APRIYANTO, IYAN
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Angka Kejadian Sunting di Wilayah Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Sukamulya Tahun 2019 Lestari, Dewi Yuliana; Atmodjo, Dono Koesoema; Simanjuntak, Hotman; Apriyanto, Iyan; Mulyadi, Mulyadi; Muslim, Muslim; Priyono, Riyo; Sulistyowati, Yeny
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v4i1.805

Abstract

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Prevalensi balita pendek mengalami peningkatan dari tahun 2016 yaitu 27,5% menjadi 29,6% pada tahun 2017. Oleh karena itu, kasus stunting pada anak dapat dijadikan prediktor rendahnya kualitas sumber daya manusia suatu negara. Stunting pada anak merupakan manifestasi jangka panjang dari faktor konsumsi diet berkualitas rendah, morbiditas, penyakit infeksi berulang, dan faktor lingkungan. Data di UPT Puskesmas Sukamulya tahun 2019 ditemukan 5 balita dengan gizi buruk dan berjenis kelamin perempuan. Balita di bawah garis merah ada 77, terdiri dari 41 laki-laki dan 36 perempuan. Berarti ada 1,6% balita yang di bawah garis merah, atau dengan status gizi kurang. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi terbaru mengenai Angka Kejadian Sunting di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sukamulya Tahun 2019, yang bermanfaat bagi dunia keilmuan kesehatan yang dapat dikembangkan untuk bahan penulisan selanjutnya. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh data kunjungan bayi yang bertempat tinggal di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sukamulya Tahun 2019. Sampel yang di gunakan dalam penulisan ini adalah purposive sampel yaitu anak-anak yang memiliki kriteria Stunting di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sukamulya Tahun 2019. Pengambilan data dilaksanakan pada Bulan Januari 2020. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa pada anak usia 0-59 bulan yang mengalami stunting di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sukamulya pada Tahun 2019, berjumlah 123 anak (8.5%) dari 1.444 kunjungan bayi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan Puskesmas Sukamulya pada Tahun 2019. Desa Kaliasin merupakan desa penyumbang kasus stunting tertinggi pertama pada tahun 2019 di wilayah kerja Puskesmas Sukamulya yaitu dengan jumlah kasus 64 anak dari 123 kasus stunting.Katakunci: stunting, kunjungan tenaga kesehatan, desa
Determinan Faktor Risiko Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukamulya Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Tahun 2021 Apriyanto, Iyan; Sulistyowati, Yeny; Utami, Sri
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v7i1.3066

Abstract

WHO menyatakan hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang pertahun. Data Riskesdas 2018, prevalensi hipertensi penduduk umur >18 tahun di Indonesia sebesar 34,1% dan di Provinsi Banten mencapai 30,45%. Tahun 2020 UPTD Puskesmas Sukamulya, hipertensi menempati kasus tertinggi PTM yaitu 5.738 kasus (50,1%). Tujuan penelitian ini adalah membuktikan determinan faktor risiko kejadian hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukamulya Kabupaten Tangerang Provinsi Banten Tahun 2021. Metode yang digunakan Penelitian kuantitatif dengan desain case-control. Menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel kasus 113 responden dan kontrol 113 responden.  Hasil bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara umur           p value = 0,001, jenis kelamin p value = 0,0005, riwayat keluarga  p value = 0,0005 obesitas p value = 0,0005, kebiasaan merokok p value = 0,0005, kurang aktifitas fisik   p value = 0,0005, konsumsi makanan asin  p value = 0,008, dislipidemia p value = 0,0005, konsumsi alkohol  p value = 0,029, stres p value = 0,0005 dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukamulya. Hasil multivariat menunjukkan stres merupakan faktor dominan terhadap kejadian hipertensi dengan OR = 210, 323. Stres adalah determinan faktor risiko hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukamulya. Mengikuti kegiatan CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet yang sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stres) merupakan salah satu kegiatan pencegahan faktor risiko hipertensi. Kata kunci: Hipertensi, Faktor risiko, Kegiatan CERDIK