Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Screening Toksoplasmosis pada Wanita Komunitas Pecinta Kucing di Kota Samarinda Harianja, Edison; Aminuddin, Muhammad Fahmi; Rina, Rina
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v1i1.814

Abstract

Toksoplasmosis merupakan suatu penyakit parasit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Toxoplasma gondii merupakan parasit protozoa intraseluler dari golongan protozoa dan bersifat parasit obligat dengan hospes definitif yaitu kucing dan famili filidae lainnya. Toxoplasma gondii adalah salah satu dari penyakit zoonosis yang secara alami dapat menular dari hewan ke manusia Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui gambaran uji IgG toksoplasma pada wanita komunits pecinta kucing di Kota Samarinda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Pemeriksaan ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Nur Asih Samarinda dengan jumlah sampel 23 menggunakan alat cobas e411. Analisa data disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian setelah dilakukan penelitian dengan jumlah sebanyak 23 responden wanita komunitas pecinta kucing, terdapat 10 responden yang menunjukkan hasil positif dengan nilai >550.8 IU/ml dan terdapat 13 responden yang menunjukan hasil negatif dengan nilai <0.130 IU/ml. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 43% wanita komunitas pecinta kucing di Kota Samarinda mengalami toksoplasmosis.
Skrining Pemeriksaan Widal dengan Metode Slide Aminuddin, Muhammad Fahmi; Putri, Juyana
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v2i1.1067

Abstract

Demam tifoid merupakan suatu penyakit yang menyerang usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Penyebaran demam tifoid berkaitan erat dengan urbanisasi, kepadatan penduduk, kesehatan lingkungan, sumber air dan standar kebersihan industri pengolahan makanan yang masih rendah. Diagnosis demam tifoid dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan penunjang salah satunya pemeriksaan widal metode slide. Kelebihan pemeriksaan widal metode slide yaitu relatif murah, mudah dikerjakan, serta waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan widal lebih cepat, sedangkan kelemahannya memiliki spesifisitas dan sensitivitas yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pemeriksaan widal dan hasil pemeriksaan widal metode slide pada bulan November sampai dengan Desember 2021. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Hasil penelitian di dapatkan pemeriksaan widal metode slide sebanyak 20 sampel selama periode penelitian dengan hasil positif sebanyak 6 sampel dan negatif 14 sampel. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin perempuan berjumlah 12 orang (60%) dan laki-laki 8 orang (40%) dengan hasil positif perempuan berjumlah 4 orang (20%) dan positif laki-laki 2 orang (10%) sedangkan berdasarkan usia 0-12 tahun berjumlah 17 orang (85%), usia 13-17 tahun berjumlah 2 orang (15%), dan usia >18 tahun berjumlah 1 orang (5%) dengan hasil positif pada usia 0-12 tahun berjumlah 6 orang (30%). Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan 20 sampel pemeriksaan widal metode slide dengan hasil positif sebanyak 6 sampel dan negatif 14 sampel. Mayoritas hasil positif terjadi pada perempuan (20%) dan usia anak-anak (30%).
Gambaran Total Protein dan Albumin Pada Pasien di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Aminuddin, Muhammad Fahmi; Mahdasari, Mahdasari; Marsudi, La Ode
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v3i1.1283

Abstract

Total protein (TP), albumin, globulin merupakan tes kimia yang dimintai pleh para dokter klinik untuk menilai adanya penyakit atau kelainan pada hati salah satunya Hipoalbumin. Hipoalbumin yaitu kadar albumin serum yang menurun karena adanya lesi hati yang luas dan kronikmaupun disebabkan karena terdapat kebocoran albumin ditempat lain seperti ginjal, usus akibat malabsorbsi protein, dan kebocoran kulit pada kasus luka bakar yang luas pemeriksaan ini menggunakan alat Kimia Analyzer Biolis 24i Premium dengan menggunakan metode Brom Cresol Green dan Biuret yan merupakan metode referensi dikarenakan memiliki akurasu dan presisi yang sangat baik yang digunakan spesifik untuk pemeriksaan total protein dan albumi. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dalam waktu kurang dari 1 jam. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kadar protein dan albumin didalam tubuh dengan nilai tinggi atau rendah menggunakan alat kimia analyzer Biolis 24i Premium. Pengamatan dilaksanakan pada tanggal 03 Januari 2023 s/d 10 Februari 2023 di Laboratorium Kimia Klinik RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Pada pengamatan diperoleh sampel albumin sebanyak 301 sampel dengan hasil menurun 28% dan hasil meningkat 0% hasil normal sebanyak 73%. Sedangkan pada sampel TP diperoleh sampel sebanyak 114 sampel dengan hasil menurun sebanyak 26% hasil meningkat sebanyak 1% dan hasil normal sebanyak 74%. Kesimpulan tahapan Pra-Analitik, Analitik dan Pasca Analitik pada pemeriksaan TP dan albumin menggunakan alat Kimia Analyzer Biolis 24i Premium telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang berlaku. Pemantapan Mutu Good Laboratory Practice (GLP) dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan.
Gambaran Glukosa Darah Sewaktu Dan Puasa Pada Pasien di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Aminuddin, Muhammad Fahmi; Marsudi, La Ode; Amaliah, Nur Ilmi
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v4i1.1522

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit metabolik yang ditandai dengan terjadinya peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang disebabkan oleh karena terjadinya gangguan pada sekresi insulin, kerja insulin ataupun keduanya. Hiperglikemia dapat berpengaruh terhadap kesehatan jangka panjang sehingga dibutuhkan diagnosis penanganan terhadap Diabetes Mellitus. Pemeriksaan glukosa darah dapat menjadi langkah awal untuk mendiagnosis penyakit Diabetes Mellitus. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel manusia. Glukosa terbentuk dari karbohidrat yang dikonsumsi melalui makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot. Pemeriksaan ini menggunakan alat Kimia Analyzer Biolis 24i Premium dengan menggunakan metode Heksokinase yang merupakan metode referensi dikarenakan memiliki akurasi dan presisi yang sangat baik dan juga enzim yang digunakan spesifik untuk pemeriksaan glukosa. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dalam waktu kurang dari 1 jam. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa dalam tubuh seseorang dengan menggunakan alat Kimia Analyzer Biolis 24i Premium. Pengamatan dilaksanakan pada tanggal 03 Januari 2023 s/d 13 Februari 2023 di Laboratorium Kimia Klinik RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Pada pengamatan diperoleh sampel GDS sebanyak 313 sampel dengan hasil menurun ada 10 sampel (3%), normal ada 237 sampel (76%) dan meningkat ada 66 sampel (21%). Sedangkan, pada sampel GDP diperoleh sampel sebanyak 120 sampel dengan hasil menurun ada 4 sampel (3%), normal ada 57 sampel (48%) dan meningkat ada 59 sampel (49%). Kesimpulan tahapan Pra-Analitik, Analitik dan Pasca Analitik pada pemeriksaan GDS dan GDP menggunakan alat Kimia Analyzer Biolis 24i Premium telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Pemantapan Mutu, Good Laboratory Practice (GLP) dan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
Pengaruh Penundaan Pengelolaan Sampel Serum Terhadap Hasil Pemeriksaan Kadar Elektrolit Marsudi, La Ode; Aminuddin, Muhammad Fahmi; Harianja, Edison; Agustian, Muhammad
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v4i2.1652

Abstract

Laboratorium klinik sangat penting untuk menentukan keseimbangan elektrolit tubuh. Selama tahap pra analitik, pengendalian harus dilakukan untuk memastikan bahwa spesimen yang diterima benar dan memenuhi syarat. Tahap ini bertanggung jawab atas 60-70% kesalahan operasi di laboratorium klinik. Keterlambatan pemeriksaan sampel serum untuk pemeriksaan akan mempengaruhi hasil pemeriksaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu penundaan sampel serum terhadap hasil pemeriksaan kadar elektrolit (Na+, K+, Cl-). Metode yang digunkana pada penelitian ini untuk pemeriksaan kadar elektolit yaitu metode Ion Selective Electroda (ISE) menggunakan alat AVL 9180 Electrolyte Analyzer. Hasil pemeriksaan diperoleh 25 sampel serum yang diperlakukan dengan tiga perlakuan, yaitu segera diperiksa, ditunda 120 menit dan ditundaan 150 menit. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa kadar Na+ pada sampel serum yang segera diperiksa rata-rata 133,40 mmol/L, pada sampel ditunda 120 menit rata-rata 133,56 mmol/L, dan pada sampel ditunda 150 menit rata-rata 133,80 mmol/L (p-value (0.966) > 0.05). Kadar K+ pada sampel serum yang segera diperiksa rata-rata 4,23 mmol/L, pada sampel ditunda 120 menit rata-rata 4,20 mmol/L, dan pada sampel ditunda 150 menit rata-rata 4,18 mmol/L (p-value (0.926) > 0.05). Kadar Cl- pada sampel serum yang segera diperiksa rata-rata 99,96 mmol/L, pada sampel ditunda 120 menit rata-rata 100,16 mmol/L, dan pada sampel ditunda 150 menit rata-rata 100,32 mmol/L (p-value (0.970) > 0.05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh waktu penundaan sampel serum yang segera diperiksa, ditunda 120 menit dan 150 menit terhadap hasil pemeriksaan kadar elektrolit (Na+, K+, Cl-).
Pemeriksaan Eritrosit Menggunakan Alat Hematology Analyzer Mindray CAL 8000 Aminuddin, Muhammad Fahmi; Marsudi, La Ode; Utami, Rinda Aulia; Nuury, Adhini Juniar Fauqan
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v4i2.1655

Abstract

Pemeriksaan eritrosit dilakukan untuk mendeteksi kelainan pada sel darah merah, yang berperan penting dalam metabolisme makanan untuk menghasilkan energi. Salah satu metode untuk mengevaluasi kondisi anemia adalah dengan memeriksa jumlah eritrosit. Anemia terjadi ketika jumlah sel eritrosit atau kadar hemoglobin berada di bawah normal. Anemia dapat didiagnosis melalui pemeriksaan indeks eritrosit, yang mengukur ukuran dan kandungan hemoglobin dalam eritrosit. Pemeriksaan ini bertujuan Untuk mengetahui hasil pemeriksaan dan Pemantapan Mutu Internal (PMI) pada pemeriksaan jumlah Eritrosit dan Indeks Eritrosit menggunakan alat Mindray CAL 8000. Pengamatan dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2024 sampai dengan 23 Februari 2024. Pada pengamatan diperoleh 970 sampel, dengan hasil pemeriksaan diperoleh Eritrosit menurun 772 sampel (79.6%), Mean Corpuscular Volume (MCV) dan Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) rendah sebanyak 93 sampel (12.0%), Mean Corpuscular Volume (MCV) dan Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) normal sebanyak 421 sampel (54.4%), Mean Corpuscular Volume (MCV) dan Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) tinggi sebanyak 41 sampel (5.3%). Pengamatan pemantapan mutu internal pada tahap pra analitik, analitik, dan pasca analitik secara berurut yang diamati ada 4 objek, 5 objek dan 4 objek bahwa semua telah memenuhi standar. Pengamatan GLP ada 8 objek yang diamati semua memenuhi standar. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) laboratorium ada 10 objek yang diamati semua memenuhi standar. Kesimpulan pengamatan ditemukan 79.6% sampel yang diperiksa menunjukkan anemia, berdasarkan indeks eritrosit 12.0% pasien mengalami anemia mikrositik hipokrom. PMI Pemeriksaan Eritrosit dan Indeks Eritrosit dengan alat Mindray CAL 8000 sudah dilakukan sesuai prosedur, Penerepan GLP dan K3 di Laboratorium Hematologi RSUD Abdul Wahab Sjaranie sudah sesuai standar yang dipersyaratkan.
Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Melalui Pemeriksaan Gula Darah Dan Tekanan Darah Di Masyarakat Kelurahan Teluk Pemedas Aminuddin, Muhammad Fahmi; Rampo, Herniaty; Mawardani, Maya Tamara
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/abdmlt.v4i2.1701

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) dapat dikendalikan melalui deteksi dini faktor risiko,diantaranya melalui pemeriksaan glukosa darah dan tekanan darah. Pemeriksaan glukosa darah dilakukan untuk menilai tingkat gula darah, khususnya penting dalam diagnosis diabetes melitus. Metode pemeriksaan termasuk pengukuran kadar glukosa darah menggunakan alat yang memerlukan tetesan darah kecil. Di sisi lain, pemeriksaan tekanan darah tinggi mengukur tekanan darah arteri, faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Alat yang digunakan adalah tensimeter digital untuk mengukur tekanan sistolik dan diastolik. Kedua pemeriksaan ini memberikan informasi kesehatan yang esensial, memungkinkan deteksi dini dan manajemen penyakit dengan tujuan pencegahan dan pemeliharaan kesehatan di Masyarakat Kecamatan Samboja Kelurahan Teluk Pemedas. Metode yang dilakukan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif berdasarkan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah pada 40 subjek. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa perempuan 10 orang (25%) dan laki-laki sebanyak 1orang (2,5%) memiliki tekanan darah yang tinggi, perempuan 2 orang (5%) dan laki-laki 1 orang (2,5%) memiliki tekanan darah yang rendah, dan perempuan 19 orang (47,5%) dan laki-laki 7 orang (17,5%) memiliki tekanan darah normal. Lalu perempuan sebanyak 21 orang (52,5%) dan laki-laki 4 orang (10%) memiliki kadar gula darah yang tinggi, perempuan 10 orang (25%) dan laki-laki 5 orang (12,5%) memiliki kadar gula darah yang normal, dan tidak ada masyarkat yang memiliki kadar gula darah yang rendah. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat warga Kecamatan Samboja Kelurahan Teluk Pemedas yang memilki faktor risiko PTM. Data yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat untuk rencana program kesehatan prefentif ke depan, terutama di Kecamatan Samboja Kelurahan Teluk Pemedas.
Skrining Dan Edukasi Kesehatan Tentang Peran Hemoglobin Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Kecerdasan Remaja Pada Siswa SMK Kesehatan Samarinda Marsudi, La Ode; Utami, Rinda Aulia; Aminuddin, Muhammad Fahmi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/abdmlt.v4i2.1705

Abstract

Remaja mengalami pertumbuhan fisik, mental, dan emosional yang signifikan, memerlukan nutrisi lebih untuk mendukung perkembangan mereka. Namun, banyak remaja menghadapi masalah kesehatan, termasuk anemia, yang disebabkan oleh kekurangan gizi. Anemia, yang ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin, dapat mengurangi konsentrasi belajar dan daya tahan tubuh. Prevalensi anemia di kalangan remaja di Indonesia cukup tinggi, mencapai 32% pada 2018, dengan Kalimantan Timur mencatat angka 43,2%. Penyebab anemia dapat berasal dari berkurangnya sel darah merah atau gangguan pembentukan hemoglobin akibat berbagai faktor, termasuk pola makan yang tidak seimbang. Deteksi dini anemia dapat dilakukan melalui pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan metode Point-of-Care Testing (POCT), yang memungkinkan hasil cepat di lokasi yang jauh dari laboratorium. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa 62,2% siswa memiliki kadar hemoglobin di bawah normal. Meskipun pengetahuan tentang pentingnya konsumsi pangan hewani meningkat, pemahaman tentang sumber zat besi dari sayur-sayuran menurun. Oleh karena itu, diperlukan program pendidikan gizi dan pemeriksaan rutin untuk meningkatkan kesadaran dan kesehatan remaja, serta intervensi untuk meningkatkan kadar hemoglobin pada remaja.
Skrining Diabetes Mellitus Pada Remaja Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Samarinda Harianja, Edison; Marsudi, La Ode; Aminuddin, Muhammad Fahmi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Program Studi Teknologi Laboratorium Medis, ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/abdmlt.v4i2.1708

Abstract

Diabetes mellitus (DM) adalah masalah kesehatan global yang meningkat, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Pada 2015, sekitar 10 juta orang di Indonesia menderita diabetes (PERKENI, 2015). Remaja berisiko mengalami gangguan metabolik, termasuk diabetes, karena faktor seperti pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan obesitas (Kemenkes RI, 2018). Diabetes tipe 2 kini lebih umum pada remaja, menekankan pentingnya intervensi dini (Kemenkes RI, 2018). Studi oleh Widianto et al. (2019) menunjukkan bahwa skrining dini dapat mengidentifikasi individu berisiko tinggi dan memberikan edukasi untuk mencegah komplikasi. Skrining di SMK Kesehatan Samarinda bertujuan meningkatkan kesadaran tentang kesehatan metabolik dan pencegahan diabetes. Di Kalimantan Timur, diabetes adalah penyebab utama morbiditas (Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, 2018), sehingga skrining di kalangan remaja sangat relevan. Kegiatan ini juga memberikan edukasi tentang risiko diabetes, pentingnya pola makan sehat, dan aktivitas fisik. Dari 45 responden, rata-rata kadar GDS adalah 88,20 mg/dL, dalam batas normal. Mayoritas memiliki kadar glukosa darah normal (93,3%), menunjukkan kontrol glukosa yang baik. Hanya satu responden mengalami hipoglikemia, dan dua memiliki kadar tinggi, mengindikasikan risiko prediabetes. Pemantauan dan intervensi dini disarankan untuk mencegah diabetes tipe 2. Program kesehatan sekolah harus mendukung gaya hidup sehat dan pemantauan rutin.
Gambaran Jumlah dan Jenis Leukosit pada pasien Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Aminuddin, Muhammad Fahmi; Soda, Amelia; Mawardani, Maya Tamara
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v5i1.1866

Abstract

Leukocyte examination is divided into two types, namely the examination of the number and type of leukocytes in the blood. The leucocyte count measures the absolute number of leucocytes in a unit volume of blood. Meanwhile, the leucocyte type count records the proportion (%) of each leucocyte type such as neutrophils, eosinophils, basophils, monocytes and lymphocytes from the total leucocytes. Information from this examination is very useful for detecting and describing the development of disease in the body, especially in cases of infection. This study aims to determine the results of leukocyte examination, internal quality assurance, Good Laboratory Practice (GLP) Implementation and Occupational Health and Safety (K3) Implementation at Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Regional General Hospital (RSUD AWS Samarinda). This research was conducted from 15 January to 23 February 2024. The results of this study obtained 970 samples, most of which were in the normal range, although there were also low (113 samples) and high (134 samples). Absolute neutrophil results with normal levels of 79.1%, high 17.8%, and low (3.1%). The absolute lymphocyte result was 79.1% normal, 3.9% high, and 17.0% low. Absolute monocyte results with normal levels: 93.3%, high: 5.2%, and low 1.5% and absolute eosinophil results with normal levels: 95.1% and high: 4,9%. Absolute basophil results were 99.1% normal and 0.9% high. The conclusion of this observation was that 134 patients (13.8%) had leucocytosis and 112 patients (11.5%) had leucopenia. In the observation of strengthening the internal quality of leucocyte examination with the Mindray CAL 8000 tool has been carried out according to procedures. GLP and K3 have been carried out in accordance with the Standard Operational Procedure (SOP) in the Hematology Laboratory of AWS Samarinda Hospital.