Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERFORMANCE ANALYSIS OF JALAN PIET A. TALLO IN KUPANG CITY Ivana Annabella Adam; Christina Sari; Budi Hartanto Susilo; Dewi Rintawati
International Journal on Livable Space Vol. 8 No. 2 (2023): IDENTIFICATION OF RISK AND PERFORMANCE
Publisher : Jurusan Arsitektur - FTSP - Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/livas.v8i2.19469

Abstract

Jalan Piet A. Tallo is a major arterial road connecting several areas with the city center of Kupang. The large traffic flow that passes through Jalan Piet A. Tallo, resulting in traffic congestion during rush hour, is the background of this research. This research aims to determine the right alternative solution to reduce traffic congestion on Jalan Piet A. Tallo. This research uses a descriptive method by obtaining data directly from surveys and analyzing the data according to the guidelines of the 1997 Indonesian Road Capacity Manual (MKJI). Then, the analysis produces values for the degree of saturation (DS) and level of service (LOS) of the road. Overall, from the results of this research, traffic jams are caused by several factors; namely, there is a narrowing of the road from road type 4/2 D to type 2/2 UD, many vehicles enter and exit from Jalan M. Sabaat to Jalan Piet A. Tallo, and many drivers still violate traffic signs. Therefore, an alternative that can be done is to contact the relevant authorities about the prohibition of right turns onto Jalan M. Sabaat and the need to install road dividers from STA 0+300 to STA 0+550. Apart from this, the road can be widened by 1.7 m in the inner city lanes so that the degree of saturation (DS) during the afternoon rush hour can be reduced by 12.67% to 0.875. Another alternative is to change the road geometry from type 2/2 UD to 4/2 D and build a new connecting bridge. Thus, the degree of saturation (DS) during the afternoon rush hour decreases by 52.89% to 0.472. This value shows that the traffic flow is stable and the speed is controlled. Keywords: Road Performance, Congestion, Piet A. Tallo Road, Kupang City
THE PLANNING OF DRAINAGE SYSTEM OF TAWANG STATION TO TANJUNG MAS HARBOR Wahyu Sejati; Christina Sari; Dina Paramitha Anggraeni Hidayat; Dewi Rintawati
International Journal on Livable Space Vol. 9 No. 2 (2024): URBAN SPATIAL ELEMENT AND WATER AVAILABILITY
Publisher : Jurusan Arsitektur - FTSP - Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/livas.v9i2.21086

Abstract

Freight transportation by rail is considered to be more time-efficient than road transportation. In response, the government has activated the freight rail line between Tawang Station and Tanjung Emas Port.Objectives: This study focuses on solving drainage system problems by designing a drainage channel.Methodology: This study uses hydrological and hydraulic calculations that are needed to get drainage design.Conclusion, Significance and Implication: The open space condition along the section of Stasiun Tawang – Pelabuhan Tanjung Emas from Km.0+275 to Km. 0+660 meets the standards ranging from 2.44 to 10.87 meters, while the standard used is 2.35 to 2.53 meters. Therefore, a drainage canal can be constructed. The results of the hydrological analysis show the planned flood discharge for 5-10 years. For 5 years, it is 0.906075 m³/sec, and for 10 years, it is 1.029242 m³/sec. The design for the new spillway includes trapezoidal and rectangular shapes. The trapezoidal design uses a cross-sectional width of 0.60 meters and a channel height of 0.70 meters, while the rectangular design uses a cross-sectional width of 0.80 meters and a channel height of 1.00 meters.
ANALISIS KEJENUHAN PENGENDARA DI JALAN TOL (Studi Kasus : Ruas Tol Cikopo-Palimanan) Mohammad Nabil Barak; Dewi Rintawati; Christina Sari
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2023): Januari – Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2015, Ruas Tol Cikopo-Palimanan sempat mendapat predikat sebagai salah satu jalan tol terpanjang di Indonesia yaitu sepanjang 116,75 km. Penyebab yang cukup sering terjadi adalah banyaknya pengendara yang mengalami kejenuhan di Ruas Tol Cikopo-Palimanan, sehingga pengendara kehilangan fokus saat mengemudi. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab terjadi kejenuhan pengendara serta letak lokasi rest area apakah sudah mampu mengatasi kejenuhan atau belum. Penelitian ini dilakukan secara observasional deskriptif dengan metode survei kuesioner yang diberikan langsung kepada pengendara yang berhenti di rest area KM 86 atau KM 130 Ruas Tol Cikopo-Palimanan. Setelah pengolahan data, maka didapat hasilnya yaitu faktor yang menyebabkan terjadi kejenuhan yaitu pertama, dari segi kemacetan menurut 87.5% dari 120 responden, kedua, dari segi geometrik jalan yang cenderung lurus menurut 58.33% dari 120 responden, selanjutnya yang ketiga dari segi perkerasan jalan di Ruas Tol Cikopo-Palimanan yang dirasa pengendara sebanyak 53.33% dari 120 responden sering kali membuat pengendara kehilangan fokusnya dalam mengemudi. Lalu, menurut Pedoman Teknik No. 037 tahun 1999, KM 86 dan KM 130 belum dapat menghilangkan kelelahan ringan, sedang, dan berat karena jarak antara gerbang tol masuk terdekat dengan rest area melebihi ketentuan yang ditetapkan yaitu maksimal 7 km. Kata kunci : Kejenuhan, Rest Area, Ruas Tol Cikopo-Palimanan
STUDI EVALUASI KERUSAKAN JALAN (Studi Kasus: Ruas Jalan Lingkar Laladon, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Myer Prasasya; Dewi Rintawati; Christina Sari
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 1 (2023): Januari – Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jrltb.v1i1.15914

Abstract

Ruas Jalan Lingkar Laladon, Kabupaten Bogor, Jawa Barat adalah salah satu sarana alternatif yang dapat menghubungkanoKota Bogor denganiKabupaten Bogor, serta dapat menghubungkan KabupateniBogor dengan salah satu institutiterkenalidi Indonesia yaitu InstitutoPertanianoBogor. Tujuanodari penelitian ini adalahountukomengevaluasiokondisi permukaanoperkerasanojalan. Padaopenelitianoiniometodeoyangodigunakanodalam mengevaluasiokondisi perkerasan jalan adalah metodeoSurface Distress Index (SDI) berdasarkan Panduan Survei Kondisi Jalan Nomor SMD-03/RCS BinaoMargaodan Pavement Condition Index (PCI) berdasarkan ASTM D6433-11. Survei dilakukan dengan membagi ruas jalan yang panjangnya 500 m menjadi 5 segmen. Berdasarkan hasil evaluasi, ruas Jalan Lingkar Laladon STA 0+0 hingga 0+500 memiliki nilai rata-rata SDI sebesar 166 dan memiliki nilai PCI sebesar 33,4. Maka secara keseluruhan menurut metode SDI, kerusakan permukaan perkerasan jalan yang terjadi ruas Jalan Lingkar Laladon dikategorikan sebagai rusak berat. Sementara untuk metode PCI, kerusakan permukaan perkerasan jalan yang terjadi dikategorikan sebagai sangat buruk. Kata kunci : Kerusakan Jalan, Surface Distress Indexo(SDI), PavementoConditionoIndex (PCI)
ANALISIS KAPASITAS AIR SIDE (STUDI KASUS: BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK) Fariz Nauval Ramadhan; Dewi Rintawati; Christina Sari
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jrltb.v1i2.16294

Abstract

Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi yang memiliki potensi pengembangan industri pariwisata yang pesat. Karena terdapat beberapa tempat wisata yang menarik seperti Gunung Rinjani, Gili Trawangan dan juga Sirkuit Mandalika. Dengan potensi tersebut, maka jumlah penumpang di Bandara Internasional Lombok akan meningkat. Oleh karena itu, guna meningkatkan kinerja pelayanan bandara saat ini, perlu dilakukan kajian ^Analisis Kapasitas Airside Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok^ dengan menggunakan metode berdasarkan pedoman perhitungan Federal Aviation Aadministration. Pada Bandar Udara Internasional Lombok menggunakan konfigurasi landas pacu tunggal, 3 buah landas hubung, dan 24 Parking Stand. Berdasarkan hasil analisis didapat hasil kapasitas landas pacu adalah 52 operasi penerbangan per jam dalam kondisi VFR, kapasitas landas hubung adalah 48 operasi per jam berdasarkan kondisi saat keberangkatan, dan kapasitas landas parkir adalah 72 operasi per jam. Berdsarkan pergerakan pesawat udara pada jam sibuk dalam 5 tahun terakhir yaitu 18 pergerakan per jam, maka kapasitas airside Bandar Udara Internasional Lombok dapat beroperasi dengan baik. Kata kunci : Bandar Udara, kapasitas, landas pacu, landas hubung, landas parkir
KARAKTERISTIK PARK AND RIDE SEBAGAI FASILITAS PENDUKUNG MRT STASIUN LEBAK BULUS Oktaviani, Nadia; Dewi Rintawati; Christina Sari
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v1i2.16356

Abstract

MRT merupakan moda transportasi yang bebas dari kemacetan, untuk menambah daya tarik perpindahan moda transportasi dari kendaraan pribadi ke MRT perlu dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa prasarana Park and Ride. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi parkir berdasarkan karakteristik parkir. Data penelitian berupa data sekunder (masuk dan keluar kendaraan yang parkir beserta waktunya). Hasil analisis karakteristik parkir didapatkan volume parkir tertinggi terjadi pada saat hari Selasa, 13 Desember 2022 yaitu untuk mobil sebesar 172 kendaraan dan volume sepeda motor sebesar 1.108 kendaraan, Indeks parkir mobil 67,97% dan motor 117,40% untuk sepeda motor IP>100% kendaraan yang terparkir melebihi kapasitas yang tersedia. Sedangkan Volume pada hari Sabtu, 17 Desember 2022 yaitu untuk mobil sebesar 83 kendaraan dan volume sepeda motor sebesar 417 kendaraan, Indeks parkir mobil 14% dan sepeda motor 29,47% IP<100% kendaraan yang parkir baik motor dan mobil tidak melebihi kapasitas yang tersedia. Berdasarkan volume puncak kendaraan yang terjadi pada saat weekday didapatkan kebutuhan ruang parkir untuk mobil sebesar 108 SRP dan untuk motor sebesar 617 SRP. Kata kunci: Park and Ride, Karakteristik Parkir, Kebutuhan Ruang Parkir  
EVALUASI TEBAL PERKERASAN DAN GEOMERIK LANDAS PACU BANDAR UADARA INTERNASIONAL JENDARL AHMAD YANI Aldi Ramadani, Muhammad; Dewi Rintawati; Christina Sari
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v1i2.17840

Abstract

Bandar Udara Internasional Jendral Ahmad Yani Semarang adalah salah satu sarana transportasi yang menunjang transportasi udara yang berkontribusi dalam sektor pariwisata Kota Semarang dengan meningkatnya pertumbuhan penumpang 10,7% dan pertumbuhan pesawat 9,35% per tahun pada rentang tahun 2011 hingga 2017 dengan laju pertumbuhan yang pesat maka, kebutuhan fasilias sisi udara sangat dibutuhkan agar sesuai prosedur keselamatan operasi penerbangan yang ditetapkan.dilakukan evaluasi terhadap tebal perkerasan dan geometrik apakah kondisi eksisting mampu untuk mengoprasikan pesawat udara saaat ini. Evaluasi geometrik dilakukan dengan berpedoman pada ICAO dan SKEP/77/VI/2005 dan perkerasan mengacu pada FAA AC 150/5320-6D. Lalu dilakukan evaluasi kondisi eksisting dengan pesawat udara acuan B 737-900 ER, hasil evaluasi untuk kondisi eksisting perkerasan total sebesar 38,2 inch dengan subbase 21,4 inch, base coarse 14,8 inch dan surface 4 inch dengan panjang landas pacu 3674 m x 60 m dari hasil itu diketahui bahwa kondisi eksisting masih dapat digunakan untuk mengoprasikan pesawat udara saat ini. Kata Kunci : Geometrik, Perkerasan, SKEP/77/VI/2005
ANALISIS KAPASITAS INFRASTRUKTUR UDARA BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA M. Arif Prasetya; Dewi Rintawati; Christina Sari
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Juli - Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v1i2.17843

Abstract

Surabaya adalah ibu kota provinsi Jawa Timur, Indonesia. Terletak di pantai utara Pulau Jawa. Kota ini memiliki populasi yang besar dan merupakan pusat perdagangan, industri, dan jasa di wilayah timur Indonesia. Dikarenakan hal ini maka jumlah penumpang di bandar udara internasional juanda surabaya akan meningkat. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kinerja pelayanan pada bandar udara dengan menggunakan metode FAA (Federal AviationAdministration). Dengan nilai analisis kapasitas landasan pacu yang didapatkan dengan pesawat udara yang beroperasi saat ini adalah 55 penerbangan per jam. Kapasitas landas hubung adalah 65 operasi per jam. Dan untuk landas parkir adalah 83 penerbangan per jam. Berdasarkan pergerakan pesawat udara pada jam sibuk dalam 10 tahun terakhir maka kapasitas fasilitas sisi udara Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya dengan pesawat udara saat ini beroperasi dengan baik. Kata kunci : Kapasitas; Landas pacu; Landas hubung; landas parkir; Metode FAA
ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA REL LISTRIK(STUDI KASUS: STASIUN JAKARTA KOTA - STASIUN BOGOR) Gunawan Putra, Indra; Dewi Rintawati; Christina Sari
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v2i1.19420

Abstract

Kereta rel listrik masih menjadi salah satu pilihan masyarakat perkotaan khususnya kota Jakarta dan Bogor. Dengan meningkatnya pengguna KRL Perlu dilakukan analisis terhadap kinerja operasional untuk mengetahui apakah kinerja operasional KRL line Jakarta Kota sudah sesuai, dengan melihat SK Dirjen Perhubungan Darat No.687 2002 tentang parameter pedoman kinerja angkutan umum, yaitu load factor, Jumlah penumpang yang diangkut, headway, travel time, kapasitas lintas, dan Kecepatan perjalanan, Lokasi penelitian dilakukan pada line Jakarta Kota – Bogor. Penelitian ini menggunakan metode analisis kinerja operasional KRL line Stasiun Jakarta kota – Stasiun Bogor dilakukan dengan mengidentifikasi 5 variabel, yaitu Faktor muat Load Factor, Headway, Travel Time, Kapasitas Lintas dan Kecepatan Perjalanan. Berdasarkan jumlah penumpang pada jam puncak pagi dan sore memenuhi syarat 70%, headway pada jam puncak pagi dan sore memenuhi syarat H.puncak 2-5 menit, travel time puncak pagi dan sore selisih travel time aktual dan travel time GAPEKA adalah 8 detik.kapasitas lintas dalam 24 jam dari adalah 107 KRL, dan kecepatan perjalanan 70km/jam Dari Penelitian ini dapat disimpulkan, perlu menambah jumlah rangkaian kereta hingga 12 rangkaian, Perlu penambahan kecepatan operasional, agar mempersingkat waktu tempuh perjalanan, memaksimalkan transformasi rangkaian kereta. Keywords: Operational Performance; Line Jakarta City – Bogor; Load Factor; Headway; Decree of the Director General of Land Transportation No.687 2002; GAPEKA
ANALISIS TARIF MRT JAKARTA BERDASARKAN ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) Bujangga Dakarati; Christina Sari; Giraldi Fardiaz Kuswanda
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 3 No. 1 (2025): Januari-Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v3i1.24338

Abstract

Penelitian ini menganalisis tarif Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dengan pendekatan Willingness to Pay (WTP) serta Ability to Pay (ATP) pengguna, bertujuan guna mengevaluasi kesesuaian tarif saat ini dengan kemampuan dan kesediaan membayar masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan responden yang mewakili karakteristik demografi pengguna MRT, khususnya dari segi jenis pekerjaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata ATP pengguna MRT sebesar Rp 3.435,59 per kilometer, lebih tinggi dibandingkan WTP sebesar Rp 1.127,42 per kilometer. Perbedaan ini mengindikasikan bahwa meskipun pengguna memiliki kemampuan finansial untuk membayar lebih, mereka cenderung memilih tarif yang lebih rendah. Analisis juga mengungkapkan variasi nilai ATP dan WTP berdasarkan pekerjaan, dengan karyawan swasta memiliki ATP tertinggi dan pegawai BUMN terendah. Berdasarkan temuan ini, disarankan untuk mempertimbangkan skema tarif yang lebih adaptif guna meningkatkan aksesibilitas MRT sesuai kemampuan finansial berbagai kelompok pengguna. Temuan studi ini diharap bisa dijadikan preferensi untuk pembuat kebijakan terkait menentukan tarif MRT yang lebih adil dan berkelanjutan. Kata kunci : MRT Jakarta, Willingness to Pay, Ability to Pay