Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN BAHASA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK Ambarwati, Erna
El-Hamra Vol. 4 No. 1 (2019): Jurnal el-Hamra
Publisher : Penerbit CV Tentrem Karya Nusa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Speaking of you, then I will know who you are". This statement shows that language is a personal reflection of a person. A person's character, character or personality can be identified from the language he uses. The use of soft, polite, polite, systematic, orderly, clear, and straightforward language reflects the personality of educated and virtuous speakers. On the contrary, through the use of language that is sarcasm, blasphemy, cursing, slandering, discrediting, provoking, mocking, or harassing, it will portray an uneducated and unkind person. So that is exactly the sound of the proverb, "Language shows the nation". The importance of the role of language in the life of the community, nation, and state, so a policy that has implications for language development and learning in the community and educational institutions is needed. One form of guidance that is considered the most strategic in the world of education is Indonesian language learning in schools. The role of the teacher in efforts to guide and learn languages plays a very important role. The teacher becomes a personal figure who becomes a role model in language skills. The teacher is responsible for the success of language learning. In order for the purpose of language learning to be realized, namely 'students are able to communicate well and correctly', the teacher's knowledge and understanding is needed in relation to language learning strategies that refer to the basic principles of language learning, namely contextual, functional, integrative, and appreciative principles. three language learning approaches, namely a comprehensive language learning approach (whole language), process approach, and communicative approach.Key Words: language learning, character formation
TANGGUNG JAWAB DOKTER KECANTIKAN DALAM PERJANJIAN TERAPEUTIK DIKAITKAN DENGAN HAK KONSUMEN Prayuti, Yuyut; Astoyo, Libet; Haryanto, Gladys; Ambarwati, Erna; Prajany, Joshua Jonah
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perjanjian terapeutik secara yuridis diartikan yaitu sebagai hubungan hukum antara dokter dengan pasien dalam pelayanan medis secara profesional. Dalam perjanjian ini menimbulkan hak dan kewajiban di antara dokter spesialis kecantikan dengan pasien. Dalam praktiknya konsumen klinik kecantikan seringkali mengalami kerugian akibat dari pelayanan medis yang tidak profesional dikarenakan kelalaian dokter spesialis kecantikan. Tujuan penulisan artikel ini adalah menjelaskan bagaimana hubungan tanggung jawab dokter spesialis kecantikan yang lahir dari perjanjian terapeutik dan penyebab belum optimalnya perlindungan akan hak pasien pengguna pelayanan klinik kecantikan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum yuridis normatif. Data utama diperoleh melalui data sekunder. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan mewawancarai responden dan informan. Pengamatan dilakukan untuk menunjang nilai-nilai tentang bagaimana seharusnya dokter spesialis kecantikan bertingkah laku dalam hal peraturan perundang-undangan terkait dengan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian hubungan tanggung jawab dalam perjanjian terapeutik antara dokter spesialis kecantikan dengan pasien melakukan jasa tertentu yang diatur oleh ketentuan khusus. Hak pasien masih lemah dan belum dapat dilindungi secara optimal. Hal ini disebabkan konsumen selaku pasien tidak memiliki pengetahuan akan haknya sehingga pasien cenderung pasif serta permisif menyikapi permasalahan yang muncul dalam hubungan terapeutik.