Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

EVALUASI E-BUDGETING DI PEMERINTAH KOTA SURAKARTA (TAHUN ANGGARAN 2018) ., Wahyuningsih; Harsasto, Priyatno
Journal of Politic and Government Studies Vol 9, No 02 (2020): Periode Wisuda April 2020
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.728 KB)

Abstract

The Surakarta City Government implements E-Budgeting through the application ofSIMDA Keuangan. In addition, the Surakarta City Government also implemented a websiteservice for budget transparency. The results in good financial management are indicated bythe approval of Wajar Tanpa Pengecualian status from Badan Pemeriksa Keuangan. Thisstudy aims to evaluate the implementation of E-Budgeting through the role of thebureaucracy in the Surakarta City Government and the social capital involved in budgetallocation decisions making.The research method used is descriptive qualitative research method with datacollection techniques through interviews, observation and literature study. Informants in thisstudy invited seven people from representatives of Bapppeda, BPPKAD, Diskomifo SP andPattiro Surakarta.The results of this study is the implementation of E-Budgeting using the SIMDAKeuangan as a tool to assist regional financial management has been able to facilitate thestages of budgeting, administration, accounting, reporting and accountability in an integratedand accountable. Budget transparency website services need to be maintained periodically tosupport transparency. The relationship between the role of the bureaucracy in theimplementation of E-Budgeting through the Compliance of the Surakarta City Governmentinvolves local financial management regulations. However, there are currently no specificregulations regarding E-Budgeting. The Surakarta City Government is still in theimplementation of E-Budgeting, while the development of the Perwali or Juknis onE-Budgeting is a target for the Surakarta City Government Bureaucracy Reform in 2019-2021. Social capital that is intertwined in the form of linking through the involvement ofelements of society, sectoral communities and other stakeholders is involved in developmentplanning and budget allocation decisions making.Suggestion in this research is the need to improve coordination and quality of humanresources while overseeing the development of Perwali or Juknis for implementingE-Budgeting to support the successful implementation of E-Budgeting in the Surakarta CityGovernment. In addition, the maintenance of a website for budget transparency andsocialization to the public is also needed to increase public involvement in budget oversightin the Surakarta City Government.Keywords: e-budgeting, regional financial management, evaluation process, bureaucracy,social capital.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MENYUSUI DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERLALU DINI PADA USIA KURANG DARI 6 BULAN DI KELURAHAN GIRITIRTO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016 Harwati, Rina; ., Wahyuningsih
Jurnal AKPER GSH Vol 6, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI IBU DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSKLUISF DI PUSKESMAS WONOGIRI II KABUPATEN WONOGIRI ., Wahyuningsih; ., Triwahyuniastuti
Jurnal AKPER GSH Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kematian Bayi pada tahun 2012 sebesar 32/1000 kelahiran. Capaian tersebut kurang menggembirakan dibanding target Renstra Kemenkes yang ingin dicapai yaitu 24 di tahun 2014 juga target MDGs sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup di tahun 2015. Penurunan AKB yang melambat antara tahun 2003 sampai 2012 yaitu dari 35 menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup, memerlukan akses seluruh bayi terhadap intervensi kunci seperti ASI eksklusif atau imunisasi dasar.      Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi ibu dengan cakupan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Wonogiri II Kabupaten Wonogiri.            Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu-ibu yang menyusui bayi usia 0 sampai dengan 6 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Wonogiri II sebanyak 206 dan sampel sebanyak 52 orang ibu menyusui. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-Square.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibu dengan motivasi rendah dan memberi ASI eksklusif sebesar 0%, ibu dengan motivasi rendah dan tidak memberi ASI eksklusif sebesar 21,2%. Sedangkan ibu dengan motivasi tinggi dan memberi ASI eksklusif sebesar 23,1%. Sedangkan ibu dengan motivasi tinggi dan tidak memberi ASI eksklusif  sebesar 76,9%. Dari  hasil perhitungan Chi-Square 4.185 dan nilai p = 0,041. Hal ini menunjukkan bahwa X2 hitung (4,185) > X2 tabel (3,841),yang memiliki arti bahwa Ho ditolak dan H1 diterima.Simpulannya, ada hubungan yang signifikan antara motivasi ibu dengan cakupan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Wonogiri II. Saran; rasa percaya diri, kesadaran ibu dan pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif harus lebih ditingkatkan lagi dengan cara penyuluhan oleh tenaga kesehatan. Selain itu, dukungan dari keluarga juga harus tinggi, mengingat pentingnya ASI eksklusif untuk bayi dimulai dari keluarga. Kata kunci       : Motivasi ibu, pemberian ASI eksklusif dan Ibu menyusuiKepustakaan   : 15 (2000 – 2013)
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI IBU DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSKLUISF DI PUSKESMAS WONOGIRI II KABUPATEN WONOGIRI ., Wahyuningsih; ., Triwahyuniastuti
Jurnal AKPER GSH Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kematian Bayi pada tahun 2012 sebesar 32/1000 kelahiran. Capaian tersebut kurang menggembirakan dibanding target Renstra Kemenkes yang ingin dicapai yaitu 24 di tahun 2014 juga target MDGs sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup di tahun 2015. Penurunan AKB yang melambat antara tahun 2003 sampai 2012 yaitu dari 35 menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup, memerlukan akses seluruh bayi terhadap intervensi kunci seperti ASI eksklusif atau imunisasi dasar.      Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi ibu dengan cakupan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Wonogiri II Kabupaten Wonogiri.            Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu-ibu yang menyusui bayi usia 0 sampai dengan 6 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Wonogiri II sebanyak 206 dan sampel sebanyak 52 orang ibu menyusui. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-Square.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibu dengan motivasi rendah dan memberi ASI eksklusif sebesar 0%, ibu dengan motivasi rendah dan tidak memberi ASI eksklusif sebesar 21,2%. Sedangkan ibu dengan motivasi tinggi dan memberi ASI eksklusif sebesar 23,1%. Sedangkan ibu dengan motivasi tinggi dan tidak memberi ASI eksklusif  sebesar 76,9%. Dari  hasil perhitungan Chi-Square 4.185 dan nilai p = 0,041. Hal ini menunjukkan bahwa X2 hitung (4,185) > X2 tabel (3,841),yang memiliki arti bahwa Ho ditolak dan H1 diterima.Simpulannya, ada hubungan yang signifikan antara motivasi ibu dengan cakupan pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Wonogiri II. Saran; rasa percaya diri, kesadaran ibu dan pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif harus lebih ditingkatkan lagi dengan cara penyuluhan oleh tenaga kesehatan. Selain itu, dukungan dari keluarga juga harus tinggi, mengingat pentingnya ASI eksklusif untuk bayi dimulai dari keluarga. Kata kunci       : Motivasi ibu, pemberian ASI eksklusif dan Ibu menyusuiKepustakaan   : 15 (2000 – 2013)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU MENYUSUI DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERLALU DINI PADA USIA KURANG DARI 6 BULAN DI KELURAHAN GIRITIRTO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2016 Harwati, Rina; ., Wahyuningsih
Jurnal AKPER GSH Vol 6, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS WONOGIRI I Zilawati, Nur; ., Wahyuningsih
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.02, Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i02.353

Abstract

ABSTRAKGizi pada masa balita perlu mendapatkan perhatian yang serius dari orang tua, karena kesehatan seorang balita sangat berhubungan erat dengan gizi yang diserap oleh tubuh. Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ dan menghasilkan energi. Pada tahun 2018 di Puskesmas Wonogiri I terdapat 2.185 balita. 25 (1,14%) balita gizi lebih, 2.054 (94,02%) balita gizi baik, 83 (3,79%) balita gizi kurang, 23 (1,05%) balita gizi buruk (Buku Register Gizi Puskesmas Wonogiri I, 2018). Informasi tentang gizi diberikan oleh tenaga kesehatan melalui kegiatan posyandu balita yang dilakukan setiap 1 bulan sekali di desa-desa sewilayah kerja puskesmas Wonogiri I. Tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran mengenai pengetahuan ibu balita usia 1-5 tahun tentang Gizi di Puskesmas Wonogiri I. Medote penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross secsional. Tehnik sampling menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel 96 diambil dengan rumus solvin dari 2.185 populasi serta menggunakan kuesioner pernyataan tertutup. Tehnik analisa data dengan data univariat yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi. Hasil penelitian: pengetahuan ibu balita 1-5 tahun tentang gizi dalam kriteria sangat baik 88,54% dan baik 11,46%.. Kesimpulan pengetahuan ibu balita 1-5 tahun dalam kriteria sangat baik yang dipengaruhi oleh usia, pendidikan, pekerjaan, pengalaman, jumlah anak dalam keluarga, cara mendapatkan informasi.Keyword : Pengetahuan, Ibu Balita, Balita, GiziDESCRIPTION OF TODDLER'S KNOWLEDGE MOTHER ABOUT NUTRITION IN AGE 1-5 YEARS IN WONOGIRI I PUSKESMASABSTRACTNutrition in infancy needs serious attention from parents, because the health of a toddler is very closely related to nutrition absorbed by the body. Nutrition is a process of organism using food that is consumed normally through the process of digestion absorption, transportation, storage, metabolism, and release of substances that are not used to maintain life, growth and normal function of organs and produce energy. In 2018 at Community Health Center of Wonogiri I there were 2,185 children under five. 25 (1.14%) toddlers of over nutritional status, 2,054 (94.02%) toddlers of good nutrition, 83 (3.79%) toddlers of poor nutrition, 23 (1.05%) toddlers with poor nutrition. Information of nutrition is provided by health workers through posyandu toddlers activities that are conducted every 1 month in villages in the Community Health Center of Wonogiri I. Quantitative descriptive research methodology with a cross-sectional approach. Sampling technique using accidental sampling with a sample of 96 taken with the solvin formula from 2,185 populations and using a closed statement questionnaire. Data analysis techniques with univariate data are presented in the form of frequency distribution tables. The results of the study of mothers of toddlers 1-5 years of age about nutrition in very good criteria 88.54% and good 11.46%. The conclusion of this study is the knowledge of mothers of children under five 1-5 years old in very good criteria which is influenced by age, education, work, experience, number of children in the family, how to obtain information.Keyword: Knowledge, Toddler Mother, Toddler, Nutrition
HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA 40-50 TAHUN TENTANG KLIMAKTERIUM DENGAN MOTIVASI DIRI DALAM MEMAHAMI MASALAH KLIMAKTERIUM Harwati, Rina; ., Wahyuningsih
Jurnal Kebidanan VOLUME 12. No.01, JUNI 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v12i01.360

Abstract

ABSTRAKKlimakterium dimulai kira-kira 6 tahun sebelum menopause dan berakhir kira-kira 6-7 tahun setelah menopause. Dengan demikian klimakterium lamanya kurang lebih 13 tahun. Proses menjadi tua sebenarnya sudah dimulai pada usia 40 tahun. Pada usia ini ada penurunan motivasi untuk memperhatikan kondisi diri sendiri dan melakakukan pencegahan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan klimakterium.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi diri dan pengetahuan wanita usia 40-50 tahun tentang klimakterium di Dusun Tenggar Desa Jeblogan Kecamatan Karangtegah Kabupaten Wonogiri Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia 40-50 tahun di Dusun Tenggar, Desa Jeblogan, Kecamatan Karangtengah, Kabupten Wonogiri Tahun 2019 sebanyak 50 orang, dengan sampling jenuh yaitu seluruh wanita usia 40-50 tahun di Dusun Tenggar, Desa Jeblogan, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup berupa pertanyaan tunggal “benar” “salah”. dan kuesioner motivasi diri berbentuk cheklist tertutup dengan. Uji validitas menggunakan rumus Product Moment Pearson dan uji reliabilitasnya menggunakan KR20. Dan uji statistic menggunakan korelasi sperman rank. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan nilai rs= 0,7093 dengan nilai tabel rank spearman adalah 0,4. Ini berarti bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan wanita usia 40-50 tahun tentang klimakterium dengan motivasi diri dalam memahami masalah klimakterium di Dusun Tenggar, Desa Jeblogan, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri. Kata kunci : pengetahuan, wanita, motivasi, klimakteriumRELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE OF WOMEN AGED 40-50 YEARS ABOUT CLIMACTERIA WITH SELF-MOTIVATION IN UNDERSTANDING CLIMACTERIC PROBLEMSABSTRACTClimacteria begin about 6 years before menopause and end approximately 6-7 years after menopause. Thus the climacterium is approximately 13 years long. The process of getting old has actually begun at the age of 40 years. At this age there is a decrease in motivation to pay attention to the condition of yourself and do prevention of matters relating to climacteria. The purpose of this study was to determine the relationship of self-motivation and knowledge of women aged 40-50 years about climacteria in Tenggar Hamlet, Jeblogan Village, Karangtegah District, Wonogiri Regency in 2019.This research uses quantitative research with analytic research design and with cross sectional approach. The population in this study were all women aged 40-50 years in Tenggar Hamlet, Jeblogan Village, Karangtengah District, Wonogiri District in 2019 by 50 people, with saturated sampling of all women aged 40-50 years in Tenggar Hamlet, Jeblogan Village, Karangtengah District , Wonogiri Regency. The instrument used in this study was a closed questionnaire in the form of a single question "right" "wrong". and self-motivation questionnaire in the form of a closed checklist. The validity test uses the Pearson Product Moment formula and the reliability test uses KR20. And the statistical test uses sperman rank correlation. Based on the results of the study, it was found that the value of rs = 0.7093 with the Spearman rank table value was 0.4. This means that there is a relationship between the knowledge of women aged 40-50 years about climacteria with self-motivation in understanding climacteric problems in Tenggar Hamlet, Jeblogan Village, Karangtengah District, Wonogiri Regency. Keywords: knowledge, women, motivation, climacteria
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS WONOGIRI II ., Wahyuningsih; ., Rismawati; Harwati, Rina
Jurnal Kebidanan VOLUME 12. NO.02, DESEMBER 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v12i02.391

Abstract

ABSTRAKPemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim selama 6 bulan. Rendahnya cakupan keberhasilan pemberian ASI Ekslusif pada bayi, dipengaruhi banyak hal, diantaranya rendahnya pengetahuan dan kurangnya informasi pada ibu dan keluarga mengenai pentingnya pemberian ASI Ekslusif, tata laksana rumah sakit ataupun tempat bersalin yang tidak memberlakukan rooming-in, fasilitas kesehatan memberikan susu formula kepada bayi baru lahir, banyak ibu bekerja yang menganggap repot menyusui sambil bekerja. Di Puskesmas Wonogiri II cakupan pemberian ASI eksklusif sampai bulan Oktober 2010 sebanyak 87% dari 72 ibu menyusui bayi 0-6 bulan (Puskesmas Wonogiri II, 2020). Bidan berpendapat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dimulai sejak ibu hamil, sehingga saat ibu melahirkan ibu sudah banyak pengetahuan, sudah siap memberikan ASI eksklusif sehingga cakupan pemberian ASI eksklusif meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif. Metode penelitian yang digunakan adalah survey analitik  dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 72 dengan tehnik sampling yang digunakan yaitu total sampling menggunakan kuesioner terbuka 25 item soal untuk menilai pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif. Analisa data menggunakan uji chi square untuk menguji hipotesa. Hasil penelitian tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif. Kesimpulan pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif tidak hanya dipengaruhi oleh pendidikan.Kata Kunci : Tingkat pendidikan, Pemgetahuan, ASI eksklusif. RELATIONSHIP OF EDUCATION LEVEL WITH EXCLUSIVE BREASTFEEDING KNOWLEDGE IN PREGNANT WOMEN IN WONOGIRI II PRIMARY HEALTH CARE ABSTRACTExclusive breastfeeding means if the baby is only breastfed, without the addition of other fluids such as formula milk, lemon juice, honey, tea water, water and no added solid foods such as bananas, papaya, milk porridge, biscuits, rice porridge and the team for 6 months. The low coverage of the success of exclusive breastfeeding in infants is influenced by many things, including low knowledge and lack of information to mothers and families about the importance of exclusive breastfeeding, hospital management or delivery centers which often do not apply rooming-in, health facilities provide formula milk to newborns, many working mothers find it difficult to breastfeed while working. At the Puskesmas Wonogiri II, coverage of exclusive breastfeeding until October 2010 was 87% of 72 mothers breastfeeding infants 0-6 months. Midwives are of the opinion that the mother's knowledge of exclusive breastfeeding should start from the time the mother is pregnant, so that when the mother gives birth, the mother has a lot of knowledge, is ready to provide exclusive breastfeeding so that the coverage of exclusive breastfeeding increases. The purpose of this study was to determine the relationship between education level and knowledge of pregnant women about exclusive breastfeeding. The research method used was an analytic survey with a cross sectional approach. The are72 sample with total sampling technique used, and using an open questionnaire with 25 items to assess the knowledge of pregnant women about exclusive breastfeeding. Data analysis used the chi square test to test the hypothesis. The results of the study there was no significant relationship between the level of education and knowledge of pregnant women about exclusive breastfeeding. Conclusion, knowledge of pregnant women about exclusive breastfeeding is not only influenced by education. Keyword: Education level, knowledge, exclusive breastfeeding
HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI IBU HAMIL DI MASA PANDEMI COVID 19 DENGAN PEMAHAMAN TENTANG PELAYANAN KEBIDANAN DI RB KINASIH, SIDOHARJO, SRAGEN Harwati, Rina; ., Wahyuningsih
Jurnal Kebidanan VOLUME 13. NO.02, DESEMBER 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v13i02.478

Abstract

ABSTRAKPenurunan jumlah pengunjung ANC sebanyak 67,97% di RB Kinasih yang pada kenyataannya RB tersebut sudah meningkatkan standart mutu pelayanan kebidanan dan rendahnya pemahaman ibu hamil mengenai pelayanan kebidanan yang mempunyai sosial ekonomi yang berbeda-beda. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan dari peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sosial ekonomi ibu hamil dengan pemahaman tentang pelayanan kebidanan. Desain penelitian ini adalah diskripsi korelasi dengan pendekatan cross seksional. Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan tehnik acidental sampling . Data diambil menggunakan kuesioner. Untuk uji validitas dengan rumus Product Moment dan reliabilitas menggunakan Spearman Brown. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara sosial ekonomi dengan pemahaman tentang pelayanan kebidanan, hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan Chi Square yang lebih besar dari tabel Product Moment sebesar 3,784. Sosial ekonomi ibu hamil sangat berpengaruh terhadap pemahamannya dalam menerima pelayanan kebidanan sehingga diharapkan bidan harus lebih memperhatikan karakteristik ibu hamil dalam memberikan pelayanan karena segala informasi dan tindakan yang diberikan sangat tergantung dari karakteristik ibu hamil tersebut.Kata kunci : Sosial Ekonomi, Ibu Hamil, Pemahaman, Pelayanan KebidananSOCIAL ECONOMIC RELATIONSHIP OF PREGNANT MOTHERS IN THE COVID-19 PANDEMIC WITH UNDERSTANDING OF MIDWIFE SERVICES IN RB KINASIH, SIDOHARJO, SRAGEN ABSTRACTThe decrease in the number of ANC such 67,97% visitors at Kinasih RB, which in fact has increased the quality standard of midwifery services and the low understanding of pregnant women about midwifery services that have different socio-economic. Based on this background, the purpose of the researchers conducting this study was to determine the relationship between the socioeconomic status of pregnant women and their understanding of midwifery services. The design of this research is correlation description with cross sectional approach. In taking the sample, the researcher used the accidental sampling technique. Data were taken using a questionnaire. To test the validity with the Product Moment formula and reliability using Spearman Brown. The results of the study indicate that there is a relationship between socio-economic and understanding of midwifery services, this is evidenced by the results of the Chi Square calculation which is greater than the Product Moment table such 3,784. Socio-economic conditions of pregnant women greatly affect their understanding of receiving midwifery services, so it is hoped that midwives should pay more attention to the characteristics of pregnant women in providing services because all information and actions provided depend on the characteristics of the pregnant women.Keywords: Socio-Economic, Pregnant Women, Understanding, Midwifery Services