Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Studi Penerapan Mutu Pengambilan Darah Vena Metode Sistem Tertutup di Laboratorium RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Marsudi, La Ode; Kosasih, Ismaila Febrianti; Rampo, Herniaty
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v3i1.1287

Abstract

Pemeriksaan laboratorium sangat menentukan keputusan klinis, sehingga mutu pemeriksaan harus menjadi perhatian yang sangat penting. Tahapan pemeriksaan laboratorium yang masih memberikan kontribusi tinggi dalam kesalahan pemeriksaan laboratorium yaitu tahap pra-analitik dan tahap pasca-analitik. Flebotomi masih menjadi bagian kegiatan tahap pra-analitik yang memberikan kontribusi kesalahan yang tinggi. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana penerapan mutu pengambilan darah vena menggunakan metode sistem tertutup di Laboratorium RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan observasi laboratorium. Hasil penelitian dari 40 responden menunjukan bahwa tahapan sebelum tindakan flebotomi terdiri dari verifikasi identitas pasien, persiapan peralatan dan bahan flebotomi, dan flebotomis menggunakan sarung tangan ditemukan ada 100% responden sesuai prosedur dan identifikasi jenis pemeriksaan dan persiapan pasien ditemukan ada 75% responden sesuai prosedur dan ada 25% responden tidak sesuai prosedur. Tahap selama tindakan flebotomi ditemukan ada 100% responden sesuai prosedur. Tahap setelah tindakan flebotomi yang meliputi pemasangan plester pada lokasi tusukan, homogenisasi tabung, membersihkan atau membuang sampah medis kedalam tempat sampah medis dan jarum ke dalam sharps container, ditemuakan 100% responden sudah sesuai prosedur. Sedangkan pemberian label identitas pada tabung sampel dan diperlihatkan pada pasien, ditemukan ada 75% responden sesua prosedur dan ada 25% responden tidak sesuai prosedur. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ditemukan ada 25% responden, tahap proses identifikasi jenis pemeriksaan dan persiapan pasien, serta penempelan label identitas sampel pada tabung yang telah diisi spesimen darah kemudian diperlihatkan pada pasien tidak sesuai prosedur.
Analisis Hasil Kontrol Kualitas Pemeriksaan Hematokrit dan Trombosit Irwadi, Didi; Fitriyani, Devy; Rampo, Herniaty
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v3i1.1288

Abstract

Pemantapan mutu laboratorium berfungsi untuk menjaga kualitas hasil pemeriksaan. Kontrol kualitas berfungsi untuk mendeteksi atau mengurangi kesalahan analitik suatu pemeriksaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui presisi dan akurasi pada pemeriksaan hematokrit dan trombosit. Penelitian ini menggunakan metode deskritif kuantitatif, menggunakan data skunder kontrol harian yang dilakukan selama 20 hari. Data yang diperoleh kemudian dianalisis nilai Cofesient Variation (CV), Bias (d%), serta grafik kontrol Levey-Jennings dengan aturan Westgard multirules. Hasil penelitian selama 20 hari menunjukkan bahwa hasil kontrol pemeriksaan hematokrit memiliki nilai d% yaitu level rendah 4,7%, normal 4,7%, dan tinggi 3,8% , sedangkan nilai CV, rendah 2,48%, normal 1,11% dan tinggi 1,05%, pemeriksaan trombosit didapatkan nilai d% yaitu level rendah 14,9%, normal 7,4% dan tinggi 5,7%, nilai CV yaitu rendah 7,72%, normal 4,48% dan tinggi 1,38%. Evaluasi grafik Levey-Jennings dengan aturan Westgard pada hematokrit terdapat kontrol yang keluar dan mendapat aturan peringatan 12s. Kesimpulan dari penelitian ini adalah didapatkan akurasi yang baik pada pemeriksaan tiga level kontrol hematokrit, pada kontrol trombosit kurang akurat pada level kontrol rendah, sedangkan pada level normal dan tinggi hasil kontrol akurat. Pemeriksaan hematokrit didapatkan hasil presisi pada tiga kontrol level rendah, normal dan tinggi. trombosit level tinggi, rendah dan normal presisi. Evaluasi grafik Levey-Jennings dengan aturan Westgard pada pemeriksaan hematokrit terdapat kontrol yang keluar, sehingga pemeriksaan bahan kontrol dan instrumen harus dilakukan.
Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Melalui Pemeriksaan Gula Darah Dan Tekanan Darah Di Masyarakat Kelurahan Teluk Pemedas Aminuddin, Muhammad Fahmi; Rampo, Herniaty; Mawardani, Maya Tamara
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/abdmlt.v4i2.1701

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) dapat dikendalikan melalui deteksi dini faktor risiko,diantaranya melalui pemeriksaan glukosa darah dan tekanan darah. Pemeriksaan glukosa darah dilakukan untuk menilai tingkat gula darah, khususnya penting dalam diagnosis diabetes melitus. Metode pemeriksaan termasuk pengukuran kadar glukosa darah menggunakan alat yang memerlukan tetesan darah kecil. Di sisi lain, pemeriksaan tekanan darah tinggi mengukur tekanan darah arteri, faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Alat yang digunakan adalah tensimeter digital untuk mengukur tekanan sistolik dan diastolik. Kedua pemeriksaan ini memberikan informasi kesehatan yang esensial, memungkinkan deteksi dini dan manajemen penyakit dengan tujuan pencegahan dan pemeliharaan kesehatan di Masyarakat Kecamatan Samboja Kelurahan Teluk Pemedas. Metode yang dilakukan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif berdasarkan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah pada 40 subjek. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa perempuan 10 orang (25%) dan laki-laki sebanyak 1orang (2,5%) memiliki tekanan darah yang tinggi, perempuan 2 orang (5%) dan laki-laki 1 orang (2,5%) memiliki tekanan darah yang rendah, dan perempuan 19 orang (47,5%) dan laki-laki 7 orang (17,5%) memiliki tekanan darah normal. Lalu perempuan sebanyak 21 orang (52,5%) dan laki-laki 4 orang (10%) memiliki kadar gula darah yang tinggi, perempuan 10 orang (25%) dan laki-laki 5 orang (12,5%) memiliki kadar gula darah yang normal, dan tidak ada masyarkat yang memiliki kadar gula darah yang rendah. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat warga Kecamatan Samboja Kelurahan Teluk Pemedas yang memilki faktor risiko PTM. Data yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat untuk rencana program kesehatan prefentif ke depan, terutama di Kecamatan Samboja Kelurahan Teluk Pemedas.
Gambaran Kadar C-Reaktif Protein Pada Perokok Aktif Rampo, Herniaty; Utami, Rinda Aulia; Anisa, Anisa
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v4i1.1517

Abstract

Abstract: Smoking has a detrimental impact on health and is a major factor in the occurrence of arteriosclerosis and coronary heart disease. This is because the nicotine content can stimulate platelet aggregation and Carbon monoxide (CO) can accelerate the formation of blood vessel plaques which can stimulate inflammation. Smoking has become part of the lifestyle and part of the association. Smoked cigarettes contain a wide variety of harmful chemicals such as nicotine, tar and carbon monoxide that can stimulate the inflause process. C-Reaktif Protein Is a marker of inflammation. c-reaktif protein levels can increase after trauma, infection, and inflammation. this study aims to find out how c-reaktif protein levels are described In Active Smokers. The Purpose Of The Study: to find out how c-reaktif protein levels are described in active smokers. method: this type of research is descriptive survey using 31 samples taken from 31 active smokers in rt 05 rapak rejo hamlet, kutai kartanegara. The c-reaktif protein examination using the latex agglutination method. Results: From the study conducted on Some of the respondents had a level of C-Reactive Protein <6mg/l as many as 29 respondents (93.5%).
Skrining Glukosa Darah Pada Masyarakat di Sekitar Gelanggan Olahraga Kadrie Oening Samarinda Aminuddin, Muhammad Fahmi; Kamil; Rampo, Herniaty
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a non-communicable disease that is the center of attention for the world, including Indonesia. The increase in DM sufferers in Indonesia has occurred in the last few decades. DM can strike any age. Most DM disease is in the form of type 2 DM which is caused by the influence of food patterns, while very little type 1 DM is caused by genetic factors. The purpose of this community service is that people can get an overview of glucose levels. Method: the community participated in this activity on October 30 2022 around the Kadrie Oening Sports Center (GOR) in Samarinda City. The community is given the opportunity to follow the pressure of blood glucose levels and discussion about the glucose results obtained. Results: 99 participants consisting of 37 men and 62 women with an age range of 14-68 years. Participants were very enthusiastic in taking part in checking blood glucose levels using the POCT method and health dissemination as seen from the long wait of the participants and the implementation of the executors for the participants who took part in this activity. There were 8 (8.1%) participants with levels >200 mg/dl and 91 (91.9%) participants getting results <200 mg/dl. Then given health education related to blood glucose to the participants.