearman didapatkan hasil ρ = 0,000, berarti ρ < 0,05 yang artinya ada hubungan pengetahuan dengan kecemasan pada pasien pre operasi.Kesimpulan: Ada hubungan pengetahuan dengan kecemasan pasien pre operasi di ruang Meranti RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Kata Kunci: Pengetahuan, Kecemasan, Pre Operasi
Pelaksanaan Discharge Planning dengan kepuasan pasien (Studi di RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah) Taufiq Rahman; Ni Wayan Rahayu Ningtyas; Rastia Ningsih
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.074 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v3i1.52

Abstract

Pendahuluan Discharge planning keperawatan merupakan komponen yang terkait dengan rentang keperawatan, sering pula disebut dengan perawatan berkelanjutan yang artinya perawatan yang dibutuhkan oleh pasien dimanapun pasien berada. Kegagalan  dalam memberikan perencanaan pulang akan beresiko terhadap beratnya penyakit, ancaman hidup dan disfungsi fisik. Oleh karena itu dalam perencanaan pulang atau  discharge planning sangat  penting, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan   antara pelaksanaan discharge planning dengan kepuasan pasien. Metode penelitian jenis penelitian ini adalah kuantitatif. dengan jumlah populasi 24. Sampel di ambil dari pasien yang dirawat di RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun sebanyak 24 responden dengan teknik Quota Sampling Variabel dalam penelitian ini adalah hubungan antara pelaksanaan discharge planning dengan kepuasan pasien, instrumen penelitiannya mengguakan kuesioner, pengolahan data  dengan Editing, Coding, Scoring, Tabulating, Uji Spearman Rank Data disajikan dalam bentuk distribusi  frekuensi selanjutnya dianilisis secara dinamika,data yang di analasi meliputi univariat dan bivariat. Hasil penelitian berdasarkan hasil penelitian sebagian besar  17 (70,8%)  responden menjelaskan pelaksaan discharge planning dalam kategori baik, Sedangkan  pelaksanaan discharge Planning yang tidak baik 7 (29,2%), berdasarkan uji korelasi  didapatkan nilai  r = 0.000 < 0,05 , dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada hubungan pelaksanaan discharge Planning dengan kepuasan pasien. Kesimpulan  pelaksanaan  Discharge Planning  di RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun pada  Tahun 2018 dapat di kategorikan sudah baik.  Sebagian besar dari responden merasa sudah puas atas pelayanan yang diberikan oleh RSUD Sultan Imanudin pangkalan Bun tahun 2018.Kata kunci : Pelaksanaan Discharge planning dengan kepuasan pasien
HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN DENGAN KEPUASAN PEMBERIAN INFORMASI TINDAKAN MEDIS DI RUANG MERANTI RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN BUN Serpinawaty Saragih; Rukmini Syhaleman; Rastia Ningsih
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.185 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v5i2.251

Abstract

Latar Belakang: Pemberian informasi tindakan medis sangat penting untuk pasien agar menambah pengetahuan terhadap tindakan yang dilakukan kepadanya. Pasien akan merasa puas terhadap informasi medis apabila cara penyampaian informasi dan hasil yang didapatkan setelah dilakukannya tindakan medis sesuai dengan harapannya atau melebihinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan kepuasan kemudian menganalisis hubungan pengetahuan dan kepuasan. Metode penelitian: Deskriftif korelasi dengan desain cross sectional dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 67 responden. Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuisioner kemudian dianalisis dengan uji statistik rank spearman dibantu dengan SPSS windows 21 menggunakan Alfa = 0,05. Hasil dan Analisa: Pengetahuan pasien baik, yaitu sebanyak 45 responden (67,2%), responden menilai puas untuk pemberian informasi tindakan medis sebanyak 49 responden (73,1%). Hasil dari uji kerolasi rank spearman didapatkan hasil ρ = 0,03, berarti α < 0,05 yang artinya ada hubungan pengetahuan dengan kepuasan pemberian informasi tindakan medis. Kesimpulan: Pengetahuan pasien baik, kepuasan pemberian informasi tindakan medis puas dan ada hubungan pengetahuan dengan kepuasan pemberian informasi Tindakan medis di ruang Meranti RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
EFEKTIVITAS TERAPI KOMPRES HANGAT REBUSAN JAHE DENGAN KOMPRES DINGIN TERHADAP TINGKAT NYERI LANSIA YANG MENGALAMI OSTEOARTHRITIS (Studi Di Kelurahan Kaliwungu Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) Yepi Yepi; Inayatur Rosyidah; Rastia Ningsih
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.216 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v2i2.122

Abstract

Nyeri adalah keluhan utama yang sering dirasakan oleh penderita osteoartritis. Banyak alternatif yang bisa digunakan untuk mengurangi rasa sakit, salah satunya adalah metode non farmakologis yang kompres air hangat rebusan jahe dan kompres dingin. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis perbedaan efektivitas terapi kompres hangat rebusan jahe dengan kompres dingin terhadap tingkat nyeri lansia yang mengalami osteoarthritis. Jenis penelitian pre eksperimen dengan desain pendekatan static group comparison. Populasi adalah semua lansia berusia > 60 tahun dengan osteoarthritis di Kelurahan Kaliwungu yang berjumlah 76 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dengan instrumen lembar observasi.  Data disajikan dalam tabel dan dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Test dan Mann Whitney Test. Pada kompres hangat rebusan jahe diperoleh skala nyeri tertinggi sebelum terapi nyeri sedang (59,4%), setelah dilakukan terapi menjadi nyeri ringan (87,5%). Pada kelompok terapi kompres dingin diperoleh skala nyeri tertinggi sebelum terapi adalah nyeri sedang (59,4%), setelah dilakukan terapi menjadi nyeri ringan (59,4%). Hasil uji Wilcoxon pada kompres hangat rebusan jahe diperoleh ρ = 0,000 dan kompres dingin p = 0,000 maka H1 diterima. Sedangkan perbedaan antara uji beda dengan uji Mann Whitney diperoleh ρ = 0,389, ρ > 0,05.  Kesimpulan penelitin ini adalah terdapat perbedaan efektivitas terapi kompres hangat rebusan jahe dengan kompres dingin terhadap tingkat nyeri lansia yang mengalami osteoarthritis.Kata kunci: Dingin, Hangat, Kompres, Nyeri
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN RABIES DI DESA SUKAWANA, KECAMATAN CURUG, KOTA SERANG Rastia Ningsih; Rizal Maulana Hasby; Yania Febsi; Dewi Surani; Yulistiani Yulistiani
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 8 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i8.2936-2940

Abstract

Hewan yang terinfeksi virus rabies dapat menularkan penyakit akut rabies kepada manusia. Tindakan ini bertujuan untuk menginformasikan dan mengedukasi masyarakat tentang tanda, gejala, dan perawatan medis terkait dengan gigitan hewan yang berpotensi rabies. Sebanyak 35 orang mengikuti kegiatan KIE yang digelar di Desa Sukawana, Kecamatan Curug, Kota Serang. Melalui kegiatan KIE rabies, masyarakat memperoleh pemahaman tentang cara pencegahan dan pengendalian penyakit rabies.
Terapi Kombinasi Diabetic Self Management Education (DSME) Dengan Senam Kaki Diabetik Terhadap Ankle Brachial Index (ABI) Pada Penderita Diabetes Tipe II Fatmasari, Diyah; Ningsih, Rastia; Yuswanto, Tri Johan Agus
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 6 No. 2 (2019): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.353 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v6i2.389

Abstract

Latar belakang: Diabetes melitus tipe II merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kematian dan memiliki risiko tinggi terjadi komplikasi. Penatalaksanaan empat pilar diabetes tipe II meliputi edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani dan intervensi non farmakologi. Salah satu penanganan non-farmakologi yang sering dilakukan adalah Diabetic Self Management Education (DSME) dan senam kaki diabetik, tetapi kombinasi keduanya belum pernah di teliti. Gabungan beberapa terapi disebut terapi kombinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kombinasi DSME dan senam kaki terhadap Ankle Brachial Index (ABI) pada penderita diabetes tipe II. Metode: Desain penelitian adalah penelitian Experimental dengan rancangan pretest-posttest control group design. Kelompok intervensi di beri terapi kombinasi DSME dengan senam kaki dan kelompok kontrol dengan pemberian Range of Motion (ROM). Teknik sampling non-probability dengan metode consecutive sampling dengan 48 responden yang terbagi dalam 2 kelompok. Hasil Rerata ABI kelompok Intervensi dan Kontrol sebelum perlakuan adalah 0,84 mmHg dan 0,82 mmHg, sedangkan setelah perlakuan adalah 1,09 mmHg dan 0,89 mmHg. Uji independent t test menunjukkan nilai p value 0,000 berarti ada perbedaan rerata selisih ABI kedua kelompok. Kesimpulan kombinasi Diabetic Self Management Education (DSME) dengan senam kaki efektif dalam peningkatan Ankle Brachial Index (ABI) pada penderita diabetes tipe II. Kata kunci : Diabetes Melitus, Diabetic Self Management Education (DSME), senam kaki diabetik, Ankle Brachial Index. COMBINATION THERAPY OF DIABETIC SELF MANAGEMENT EDUCATION (DSME) WITH DIABETIC FOOT EXERCISE TOWARDS ANKLE BRACHIAL INDEX (ABI) ON PATIENTS DIABETIC TYPE II Background: Type II diabetes mellitus is a non-infectious disease which cause death and have a high risk complications. Management of 4 pillars of type II diabetes includes education, medical nutrition therapy, physical exercise and non pharmacological interventions. One of the non-pharmacological treatments is the combination of Diabetic Self Management Education (DSME) and diabetic foot exercises. Study aims is to determine effect of a combination of Diabetic Self Management Education (DSME) with diabetic foot exercises on Ankle Brachial Index (ABI) in type II diabetics patients. Method: Research design was Quasy Experimental with pretest-posttest control group design. Intervention group was 24 patients type II diabetic with therapy combination of DSME and foot exercises, the control group was given Range of Motion (ROM) as therapy. Results: Mean of ABI intervention and control group before treatment are 0.84 mmHg and 0.82 mmHg, while after treatment are 1.09 mmHg and 0,89 mmHg Independent t test shows p value 0.000, that there is a differences of mean of ABI both group. It can be concluded that combination of DSME with foot exercises is effective to increase Ankle Brachial Index (ABI) at patients type II diabetics. Keywords: Diabetes Melitus, Diabetic Self Management Education (DSME), diabetic foot exercises, Ankle Brachial Index.