This Author published in this journals
All Journal MUSTEK ANIM HA
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI KAPASITAS PASAR WAMANGGU TERHADAP KOMUNITAS PEDAGANG PASAR DALAM KOTA MERAUKE Octavia, Sari; Agustan, Agustan
MUSTEK ANIM HA Vol 6 No 1 (2017): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v6i1.669

Abstract

Pembangunan pasar Wamanggu di kota Merauke adalah merupakan langkah maju pemerintah dalam memfasilitasi komunitas pedagang sebagai mitra strategis pembangunan daerah merauke. Dengan terbangunnya pasar Wamanggu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap sistem tata perkotaan merauke sendiri serta sistem sosial ekonomi menjadi lebih terarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara real di lapangan berapa sesungguhnya jumlah komunitas pedagang pasar yang ada menjalankan aktifitas di dalam kota Merauke dan berapa persen kemampuan pasar Wamanggu dapat menampung komunitas pedagang pasar tersebut.Metode yang digunakan adalah metode sensus/tracers studi. Analisisnya digunakan metode prosentase sederhana.Hasil tracer study jumlah pedagang pasar dalam kota Merauke dimana lokasi pelacakan 8 kelurahan dan 2 kampung, diperoleh jumlah sebesar ± 1.332 orang. Pasar Wamanggu sekitar ± 783 orang dan pasar baru ± 398 orang yang rill menjual setiap hari. Zona kelurahan jumlah terbesar kelurahan Maro yaitu ± 61 orang menyusul kelurahan Mandala 42 dan Kelapa lima 21 orang. Hitungan prosentase terbagi 2 yaitu kapasitas prosentase rencana dan prosentase rill. Kapasitas daya tampung rencana sebesar 85 % terakomodir di pasar Wamanggu dan 15 % belum terakomodir. Kapasitas daya tampung rill sebesar 58 % terakomodir di pasar Wamanggu dan 42 % belum terakomodir.
ADAPTASI BENTUK DAN FUNGSI ARSITEKTUR RUMAH TRADISIONAL BUGIS-MAKASSAR DI KAMPUNG KUMBE, MERAUKE Octavia, Sari; Hematang, Yashinta Irma Pratami
MUSTEK ANIM HA Vol 6 No 3 (2017): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v6i3.711

Abstract

Merauke merupakan daerah yang multi etnis sehingga dapat dikatakan sebagai miniatur Indonesia karena terdapat banyak suku bangsa dari daerah lain yang mendiami kabupaten Merauke. Salah satunya adalah suku Bugis-Makassar. Suku Bugis-Makassar banyak mendiami daerah sepanjang pesisir pantai. Pendatang inilah yang membawa kebudayaan dari daerah asal mereka. Salah satunya rumah tradisional yang menjadi bagian penting dalam kehidupan keseharian mereka.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif terkait dalam  upaya menjelaskan  rumah Bugis-Makassar yang ada di Kampung Kumbe dalam konteks Arsitektur Tradisional sebagai eksplorasi konsep bangunan yang pernah dikembangkan pada masa lalu untuk dilihat bagaimana perkembangannya pada masa kini di dalam lingkungan baru yang jauh dari asal tradisinya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa akulturasi budaya setempat dengan budaya asal sangat kurang,  hal ini terlihat dari bentukan bangunan yang tidak mengalami perubahan dan tidak adanya kearifan lokal yang diadaptasi kedalam bentuk rumah tradisional. Hilangnya makna simbolik terhadap elemen-elemen arsitektural seperti makna ragam hias yang tidak lagi menunjukkan status sosial tetapi hanya berfungsi sebagai pemanis (ornamen) bangunan serta fungsi ruangan hanya sebatas pada kebutuhan pemilik rumah tanpa memperhatikan filosofi budaya asal.
KEKUATAN BETON SERAT ORGANIS DAN NON ORGANIS DENGAN MENGGUNAKAN PASIR MERAUKE Octavia, Sari; Raubaba, Henry Soleman
MUSTEK ANIM HA Vol 9 No 03 (2020): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v9i03.3354

Abstract

Beton merupakan material bangunan yang paling umum digunakan dalam konstruksi bangunan di Indonesia. Komposisi beton yang terdiri dari semen, pasir dan kerikil relative mudah ditemukan. Selain itu beton merupakan material yang memiliki workability yang tinggi sehingga dapat dibentuk dan relative mudah pelaksanaannya dilapangan. Beton merupakan material yang memiliki kuat tekan yang tinggi tetapi kuat tariknya rendah, sehingga dalam penerapannya pada konstruksi, beton perlu digabungkan dengan material yang lain seperti baja atau serat dan biasa disebut dengan beton komposit.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan eksperimen. Eksperimen dilakukan dengan membuat sampel beton yang terdiri dari beton normal, beton dengan tambahan serat organis yaitu ijuk dan beton dengan tambahan serat non organis yaitu kawat baja dengan komposisi serat sebesar 1% dari volume campuran serta menggunakan pasir lokal merauke. Metode perawatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah wet curing dengan variasi umur beton 7, 14, 21 dan 28 hari. Pengujian dilakukan dengan menggunakan UTM dan dilakukan di Laboratorium Struktur Fakultas Teknik UNMUS.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umur 7 hari beton ijuk memiliki kuat tekan tertinggi yaitu 14,909 Mpa dan beton serat ijuk yang memiliki kuat tarik tertinggi yaitu 1,840 Mpa. Umur 14 hari beton Ijuk memiliki kuat tekan tertinggi yaitu 15,664 Mpa dan beton serat ijuk memiliki kuat tarik belah tertinggi yaitu 2,288 Mpa. Pada umur 21 hari beton normal memiliki kuat tekan tertinggi yaitu 15,287 Mpa dan beton serat baja memiliki Kuat tarik tertinggi yaitu 2,265 Mpa. Pada umur 28 hari beton normal memiliki kuat tekan tertinggi yaitu 15,475 Mpa sedangkan beton serat baja memiliki kuat tarik tertinggi yaitu 2,595 Mpa.