Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Regulation of Ethical Aspects of Electronic Medical Records in Indonesia’s Positive Law and Implementation in Hospitals Prajany, Joshua Jonah; Silitonga, Lamria; Sapsudin, Asep
Research Horizon Vol. 5 No. 4 (2025): Research Horizon - August 2025
Publisher : LifeSciFi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54518/rh.5.4.2025.706

Abstract

The transformation of medical records into electronic form through Minister of Health Regulation Number 24 of 2022 aims to enhance healthcare service systems based on the principles of data security and confidentiality. However, the implementation of Electronic Medical Records (EMR) requires more than technical readiness; it must also adhere to core medical ethics principles, including autonomy, privacy or confidentiality, integrity, authentication, availability, access control, and non-repudiation. This study aims to analyze how these ethical principles are regulated and implemented in Indonesian hospitals. Using a normative legal research method with a statutory approach, this study examines relevant laws and regulations along with literature from scientific publications between 2020 and 2025. The findings reveal that although the regulation of EMR ethics is relatively comprehensive, its practical application remains limited. Key issues include the absence of specific SOPs, insufficient technological capacity, and limited attention to patient autonomy. While many hospitals share basic RME features such as login access, integration, and data backup, only some adopt advanced security measures like auto log-off or electronic signatures. This study concludes with recommendations to harmonize regulations with field practices, improve data protection, and ensure equitable technological infrastructure for sustainable EMR implementation in Indonesia.
TANGGUNG JAWAB DOKTER KECANTIKAN DALAM PERJANJIAN TERAPEUTIK DIKAITKAN DENGAN HAK KONSUMEN Prayuti, Yuyut; Astoyo, Libet; Haryanto, Gladys; Ambarwati, Erna; Prajany, Joshua Jonah
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perjanjian terapeutik secara yuridis diartikan yaitu sebagai hubungan hukum antara dokter dengan pasien dalam pelayanan medis secara profesional. Dalam perjanjian ini menimbulkan hak dan kewajiban di antara dokter spesialis kecantikan dengan pasien. Dalam praktiknya konsumen klinik kecantikan seringkali mengalami kerugian akibat dari pelayanan medis yang tidak profesional dikarenakan kelalaian dokter spesialis kecantikan. Tujuan penulisan artikel ini adalah menjelaskan bagaimana hubungan tanggung jawab dokter spesialis kecantikan yang lahir dari perjanjian terapeutik dan penyebab belum optimalnya perlindungan akan hak pasien pengguna pelayanan klinik kecantikan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum yuridis normatif. Data utama diperoleh melalui data sekunder. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan mewawancarai responden dan informan. Pengamatan dilakukan untuk menunjang nilai-nilai tentang bagaimana seharusnya dokter spesialis kecantikan bertingkah laku dalam hal peraturan perundang-undangan terkait dengan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian hubungan tanggung jawab dalam perjanjian terapeutik antara dokter spesialis kecantikan dengan pasien melakukan jasa tertentu yang diatur oleh ketentuan khusus. Hak pasien masih lemah dan belum dapat dilindungi secara optimal. Hal ini disebabkan konsumen selaku pasien tidak memiliki pengetahuan akan haknya sehingga pasien cenderung pasif serta permisif menyikapi permasalahan yang muncul dalam hubungan terapeutik.