Pada pelaksanaan supervisi terdapat beberapa permasalahan diantaranya. supervisi yang tidak jelas dapat membuat proses supervisi menjadi tidak efektif, kemudian persepsi guru terhadap pelaksanaan supervisi, dan Supervisor yang kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam supervisi Pendidikan. Untuk memperbaiki pelaksanaan supervisi ada beberapa cara yang dapat digunakan, salah satunya adalah melakukan klasifikasi tenaga pendidik/guru untuk menentukan jenis pendekatan yang akan dilaksanakan. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan studi Pustaka. Langkah dalam metode ini adalah menentukan topik penelitian dan mencari sumber pustaka yang relevan dengan topik tersebut, membaca sumber pustaka secara cermat dan menyeluruh, menyusun catatan mengenai temuan-temuan penting yang terkait dengan topik penelitian, mengorganisasi dan menyintesis temuan-temuan tersebut menjadi kesimpulan yang bermanfaat bagi penelitian yang sedang dijalankan. Hasil dari penelitian adalah klasifikasi guru berdasarkan tingkat abstraksi dan tingkat komitmen adalah sebagai berikut Kuadran I adalah guru Drop Out, guru tersebut memiliki tingkat abstraksi dan komitmen yang rendah pendekatan yang bisa digunakakan adalah directive. Kuadran II (unfocused worker) adalah guru yang kerjanya tidak terarah, guru tersebut memiliki tingkat komitmen yang tinggi, tetapi tingkat abstraksinya rendah, Kuadran yang ke III (analytic worker) adalah guru pengamat, guru tersebut memiliki tingkat abstraksi yang tinggi, tetapi tingkat komitmennya rendah pendekatan yang bisa digunakan dalam dua kuadan ini adalah collaborative Pada kuadran IV adalah guru professional yang memiliki tingkat abstraksi dan tingkat komitmen yang tinggi, pendekatan yang digunakan adalah non-directive.