Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Relation Between Knowledge and Experience of Facing Flood Toward The Anxiety Level of Head Families in The Flood-Prone Areas Fitriani, Dwi Rahmah; Milkhatun, Milkhatun; Damaiyanti, Mukhripah; Muflihatin, Siti Khoiroh; Rizal, Alfi Ari Fakhrur
South East Asia Nursing Research Vol 1, No 3 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/seanr.1.3.2019.120-127

Abstract

Families who reside in the surrounding flood-prone areas require flood preparedness to undertake preparedness so that family members do not create new problems such as anxiety. This study aims to determine the relationship of knowledge with experience in dealing with the level of anxiety of household head anxiety. This research is a cross-sectional descriptive correlation study and the sample used in this study is 225 households. The results of the study using the Anova test showed that the knowledge and experience of dealing with floods were related to the anxiety of household heads in disaster-prone areas (p = 0.001; α = 0.05). Multivariate of results were found that the most related factor was an experience. This study recommends that the family knowledge needs to be increased through simulation training to deal with floods by involving the Regional Management Agency, the local government and the Public Health Center
Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Depresi Pada Pasien Dengan Hemodialisis di Rumah Sakit Kalimantan Timur Arum Wulandari, Hesti; Damaiyanti, Mukhripah; Budiman, Arief
Caring : Jurnal Keperawatan Vol. 13 No. 2 (2024): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/caring.v13i2.2500

Abstract

Hemodialisis adalah salah satu terapi yang sering digunakan pada pasien gagal ginjal kronis. Tujuan hemodialisis adalah membantu memperpanjang umur pasien yaitu dengan mengurangi gejala yang disebabkan karena gangguan akibat dari penurunan fungsi ginjal. Ginjal termasuk organ vital yang sangat penting bagi tubuh, jika tubuh mengalami kelebihan atau kekurangan elektrolit dan cairan untuk jangka waktu panjang maka dapat berdampak buruk pada kerusakan fungsi ginjalnya. Depresi merupakan suatu kondisi emosional yang biasanya dapat ditandai dengan kesedihan yang amat sangat, memiliki perasaan tidak berarti dan merasa bersalah, menarik diri dari orang dan lingkungan sekitar, tidak dapat beristirahat dengan nyaman, kehilangan selera dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Keluarga harus ada ketika pasien membutuhkan dukungan dan motivasi agar pasien tidak merasa ditinggalkan oleh keluarganya dan membuat pasien semangat menjalani hidupnya. Semakian besar penerimaan keluarga terhadap pasien hemodialisi maka semakin besar pula rasa sayang yang akan timbul dari kelarga ke pasien hemodialisis dan dukungan yang diberikan pun akan semakin besar. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan dan mengidentifikasi adanya hubungan antara dukungan keluarga terhadap depresi pada pasien dengan hemodialisis di Rumah Sakit Kalimantan Timur. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain rancangan cross-sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien hemodialisis yang memiliki depresi disebabkan oleh faktor dukungankeluarga yang mempengaruhinya. Jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus Taro Yamane dan didapatkan 225 sampel, danmenggunakan teknik cluster random sampling. Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner Back Depression Inventory (BDI) dengannilai Alpha Croncbach 0,913 dengan nilai corrected item total correlation > 0,3, dan kuesioner Dukungan Keluarga oleh Nurwulan (2017) dengan Alpha Cronbach 0,514 dan nilai reliabilitas 0,757.Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil dari analisa bivariat menunjukkan adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan depresi pada pasien hemodialisis dengan p value (0,037) p < (0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Dukungan Keluarga memiliki hubungan yang signifikan dengan Depresi Pada Paisen Hemodialisis. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan keluarga pasien hemodialisis memberikan dukungan kepada dan semangat pada anggota keluarganya yang menjalani terapi hemodialisis.
Hubungan Komunikasi Keluarga terhadap Kekambuhan Pasien Skizofrenia di Wilayah Puskesmas Kota Samarinda Sutari, Mira; Damaiyanti, Mukhripah; Fitriani, Dwi Rahmah
ASJN (Aisyiyah Surakarta Journal of Nursing) Vol 6 No 1 (2025): JULI
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/asjn.v6i1.1662

Abstract

Latar Belakang: Penderita skizofrenia sering mengalami delusi, seperti mendengar suara tanpa stimulus eksternal (halusinasi auditori), meyakini diri sebagai Tuhan, menyakiti orang lain, serta menarik diri dari interaksi sosial. Salah satu faktor penting yang memengaruhi kekambuhan adalah komunikasi dalam keluarga. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara komunikasi keluarga dan tingkat kekambuhan pada individu dengan skizofrenia. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional dan metode korelasional deskriptif. Instrumen yang digunakan adalah Family Communication Scale (FCS) versi terjemahan Bahasa Indonesia untuk mengukur komunikasi keluarga, serta Brief Psychiatric Rating Scale (BPRS) versi Bahasa Indonesia untuk mengukur tingkat kekambuhan. Sampel sebanyak 258 responden dipilih dari total populasi 781 pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Kota Samarinda, menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil: Hasil analisis statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara komunikasi keluarga dan tingkat kekambuhan pasien skizofrenia, dengan nilai p = 0,000 (< 0,05). Kesimpulan: Komunikasi keluarga berhubungan signifikan dengan kekambuhan pasien skizofrenia. Oleh karena itu, disarankan agar layanan kesehatan di Kota Samarinda membentuk forum dukungan keluarga penderita skizofrenia, misalnya melalui grup media sosial seperti WhatsApp dan penyediaan layanan call center khusus sebagai sarana komunikasi, edukasi, dan dukungan berkelanjutan.
OBAT DAN SKIZOFRENIA HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI WILAYAH KOTA SAMARINDA: kepatuhan, kekambuhan, skizofrenia Iyam, irham suparna; Damaiyanti, Mukhripah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.31346

Abstract

Skizofrenia merupakan bentuk gangguan dalam fungsi alam pikiran berupa disorganisasi dalam isi pikiran yangditandai antara lain oleh gejala gangguan pemahaman gangguan persepsi berupa halusinasi atau ilusi sertadijumpai daya nilai realitas yang terganggu yang ditunjukan dengan perilaku aneh. Pasien skizofrenia yang tidakrutin meminum obatnya rentan mengalami kekambuhan. akibat Ketidakpatuhan pasien skizofrenia terhadappengobatan dapat mengakibatkan gejala yang merugikan bagi pasien. Kepatuhan dalam meminum obat terjadibila aturan tentang penggunaan obat yang diresepkan dan pemberiannya dipatuhi dengan benar. Tujuan penelitianuntuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dengan kekambuhan pasien skizofrenia di wilayah kotaSamarinda. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan desain cross sectional. Waktupenelitian ini dilakukan pada tanggal 13 Mei-27 Juni 2024. populasi dari penelitian ini ialah pasien skizofrenia diwilayah kota Samarinda berjumlah 781 orang dengan jumlah sampel 258 responden, instrumen penelitian ini ialahkuisioner kepatuhan minum obat (MMAS-8) yang berisi 8 pertanyaan tentang kepatuhan pasien dalam meminumobat dengan reliabilitas sebesar 0,83 dan kekambuhan (BPRS) berisi 18 pertanyaan tentang skala psikiatri realibeldan reliabilitas sebesar 0,821, menggunakan metode sampling cluster random sampling. Analisa data dalampenelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan rumus persentase dan chi-square. Hasil ujistatistic dengan chi square diperoleh nilai p=0,000 (<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa pasien skizofreniayang rajin minum obat cenderung mengalami kekambuhan lebih sedikit. Artinya, pasien yang patuh mengikutipengobatan berpengaruh untuk mengontrol gejala gangguan mereka. Ini menunjukkan pentingnya menjagakonsistensi dalam minum obat sesuai dengan resep dokter untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih buruk.