Hutagalung, Bambang TJ
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Steganografi Pesan Teks ke dalam Citra Digital Menggunakan Kombinasi Algoritma Dijktra dan Algoritma Bubble Sort Hutagalung, Bambang TJ
JURNAL MAHAJANA INFORMASI Vol 3 No 1 (2018): JURNAL MAHAJANA INFORMASI
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.21 KB)

Abstract

Data dan informasi adalah sesuatu hal yang sangat penting jika mengandung suatu informasi yang penting dan rahasia. Oleh karena itu, data dan informasi sangat perlu untuk dilindungi dari berbagai tindak kejahatan seperti pencurian, modifikasi dan perusakan. Steganografi adalah salah satu teknik untuk melindungi data dan informasi dengan baik. Algoritma yang digunakan penulis adalah sesuatu yang baru, yaitu dengan mengkombinasikan antara algoritma Dijktra dan algoritma Bubble Sort. Data atau informasi yang disisipkan adalah data teks dan sebagai penampungnya adalah data berupa citra digital.   Kata Kunci – data, informasi, citra digital, steganografi, algoritma Dijktra, algoritma Bubble Sort.
Metode Simple Multi-Attribute Rating dalam Seleksi Kelayakan Penerima Bantuan Sosial di Perkumpulan Wanita Tabita Hutagalung, Bambang TJ; Siregar, Elida Tuti
Teknomatika Vol 10 No 2 (2020): Teknomatika Vol 10 No 02 September 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer PalComTech

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tabita Women's Society faces obstacles in determining objective criteria in selecting congregations of social aid recipients who are economically disadvantaged as a result of the limited social assistance available. This is due to the absence of a measurable system in determining the recipient of social assistance. To facilitate the selection of social assistance recipients, there needs to be a system that is able to provide results in the form of output that is the most eligible recipient of social assistance in receiving social assistance. The criteria for the selection of social assistance recipients refers to the fulfillment of several elements, namely: monthly income, age, number of dependents, status of residence, marital status, disability, and participants of PKH (Hope Family Program). The method used in this study is the SMART (Simple Multi-Attribute Rating Technique) method. The results showed that the use of SMART methods is effective in determining the citizens of the congregation who are most worthy of social assistance so as to create a sense of fairness, objectivity, and transparency in making decisions to the entire congregation.
PENDIDIKAN SENI BERBASIS TRADISI LISAN DAN RESISDENSI DI DESA TIPANG: SENIMAN BERMASYARAKAT Rajagukguk, Denata; Silalahi, Wolter Parlindungan; Hutagalung, Bambang TJ
Jurnal Mutiara Pendidikan Indonesia Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Mutiara Pendidikan Indonesia
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/mutiarapendidik.v9i1.5227

Abstract

Seniman Bermasyarakat merupakan salah satu bentuk pendidikan seni yang disajikan diluar kelas belajar sekolah-sekolah. Kegiatan ini dilakukan di Desa Tipang, kecamatan Baktiraja, kabupaten Humbang Hasundutan, provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan seniman bermasyarakat dapat mengangkat kesenian sebagai budaya lokal dapat berkembang dan berakar melalui pendidikan seni berbasis tradisi lisan dan residensi. Sasaran yang dipilih tentunya berfokus kepada kaum muda dan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam dan partisipasi langsung, kedua metode ini memungkinkan peneliti menggali informasi secara mendalam dan memperoleh wawasan langsung di lapangan, yang tidak hanya berdasarkan laporan lisan tetapi juga observasi dan partisipasi langsung. Konsep residensi seniman dan tradisi lisan, secara teknis, seniman yang diberangkatkan menuju desa memberikan sebuah pelatihan dan lokakarya kepada pemuda-pemudi desa. Sebelum dilaksanakan proses pelatihan, dihari-hari sebelumnya ada sebuah rangkaian diskusi dan berbagi pengalaman dengan pelaku seni yang hidup di daerah tempatan. Berdiskusi dan berbagi terhadap pelaku seni didaulat sebagai transformasi ide, gagasan dan pengetahuan yang dimiliki.