This Author published in this journals
All Journal Jurnal Tecnoscienza
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi Indeks Kinerja Jaringan Irigasi Mlilir Kabupaten Nganjuk Kusuma, Olvi Pamadya Utaya
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 3 No. 2 (2019): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/c0scsg38

Abstract

Irigasi yang merupakan salah satu komponen pendukung dalam keberhasilan pembangunan pertanian tentulah memiliki peran yang sangat penting. Irigasi yang merupakan usaha penyediaan, pengaturan dan pembuangan air dalam dunia pertanian mempunyai beberapa jenis diantaranya adalah irigasi permukaan, air bawah tanah, pompa dan tambak. Untuk mengaliri areal persawahan maka sangat diperlukan jaringan irigasi dan air irigasi. Supaya sistem pembagian irigasi berjalan dengan sebaik-baiknya maka diperlukan pola operasi jaringan irigasi dan pemeliharaan, dimana hal tersebut dapat meningkatkan dasil panen pertanian. Pemberian air irigasi cukup dan penggunaan manajemen teknik pemberian air irigasi yang lebih baik dapat meningkatkan hasil pertanian daripada menggunakan manajemen tradisional. Untuk itulah sangat diperlukan standar yang dapat digunakan sebagai pengukuran kinerja jaringan irigasi sehingga diperoleh peningkatan produksi pertanian. Nganjuk merupakan salah satu kabupaten yang merupakan daerah agraris, sehingga msayarakatnya sebagian besar bekerja disektor pertanian. Oleh sebab itu Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bagian Penataan Ruang Kabupaten Nganjuk setiap tahunnya mengalokasikan anggaran guna meningkatkan sistem irigasi sebagai upaya peningkatan produksi pertanian. Adanya penurunan tingkat produktifitas tanaman dapat menjadi indicator terjadinya penurunan sistem irigasi pada kinerja jaringan irigasi. Pedoman operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi dapat ditinjau dari beberapa aspek, diantaranya adalah sebagai berikut; 1). Aspek prasarana fisik, 2). Aspek produktifitas tanaman, 3). Aspek sarana penunjang, 4). Aspek organisasi personalia, dan 5). Aspek dokumentasi. Penilaian tersebut berdasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no 32/PRT/M/2007. Daerah irigasi Mlilir yang terletak dikabupaten Nagnjuk merupakan salah satu daerah irigasi yang digunakan dalam mengevaluasi kinerja yang terdapat dalam jaringan irigasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Daerah irigasi Mlilir yang lokasi lengkapnya berada di kecamatan Pace kabupaten Nganjuk dengan baku sawah 795 ha dan memiliki tingkat kecukupan air 55, 55%. Dalam penelitian ini evaluasi kinerja jaringan irigasi dilihat dari beberapa aspek, diantaranya adalah sebagai berikut ini; 1). Aspek prasarana fisik, 2). Aspek produktifitas tanaman, 3). Aspek sarana penunjang, 4). Aspek organisasi personalia, dan 5). Aspek dokumentasi P3A 74,07 dengan hasil kriteria kinerja baik. Kata kunci: Tingkat kecukupan air, evaluasi kinerja jaringan irigasi, Daerah Irigasi Mlilir.
Dampak Pencemaran Limbah Cair Industri Tenun Ikat Terhadap Kualitas Air Tanah di Kelurahan Bandar Kidul Kota Kediri prasetyo, cahyo purnomo; Kusuma, Olvi Pamadya Utaya
JURNAL TECNOSCIENZA Vol. 6 No. 1 (2021): TECNOSCIENZA
Publisher : JURNAL TECNOSCIENZA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/tecnoscienza.v6i1.449

Abstract

Industri kerajinan tenun ikat seperti juga industri sandang pada umumnya memiliki kesamaan karakter yaitu, membutuhkan banyak sumber daya air selama proses serta menghasilkan banyak air sisa produksi dengan kandungan bahan pencemar tinggi. Pelaku usaha industri kecil belum memiliki pemahaman tentang perlunya mengolah limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Mereka beranggapan bahwa menampung limbah cair dalam suatu tempat akan mampu menguraikan kandungan polutan secara alami seiring berjalannya waktu. Maka tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pencemaran limbah cair tenun ikat pada kualitas air tanah di Bandar Kidul Kota Kediri. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Parameter yang digunakan mengukur kualitas air tanah adalah Bau, Rasa, Warna, Suhu, Kekeruhan, Total Padatan Terlarut (TDS), pH, dan Krom Hexavalen. Hasil pengukuran pada sampel air tanah (sumur) didapatkan hasil bahwa parameter Fisika (Bau, Rasa, Warna, Kekeruhan, TDS) serta parameter Kimia (Krom Hexavalen) telah sesuai standar baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017. Sedangkan parameter suhu pada titik pengamatan A2 = 36,0 ℃ dan pH pada titik pengamatan A1 = 6,46 tidak memenuhi standar baku mutu.