Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penggunaan Harta Bersama dengan Isteri Kedua Terhadap Kebutuhan Anak dari Perkawinan Sebelumnya Yuliani, Nia
Ijtihad Vol 34, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/ijt.v34i2.16

Abstract

Penulisan ini dilatarbelakangi oleh adanya kasus pasangan suami isteri di Jorong Ombilin Kenagarian Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, suami memberikan sesuatu kepada anak dari mantan isteri pertamanya tanpa sepengetahuan isterinya yang sekarang. Sementara barang yang diberikannya itu diambil dari harta bersama. Penggunaan harta bersama oleh suami hendaklah dengan persetujuan isteri untuk kebutuhan anak dari perkawinan pertama. Bila suami tidak menjalankan kewajiban menafkahi isterinya termasuk kategori nusyuz. Suami yang menjalankan kewajiban menafkahi isterinya dan tidak memberitahu isteri memberikan uang pada anaknya tidak termasuk nusyuz. Tapi kewajiban menafkahi anak gugur ketika anak sudah menikah. Tindakan suami tersebut merupakan bentuk pengabaian dari kewajiban untuk meminta izin penggunaan harta bersama dengan isteri kedua.
PEMANFAATAN ARANG AKTIF TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAHU DI SENTRA PRODUKSI TAHU KAMPUNG IWUL, BOGOR Maslahat, Mamay; Srikandi, Srikandi; Yuliani, Nia; Arrisujaya, Dian
Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/jai.v2i1.460

Abstract

AbstractTofu is one of the highly nutritious food ingredients, a source of vegetable protein that is needed by the community, has a relatively low price so that it can be reached by the community, and can replace rather expensive animal protein sources. Bojong Sempu Village, Parung District, Bogor Regency, is a tofu production centre village with business actors included in the Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) criteria. One of the partners' problems is the need for a wastewater treatment plant (IPAL) for tofu liquid waste. This service informs tofu artisans about processing liquid waste by adsorbing activated charcoal from empty palm oil bunches (Arif-Takosa). The activities carried out in the implementation of community service are counselling, filling out pretest and post-test questionnaires for participants, submitting drums for processing tofu liquid waste, stainless steel pans, Arif-Takosa and monitoring liquid waste storage and tofu liquid waste disposal channels. The results achieved by counselling on making Arif-Takosa and processing tofu liquid waste increased the knowledge and understanding of tofu artisans about making Arif-Takosa and processing tofu liquid waste. We have seen this from the post-test after counselling. Each tofu artisan was given a drum and Arif-Takosa for processing tofu liquid waste at the factory. Based on monitoring at partner locations, the liquid waste from tofu production had not been processed and was immediately discharged into the environment.Keywords: Adsorption, Arif-Takosa, Tofu Artisans AbstrakTahu merupakan salah satu bahan pangan bergizi tinggi, sumber protein nabati yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, yang memiliki harga yang relatif murah sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat dan dapat menggantikan sumber protein hewani yang relatif mahal. Desa Bojong Sempu, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor adalah salahsatu desa sentra produksi tahu dengan pelaku usaha termasuk dalam kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Salah satu permasalahan UMKM tahu ini sebagai mitra adalah belum ada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk limbah cair tahu. Tujuan dari kegiatan pengabdian adalah untuk memberikan pengetahuan kepada para pengrajin tahu tentang pengolahan limbah cair tahu secara adsorpsi menggunakan arang aktif berbahan dasar tandan kosong kelapa sawit (Arif-Takosa). Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat melalui penyuluhan, pengisian kuisioner pretest dan post test peserta, penyerahan drum untuk pengolahan limbah cair tahu, panci stainless steel, Arif-Takosa, dan pemantauan penampungan limbah cair dan saluran pembuangan limbah cair tahu. Hasil yang dicapai dengan dilakukannya penyuluhan pembuatan Arif-Takosa dan pengolahan limbah cair tahu adalah adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman para pengrajin tahu tentang pembuatan Arif-Takosa dan pengolahan limbah cair tahu, hal ini ditunjukkan dari post test setelah penyuluhan. Para pengrajin tahu masing-masing diberikan 1 buah drum dan Arif-Takosa yang dapat digunakan pada pengolahan limbah cair tahu di pabriknya karena berdasarkan pemantauan di lokasi mitra, limbah cair produksi tahu belum diolah dan langsung dibuang ke lingkungan.Kata Kunci: Adsorbsi, Arif-Takosa, Pengrajin Tahu
Culex sp. ANTI-MOSQUITO LOTION FORMULA FROM ETHYL ACETATE EXTRACT OF GREEN BETEL LEAVES (Piper betle L.) Apikah, Lailan; Susanty, Devy; Yuliani, Nia; Nurlela
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61685/jibf.v9i2.142

Abstract

Filariasis (penyakit kaki gajah) dan ensephalitik (radang otak) merupakan penyakit pada manusia akibat gigitan nyamuk yang disebarkan oleh nyamuk Culex sp. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan penggunaan anti nyamuk dari bahan alam yaitu sirih hijau (Piper betle L.). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etil asetat daun sirih hijau melalui skrining fitokimia, serta menentukan karakteristik lotion anti nyamuk dengan bahan aktif ekstrak etil asetat daun sirih hijau. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi etil asetat daun sirih hijau menghasilkan rendemen sebesar 5,92 %. Berdasarkan uji GC-MS, komponen utama dari ekstrak daun sirih hijau adalah eugenol. Hasil skrining fitokimia pada ekstrak daun sirih hijau mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, steroid, dan fenolik/tanin. Indeks proteksi lotion F1, F2, F3 dan lotion komersial paada nyamuk Culex sp. adalah 75,42; 78,78; 82,25; dan 100%. Semua formula lotion aman untuk kulit yang tidak sensitif. Lotion anti nyamuk ekstrak etil asetat daun sirih hijau memiliki bau khas ekstrak berwana hijau tua. Lotion anti nyamuk ekstrak etil asetat daun sirih hijau hasil semua formulasi sudah homogen. Daya lekat lotion anti nyamuk ekstrak etil asetat daun sirih hijau berkisar antara 4,17 - 4,64 detik, menunjukkan telah memenuhi persyaratan uji daya lekat yaitu lebih dari 4 detik. Hasil uji daya sebar hanya sampel F1 yang memenuhi persyaratan daya sebar yaitu memiliki daya sebar 5 cm. Hasil uji pH lotion anti nyamuk ekstrak daun sirih hijau berada pada rentang 5,59 – 6,76.
Enhancing Ecotourism Experiences in Forest Recreation Areas: Insights from Sukamantri Campground, Indonesia Aurelia, Maura; Susdiyanti, Tun; Rusli, Abdul Rahman; Sasongko, Dwi Agus; Yuliani, Nia
Forest and Nature Vol. 1 No. 3 (2025): July
Publisher : Green Insight Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63357/fornature.v1i3.15

Abstract

Forest-based ecotourism plays a crucial role in balancing biodiversity conservation and sustainable community development. However, the success of ecotourism management relies heavily on understanding visitor satisfaction. This study applies the 4A framework (Attractions, Accessibility, Amenities, and Ancillary) to quantify visitor satisfaction at the Sukamantri Campground, located within Mount Halimun Salak National Park, Indonesia. A total of 67 respondents were selected using a purposive sampling method, and data were collected through structured interviews and questionnaires. Visitor satisfaction levels were assessed using a Likert-scale evaluation and analyzed quantitatively. The results reveal that Sukamantri Campground generally meets the 4A criteria, with high satisfaction scores for attractions (3.29), accessibility (3.20), and ancillary services (3.23), while amenities (2.80) were identified as the weakest aspect requiring improvement. The overall satisfaction index was 3.13, categorizing visitors as “satisfied.” Despite relatively positive perceptions, facilities (particularly toilets and supporting infrastructure) remain critical factors influencing visitor experience. This study highlights the importance of integrating the 4A framework into forest recreation management to enhance visitor experiences while maintaining environmental sustainability. The findings provide valuable insights for ecotourism managers and policymakers to develop targeted strategies, including upgrading facilities, improving digital promotion, and strengthening collaboration with local communities to achieve sustainable forest-based tourism.