Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analisis Laju Korosi Baja Karbon ST 60 Terhadap Larutan Hidrogen Klorida (HCl) Dan Larutan Natrium Hidroksida (NaOh)) Khasibudin, Muhamad Rusdi Wildanurdi; Zulfika, Dicki Nizar; Kusbiantoro, Rahmat
Majamecha Vol 1 No 2 (2019): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (964.465 KB)

Abstract

Korosi merupakan kerusakan material logam yang disebabkan reaksi antara logam dengan lingkungannya yang menghasilkan oksida logam, sulfida logam atau hasil reaksi lainnya yang lebih dikenal sebagai pengkaratan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Objek penelitian menggunakan plat baja karbon st 60 dengan ukuran spesimen 28 mm x 18 mm x 3 mm. Menggunakan metode perendaman spesimen dalam wadah uji dengan volume 50 ml dari setiap wadah uji. Untuk perendaman dalam larutan HCl dengan pH 2 laju korosi terbesarnya adalah 22,903 mmpy. Sedangkan untuk perendaman dalam larutan NaOH dengan pH 13 laju korosi terbesarnya adalah 0,036 mmpy. Untuk perendaman dalam larutan HCl dan larutan NaOH laju korosi terbesarnya terjadi pada hari ke 2 saat pengujian dengan larutan HCl dan laju korosi terbesarnya pada hari ke 3 saat pengujian dengan larutan NaOH. Sedangkan laju korosi terkecil sebesar 12,785 mmpy yang di uji menggunakan larutan HCl terjadi pada hari ke 4 pengujian dan laju korosi terkecil sebesar 0,032 mmpy yang di uji mengunakan larutan NaOH terjadi pada hari ke 1 pengujian. Waktu dan pH berpengaruh terhadap laju korosi. Laju korosi terbesar terjadi pada pH asam.
Pengaruh Seal Terhadap Tekanan Hidrolis di PT. Kepuh Kencana Arum Mojokerto, Jawa Timur Perdana, Anugrah Jalu Putra; Rijanto, Achmad; Zulfika, Dicki Nizar
Majamecha Vol 1 No 2 (2019): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.15 KB)

Abstract

Sistem hidrolis adalah sistem penerusan daya dengan menggunakan oli sebagai jenis fluida yang sering dipakai. Prinsip dasar dari sistem hidrolis adalah memanfaatkan sifat bahwa zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap, namun menyesuaikan dengan yang ditempatinya. Pada hidrolis kerusakan yang sering terjadi pada komponen silinder hidrolis paling dominan disebabkan karena kerusakan oil seal hidrolis. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab kerusakan sistem hidrolis pada mesin penggulung plat beserta langkah-langkah perbaikannya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Setelah dilakukan uji coba didapat hasil dari kerusakan pada cekam mesin uncoiler bahwa kerusakan sistem hidrolis terjadi pada bagian silinder hidrolis. Kerusakan disebabkan oleh faktor umur seal kit dan disebabkan kontaminasi oli hidrolis dengan air dan kotoran.Perbaikan dilakukan dengan mengganti seal kit silinder hidrolis.
Analisis Sifat Mekanik Baja Tulangan P32 terhadap Pengaruh Perlakuan Panas dengan Variasi Temperatur Quenching Zulfika, Dicki Nizar
Majamecha Vol 1 No 1 (2019): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.109 KB)

Abstract

Peningkatan kekerasan pada baja P32 akan berbanding lurus dengan kekuatan tarik baja tersebut. Untuk meningkatkan nilai kekerasan dari baja P32 ini, maka diperlukan heat treatment (perlakuan panas) Quenching. Baja P32 yang belum mendapat perlakuan panas memiliki kekerasan 13,5 HRC dan kekuatan tarik 657,2 Mpa. Sedangkan baja P32 yang mendapatkan perlakuan panas quenching dengan media pendinginan oli dan air masing-masing memiliki nilai kekerasan 21,9 HRC dan 49,5 HRC sedangkan kekuatan tariknya 800,4 MPa dan 1.616,3 MPa. Media pendinginan dengan air memiliki kekerasan dan kekuatan tarik paling tinggi karena memiliki fase martensit pada struktur mikronya, sedangkan pada spesimen yang lain belum ditemukan adanya fase martensit.
ANALISIS PENGARUH PUTARAN MESIN TERHADAP TEGANGAN PENGISIAN BATERAI PADA VARIO 150 CC Mujib, Ali; Rijanto, Achmad; Zulfika, Dicki Nizar
Majamecha Vol 2 No 1 (2020): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem pengisian adalah sistem yang menghasilkan energi listrik, agar bisa mengisi kembali dan mempertahankan kondisi energi listrik baterai tetap stabil. Sistem pengisian pada sepeda motor merupakan faktor utama pada motor vario 150 cc, faktor ini sangat penting, karena kelistirkan ini erat hubungannya dengan faktor keselamatan pengendara. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh rpm terhadap sistem pengisian baterai pada honda vario 150 cc. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Setelah dilakukan uiji coba maka didapat hasil Bahwa perubahan rpm ( rotation per minute ) sangat berpengaruh terhadap sistem pengisian baterai. Dan dari uji coba tersebut pengisian baterai secara maksimal terdapat pada 3000 rpm dan 6000 rpm dengan menunjukkan angka 14,2 V DC, bahwa tegangan pada baterai tersebut sudah stabil.
ANALISIS AMPLITUDO GETARAN TERHADAP JENIS KERUSAKAN UNBALANCE, LOOSENESS, DAN KERUSAKAN BEARING PADA MOTOR INDUKSI 3 PHASE Setiono, Andika Mardian; Rijanto, Achmad; Zulfika, Dicki Nizar
Majamecha Vol 2 No 1 (2020): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari kedudukan seimbang.  Aplikasi ilmu getaran telah banyak diterapkan. Diantaranya adalah untuk mengetahui jenis kerusakan pada motor induksi 3 phase dengan menganalisa besar amplitudo getarannya. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan cara menganalisa perbandingan getaran pada saat motor induksi dalam keadaan mengalami masalah setelah penangannya. Hal ini dilakukakan dengan menempatkan sensor vibrator meter pada posisi vertikal dan horizontal terhadap sumbu pusat putaran motor, untuk mendapat nilai amplitudo yang dianalisa, lalu disimpulkan apakah jenis kerusakannya. Kerusakan motor induksi pada umumnya yaitu unbalance, kerusakan pada bearing, dan looseness. Dengan data yang diperoleh, kemudian menganalisa penanganan yang tepat dengan bahan yang sesuai, dengan harapan mampu memudahkan langkah awal yang akan diambil pada saat memperoleh kerusakan yang dipicu oleh tingginya vibrasi, sehingga dapat meredam gejolak vibrasi yang timbul, agar tidak berpengaruh pada komponen motor yang lain. Setelah dilakukan uji coba maka diperoleh hasil bahwa motor dengan kondisi unbalance bisa diredam dengan plat kuningan dengan ukuran 0,25 mm, sedangkan pada keadaan looseness bisa ditangani dengan mengeraskan ulang baut support yang longgar atau bisa diganti, dan pada keadaan bearing rusak bisa dilakukan perawatan seperti regrease.
ANALISIS VARIASI HAMBATAN DAN TEGANGAN LISTRIK TERHADAP UJI KOIL CARA KERJA MOTOR BENSIN Alifudin, Mukhammad; Rijanto, Achmad; Zulfika, Dicki Nizar
Majamecha Vol 2 No 1 (2020): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam meningkatkan performa mesin dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan mengganti salah satu komponen mesin, mengubah dan memvariasikan antara koil standar dan koil racing. Ignition coil berfungsi mengubah arus listrik 12V yang diterima dari baterai/generator AC menjadi tegangan tinggi (10 KV atau lebih) untuk menghasilkan loncatan bunga api yang kuat pada celah busi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pembesaran kapasitas silinder dengan cara penggantian koil terhadap unjuk kerja mesin 4 langkah 1 silinder dengan variasi besar hambatan dan tegangan listrik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, yaitu metode yang digunakan untuk menguji dan menemukan variasi yang tepat terhadap penelitian yang sudah dilakukan dengan menambahkan beberapa perlakuan variasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat variasi koil menunjukkan daya lebih baik dikarenakan semakin besarnya spark (loncatan bunga api), maka campuran bahan bakar dan udara yang dibakar lebih banyak sehingga, ledakan dalam ruang bakar semakin besar. Semakin besar gulungan dan luas penampangnya maka semakin besar pula hasil spark (loncatan bunga api).
ANALISIS LAJU KOROSI PIPA BAJA KARBON ST 30 DAN STAINLESS STEEL 304 TERHADAP LIMBAH ANAEROBIC BIOETHANOL Rohman, Alfi; Rijanto, Achmad; Zulfika, Dicki Nizar
Majamecha Vol 2 No 1 (2020): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Korosi merupakan kerusakan material logam yang disebabkan reaksi antara logam dengan lingkungannya yang menghasilkan oksida logam, atau reaksi kimia lainnya yang lebih dikenal dengan sebagai pengkaratan. Dalam penelitian ini material yang digunakan adalah pipa baja carbon st 30 dan stainless steel (ss) 304 pada media korosi terhadap limbah anaerobic bioethanol, masing-masing selama 168 jam dan 366 jam secara anaerobic. Metode yang digunakan adalah metode weight loss. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh limbah anaerobic bioethanol terhadap laju korosi baja karbon st 30 dan stainless steel 304, dan mengetahui perbedaan laju korosi antara kedua meterial tersebut. Hasil pengujian laju korosi pada baja karbon st 30 dengan waktu 168 jam di dapat nilai 6,08416 mm/y, sedangkan laju korosi terhadap baja karbon st 30 dengan waktu 366 jam 5,55965mm/y. Untuk hasil laju korosi pada stainless steel 304 dengan waktu 186 jam dan 366 jam adalah 0 mm/y, hal ini menunjukkan bahwa tidak  terjadi pengkorosian pada spesimen stainless steel 304.
Analisis Pengaruh Pembakaran Single Firing Dan Double Firing Terhadap Kualitas Pada Keramik Listello CV. Sumber Mandiri Mojokerto-Jawa Timur Anam, Saiful; Zulfika, Dicki Nizar; Rijanto, Achmad
Majamecha Vol. 3 No. 1 (2021): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamecha.v3i1.1182

Abstract

Single firing adalah suatu proses pembakaran tunggal, untuk hasil tile yang sudah melalui proses pembakaran ini biasa disebut greentile. Double firing adalah suatu proses pembakaran ganda, untuk hasil tile yang sudah melalui proses pembakaran ini biasa disebut biscuit. Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan pengaruh pembakaran terhadap kualitas pada keramik listello dan dengan metode pembakaran single firing dan double firing dan mendeskripsikan cara menentukan kualitas keramik list pada pembakaran dengan metode single firing dan double firing. Hasil dalam penelitian ini dapat mengetahui tentang kekurangan dan kelebihan single firing dan double firing dalam perbandingan kualitas pembakaran dari mulai : kehalusan dan cacat. Dari alat ukur roughness tester bahwa tingkat kekasaran rata-rata pembakaran single firing / tunggal 2.299 pm, sedangkan pembakaran double firing / ganda jauh lebih rendah yaitu 1.197 pm. Bisa disimpulkan semakin kecil nilai kekasaran, semakin tinggi pula tingkat kehalusan.
Hubungan Kemiringan Sudut Pahat Terhadap Kerataan Baja ST 42 Pada Bubut Konvensional Zacharia, Masdhuki; Zulfika, Dicki Nizar; Rijanto, Achmad
Majamecha Vol. 4 No. 1 (2022): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamecha.v4i1.1304

Abstract

Di dunia industri, kita mengenal proses machining, yaitu suatu proses manufaktur yang menggunakan gerakan relatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketepatan sudut kemiringan suatu pahat rata muka (45 ) terhadap tingkat kerataan hasil benda kerja baja ST 42 pada mesin bubut konvensional. Metode analisis data ini menggunakan metode penelitihan deskriptif kuantitatif. Dari hasil penelitihan ini didapat dengan hasil pengujian tinggkat kerataan dengan pemilihan sudut 45 (kecepatan spindel 130 menghasilkan 2.809 ?m), (kecepatan spindel 210 menghasilkan 2.434 ?m), (kecepatan spindel 380 menghasilkan 1.871 ?m) sedangkan sudut 55 (kecepatan spindel 130 menghasilkan 1.419 ?m), (kecepatan spindel 210 menghasil 2.652 ?m), (kecepatan spindel 380 menghasil 3.507 ?m) sedangkan sudut 60 (kecepatan spindel 130 menghasilkan 2.725 ?m), (kecepatan spindel 210 menghasilkan 3.746 ?m), (kecepatan spindel 380 menghasilkan 3.853 ?m). Dari penelitihan diatas dapat kita buat perbandingan suatu pahat dengan pemilihan sudut kemiringan 55 mempengaruhi tingkat dan hasil kerataan yang bagus pada baja ST 42.
Pengaruh Jenis Pendinginan Terhadap Tingkat Kerataan Baja ST 42 Pada Mesin Bubut Salim, Agus Nur; Zulfika, Dicki Nizar; Dyah, Atika Isnaining
Majamecha Vol. 3 No. 2 (2021): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamecha.v3i2.1308

Abstract

Kerataan merupakan hal yang mutlak untuk sebuah pemesinan atau alat dalam hal komponen, khususnya mesin bubut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi jenis pendingin dengan variabel kontrol kedalaman pemakanan (0,7 mm, 1,4 mm, dan 2,1 mm) terhadap tingkat kerataan permukaan pada benda kerja baja ST.42 pada mesin bubut konvensional. Proses manufaktur atau pemesinannya dilakukan di PT Daun Kencana Sakti sedangkan penelitian untuk pengujian kerataan dilakukan di Universitas Brawijaya Malang. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur pengujian kerataan adalah surface tester. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Dari hasil penelitian ini didapat dengan hasil pengujian tingkat kerataan bahwa coolant air radiator dengan kedalaman (0,7mm : 1.023µm, 1,4mm : 1.086µm, 2,1 mm : 1.158µm), coolant oli dengan kedalaman (0,7mm : 1.165µm, 1,4mm : 1.043µm, 2,1mm: 1.129µm), coolant solar dengan kedalaman (0,7mm : 1.050µm, 1,4mm : 1.252µm, 2,1mm : 1.829µm). Dari sini dapat disimpulkan bahwa perbandingan coolant dan kedalaman pemakanan yang menghasilkan nilai kerataan terendah yaitu coolant air radiator dengan kedalaman 0,7mm dengan diperoleh hasil kerataan 1.023µm, sedangkan nilai kerataan tertinggi yaitu coolant solar dengan kedalaman pemakanan 2,1 mm dengan diperoleh hasil kerataan 1.829µm.