Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA TERNATE Hi. Halek, Dahri
EDUKASI Vol 14, No 1 (2016): Edisi Januari 2016
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.888 KB) | DOI: 10.33387/j.edu.v14i1.187

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif tipe make a macth dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kota Ternate. Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi pratindakan, siklus I, dan Siklus II.Subjek penelitian adalah siswa kelas VIISMP Negeri 4 Kota Ternate. Pembelajaran IPS pada pratindakan adalah pembelajaran konvensional. Pembelajaran IPS siklus I dan II dengan materi Bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan berjalan dengan lancar. Hasil penelitian tentang hasil belajar siswa pada pratindakan 33%, siklus I 57% dan siklus II 89%.Kata kunci: make a match, hasil belajar
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR SPASIAL BAGI SISWA SMA Aliman, Muhammad; Mutia, Tuti; Halek, Dahri Hi; Hasanah, Rafika; Muhammad, Hujairah Hi
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 4, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompetensi yang harus dimiliki siswa SMA yang mempelajari geografi adalah kemampuan dalam berpikir tentang keruangan (Spatial Thinking). Kemampuan ini digunakan sebagai modal menghadapi persaingan global pada masa revolusi industry 4.0. Mengetahui kemampuan berpikir spasial siswa membutuhkan instrumen yang mampu mengukur secara detail kemampuan yang dimiliki siswa SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas soal: realibilitas, daya beda butir soal, tingkat kesukaran dan korelasi antar butir soal kemampuan berpikir spasial siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang dianalisis dengan software ANATES. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil: instrumen tes kemampuan berpikir spasial ini dapat digunakan secara maksimal karena daya pembeda soal dan tingkat kesukaran soal berfungsi dengan baik. Namun, kemampuan instrumen dalam membedakan tingkat kemampuan berpikir spasial antar siswa belum maksimal berfungsi dengan baik. Diperlukan pengembangan lebih lanjut dalam mengujicobakan instrumen ini sehingga mampu mengukur secara rinci kemampuan berpikir spasial siswa SMA.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR SPASIAL BAGI SISWA SMA Aliman, Muhammad; Mutia, Tuti; Halek, Dahri Hi; Hasanah, Rafika; Muhammad, Hujairah Hi
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 4, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompetensi yang harus dimiliki siswa SMA yang mempelajari geografi adalah kemampuan dalam berpikir tentang keruangan (Spatial Thinking). Kemampuan ini digunakan sebagai modal menghadapi persaingan global pada masa revolusi industry 4.0. Mengetahui kemampuan berpikir spasial siswa membutuhkan instrumen yang mampu mengukur secara detail kemampuan yang dimiliki siswa SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas soal: realibilitas, daya beda butir soal, tingkat kesukaran dan korelasi antar butir soal kemampuan berpikir spasial siswa SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang dianalisis dengan software ANATES. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil: instrumen tes kemampuan berpikir spasial ini dapat digunakan secara maksimal karena daya pembeda soal dan tingkat kesukaran soal berfungsi dengan baik. Namun, kemampuan instrumen dalam membedakan tingkat kemampuan berpikir spasial antar siswa belum maksimal berfungsi dengan baik. Diperlukan pengembangan lebih lanjut dalam mengujicobakan instrumen ini sehingga mampu mengukur secara rinci kemampuan berpikir spasial siswa SMA.
Pengembangan Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Spasial Bagi Siswa SMA Muhammad Aliman; Tuti Mutia; Dahri Hi Halek; Rafika Hasanah; Hujairah Hi Muhammad
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 4, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v4i1.1823

Abstract

The competency that high school students need to have to study geography is spatial thinking ability. This ability was used as a basis to face global competition during the industrial revolution of 4.0. To understand the spatial thinking ability of high school students requires instruments that can measure in detail the abilities. This study aimed to determine the validity of questions consisted of reliability, discrimination power, level of difficulty and correlation between items of spatial thinking ability test for high school students. This research used a quantitative descriptive method that analysed using ANATES software. Based on the data analysis, the results obtained that the test instruments of spatial thinking ability can be used optimally because the discrimination power of the questions and the level of the question of difficulty worked correctly. However, the ability of instruments to discriminate the level of spatial thinking ability among students did not work maximally. Continuous development is needed to test these instruments so that this was able to measure in detail of spatial thinking skills for high school students.
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXPLICIT INSTRUKTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA MATERI DINAMIKA LITOSFER SISWA KELAS X2SMA NEGERI 2 KOTA TERNATE Dahri Hi. Halek
EDUKASI Vol 14, No 2 (2016): Edisi Juni 2016
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.489 KB) | DOI: 10.33387/j.edu.v14i2.191

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar geografi materi dinamika litosfer melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe explicit instruction pada siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kota Ternate. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X. Teknik pengumpulan data dengan tes, observasi, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik deskriptif komparatif, yaitu membandingkan setiap hasil tes persiklus. Hasil perbaikan pembelajaran dengan PTK ini adalah hasil perolehan nilai rata-rata siswa dalam pembelajaran  geografi selalu mengalami peningkatan dari sebelum tindakan dan setelah tindakan dalam tiap siklusnya. Hasil tersebut adalah nilai rata-rata sebelum tindakan adalah 65 meningkat menjadi 69 saat siklus I, meningkat menjadi 75 saat siklus 2, dan meningkat menjadi 82 saat siklus III.Kata kunci : hasil belajar, geografi, model tipeexplicit instruction
Kurikulum 2013 dalam Perspektif Filosafi Dahri Hi. Halek
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.925 KB) | DOI: 10.32663/georaf.v3i2.567

Abstract

Kurikulum pendidikan di Indonesia telah berkembang dalam beberapa kali namun landasan filsafat yang digunakan jarang digali. Landasan filsafat yang digunakan menjadi pemikiran menarik karena dengan landasan filsafat yang jelas maka arah dan tujuan pendidikan menjadi jelas. Hasil penelitian ini yang utama menemukan bahwa hakikat kurikulum pendidikan 2013 adalah meningkatkan basis perubahan pada sikap, pengetahuan dan keterampilan pada diri peserta didik demi terciptanya pendidikan karakter yang baik. Tujuan yang ingin dicapai dalam kurikulum 2013 adalah menghasilkan generasi yang kreatif dan inovatif dengan harapan mampu meminimalisir kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan peradaban bangsa. Kurikulum 2013 memiliki landasan filsafat eklektik inkorporatif yang berarti mengambil unsur-unsur yang baik dari aliran-aliran filsafat pendidikan untuk diintegrasikan dengan sistem pendidikan nasional. Progressivisme sebagai salah satu aliran filsafat pendidikan memiliki warna yang dominan dalam kurikulum 2013 terbukti dengan sistem pendidikan yang sangat menitikberatkan murid sebagai subjek pendidikan, guru bertindak sebagai fasilitator, serta mata pelajaran yang terintegrasi dalam satu unit. Kurikulum 2013 menunjukkan kalau anak atau subjek pendidikan harus diberi pelajaran dan pengajaran sesuai dengan perkembangan zaman agar tidak menghasilkan generasi usang serta tiga kompetensi utama dalam diri anak harus dinilai secara keseluruhan (sikap, pengetahuan, dan ketrampilan).
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS GEOGRAFI PADA MATERI HIDROSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SULABESI TENGAH Dahri Hi Halek; La Dede N Jamsa
Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK) Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK)
Publisher : Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7623803

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas keaktifan dan hasil belajar IPS dalam bidang geografi pada materi hidrosfer dan pengruhnya terhadap keidupan dengan penerapan model pembelajaran time token dan mendapatkan bukti bahwa model pembelajaran time token dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sulabesi Tengah tahun ajaran 2021/2022. Penelitian ini dilaksanakan dalam II siklus, setiap siklus di tempuh dengan 2 kali tindakan yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa efektifitas keaktifan dan hasil belajar dalam pelaksnaan pembelajaran mulai dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan dengan cara memulai samua komponen atau krateristik Time Token yang terangkum dalam 15 indikator kekatifan dan melalui penyampaian informasi (penyajian kelas), dan skor peningkatan individu, bukti peningkatan keaktifan siklus Isiswa, rata-rata 42,59% pada siklus II mengalami peningkatan yaitu menjadi 90,17%. Bukti peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran Time Token selama pelaksanaan tindakan mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II. Hasil belajar siswa yang sudah memenuhi nilai KKM (70) pada siklus I sebanyak 5 siswa (27,77%) meningkat pada siklus II sebanyak 16 siswa (88,88). Dengan demikian model pembelajaran time token dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS.
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS GEOGRAFI PADA MATERI HIDROSFER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SULABESI TENGAH Dahri Hi Halek; La Dede N Jamsa
Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK) Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK)
Publisher : Program Studi Pendidikan Ekonomi Institut Sain dan Kependidikan (ISDIK) Kie Raha Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7623803

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas keaktifan dan hasil belajar IPS dalam bidang geografi pada materi hidrosfer dan pengruhnya terhadap keidupan dengan penerapan model pembelajaran time token dan mendapatkan bukti bahwa model pembelajaran time token dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sulabesi Tengah tahun ajaran 2021/2022. Penelitian ini dilaksanakan dalam II siklus, setiap siklus di tempuh dengan 2 kali tindakan yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa efektifitas keaktifan dan hasil belajar dalam pelaksnaan pembelajaran mulai dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan dengan cara memulai samua komponen atau krateristik Time Token yang terangkum dalam 15 indikator kekatifan dan melalui penyampaian informasi (penyajian kelas), dan skor peningkatan individu, bukti peningkatan keaktifan siklus Isiswa, rata-rata 42,59% pada siklus II mengalami peningkatan yaitu menjadi 90,17%. Bukti peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran Time Token selama pelaksanaan tindakan mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II. Hasil belajar siswa yang sudah memenuhi nilai KKM (70) pada siklus I sebanyak 5 siswa (27,77%) meningkat pada siklus II sebanyak 16 siswa (88,88). Dengan demikian model pembelajaran time token dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS.
THE ROLE OF IMPLEMENTING OUT DOOR STUDYBASED LEARNING ON LEARNING OUTCOMES IN CLASS Dahri Hi. Halek
PROCEEDING OF INTERNATIONAL CONFERENCE ON EDUCATION, SOCIETY AND HUMANITY Vol 1, No 1 (2023): First International Conference on Education, Society and Humanity
Publisher : PROCEEDING OF INTERNATIONAL CONFERENCE ON EDUCATION, SOCIETY AND HUMANITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The essence of teaching geography is to develop students' ability to recognize and understand natural phenomena and life about spatial and territoriality and to develop a positive rational attitude to deal with problems resulting from environmental influences. In this case, geography subjects at school must be based on the objectives of teaching geography, which will not be achieved if students only listen to lectures from the teacher in the classroom. Therefore, one of the appropriate forms of teaching and learning to achieve this goal is teaching and learning outside the classroom through outdoor study-based learning activities. The goal to be achieved from the role of implementing outdoor study learning is to generate interest and encouragement to discover what is learned. The research population is all students who carry out door study learning, namely 287 students. The sampling method is Proportional Random Sampling. The stages carry out the implementation of outdoor study learning in outdoor study learning, including preparation, implementation and follow-up. At the preparation stage, student participation in the committee was in the less category, namely 25%; student participation in determining tourist destinations was in the fewer criteria, namely 19.6% and preparing learning equipment in the good criteria, namely 96.4%. At the implementation stage, paying attention to field trip objects was in good criteria, namely, 98.2%. Listening and recording information was in good criteria. Namely, 91.1% and question and answer activities were in sufficient criteria, namely 67.9%. At the follow-up stage, making a report on the results of the field trip in the suitable criteria, namely 89.3%, and discussing the results of the field trip activities in the sufficient criteria, 64.3%. This proves that the stages of learning carry out outdoor study activities based on the outdoor study. Meanwhile, the contribution of the implementation of the Out Door Study to learning outcomes in geography subjects was 20.7%. This indicates an increase in student learning outcomes after implementing door study-based learning. Keywords: Role, Out Door Study, and Learning Outcomes
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI MATERI BENCANA ALAM KELAS X SMA NEGERI 2 HALMAHERA SELATAN Jaka, Rosmiyanti; Suaema, Andi; Hi. Halek, Dahri
Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK) Vol 6 No 2 (2025): Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK)
Publisher : Program Studi Pendidikan Ekonomi Institut Sain dan Kependidikan (ISDIK) Kie Raha Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.15671330

Abstract

The purpose of this study was to determine the improvement of student learning outcomes through the CIRC Type Cooperative Learning Model in geography learning for class X of SMA Negeri 2 Halmahera Selatan. This type of research is classroom action research (CAR) using quantitative research methods. The subjects of this study were students of class X of SMA Negeri 2 Halmahera Selatan with a total of 41 students. Improvement of student learning through the CIRC Type Cooperative Learning Model in geography learning for class X of SMA Negeri 2 Halmahera Selatan. There is an increase in student learning outcomes by applying the CIRC method. This can be proven by the achievement of student learning outcomes in cycle I with an average learning outcome of 59.51 while cycle II with an average learning outcome of 80.14 and has reached the specified classical KKM of 70.