Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Development of Reproductive Health Education Videos as an Effort to Prevent Premarital Sexual Behavior in Adolescents Aged 10-12 Years Widiyastuti, Dyah; Nurcahyani, Lia; Mariani, Nina Nirmaya; Fitrianingsih, Yeni; Hafid, Fahmi
Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 18 No. 4 (2024)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v18i4.3879

Abstract

Adolescents have a fairly high risk of reproductive health problems, namely premarital sexual behavior. One of the factors that causes adolescent sexual behavior is a lack of reproductive health knowledge. This study aims to analyze the effectiveness of reproductive health videos which include physical changes, healthy association, prevention of sexual harassment and the impact of promiscuity. This research method uses a quasi-experimental pre and post-test design with a sample of 30 students aged 10-12 years in three elementary schools and supported by qualitative data through interviews. Data analysis includes quantitative (univariable) and qualitative data with content analysis. The study's results obtained a p-value of 0.000 (< 0.05) so that statistically there was a significant difference between the respondents' knowledge before and after the intervention. A total of 3 respondents experienced a decrease in knowledge, 6 respondents remained, and 21 respondents increased. After participating in learning using reproductive health videos, student assessments were obtained, namely 27 students (90%) gave very good opinions, and 3 students (10%) gave good opinions about the use of videos as learning media. Conclusion: The use of reproductive health videos in elementary school students can increase knowledge about reproductive health to prevent risky sexual behaviors
PENERAPAN PIJAT ‘OYOG’ SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA PONED KOTA CIREBON Suratmi, Suratmi; Mariani, Nina Nirmaya; Sriyatin, Sriyatin
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 2 (2025): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v8i2.58333

Abstract

Fifteen percent (15%) of pregnant women experience complications during pregnancy; in fact, the number can be even higher. The prevalence of pregnancy complications in Cirebon City reached 26.6%, as out of 5,284 pregnant women, 1,406 experienced complications. The purpose of this activity is to apply the Oyog massage to increase knowledge of pregnancy warning signs. Pregnancy danger signs are problems that must be addressed because they indicate complications that can result in the death of the mother and her baby. The method used is Oyog training for midwives, who will then perform this procedure on pregnant women. The object (target audience) consisted of 5 midwives and 15 pregnant women, with gestational age criteria of 28–30 weeks, no existing pregnancy complications such as hypertension or antepartum hemorrhage, and willingness to participate (mass delivery audience). The facilities used included the Oyog module, which is the result of research output and has obtained an Intellectual Property Rights certificate with No. EC00202035739. There is a difference in knowledge of pregnancy hazards before and after the Oyog procedure, and all midwives are competent in its implementation. The Oyog procedure can be used as a medium to increase knowledge of pregnancy danger signs so that the recognition of complications can be done as early as possible.Lima belas persen (15%) ibu hamil mengalami komplikasi dalam kehamilan, bahkan angkanya bisa lebih dari itu. Komplikasi kehamilan  di Kota Cirebon mencapai angka 26,6%,  karena dari 5.284 ibu hamil terdapat 1.406 ibu hamil mengalami komplikasi. Tujuan kegiatan ini adalah menerapkan pijat Oyog  untuk meningkatkan pengetahuan tanda bahaya kehamilan. Tanda bahaya kehamilan merupakan masalah yang harus diatasi karena tanda bahaya adalah tanda suatu komplikasi dapat mengakibatkan kematian ibu dan bayinya. Metode yang digunakan adalah pelatihan Oyog kepada bidan dan selanjutnya bidan akan melakukan prosedur ini kepada ibu hamil.  Objek kegiatan adalah 5 bidan  dan 15 ibu hamil, dengan kriteria usia kehamilan 28-30  minggu, tidak memiliki komplikasi dalam kehamilan yaitu hipertensi, perdarahan antepartum serta bersedia menjadi objek (khalayak pengabmas). Sarana yang digunakan adalah modul Oyog hasil output penelitian dan telah mendapatkan sertifikat Hak Atas Kekayaan Intelektual dengan nomor EC00202035739. Terdapat perbedaan pengetahuan tanda bahaya kehamilan sebelum dan setelah Oyog dan seluruh bidan kompeten dalam pelaksanaan Oyog. Prosedur Oyog dapat digunakan sebagai media untuk meningkatan pengetahuan tanda bahaya kehamilan sehingga pengenalan komplikasi dapat dilakukan sedini mungkin.
Pemberian Edukasi Ayah dalam Upaya Peningkatan Keberhasilan Menyusui Di PMB Eliyanti, Kabupaten Kuningan Mariani, Nina Nirmaya; Suratmi, Suratmi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Kesehatatan Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v3i2.681

Abstract

Breast milk (ASI) is the best food for babies during the first 6 months of their life because breast milk provides essential nutrients for infant growth and development. The facts in the real life are that the exclusive breastfeeding program has not been able to run as expected. The husband's role in breastfeeding will be successful if it is based on knowledge of the importance of breastfeeding. This community service aims to increase the coverage of breastfeeding so that every baby can achieves the normal stages of growth and development. The target in this community service activity is fathers who have babies aged 0-6 months in the work area of PMB Eliyanti, Amd.Keb, Kuningan Regency. The method of implementation is face-to-face and discussions using health protocols, either in groups or individually. The class of pregnant women so that the father can support the success of breastfeeding. The result of this activity is the increasing in knowledge both about breastfeeding and the role of fathers. It is hoped that the father can be involved in the program.
Pendidikan Kesehatan Berbasis Multimedia Berpengaruh Terhadap Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Siswa Mariani, Nina Nirmaya; Lisnawati, Lisnawati
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 6, No 3 (2018): EDITION NOVEMBER 2018
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.018 KB) | DOI: 10.33366/jc.v6i3.978

Abstract

Pendidikan kesehatan reproduksi remaja merupakan salah satu upaya mencegah tindakan penyimpangan perilaku seksual. Rendahnya pengetahuan menjadi satu faktor yang mempengaruhi tingginya kasus perilaku seksual menyimpang. Pendidikan kesehatan dengan menggunakan multimedia akan menjadi alternatif dalam meningkatkan pengetahuan siswa khususnya tentang kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh multimedia dalam peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja siswa kelas XI SMAN 9 Kota Cirebon. Jenis penelitian merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experimental) dengan rancangan pretest posttest with control group design. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling. Besarnya sampel yaitu 30 siswa sebagai kelompok intervensi dan 30 siswa sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah multimedia berupa video hak cipta BKKBN dan media sederhana (power point), kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan paired t test untuk melihat perbedaan dalam satu kelompok perlakuan dan independent t-test untuk kelompok perlakuan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan di masing-masing kelompok dengan peningkatan lebih tinggi pada kelompok multimedia (p
Hubungan Antara Peran Orang Tua, Pengaruh Teman Sebaya, Dan Sikap Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada Siswa-Siswi Sma Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon Tahun 2017 Mariani, Nina Nirmaya; Murtadho, Siti Fatimah
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2 (2018): EDITION JULY 2018
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.632 KB) | DOI: 10.33366/jc.v6i2.904

Abstract

Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa, sehingga erat kaitannya dengan melakukan hal-hal baru yang ingin diketahuinya seperti mengekspresikan perasaannya dalam bentuk perilaku seksual melalui pacaran. Hasil temuan SKRRI tahun 2012 menunjukkan angka yang cukup tinggi pada remaja yang memiliki pacar pernah melakukan perilaku seksual pra nikah. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pra nikah diantaranya peran orang tua, pengaruh teman sebaya dan sikap. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan peran orang tua, pengaruh teman sebaya dan sikap terhadap perilaku seksual pra nikah di SMAN 1 Jamblang Kabupaten Cirebon tahun 2017. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional menggunakan rancangan cross sectional untuk mencari hubungan antara peran orang tua, pengaruh teman sebaya, dan sikap dengan perilaku seksual pra nikah dengan pendekatan kuantitatif. Populasinya adalah siswa-siswi SMAN 1 Jamblang dengan sampel kelas X dan XI sebanyak 268 sampel diambil dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan membagian kuesioner. Tahapan dalam analisis statistik yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Adapun hasil penelitian berdasarkan uji chi square terdapat hubungan yang bermakna antara peran orang tua dengan perilaku seksual pra nikah (ρ=0,004), pengaruh teman sebaya dengan perilaku seksual pra nikah (ρ=0,000) dan sikap dengan perilaku seksual pra nikah (ρ=0,003). Diharapkan adanya kerjasama dengan lintas sektoral dalam memberikan edukasi seputar kesehatan reproduksi khususnya tentang risiko perilaku seksual pra nikah