Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peningkatan Derajat Kesehatan Ibu Hamil Melalui Program Edukasi Terstruktur Kelompok Ibu Hamil Intan Sari; Bina Aquari; Yuhemy Zurizah
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 6 No. 2 (2024): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2024
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v6i2.3462

Abstract

Pregnancy is a natural and physiological process. Every woman with healthy reproductive organs, who has experienced menstruation and engages in sexual intercourse with a healthy man, has a high likelihood of becoming pregnant. Providing proper health education, as well as prevention and management of complications, is closely related to the health of the pregnant mother and the fetus. Health education for pregnant women is essential to maintaining the health of both mother and baby during pregnancy. The risk of undetected pregnancy problems and complications caused by a mother's non-compliance with antenatal care (ANC), low knowledge of the importance of integrated ANC, lack of education about balanced nutrition, and insufficient health education about personal hygiene for pregnant women, remains a concern. The objective of this community service is to provide knowledge and understanding to pregnant women so that they can maintain their health and the health of their fetus throughout pregnancy. The activities were conducted at Annisa Maternity Clinic and Treatment Center in Banyuasin Regency from September 3 to 17, 2024, with 35 pregnant women participating. A pre-test was conducted, followed by counseling on health education for pregnant women using leaflets as educational media, followed by a discussion session, and then evaluated with a post-test after the counseling was completed. The pre-test results showed the lowest score was 20, and the highest score was 50. Meanwhile, the post-test results indicated the lowest score was 90, and the highest score was 100. The median score on the pre test is 35 and the post test score is 100. These results demonstrate a significant difference after the group of pregnant women received health education on improving maternal health. The group education approach for pregnant women can ultimately be one of the efforts to reduce maternal mortality and improve maternal health during pregnancy and postpartum. ABSTRAK Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap perempuan yang memiliki organ reproduksi yang sehat telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang sehat maka besar kemungkinan akan terjadi kehamilan. Pemberian pendidikan kesehatan, pencegahan dan penanganan komplikasi yang dilaksanakan dengan baik erat kaitannya dengan kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandung. Pendidikan kesehatan ibu hamil sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Risiko terjadinya masalah dan komplikasi kehamilan yang tidak terdeteksi sejak dini yang disebabkan ketidakpatuhan ibu melakukan ANC, masih rendahnya pengetahuan  ibu hamil tentang pentingnya ANC terpadu bagi ibu hamil, kurangnya edukasi tentang nutrisi seimbang pada ibu hamil,  pendidikan kesehatan tentang personal hygiene pada ibu hamil  Tujuan pengabdian masyarakat  ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada ibu hamil sehingga ibu hamil dapat menjaga kesehatan dan janinnya dengan baik selama masa kehamilan. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di Balai Pengobatan dan Klinik Bersalin Annisa Kabupaten Banyuasin pada tanggal 03 – 17 September 2024 pada 35 ibu hamil dengan metode pre test kemudian diberikan penyuluhan tentang pendidikan kesehatan pada ibu hamil dengan media leaflet lalu dilaksanakan diskusi dan selanjutnya dilakukan evaluasi dengan post test setelah penyuluhan selesai. Hasil pre test diperoleh nilai terendah adalah 20 dan nilai tertinggi adalah 50. Sementara itu nilai post test terendah 90 dan nilai tertinggi 100, nilai median pada pre test 35 dan nilai post test 100. Hasil tersebut menunjukkan bawah ada perbedaan yang signifikan setelah kelompok ibu hamil diberikan pendidikan kesehatan tentang peningkatan derajat kesehatan ibu hamil. Pendekatan pendidikan kelompok ibu hamil akhirnya dapat menjadi salah satu upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan meningkatkan kualitas kesehatan ibu selama kehamilan hingga pasca persalinan.
Hubungan antara Umur dan Lamanya Penggunaan KB Suntik Terhadap Siklus Menstruasi Pada Ibu yang Menggunakan KB Suntik Yuhemy Zurizah; Juni; Lara Arah Dea
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 12 No 1 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.097 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v12i1.302

Abstract

Kontrasepsi suntik mempunyai beberapa efek samping salah satunya adalah gangguan pola haid. Gangguan pola haid yang terjadi tergantung pada lama pemakaian. Gangguan pola haid yang terjadi seperti perdarahan bercak, perdarahan irreguler, amenore dan perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah darah yang hilang. Tujuan Penelitian adalah mengetahui adanya hubungan antara umur dan lamanya penggunaan KB suntik yang dipakai dengan siklus menstruasi pada akseptor KB di Desa Rambutan Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Rambutan Kab Banyuasin. Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif analitik. dengan pendekatan cross sectional di mana variabel independen dan dependen diukur secara bersamaan. Populasi penelitian adalah keseluruhan ibu pengguna KB suntik di wilayah kerja Puskesmas Sp Rambutan Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin tahun 2022. Sampel penelitian yang diambil adalah ibu pengguna KB Suntik di wilayah kerja Puskesmas Simpang Rambutan. Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan antara umur dengan siklus menstruasi dimana nilai p > 0,1 sedangkan pada lamanya penggunaan KB Tidak Ada hubungan antara lamanya penggunaan KB suntik dengan siklus menstruasi, dimana nilai p value = 0,951. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi petugas kesehatan di Puskesmas untuk meningkatkan penyuluhan berkaitan dengan keunggulan dan kelemahan alat kontrasepsi.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi tentang Menstruasi Terhadap Kesiapan Psikologis Siswi Kelas 6 SD dalam Menghadapi Menarche Yuhemy Zurizah; Taufik Kurrohman
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.791 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v12i2.323

Abstract

Pendidikan kesehatan mengenai menstruasi sangatlah penting karena dengan adanya pendidikan kesehatan membuat seseorang menjadi siap dalam menghadapi menstruasi awal. Maka upaya pertama yang harus dilakukan adalah memberikan pengetahuan yang menyeluruh mengenai hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap kesiapan psikologis siswi kelas 5 dan 6 SD dalam menghadapi menarche di SD Negeri 24 Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian pre exsperimental designs dengan mengunakan rancangan penelitian one group pretest posttest designs. Populasi terdiri dari siswi kelas 5 dan 6 yang belum mengalami menstruasi sebanyak 56 siswi di SD Negeri 24 Palembang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling sejumlah 20 responden. Alat ukur berupa kuesioner tentang kesiapan psikologis menghadapi menarche berjumlah 19 pertanyaan. Uji analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini dalah uji dependent t-test 2 tail. Hasil uji t-tes 2 sampel dependent hasil t hitung (-13262), p = 0,000 < α(0,05) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap kesiapan psikologis siswi kelas 5 dan 6 SD dalam menghadapi menarche di SD Negeri 24 Palembang dibuktikan dengan perbedaan kesiapan psikologis siswi sebelum (5%) dengan sesudah (90%) diberikan pendidikankesehatan.Diharapkanpemberianpendidikan kesehatan diberikan kepada siswi pra remaja sedini mungkin untuk mengatasi ketidaksiapanpsikologisdalammenghadapimenarche.
Efektivitas Intervensi Pendidikan Kesehatan Mengenai Manajemen Sindrom Premenstruasi dalam Meningkatkan Pengetahuan Remaja Putri Yuhemy Zurizah; Rini Mayasari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v15i1.551

Abstract

Premenstrual Syndrome (PMS) is a collection of physical and emotional symptoms that appear before menstruation, such as breast tenderness, headaches, mood changes, and fatigue, which can interfere with the daily activities of adolescent girls (Fauziah et al., 2023). Globally, around 20–40% of individuals who menstruate experience PMS symptoms, with 2–8% experiencing a more severe form known as Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD). This study aims to evaluate the effectiveness of health education interventions on PMS management in improving the knowledge of adolescent girls in Palembang. This research is a quasi-experimental study without a control group, using a one-group pretest-posttest design. The study population consisted of the total population. The sample included 41 female students from grades VII and VIII at SMP Negeri 6 Talang Kelapa, Banyuasin Regency. The study was conducted in May 2025. Data analysis was performed using a paired T-test (dependent T-test) with the assistance of statistical software. The confidence level used was 95% with α = 0.05. Based on the results, the statistical test showed a p-value of 0.000 with a significance level of α = 0.05 (p < α), indicating a significant difference in the students' knowledge levels before and after the health education intervention. The conclusion of this study is that health education has a significant impact on increasing students' knowledge in managing Premenstrual Syndrome (PMS). This is evidenced by the increase in the average knowledge score from 7.04 before the intervention to 10.63 after the intervention, and a p-value of 0.000 (p < 0.05) indicating a significant difference. Before receiving health education, nearly half of the students did not understand how to manage PMS, but after the intervention, most students showed improved understanding.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Adaptasi Kehamilan Yuhemy Zurizah; Intan Sari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.288 KB) | DOI: 10.35325/kebidanan.v13i1.356

Abstract

Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu, dewasa ini masih tinggi di Indonesia. Berdasarkan perhitungan BPS (Badan Pusat Statistik) AKI di Indonesia tahun 2021 adalah 248/100.000 kelahiran hidup, dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah 26,9/1.000 kelahiran hidup. Faktor – faktor yang mempengaruhi masih tingginya AKI di Indonesia antara lain pengawasan kehamilan belum menjangkau masyarakat secara menyeluruh dan bermutu, pertolongan ibu hamil dan persalinan yang belum memadai dan lemahnya sistem rujukan dan pendidikan serta pengetahuan masyarakat yang rendah tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil trimester 1 tentang adapatsi kehamilan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif desain quasi eksperimental dengan one group pre-test dan post-test. Populasi dalam penelitian ini semua ibu hamil trimester I yang berjumlah 40 ibu hamil trimester I di Puskesmas Sukajadi. Hasil penelitian diperoleh nilai p (0,000) α=0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil timester 1 tentang adaptasi kehamilan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Melalui pendidikan kesehatan tujuan kebidanan dapat dicapai dengan indikator ibu yang menyatakan lebih siap menghadapi kehamilan karena telah memahami perubahan apa yang sebenarnya terjadi ketika seorang
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Metode Suhu Basal Tubuh (SBT) dan Ovulasi Billing dalam Penilaian Ovulasi Intan Sari; Yuhemy Zurizah
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 13 No 2 (2023): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v13i2.397

Abstract

Pendeteksian atau mengetahui masa subur merupakan bagian penting dalam perencanaan kehamilan ataupun sebagai kontrasepsi alami. Tidak semua wanita dapat mendeteksi masa suburnya sendiri, karena banyak wanita yang memiliki siklus haid tidak teratur sehingga sulit menilai masa suburnya. Masa subur sangat penting besar artinya bagi mereka yang menginginkan kehamilan dan bagi yang ingin menunda kehamilan atau penerapan keluarga berencana.Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang metode suhu basal tubuh (SBT) dan ovulasi Billings dalam penilaian ovulasi terhadap tingkat tingkat pengetahuan ibu diwilayah kerja Puskesmas Sukajadi Prabumulih tahun 2023. Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode rancangan pre eksperimental design dengan pendekatan pre and post test design. Penelitian ini dilakukan diwilayah kerja Puskesmas Sukajadi Prabumulih dari tanggal 10 September 2023 sampai 10 Oktober 2023, metode pengumpulan data meggunakan kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti yang terlebih dahulu di uji validitas dan reabilitasnya. Hasil penelitian dianalisis secara univariate untuk mengetahui ditribusi frekuensi tingkat pengetahuan sebelum dan setelah diberi pendidikan kesehatan dan secara bivariate untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Hasilnya menunjukkan ada perbedaan sebelum dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan didapat nilai p = 0,000 dan α= 0,05. 57 orang (50%) responden berpengetahuan baik, 36 orang (32%) responden berpengetahuan cukup, 20 orang (18%) responden berpengetahuan kurang.Kepada Puskesmas agar lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan lebih sering memberikan penyuluhan tentang kontrasepsi alami.
Studi Deskriptif Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Penggunaan Kontrasepsi Alat Kontrasepsi Dalam Lahir (AKDR) Yuhemy Zurizah; Intan Sari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v14i1.491

Abstract

The very fast rate of population growth encourages the government to continue to suppress the rate of population increase through the Family Planning (KB) program by increasing family planning participants. This arises and occurs due to low understanding and understanding and responsibility regarding the function of Protection and Family Planning (KB) tools. Apart from that, the Family Planning (KB) program also has an important role in reducing the Maternal Mortality Rate (MMR). The aim of this research was to determine WUS' knowledge regarding the IUD contraceptive device at the Budi Mulia Medika Palembang Maternity Clinic, as well as to determine the characteristics of WUS including age, education and occupation. This research used a descriptive method with a population of 3624 people and a sample of 362 respondents who met the inclusion criteria. The instrument used was a questionnaire. Validity test using the SPSS program and reliability using the Cronbach's Alpha formula. Most of the respondents' age was >30 years as many as 216 people (59.67%), most of the respondents' education was primary education as many as 163 people (45.03%) and most of the respondents were working as many as 283 people (78.18%). WUS knowledge about IUDs at the Budi Mulia Medika Palembang Maternity Clinic was mostly lacking, namely 149 people (41.16%). Based on the research results obtained, it is hoped that there will be participation from various parties in providing information and health education regarding the IUD contraceptive device. Apart from that, there is a need for further intervention regarding knowledge material about the IUD contraceptive device which is not yet fully known by, especially the Women of Childbearing Age (WUS) community
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu Nifas tentang Hiperbilirubinemia Yuhemy Zurizah; Intan Sari
JURNAL KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN BUDI MULIA PALEMBANG Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia
Publisher : STIKes Budi Mulia Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35325/kebidanan.v14i2.516

Abstract

Hyperbilirubinemia is a common issue experienced by newborns. In the bodies of newborns, the organs have not yet developed fully, leading to an increase in bilirubin production. Their ability to filter bilirubin is not well established, and bilirubin transport can be disrupted in infants. Sometimes, the liver cannot process bilirubin effectively, resulting in an excess of bilirubin in the body; this condition is referred to as hyperbilirubinemia. Although hyperbilirubinemia occurs frequently, if not managed properly, it can lead to complications, including irreversible brain damage.The research design employed in this study was a pre-experimental design, which involved a one-group pre-test and post-test method conducted at Budi Mulia Medika Clinic in Palembang from September to October 2024. The sample consisted of 35 postpartum mothers selected through non-probability accidental sampling. Data collection was carried out via questionnaires, and statistical analysis included paired t-tests to assess the differences in knowledge levels before and after health education. The results indicated a significant increase in knowledge, with pre-test mean scores of 11.31 (SD = 2.610) rising to post-test mean scores of 15.91 (SD = 3.551), yielding a p-value of 0.000. The conclusions of this study emphasize the need for structured health education programs to enhance mothers' understanding of hyperbilirubinemia, which could ultimately lead to improved health outcomes for newborns. The findings highlight the role of healthcare providers in delivering essential health education to reduce the incidence and complications of hyperbilirubinemia among neonates.