Riyanto, Arifah A
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROSES SAINS ANAK USIA MELALUI PEMBELAJARAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR Sumarlih, Wawa; Riyanto, Arifah A; Aprianti, Ema
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 6 (2020): Volume 3 Nomor 6, November 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i6.p%p

Abstract

In cognitive development, there is one ability that must be developed, namely the ability of scientific processes that can be stimulated through the learning of the surrounding natural environment. The problem that occurs is the ability of science processes that are not optimal because of the use of media and learning that is less interesting so that children are less excited and bored so that researchers research learning the surrounding natural environment. This research uses PTK method or classroom action research, with the subject of research is group B children aged 5-6 years. Data collection techniques used were interviews, observation, and documentation, by using qualitative data analysis. The result of this study indicates that form pre-cycle, cycle 1, cycle 2, has increased so that the learning of the surrounding natural environment can improve the ability of children's science processes in RA Izul Ula. Through the right steps of learning children can learn in a fun way so that the aspects of interest, attention, enthusiasm, spirituality, and interaction with the teacher and friends develop well. Teachers begin to understand that the importance of increasing the ability of the scientific process can capture information and knowledge.Dalam perkembangan kognitif terdapat salah satu kemampuan yang harus dikembangkan yaitu kemampuan proses sains yang dapat distimulus melalui pembelajaran lingkungan alam sekitar. permasalahan yang terjadi  adalah kemampuan proses sains yang belum optimal karena penggunaan media dan pembelajaran yang kurang menarik sehingga anak kurang bersemangat dan bosan,  sehingga peneliti melakukan penelitian melalui pembelajaran lingkungan alam sekitar. Penelitian ini menggunakan metode PTK atau penelitian tindakan kelas, dengan subjek penelitian yaitu anak kelompok B usia 5-6 tahun. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara, observasi dan dokumentasi dengan menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 mengalami peningkatan sehingga pembelajaran lingkungan alam sekitarnya dapat meningkatkan kemampuan proses sains anak RA Izul Ula. Melalui langkah- langkah pembelajaran, yang tepat anak dapat belajar dengan menyenangkan sehingga terlihat segi minat, perhatian, antusias, keberanian dan interaksi dengan guru maupun teman berkembang dengan baik. Guru mulai mengerti bahwa pentingnya meningkatkan bahwa meningkatkan kemampuan proses sains agar anak dapat menangkap informasi dan pengetahuan.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK B MELALUI PEMBELAJARAN SCIENCE TECHNOLOGY ENGINEERING ART MATHEMATICS (STEAM) Fatimah, Eulis Siti; Riyanto, Arifah A; Rohmalina, Rohmalina
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 4, No 6 (2021): Volume 4 Nomor 6, November 2021
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v4i6.p%p

Abstract

Cognitive aspects at the age of 0–6 years are the most important part of children's development, this aspect includes learning and problem-solving, logical thinking, and symbolic thinking. The cognitive theory developed by scientists Piaget and Lev Vygotsky states that a child's knowledge can be obtained from an environment that requires adult guidance (scaffolding), so the role of the teacher is very important because in schools teachers guide and stimulate children's cognitive abilities. The teacher also arranges the lesson so that it attracts attention and the child does not get bored easily. Group B children in PAUD Assurur were less interested in cognitive learning because they considered it less attractive. Learning STEAM is one of the methods used in the learning process to improve the cognitive abilities of children in group B. The purpose of this study is to determine the learning activities of STEAM that can improve children's cognitive abilities. Group B. This research uses a qualitative approach with descriptive research methods. The research data was carried out using observation and interviews. The results showed that children had a significant improvement. With the STEAM learning process, children are excited to learn because it is very fun and interesting. In addition to being fun and interesting for children, learning STEAM also uses media that makes children not easily bored so that learning STEAM can improve the cognitive abilities of group B.Aspek kognitif pada usia 0–6 tahun adalah bagian yang terpenting bagi perkembangan anak, aspek ini mencakup belajar dan pemecahan masalah, berpikir logis dan berpikir simbolis. Teori kognitif yang dikembangkan oleh ilmuwan PiagetdanLev Vygotskyyang menyatakan tentang pengetahuan seorang anak dapat diperoleh dari lingkungan yang membutuhkan bimbingan orang dewasa (scaffolding). Menstimulasi kognitif anak harus dilakukan oleh dengan cara menyusun pembelajaran sedemikian rupa sehingga akan menarik perhatian anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaranSTEAMterhadap peningkatan kemampuan kognitif anak kelompok B. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Data penelitian dilakukan dengan cara obsevasi dan wawancara. Teori Miles dan Huberman digunakan untuk menganalisis data dimulai dari reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan kognitif untuk beberapa indikator pada 4 orang anak, hal tersebut dapat dilihat dari hasil penilaian yang asalnya masih BB berubah menjadi MB dan yang asalnya dari MB berubah menjadi BSH.Dengan proses pembelajaran STEAManak-anak menjadi semangat untuk belajar karena sangat menyenangkan dan menarik sehinnga dapat meningkatkan kemampuan kognitif kelompok B.
PENDIDIKAN ETIKA MEMBANGUN KEPRIBADIAN ANAK USIA DINI Riyanto, Arifah A
Tunas Siliwangi Vol 1 No 1 (2015): Edisi Oktober 2015
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v1i1p1-12.88

Abstract

Anak usia dini sedang dalam masa usia emas (golden age) yang memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Sikap, tindakan, perilaku, berbahasa, seseorang akan dipengaruhi oleh kepribadiannya. Kepribadian anak usia dini perlu dibangun dari sejak awal, karena kepribadian akan berkembang secara bertahap. Salah satu yang membangun kepribadian anak usia dini, yaitu dengan membelajarkan anak tentang etika. Pendidikan etika berartimembelajarkan anak tentang norma-norma yang berlaku dalam kehidupan manusia, seperti norma agama, norma susila, norma sopan santun, dan norma hukum, atau norma-norma lainnya yang terkait dengan hidup bermasyarakat. Berbicara etika dan kepribadian merupakan suatu bagian yang tidak terlepas atau berpengaruh kepada sikap dan perilaku manusia itu sendiri. Penerapan etika yang tepat tidak muncul dengan sendirinya, tetapi akan dipengaruhibagaimana bimbingan, pembinaan, pendidikan, arahan atau stimulan yang diberikan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya baik orang tua, guru, dan orang lain yang ada di sekitarnya. Hasil dari pendidikan etika ini sebagai salah satu yang akan mempengaruhi kepribadianseseorang, dengan demikian antara etika dan kepribadian memiliki hubungan yang erat, karena implementasi akan dipengaruhi kepribadian.Kata kunci : Pendidikan Etika, Kepribadian Anak Usia Dini. Early childhood was during the golden age (golden age) who has a huge potential to be developed. Attitudes, actions, behavior, language, someone will be influenced by his personality. Early childhood personality needs to be built from the beginning, because thepersonality will develop gradually. One that builds the personality of early childhood, with lesson children about ethics. Lesson ethics education means children of norms applicable in human life, such as religious norms, moral norms, norms of courtesy, and legal norms, orother norms related to social life. Speaking of ethics and personality is a part that can not be separated or affect the attitudes and behavior of the man himself. Application of proper etiquette does not appear by itself, but will be influenced by how the guidance, coaching,education, referrals or stimulant given by the people around him better parents, teachers, and others in the vicinity. Results of this ethics education as one that affects a person's personality, thus between ethics and personality have a close relationship, because implementation would be influenced by personality.Keywords: Ethics Education, Early Childhood Personality.
PENGEMBANGAN MEDIA DIGITAL WORDLESS PICTURE BOOK BERBASIS KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN Rakhman, Anita; Ismiatun, Asih Nur; Riyanto, Arifah A
Tunas Siliwangi Vol 9 No 1 (2023): VOL 9 NO 1, APRIL 2023
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ts.v9i1.3149

Abstract

Penanaman karakterk peduli lingkungan sangat penting dilaksanakan sejak dini, apalagi seiring dengan banyaknya isu-isu kerusakan lingkungan. Salah satu cara untuk memberikan stimulasi karakter peduli lingkungan adalah melalui pembelajaran PAUD dengan media yang menyenangkan, bermakna dan merangsang kemampuan berpikir anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :1) mengembangakan media digital wordless kuisioner  berbasis karakter peduli lingkungan untuk anak usia 5-6 tahun, dan 2) mengetahui efektivitas media digital wordless picture book berbasis pendidikan literasi lingkungan. Penelitian melibatkan 3 lembaga PAUD di Kota Cimahi. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan model Sugiyono, dengan mengadaptasi 9 tahap. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner analisis kebutuhan, angket respon guru dan dan anak, dan lembar observasi karakter peduli lingkungan. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan uji paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) Penelitian berhasil melakukan pengembangan media digital wordless picture book berbasis karakter peduli lingkungan untuk anak usia 5-6 tahun, dan 2) Pengembangan media digital wordless picture book berbasis karakter peduli lingkungan untuk terbukti tepat berdasarkan dari validasi expert judgment dan hasil uji media, dan 3) Media media digital wordless picture book berbasis karakter peduli lingkungan efektif untuk meningkatkan literasi lingkungan pada anak usia 5-6 tahun, dibuktikan dengan uji paired sample t- test,dengan signifikansi (0,000<0,005).