Pontoh, Arimina Hartati
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

INDIKASI PERSALINAN SECTIO CAESAREA BERDASARKAN UMUR DAN PARITAS Pontoh, Arimina Hartati
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 4 No 1 (2017): Midwifery Journals
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.299 KB)

Abstract

Sectio caesarea adalah upaya melahirkan janin melalui pembedahan di perut dengan menyayat dinding rahim. Data yang diperoleh di RS DKT Gubeng Pojok Surabaya didapatkan bahwa kejadian sectio caesarea cenderung meningkat mulai tahun 2012 ? 2013 sebesar 3,23% dan tahun 2013 - 2014 sebesar 0,93%. Tujuan penelitian ini akan menggambarkan indikasi persalinan sectio caesarea berdasarkan umur dan paritas ibu di RS DKT Gubeng Pojok Surabaya tahun 2016 Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin dengan setio caesarea di RS DKT Gubeng Pojok Surabaya tahun 2016 sebanyak 459 orang. Pengambilan sampel secara non probability sampling dengan teknik sampling jenuh berjumlah 459 orang. Kemudian dibuat tabulasi frekuensi dan tabulasi silang Hasil : Hasil penelitian didapatkan sectio caesarea dengan indikasi sebanyak 58,17 % sedangkan sectio caesarea non indikasi sebanyak 41,83 %. Mayoritas sectio caesarea terjadi pada umur 20 ? 35 tahun sebanyak 82,35 % dengan paritas mayoritas multipara sebanyak 57,74 %. Diskusi : Dengan tingginya angka kejadian sectio caesarea, perlu dilakukan penyuluhan tentang pentingnya kesehatan reproduksi dalam kehamilan dan deteksi dini untuk mengatasi terjadinya komplikasi sehingga perlu adanya pemeriksaan kehamilan secara teratur.
UMUR DAN PEKERJAAN IBU TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD Pontoh, Arimina Hartati
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 4 No 2 (2017): Midwifery Journals
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.611 KB)

Abstract

Program Keluarga Berencana terus diupayakan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk guna menciptakan kesejahteraan penduduk Indonesia. Dalam pemilihan kontrasepsi dipengaruhi beberapa faktor, dan dalam  pemilihan IUD dapat dipengaruhi oleh faktor umur dan pekerjaan. Dari data pencapaian pemilihan IUD di Puskesmas Sawahan Surabaya periode Januari-Juni tahun 2017 mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun yaitu tahun 2014 sebesar 9,14%, tahun 2015 sebesar 2,20% dan tahun 2016 sebesar 8,97%. Pemilihan IUD tersebut kurang dari PPM (9,34%). Maka penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran umur dan pekerjaan ibu terhadap pemilihan IUD di Puskesmas Sawahan Surabaya periode Januari-Juni tahun 2017 Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasinya adalah seluruh akseptor KB dengan pengambilan sampelnya dilakukan secara non probability sampling dan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh yaitu seluruh jumlah populasi menjadi sampel yang berjumlah 116 orang. Sebagai instrument penelitian digunakan data sekunder kemudian data diolah dengan tabel frekuensi dan tabulasi silang Hasil : Hasil penelitian didapatkan akseptor KB mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak 68 orang (58,62%), tidak bekerja sebanyak 99 orang (85,34%), mayoritas akseptor tidak memilih IUD sebanyak 101 orang (87,07%). Hasil tabulasi silang didapatkan akseptor KB yang berumur 20-35 mayoritas tidak memilih IUD sebanyak 60 orang (88,24%) dibandingkan umur <20 tahun sebanyak 2 orang (33,33%) memilih IUD dan yang tidak bekerja mayoritas tidak memilih IUD sebanyak 90 orang (90,91%) dibandingkan bekerja sebanyak 6 orang (35,29%) memilih IUD. Diskusi : Dapat disimpulkan bahwa dengan umur dan penghasilan rendah akan mempengaruhi akseptor KB dalam pemilihan IUD. Oleh karena itu, agar calon akseptor tepat memilih kontrasepsi sesuai dengan umur dan penghasilan maka dilakukan KIE, penyuluhan, pendekatan dan kerja sama lintas sektor untuk mengadakan safari KB.
UMUR DAN PARITAS IBU TERHADAP KEJADIAN KANKER SERVIKS Pontoh, Arimina Hartati
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 5 No 1 (2018): Midfiwery journal
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.05 KB)

Abstract

Penderita kanker mulut rahim di Indonesia  tahun 2014 ternyata jumlahnya sangat banyak. Menurut Dinas Kesehatan Kota Surabaya angka kejadian kanker serviks di Surabaya tahun 2016 sebesar 20%. Berdasarkan data sekunder di RS Brawijaya Surabaya, kanker serviks mengalami peningkatan 25,1% pada tahun 2016. Maka masalah ini dipandang perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui adakah gambaran antara umur dan paritas ibu terhadap kejadian kanker serviks di RS Brawijaya Surabaya. Metode: Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan sampel jenuh. Populasi ibu pap smear sebanyak 137 orang dan jumlah sampel 137 orang. Pengambilan data secara sekunder dari rekam medik pemeriksaan pap smear. Hasil penelitian dibuat tabel frekuensi, tabulasi silang dan dianalisa. Hasil: Dari hasil penelitian menunjukkan ibu hamil yang menderita kanker serviks mayoritas adalah umur ibu >35 tahun sebanyak 21 orang (62,19%) sedangkan pada paritas mayoritas grandemultipara sebanyak 22 orang (34,37%) Diskusi: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gambaran antara umur dan paritas ibu pap smear dengan terjadinya kejadian kanker serviks. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya kejadian kanker serviks, bidan hendaknya melakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan melakukan upaya pendeteksian dini terhadap kanker serviks.
TINGKAT KARAKTERISTIK (Umur, Paritas, Pendidikan) IBU HAMIL TENTANG KEJADIAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI Pontoh, Arimina Hartati
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 5 No 2 (2018): Midfiwery journal
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.931 KB)

Abstract

Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan dengan keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bagi ibu maupun bayinya (Dinkes jatim, 2010). Angka toleransi kehamilan risiko tinggi menurut Dinkes Jatim tahun 2010 yaitu sebesar 20%. Dalam 3 tahun terakhir ini kejadian kehamilan risiko tinggi di Polindes Desa Sidorejo pada tahun 2014-2016 mengalami peningkatan, yaitu dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 3,55%. Sedangkan dari tahun 2015 ke tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 2,45%, tetapi hal ini masih diatas angka toleransi. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan kejadian kehamilan risiko tinggi berdasarkan umur, paritas dan pendidikan. Metode: Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang pengambilan sampelnya dilakukan secara total sampling dengan jumlah sampel sebesar 194 orang. Instrumen penelitian dengan memanfaatkan data sekunder dengan melihat data register kehamilan di Polindes Desa Sidorejo kemudian diolah menggunakan tabulasi frekuensi dan dilakukan tabulasi silang. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kejadian kehamilan risiko tinggi sebanyak 71 orang (36,60%). Pada umur didapatkan mayoritas kehamilan risiko tinggi terjadi pada umur ? 35 tahun sebanyak 39 orang (92,86%). Paritas didapatkan mayoritas kehamilan risiko tinggi terjadi pada ibu hamil dengan paritas grandemultipara sebanyak 39 orang (70,91%). Sedangkan pada pendidikan mayoritas kehamilan risiko tinggi terjadi pada ibu dengan pendidikan dasar sebanyak 40 orang (68,97%) Diskusi: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kehamilan risiko tinggi mayoritas terjadi pada umur ? 35 tahun, grandemultipara dan berpendidikan dasar. Oleh karena itu, untuk menurunkan kejadian kehamilan risiko tinggi diperlukan pemeriksaan sejak dini pada kehamilan, sehingga dapat terdeteksi jika terdapat komplikasi dan segera dapat mengobatinya.
INDIKASI PERSALINAN SECTIO CAESAREA BERDASARKAN UMUR DAN PARITAS Pontoh, Arimina Hartati
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 4 No 1 (2017): Midwifery Journals
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.299 KB)

Abstract

Sectio caesarea adalah upaya melahirkan janin melalui pembedahan di perut dengan menyayat dinding rahim. Data yang diperoleh di RS DKT Gubeng Pojok Surabaya didapatkan bahwa kejadian sectio caesarea cenderung meningkat mulai tahun 2012 ? 2013 sebesar 3,23% dan tahun 2013 - 2014 sebesar 0,93%. Tujuan penelitian ini akan menggambarkan indikasi persalinan sectio caesarea berdasarkan umur dan paritas ibu di RS DKT Gubeng Pojok Surabaya tahun 2016 Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin dengan setio caesarea di RS DKT Gubeng Pojok Surabaya tahun 2016 sebanyak 459 orang. Pengambilan sampel secara non probability sampling dengan teknik sampling jenuh berjumlah 459 orang. Kemudian dibuat tabulasi frekuensi dan tabulasi silang Hasil : Hasil penelitian didapatkan sectio caesarea dengan indikasi sebanyak 58,17 % sedangkan sectio caesarea non indikasi sebanyak 41,83 %. Mayoritas sectio caesarea terjadi pada umur 20 ? 35 tahun sebanyak 82,35 % dengan paritas mayoritas multipara sebanyak 57,74 %. Diskusi : Dengan tingginya angka kejadian sectio caesarea, perlu dilakukan penyuluhan tentang pentingnya kesehatan reproduksi dalam kehamilan dan deteksi dini untuk mengatasi terjadinya komplikasi sehingga perlu adanya pemeriksaan kehamilan secara teratur.
UMUR DAN PEKERJAAN IBU TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD Pontoh, Arimina Hartati
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 4 No 2 (2017): Midwifery Journals
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.611 KB)

Abstract

Program Keluarga Berencana terus diupayakan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk guna menciptakan kesejahteraan penduduk Indonesia. Dalam pemilihan kontrasepsi dipengaruhi beberapa faktor, dan dalam  pemilihan IUD dapat dipengaruhi oleh faktor umur dan pekerjaan. Dari data pencapaian pemilihan IUD di Puskesmas Sawahan Surabaya periode Januari-Juni tahun 2017 mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun yaitu tahun 2014 sebesar 9,14%, tahun 2015 sebesar 2,20% dan tahun 2016 sebesar 8,97%. Pemilihan IUD tersebut kurang dari PPM (9,34%). Maka penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran umur dan pekerjaan ibu terhadap pemilihan IUD di Puskesmas Sawahan Surabaya periode Januari-Juni tahun 2017 Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasinya adalah seluruh akseptor KB dengan pengambilan sampelnya dilakukan secara non probability sampling dan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh yaitu seluruh jumlah populasi menjadi sampel yang berjumlah 116 orang. Sebagai instrument penelitian digunakan data sekunder kemudian data diolah dengan tabel frekuensi dan tabulasi silang Hasil : Hasil penelitian didapatkan akseptor KB mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak 68 orang (58,62%), tidak bekerja sebanyak 99 orang (85,34%), mayoritas akseptor tidak memilih IUD sebanyak 101 orang (87,07%). Hasil tabulasi silang didapatkan akseptor KB yang berumur 20-35 mayoritas tidak memilih IUD sebanyak 60 orang (88,24%) dibandingkan umur <20 tahun sebanyak 2 orang (33,33%) memilih IUD dan yang tidak bekerja mayoritas tidak memilih IUD sebanyak 90 orang (90,91%) dibandingkan bekerja sebanyak 6 orang (35,29%) memilih IUD. Diskusi : Dapat disimpulkan bahwa dengan umur dan penghasilan rendah akan mempengaruhi akseptor KB dalam pemilihan IUD. Oleh karena itu, agar calon akseptor tepat memilih kontrasepsi sesuai dengan umur dan penghasilan maka dilakukan KIE, penyuluhan, pendekatan dan kerja sama lintas sektor untuk mengadakan safari KB.
UMUR DAN PARITAS IBU TERHADAP KEJADIAN KANKER SERVIKS Pontoh, Arimina Hartati
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 5 No 1 (2018): Midfiwery journal
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.05 KB)

Abstract

Penderita kanker mulut rahim di Indonesia  tahun 2014 ternyata jumlahnya sangat banyak. Menurut Dinas Kesehatan Kota Surabaya angka kejadian kanker serviks di Surabaya tahun 2016 sebesar 20%. Berdasarkan data sekunder di RS Brawijaya Surabaya, kanker serviks mengalami peningkatan 25,1% pada tahun 2016. Maka masalah ini dipandang perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui adakah gambaran antara umur dan paritas ibu terhadap kejadian kanker serviks di RS Brawijaya Surabaya. Metode: Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan sampel jenuh. Populasi ibu pap smear sebanyak 137 orang dan jumlah sampel 137 orang. Pengambilan data secara sekunder dari rekam medik pemeriksaan pap smear. Hasil penelitian dibuat tabel frekuensi, tabulasi silang dan dianalisa. Hasil: Dari hasil penelitian menunjukkan ibu hamil yang menderita kanker serviks mayoritas adalah umur ibu >35 tahun sebanyak 21 orang (62,19%) sedangkan pada paritas mayoritas grandemultipara sebanyak 22 orang (34,37%) Diskusi: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gambaran antara umur dan paritas ibu pap smear dengan terjadinya kejadian kanker serviks. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya kejadian kanker serviks, bidan hendaknya melakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan melakukan upaya pendeteksian dini terhadap kanker serviks.
TINGKAT KARAKTERISTIK (UMUR, PARITAS, PENDIDIKAN) IBU HAMIL TENTANG KEJADIAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI Pontoh, Arimina Hartati
Jurnal Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya Vol 5 No 2 (2018): Midfiwery journal
Publisher : Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.931 KB)

Abstract

Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan dengan keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bagi ibu maupun bayinya (Dinkes jatim, 2010). Angka toleransi kehamilan risiko tinggi menurut Dinkes Jatim tahun 2010 yaitu sebesar 20%. Dalam 3 tahun terakhir ini kejadian kehamilan risiko tinggi di Polindes Desa Sidorejo pada tahun 2014-2016 mengalami peningkatan, yaitu dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 3,55%. Sedangkan dari tahun 2015 ke tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 2,45%, tetapi hal ini masih diatas angka toleransi. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan kejadian kehamilan risiko tinggi berdasarkan umur, paritas dan pendidikan. Metode: Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang pengambilan sampelnya dilakukan secara total sampling dengan jumlah sampel sebesar 194 orang. Instrumen penelitian dengan memanfaatkan data sekunder dengan melihat data register kehamilan di Polindes Desa Sidorejo kemudian diolah menggunakan tabulasi frekuensi dan dilakukan tabulasi silang. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kejadian kehamilan risiko tinggi sebanyak 71 orang (36,60%). Pada umur didapatkan mayoritas kehamilan risiko tinggi terjadi pada umur ? 35 tahun sebanyak 39 orang (92,86%). Paritas didapatkan mayoritas kehamilan risiko tinggi terjadi pada ibu hamil dengan paritas grandemultipara sebanyak 39 orang (70,91%). Sedangkan pada pendidikan mayoritas kehamilan risiko tinggi terjadi pada ibu dengan pendidikan dasar sebanyak 40 orang (68,97%) Diskusi: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kehamilan risiko tinggi mayoritas terjadi pada umur ? 35 tahun, grandemultipara dan berpendidikan dasar. Oleh karena itu, untuk menurunkan kejadian kehamilan risiko tinggi diperlukan pemeriksaan sejak dini pada kehamilan, sehingga dapat terdeteksi jika terdapat komplikasi dan segera dapat mengobatinya.