Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Konstruksi Organisasi: Penataan Kelembagaan Sekolah Wirausaha „Aisyiyah (SWA) Dewi Amanatun Suryani; Erni Saharuddin
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penataan Kelembagaan Sekolah Wirausaha Aisyiyah (SWA) bertujuanuntuk membantu penataan kelembagaan yang profesional danmembangun koordinasi antar struktur Aisyiyah yang lebih baik. SWAdimaksudkan untuk membangun jiwa kewirausahaan dan mewujudkankemandirian ekonomi perempuan. Kota Yogyakarta menjadi pilotproject Majelis Ekonomi dan Ketengakerjaan Pimpinan Pusat„Aisyiyah (MEKPPA) dalam menjalankan programnya. Selama 4(empat) tahun berjalan Pimpinan Daerah „Aisyiyah Kota Yogyakartatidak memiliki komitmen untuk menggerakkan program SWA dan tidakmemahami peran dan tanggungjawabnya. Target luaran dari kegiatanini adalah adanya penataan kelembagaan Sekolah Wirausaha„Aisyiyah (SWA) yang lebih baik dan profesional mengasu pada 4fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian,penggerakan, dan pengawasan. Metode yang digunakan adalahdiskusi terarah dan workshop. Hasil dari pelaksanaan FGD danworkshop ini adalah terbentuknya penyempurnaan panduan SWA yangmemuat bagan struktur organisasi pengelola SWA di daerah besertaketugasan masing-masing tiap jabatan. Selain itu, MEKPPA masihperlu memberikan pendampingan dan menjalankan koordinasi kepadaPDA dalam pelaksanaan penyelenggaran SWA.
Implementasi Kebijakan Pengarusutamaan Gender di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Rina Hap Sari; Dewi Amanatun Suryani
Spirit Publik: Jurnal Administrasi Publik Vol 18, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sp.v18i1.64885

Abstract

Gender mainstreaming (PUG) is a strategy built to integrate gender into an integral dimension of planning, drafting, implementing, monitoring and evaluating development policies and programs. In the implementation of development in the Special Region of Yogyakarta (DIY), there are still problems, especially in the health, education, and economic sectors which are obstacles in realizing gender justice and equality. This study aims to determine the implementation of PUG policies in the DIY Regional Government (Pemda DIY) by using indicators of 7 (seven) PUG prerequisites. The method used is a qualitative descriptive approach with data collection techniques through observation, interviews and documentation. Based on the results of the study, it shows that the implementation of PUG in the DIY Regional Government can be formally identified from the commitment that is to include gender issues in the RPJMD. From a policy perspective, there is a Governor's Regulation for the Implementation of PUG. PUG institutionalization is evidenced by the establishment of PUG Working Groups and focal points. Resources related to the PUG implementation budget through the APBD. Meanwhile, HR is carried out through training for ASN. Gender disaggregated data can be accessed through the SIGA and DATAKU applications. Gender analysis is carried out through GAP and GBS tools to ensure gender responsive budget amounts. Community participation is shown by the involvement of academics, mass organizations and NGOs in program activities. However, the obstacle to the implementation of PUG is because not all Regional Apparatuses have made program plans based on Gender Analysis and the effectiveness of PUG monev has not been optimal. Suggestions for strengthening PUG are providing introduction activities or training related to PPRG for new prospective employees, educating on understanding of disaggregated data for each Regional Apparatus, and allocating a special PUG budget, as well as strengthening the commitment of the PUG Working Group to conduct monitoring and evaluation of PUG and encouraging focal points to implement PUG.
Pendampingan kelompok usaha dalam pengembangan keunikan produk di Desa Wisata Cibuk Kidul Sleman Dewi Amanatun Suryani; Suci Iriani Sinuraya
BEMAS: Jurnal Bermasyarakat Vol 4 No 2 (2024): BEMAS: Jurnal Bermasyarakat
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/bemas.v4i2.762

Abstract

Desa Wisata Cibuk Kidul merupakan salah satu dusun di Desa Margaluwih Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman. Desa wisata Cibuk Kidul termasuk desa yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan. Sehingga produk wisata yang ditawarkan Minapadi. Namun seiring waktu dan pandemi Covid yang terjadi keunggulan desa wisata ini telah diambil alih oleh desa wisata lainnya. Perkembangan Desa Wisata belum berdampak secara optimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk desa ini adalah dengan pengembangan keunikan produk yang berasal dari potensi desa. Selain itu juga dilengkapi dengan sosialisasi dan edukasi tentang pengemasan dan pembentukan kelompok Kegiatan pengabdian masyarakat ini melalui 4 tahapan, yaitu observasi, need assessment, pelatihan pembuatan produk kuliner dan pemasaran serta evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat memberikan dampak sesuai dengan yang diharapkan, Hal ini tercermin dari adanya peningkatan pengetahuan (aspek kognitif) masyarakat mengenai produk unik yang perlu dikembangkan di desa wisata, pengemasan dan merek, maupun pentingnya adanya kelompok usaha. Selain itu, dari sisi afektif (sikap), muncul keinginan dari masyarakat untuk berusaha secara lebih kolektif berbasis komunitas. Dari segi psikomotoris, peserta langsung bisa mempraktikkan pembuatan produk yang unik dan mengorganisir kelompok
Analysis of Disaster Resilience Governance in Pancoh Tourist Village, Yogyakarta Dewi Amanatun Suryani; Suyatno Suyatno
Journal of Social Politics and Governance (JSPG) Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of Social Politics and Governance (Desember)
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan, Universitas AMIKOM Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24076/jspg.v5i2.1458

Abstract

Mount Merapi, an active volcano, poses constant threats to the surrounding communities. Pancoh, a village located 9.6 km away, has embraced resilience efforts in response to the eruption in 2010. This research aims to explore the community's preparedness, disaster risk management strategies, and investments in disaster risk reduction, focusing on the development of sustainable ecotourism. A qualitative descriptive approach was employed for this study. The research findings reveal that resilience initiatives in Pancoh Tourism Village commenced after the 2010 eruption of Mount Merapi. Disaster risk management is achieved through the promotion of sustainable ecotourism. The research concludes that Pancoh Tourism Village has made commendable progress in building resilience since the Mount Merapi eruption in 2010. The integration of sustainable ecotourism, community involvement, and investments in disaster risk reduction showcases a holistic approach to mitigating the impact of volcanic disasters.
Intervention of Local Resource-Based MSME Human Resource’s Competency Development Suyatno, Suyatno; Suryani, Dewi Amanatun
Jurnal Administrasi Publik (Public Administration Journal) Vol. 14 No. 1 (2024): Jurnal Administrasi Publik (Public Administration Journal), June
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jap.v14i1.11467

Abstract

This research aims to obtain a comprehensive and complete picture of local potential-based MSME HR competency development interventions in improving the community economy in Girikerto Village. The findings of this research are that the Girikerto community has various local resources that are developed and utilized to become more economically valuable and competitive.  Interventions for developing MSME HR competencies have been carried out by relevant stakeholders consisting of government, academics, supporting institutions, and funding institutions in the form of policies, training programs, mentoring, development, and facilitation in a coordinative and collaborative manner.  This research focuses on interventions to develop MSME HR competencies, while previous studies have focused more on the importance of competencies, types of competencies, and the role of HR competencies in MSMEs. This research uses qualitative methods, primary data collection was carried out through observation and interviews with the MSME's Actor in Girekerto, while secondary data was obtained from documents, articles, and social media. The findings from this research have implications for the Village Government and related institutions in preparing intervention strategies for developing MSME HR competencies based on local potential. The government must intervene in collaboration and coordination with related institutions in formulating policies, programs, and facilitation for MSME groups based on available resources. Policies, programs, and facilitation must be carried out continuously and coordinatedly.
Analisis Implementasi Kebijakan Pembangunan Kalurahan Berdasarkan UU Keistimewaan di Daerah Istimewa Yogyakarta Maharani, Jennie; Suryani, Dewi Amanatun
JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Vol 11, No 2 (2023): september
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiap.v11i2.17458

Abstract

Penelitian ini tentang Implementasi Kebijakan Pembangunan Kalurahan Berdasarkan UU Keistimewaan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah bahwa meskipun pembangunan telah dilaksanakan namun angka kemiskinan yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta  tergolong masih cukup tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif yang berasal dari dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Penelitian ini ditelaah menggunakan teori implementasi kebijakan  publik yang dikemukakan oleh Merilee S. Grindle serta  melihat capaian indikator keberhasilan dari Implementasi Kebijakan Pembangunan Kalurahan Berdasarkan UU Keistimewaan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa masih terdapat beberapa kendala/hambatan dilihat dari indikator teori Merilee S. Grindle dan capaian indikator Implementasi Kebijakan Pembangunan Kalurahan Berdasarkan UU Keistimewaan di Daerah Istimewa Yogyakarta belum memiliki pengaruh yang signifikan terutama pada pengurangan angka pengangguran.
Evaluasi Pelaksanaan Program Desa Budaya di Argomulyo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman Pratama, Rio Aditya; Suryani, Dewi Amanatun
Jurnal Intervensi Sosial dan Pembangunan Vol 5, No 2 (2024): SOCIAL INTERVENTION
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jisp.v5i2.18669

Abstract

This study aims to determine the implementation of the Cultural Village program in Argomulyo, Kapanewon Cangkringan, Sleman Regency and to identify the factors that support and hinder the evaluation of the CIPP. This research technique was qualitative and descriptive. The data was collected using interviews, observation, and documentation. Overall, the CIPP evaluation assessment obtained quite favorable results. Community awareness, community participation, an abundance of cultural potential, strong mutual cooperation values, natural resource potential, and strong commitment and support from both the regional and subdistrict administrations are factors that aid in the implementation of the program. While the inhibiting factors include a lack of coordination and regular meetings, limited expertise of assistants, a lack of media development, a lack of adjustments to the schedule of training and mentoring activities, a lack of network and budget, and a lack of media development. This study encourages inquiry on the effectiveness of the management of the cultural village program.Keywords: CIPP, Cultural Village, Program Evaluation, Public Policy
Analisis Perencanaan dan Pengembangan Desa Wisata Gamplong Katon Mahendra, Gerry; Amanatun Suryani, Dewi
INDONESIAN GOVERNANCE JOURNAL : KAJIAN POLITIK-PEMERINTAHAN Vol 4 No 2
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/igj.v4i2.51

Abstract

Konsep desa wisata di Indonesia saat ini terus mengalami perkembangan yang signifikan. Kabupaten Sleman, sebagai salah satu Kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wilayah yang memiliki kontur geografis beragam dan memiliki banyak destinasi desa wisata. Dinas Pariwisata Sleman mencatat pada tahun 2019 desa wisata yang terdapat di Kabupaten Sleman berjumlah 47 mulai dengan status rintisan, tumbuh, berkembang, dan mandiri. Desa Wisata Gamplong salah satunya, merupakan bagian dari 47 desa wisata yang terdapat di Kabupaten Sleman dan juga mampu menyandang status desa wisata mandiri. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa bahwa dalam aspek perencaaan, desa wisata Gamplong sudah memiliki langkah perencanaan yang baik dan matang dan strategis. Namun dalam pelaksanaan dan upaya pengembangan masih terdapat kendala yang cukup berarti. Mulai dari pandemi, penyamaan persepsi dengan stakeholder, hingga terkait dengan keberpihakan.