Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN RESPONS TIME DAN MENENTUKAN TRIASE DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM LIUNKENDAGE TAHUNA Kalengkongan, Detty J.; T, Yeanneke
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v9i1.628

Abstract

Abstrak:. Response Time/waktu tanggap dan menentukan Triase adalah kecepatan penanganan pasien, dihitung sejak pasien datang sampai dilakukan penanganan, serta pengelompokan pasien untuk menentukan tingkat kegawatan . Respons time/Waktu tanggap darurat harus dimanfaatkan oleh perawat dan dokter untuk memenuhi prosedur utama dalam penanganan kasus. gawat darurat pasien yang di sebut prosedur ABCD (Airway, Breathing, Circulation, Disability). Tujuan penelitian Diketahuinya gambaran response time/waktu tanggap dan menentukan Triase di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Liunkendage Tahuna. Metode dan rancangan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel yaitu nonprobability sampling dengan cara total sampling, pengumpulan data menggunakan kuesioner, interview (wawancara mendalam), observasi/pemantauan langsung. Teknik analisa data dengan menggunakan uji distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan responden melakukan respons time ≤ 5 menit sebanyak 21 (70%), dan melakukan respons time ≥ 5 menit ada 9 (30%) responden. Begitu juga yang melakukan triase ≥ 30 menit sebanyak 19 (63%) responden, dan melakukan triase ≥ 30 menit sebanyak 11 (37%). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tindakan respons time dan menentukan triase belum sesuai standar pelayanan IGD rumah sakit tipe C.
PEMBERDAYAAN WANITA MELALUI DETEKSI DINI PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAMASETAT DAN PAPSMER GMIST SILOAM MAHENA Kalengkongan, Detty J.; Tinungki, Yeanneke Liesbeth
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v4i1.366

Abstract

Angka kejadian kanker serviks yang masih cukup tinggi dipengaruhi oleh prilaku deteksi dini yang masih rendah. Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, kanker serviks menduduki urutan kedua setelah kanker payudara pada wanita. Faktor penyebab penderita datang terlambat ke sarana pelayanan kesehatan diantaranya kurangnya pengetahuan tentang kanker serviks dan merasa tabu untuk menceriterakan masalah kesehatan reproduksi. Kanker serviks dapat dicegah dengan deteksi dini. Namun kenyataannya hal ini masih kurang disadari oleh karena pemahaman dan motifasi yang kurang. Kegiatan PKMS ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi serta pemahaman dalam melakukan deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan Inspeksi Visual Asamasetat dan Papsmer. Metode melalui tahap perencanaan yaitu penjajakan/sosialisasi, peyusunan program. Tahap pelaksanaan dengan penyuluhan materi kanker serviks dan pemutaran video cara pemeriksaan IVA dan Papsmer yang dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2020 bertempat di GMIST Siloam Mahena. Hasil yang didapatkan adalah adanya peningkatan pengetahuan. kesehatan reproduksi. Terdapat 2 responden yang bersedia untuk melakukan pemeriksaan Papsmer. Kesimpulan Setelah dilakukan penyuluhan deteksi dini kanker serviks, terjadi peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dalam upaya pencegahan terjadinya kanker serviks. Terjalinnya hubungan kemiteraan antara akademisi dengan GMIST Siloam Mahena. The high incidence of cervical cancer is influenced by the low early detection behavior. According to the data from the Ministry oh Health RI. Cervical cancer in second ranks after breast in women. Factors that cause sufferers to come late to the health care fasilities include a lack of knowledge about cervical cancer and taboo to discussing reproductive health problems. Cervical cancer can be prevanted by early detection. How ever in reality those was no realized due to lack of understanding and motivation. The research to purposes increase knowledge of reproductive health and understanding of Acetat Acid and Papsmer Visual Inpection. The method of implementation through the planning stage consists of exploratory socialitation, program preparation. Implementation stage extension activities were carried out on Agust 30, 2020 at GMIST Siloam Mahene. The result obtained were increase in knowledge of reproductive health. Those were 2 respondents who were witting to do a papsmer monitoring. Conculsion after counseling on early detection of cervical cancer, those was an increase in knowledge about reproductive health in efforts to prevent cervical cancer. The establishment of a partnership between academiss and GMIST Siloam Mahena.
TINGKAT KEPATUHAN LANJUT USIA DALAM MENERAPKAN PROTOKOL PENCEGAHAN COVID – 19 DI WILAYAH PELAYANAN GMIST IMANUEL TAHUNA Kalengkongan, Detty J.; Tinungki, Yeanneke Liesbeth
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v8i1.529

Abstract

Upaya untuk mencegah penyebaran Virus Corona diantaranya yaitu mencuci tangan sesering mungkin dengan menggunakan sabun, memakai masker saat berpergian, menutup mulut saat batuk, menjaga jarak dari orang lain, membatasi untuk berpergian serta pemantauan dan isolasi diri untuk orang yang dicurigai bahwa mereka terinfeksi. Kepatuhan merupakan salah satu upaya untuk mencegah penularan Covid-19. Kurangnya kepatuhan dalam menaati protocol untuk pencegahan Covid-19 menyebabkan pandemic sulit untuk berakhir dan sangat berpotensi memperluas penyebarannya. Tujuan penelitian ini yaitu Diketahuinya tingkat kepatuhan lanjut usia dalam mererapkan protokol Covid-19 di wilayah pelayanan GMIST Imanuel Tahuna. Metode deskritif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 responden. Pengumpulan data diperoleh melalui kuesioner, interview, observasi secara langsung. Hasil diperoleh tidak patuh sebanyak 30 (60%), patuh sebanyak 20 (40%) responden. Kesimpulan Tingkat kepatuhan lanjut usia dalam menerapkan Protokol Covid-19 di wilayah kerja GMIST Imanuel Tahun digolongkan tidak patuh. Saran: Diharapkan tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19, oleh karena lansia sangat rentan dan sangat berisiko tertularnya penyakit tersebut. Efforts to prevent the spread of Corona virus include washing hands frequently with soap, wearing a mask when traveling, covering your mouth when coughing, keeping your distance from others, limiting travel and monitoring and self-isolating people who are suspected that they are infected. Compliance is one of the efforts to prevent the transmission of Covid-19. The lack of compliance in adhering to protocols for the prevention of Covid-19 makes the pandemic difficult to end and has the potential to expand its spread. The purpose of this study is to determine the level of compliance of the elderly in absorbing the Covid-19 protocol in the GMIST Imanuel Tahuna service area. Quantitatif descriptive method a cross sectional. The sample in this study was 50 respondents. Data collection is obtained through questionnaires, interviews, direct observation. Results obtained non-compliance as many as 30 (60%), obedient as many as 20 (40%) respondents. Conclusion The level of compliance of the elderly in implementing the Covid-19 Protocol in the work area of GMIST Imanuel Tahun is classified as non-compliant. Suggestion: As an effort to prevent the transmission of Covid-19. It is hoped that the elderly community will continue to comply with the Covid-19 prevention protocol and implement it, considering that the elderly are very vulnerable and at risk of contracting the disease.