Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TOPOGRAFI SETRA TUNON DESA ADAT PEJATEN, KECAMATAN KEDIRI, KABUPTEN TABANAN, BALI Suassira, I Wayan; Budiadi, I Made; Wibawa, I Gede Sastra
Bangun Rekaprima Vol. 9 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v9i2.5102

Abstract

Desa Adat Pejaten terletak di Desa Pejaten, Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. Setra Tunon yaitu tempat pemakaman sementara bagi masyarakat Hindu untuk menunggu waktu yang tepat dalam melaksanakan upacara ngaben. Saat ini kondisi dinding penahan tanah yang ada telah mengalami kerusakan. Oleh sebab itu, untuk menciptakan rasa kenyamanan dan keamanan diupayakan untuk dilakukan pembuatan serta perbaikan dinding penahan tanah. Desa Adat Pejaten berencana untuk melaksanakan renovasi secara bertahap untuk mencegah keruntuhan tanah yang lebih parah. Pentahapan renovasi yang akan dilaksanakan di mulai dengan merenovasi/membangun ulang dinding penahan tanah di sisi utara kemudian dilanjutkan dengan pembangunan di sisi timur nya. Sebelum di lakukannya renovasi/pembangunan perlu dilakukan pemetaan topografi tanah untuk mendapatkan informasi mengenai kontur tanah atau tinggi rendah permukaan. Peta topografi adalah salah satu jenis peta yang menggambarkan bentuk relief permukaan bumi, meliputi tinggi rendahnya kawasan dengan gambaran garis-garis. Garis yang dimaksud adalah garis kontur, yaitu garis yang menghubungkan daerah dengan ketinggian yang sama. Dengan adanya garis tersebut, maka akan memudahkan pengguna peta memahami ketinggian suatu tempat sehingga dapat memperkirakan kecuraman atau kemiringan lereng. Metode pelaksanaan yang dilakukan pada pengabdian masyarakan ini adalah Melakukan Pengukuran untuk pemetaan counter tanah menggunakan Total Station (TS). Hasil topografi/pemetaan tanah akan digunakan untuk keperluan desain/perencanaan dinding penahan tanah.   dan menyususun rencana anggaran biaya (RAB) pada kegiatan pengabdian selanjutnya sehingga permasalahan yang dihadapi oleh mitra bisa terselesaikan dengan tuntas.
Perbandingan Biaya Pembangunan Gedung Sekolah SMA Negeri 3 Kuta Selatan Menggunakan Bata Ringan dan Batako Yuliadewi, Ni Putu Ary; Januartha, I Made Adi; Budiadi, I Made
Jurnal Ilmiah Telsinas Vol 8 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/telsinas.v8i1.6078

Abstract

Proyek konstruksi harus memenuhi persyaratan ketepatan waktu, pengelolaan biaya yang efektif, dan pencapaian kualitas yang unggul. Salah satu contoh proyek konstruksi adalah pembangunan gedung sekolah yang memerlukan perencanaan matang, terutama dalam pemilihan material yang efisien dan ekonomis. SMA Negeri 3 Kuta Selatan, sebagai institusi pendidikan di Bali, membutuhkan perencanaan ulang pembangunan gedung untuk mengatasi penurunan kualitas akibat faktor usia, cuaca, dan material yang kurang optimal. Salah satu upaya efisiensi biaya adalah dengan menggunakan material alternatif seperti batako yang menawarkan biaya produksi lebih rendah, kekuatan memadai, dan kemudahan pemasangan dibandingkan bata ringan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efisiensi biaya pembangunan gedung SMA Negeri 3 Kuta Selatan dengan dinding bata ringan dan batako. Hasil penelitian ini mencakup rencana anggaran biaya untuk elemen struktur seperti kolom, balok, pelat, dan pondasi, serta perubahan material dinding dari bata ringan ke batako. Berdasarkan analisis, total biaya yang diperoleh adalah Rp 3.004.343.209,29, sementara rencana anggaran biaya eksisting sebesar Rp 3.399.773.591,10.  Penggunaan batako menghasilkan penghematan sebesar 11,63% tanpa mengurangi kualitas bangunan. Oleh karena itu, penggunaan material batako untuk dinding lebih ekonomis dibandingkan dengan dinding menggunakan material batu bata ringan.
PEMETAAN PURA DESA LAN PUSEH , DESA ADAT TEGALLALANG KECAMATAN TEGALLALANG, KABUPATEN GIANYAR , BALI Wibawa, I Gede Sastra; Budiadi, i Made; Suasira, I Wayan; Sutapa, I Ketut
Jurnal Vokasi Vol 7, No 3 (2023): November
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v7i3.4158

Abstract

Meningkatnya kesadaran umat hindu, khususnya masyarakat desa Tegallalang untuk melakukan persembahyangan di pura- pura, sehingga jumlah memedek juga meningkat terutama pada saat piodalan, hal ini juga terjadi di Pura Desa Lan Puseh Desa Tegallalang . Peningkatan ini menyebabkan kenyamanan pada saat persembahyangan berkurang karena halaman /area mandala utama tidak begitu luas. Hal ini sudah lama menjadi pemikiran panitia pembangunan Pura Desa Lan Puseh Tegallalang . Oleh sebab itu, untuk menciptakan rasa kenyamanan dan keamanan dalam melakukan persembahyangan pada hari hari tertentu seperti hari piodalan, perlu dilakukan berbagai upaya untuk menciptakan rasa kenyamanan dalam melakukan persembahyangan, khususnya di Pura Desa Lan Puseh kecamatanTegallalang, kabupaten Gianyar, Bali . Tujuan kegiatan pengabdian adalah meningkatkan kenyamanan pemendek maka dilakukan penataan lingkungan pura., bahan proposal dalam mengajukan bantuan kepada pihak yang terkait dengan pembangunan pura. Metode kegaiatan pengabdian melalui kegiatan pengukuran, inventirasisasi terhadap prasarana pura dan duwe pura, membuat rencana anggaran biaya. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah gambar hasil pengukuran, pemberian nama pada setiap pelinggih, dan melakukan inventarisasi terhadap duwe pura. Untuk itu panitia bendesa adat pembangunan pura meminta Tim Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali untuk merencanakan pemetaan Pura
Pemetaan Merajan Kawitan Arya Kepakisan Dauh Bale Agung, Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem,Bali Wibawa, I Gede Sastra; Budiadi, I Made; Suasira, I Wayan; Sutapa, I Ketut
Jurnal Vokasi Vol 8, No 3 (2024): November
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v8i3.5478

Abstract

Masyarakat Desa Talibeng ,  Kecamatan Sidemen , memiliki beberapa pura yang menjadi tempat persembahyangan. Salah satau  Pura  tersebut adalah Pura Merajan Kawitan Arya Kepakisan Dauh Bale Agung.  Meningkatnya kesadaran umat dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai masyarakat yg senantiasa menjaga warisan leluhurnya. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya rasa kenyamanan dan keamanan dalam melakukan persembahyangan pada hari hari tertentu seperti hari piodalan Tujuan kegiatan pengabdian adalah menciptakan rasa kenyamanan dalam  melakukan persembahyangan, khususnya  di Pura  Kawitan Desa Talibeng. Metode yang dialksanakan dengan penataan lingkungan Pura . Karena area pura tidak begitu luas, maka diperlukan perencanaan dalam perluasan ini dengan  perencanaan yang matang. Hasil kegiatan pengabdian adalah gambar pemetaan lingkungan pura, pemberian nama pada setiap pelinggih, dan melakukan inventarisasi terhadap duwe pura. Untuk itu panitia bendesa adat pembangunan   pura meminta Tim Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali untuk merencanakan pemetaan Pura.