Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISA KEKUATAN GUIDE UPPER RIM SEBAGAI ALAT BANTU BEAM UP PADA PROSES POST CURE INFLATION (PCI) MESIN CURING Zohari, Ahmad
MEKANIK: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 2 No 1 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Medan (ITM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.34 KB)

Abstract

Pembuatan ban terdiri dari beberapa proses yang saling berkaitan, mulai dari proses pencampuran raw material (mixing) hingga proses memasak greentyre menjadi ban (curing). Proses curing menggunakan mesin Post Cure Inflation (PCI) yang berfungsi untuk menyeragamkan kontur ban dan menstabilkan konstruksi ban. Mesin Post Cure Inflation menggunakan dua sistem pneumatik, yaitu sistem pneumatik untuk proses mengangkat greentyre dari low rim ke up rim (proses beam up) dan sistem pneumatik pada up rim untuk menahan dan penekanan bead to bead ban. Kerusakan sistem pneumatik pada up rim menyebabkan up rim terlalu ke bawah sehingga saat proses beam up menjadi berat dan sering menyebabkan macet. Hal ini membuat operator menggunakan alat bantu untuk mengangkat low rim agar proses beam up menjadi lancar. Tindakan operator tersebut selain menguras tenaga juga dapat membahayakan keselamatan. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti ingin memodifikasi mesin Post Cure Inflation, terutama pada sistem pneumatik up rim. Metode yang digunakan untuk modifikasi dengan menambahkan guide upper rim yang berfungsi menyangga up rim agar tidak terlalu ke bawah. Komponen - komponen dari guide upper rim, terdiri dari: guide up rim untuk dudukan up rim, baut guide untuk tiang penyangga, mur untuk pengikat baut guide, dan plat untuk penyangga yang di las pada rangka mesin Post Cure Inflation. Berdasarkan perhitungan dapat disimpulkan bahwa rancangan guide upper rim aman untuk menopang beban up rim sebesar 1449 N. Hal ini dibuktikan oleh tegangan yang dimiliki oleh baut guide M30 dengan bahan S45C sebesar 0,65 N/mm2 tidak melebihi dari tegangan izin yang dimiliki oleh bahan S45C sebesar 145 N/mm2, dan tegangan geser maksimum pada pengelasan plat di kanal sebesar 5,356 N/mm2 tidak melebihi tegangan geser izin pengelasan sebesar 107 N/mm2.
ANALISIS TERMAL SOKET LAMPU MOBIL KOMPOSIT EPOXY SERAT NANAS DENGAN PENDEKATAN METODE FEA Fachriza, Andry; Prabowo, Bambang; Dicky; Zohari, Ahmad; Saputra, Eka Bima
MACHINERY Jurnal Teknologi Terapan Vol. 5 No. 1 (2024): Machinery: Jurnal Teknologi Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10728590

Abstract

The function of the car light socket is to connect electricity to the car lights. The car lights would result in high temperatures and melt if it is used continuously. The electrical short circuits and light sockets made from plastic can also cause melting. This research aims to find a new material for lamp sockets that has high-insulating characteristics. The researcher uses composite materials of epoxy resin and pineapple leaf fiber to make car light sockets. The thermal simulation uses Solidworks software and its parameters obtained from research journals. The maximum and minimum temperatures that resulted from the thermal simulation are 110.916 ℃ and 74.849 ℃. The melting temperature of the car light socket in the thermal simulation (pineapple fiber-epoxy resin) is higher than the previous light socket material (plastic) and the temperature when a short circuit occurs. Therefore, the pineapple leaf fiber-epoxy resin composite can be used as for car light sockets.