Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

START-UP DIGITAL: TRANSFORMATION OF LOCAL ECONOMIC BEHAVIOR IN GLOBAL WORLD Antari, Ni Nyoman Wulan; Wulandari, Riza
Journal of Research in Business, Economics, and Education Vol 1 No 2 (2019): December Edition
Publisher : STIE Kusuma Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.566 KB)

Abstract

The digital world brings a great influence for the actions of economic practitioners. This research will try to describe the startup phenomenon as a form of transformation of the actions of economic practitioners in the global world. The selection of the research objects and subjects is on ITB STIKOM Bali Campus with tenant (startup) informants who are starting a business and are given facilities in the form of incubators by the academics who are competent in their fields. Data collection techniques are carried out using interviews and documentation. The results of this study indicate that four digital startup tenants are under the shelter of the STIKOM Bali Business Incubator, they are Pasupati.id, Troll, Jemari Channel, and Agrito. ITB Stikom Bali is one of the leading universities in the field of technology by not leaving the roots of Indonesian culture, especially Balinese culture, with the contribution of Pasupati.id startups, digital homes for Balinese artists and the Jemari Channel is a digital commodity space for Bali endek craftsmen. The four startups transformed from conventional sales to digitalization.
PENGUATAN IDENTITAS MELALUI BRANDING KEMASAN DAN DIVERSIFIKASI PRODUK USAHA COMEL Antari, Ni Nyoman Wulan; Wulandari, Riza
Studi Kasus Inovasi Ekonomi Vol 3, No 01 (2019)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.845 KB) | DOI: 10.22219/skie.v3i01.7805

Abstract

Currently a variety of strategies are strived by the entrepreneurs to strengthen their identity efforts amid new products popping up by presenting renewability in accordance with the interest that exists in the market. Partners in public service activities this is Kiki Adelya a young entrepreneur trying to do creative food products namely remahan beans and gnetum Brown named "Winsome". Partners often obtain orders for the event, wedding, and anniversary poems for personal consumption. Location of partners located in Banjar new temples, Gianyar. Currently owned by business partners are experiencing barriers in product development. The results of the solution that has been given is on product diversification done socializing by delivering the material results of scientific researchers on product diversification. Knowledge of product diversification which are much sought after on the market such as Yam, plantain, potato, maize and others. After the partners learned of the activities further granting of gifts in the form of additional flavor chocolate such as green tea, strawberry, white chocolate/vanilla as well as base material in addition to using a variant form of addition done Rau peanuts. Supplies product diversification has been given also practiced together with the team and partners so as to produce a new variant. The results of the second form of the creation of a more attractive packaging design to reinforce branding partners and granting standing pouch type ecobag as the site of the new packaging.
PENINGKATAN DAYA SAING EKONOMI KAMPUNG MELALUI UKM MUKENA KHAS BALI Wulandari, Riza; Antari, Ni Nyoman Wulan; Jawas, Naser
Jurnal Terapan Abdimas Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.129 KB) | DOI: 10.25273/jta.v4i1.3810

Abstract

AbstractMukena are tools used when Muslims worship. One of the innovations found on Mukena currently is Balinese Mukena has characteristic different from others. Both partners in this activity are Mr. Achmad Nuha on partner 1 and mother Romjanah partners working in this production businesses 2 mukena bali. The intense effort by both of these partners have walked about ten years, was at Kampong Islam Kepaon Village, sub-district Pemogan, Denpasar Bali Province's South. Conditions that occur in the field they experience obstacles and problems. The problems experienced by both partners were relatively the same IE problem on production, inventory and financial management, as well as the limitations of marketing. Of the problems above, incremental activities will be performed starting from the granting of means of production, delivery and labeling of packaging design, and social media marketing training using instagram. Centrally began with socializing and doing a focus group discussion with both partners to find a solution of the obstacles faced, delivery of the equipment as production tools such as sewing machine, machine, machine, machine neci obras, boxes, neon signboard training of packaging and packaging label design, training and the creation of social media marketing as instagram. The indicator is close to 100% increase in production or at least stable revenues, increased revenue, increased understanding of business identity as a form of market expansion, and understand as well as consistent in the market the product through Online.Keywords: SME Mukena Balinese, Increased Production, Financial Management, Marketing, Competitiveness  Abstrak. Mukena merupakan alat yang digunakan umat muslim ketika beribadah. Salah satu inovasi yang ditemukan tentang Mukena saat ini adalah Mukena Bali yang memiliki ciri khas berbeda dengan lainnya. Kedua mitra dalam kegiatan ini adalah Bapak Achmad Nuha pada mitra 1 dan Ibu Romjanah mitra 2 menekuni bidang usaha produksi mukena bali. Usaha yang ditekuni oleh kedua mitra ini sudah berjalan sekitar sepuluh tahun, berada di wilayah Kampung Islam Kepaon, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan Provinsi Bali. Kondisi yang terjadi di lapangan mereka mengalami hambatan dan permasalahan. Permasalahan yang dialami kedua mitra ini relatif sama yaitu permasalahan pada produksi, manajemen keuangan dan inventory, serta keterbatasan pemasaran. Dari permasalahan diatas maka akan dilakukan kegiatan bertahap mulai dari pemberian alat produksi, pemberian desain labeling dan kemasan, dan pelatihan pemasaran menggunakan media sosial instagram. Kegiatam dimulai dengan melakukan sosialisasi dan focus group discussion dengan kedua mitra untuk menemukan solusi dari kendala yang dihadapi, pemberian peralatan sebagai alat bantu produksi seperti mesin jahit, mesin neci, mesin obras, papan nama neon box, pelatihan pengemasan dan desain label kemasan, pelatihan dan pembuatan media sosial instagram sebagai bentuk pemasaran. Indikator capaian adalah peningkatan produksi 100% atau minimal pendapatan stabil, peningkatan pendapatan meningkat,peningkatan pemahaman tentang identitas usaha sebagai bentuk perluasan pasar, dan paham serta konsisten dalam memasarkan produk melalui online.Kata Kunci : UKM Mukena Khas Bali,Peningkatan Produksi, Manajemen Keuangan, Pemasaran, Daya Saing
Manajemen Pemasaran Digital Untuk Kewirausahaan Ibu - Ibu dan Pemuda Pemudi Warga NTT di Bali Antari, Ni Nyoman Wulan; Widiadnyana, Putu; Putra, Putu Diah Kurnia Pramadewi; Astiti, A A Ayu Meitri Dwi; Atmaja, I Gusti Bagus Agung Kusuma
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2024): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, April 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v3i4.1275

Abstract

Salah satu kalangan warga pendatang dari daerah Indonesia Timur yang telah berdomisili serta berkeluarga di Bali, khususnya di wilayah Denpasar memiliki organisasi atau Ikatan Keluarga Besar yang bernama Ofalangga Bali yang beranggotakan kurang lebih 150 kepala keluarga. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua dan anggota dari Ofalangga Bali, disampaikan bahwa dalam memenuhi kebutuhan ekonomi selama pandemi maka berwirausaha merupakan salah satu pilihan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Selama pandemi, anggota dari Ofalangga Bali yang terdiri dari ibu-ibu dan muda-mudi mencoba berwirausaha yang akhirnya memiliki 20 usaha yang telah berjalan sampai saat ini. Sebanyak 17 usaha kuliner (makanan dan minuman) dan 3 usaha salon. Setelah pandemi berakhir, usaha yang sudah dimiliki memiliki kendala dalam pengembangannya. Program pengabdian masyarakat ini memberikan solusi yaitu akan memberikan kiat-kiat pengembangan usaha yang telah dimiliki oleh anggota dari Ofalangga Bali. Metode yang akan digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan cara penyuluhan dan substitusi iptek. Pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu pengembangan usaha yang telah ada agar mampu menjangkau masyarakat lebih luas. Hal yang dilakukan adalah menggunakan sosial media guna membantu pemasaran usaha mitra. Kegiatan yang sudah dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat adalah melakukan sosialisasi secara langsung kepada mitra. Pada kesempatan itu juga tim memperkenalkan manajemen pemasaran digital.
BALIOLA: Transformasi ekonomi pelaku seni Bali berbasis digital economy Wulandari, Riza; Antari, Ni Nyoman Wulan
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/gulawentah.v7i2.13960

Abstract

Salah satu pelaku ekonomi yang terdampak akibat fenomena global pandemic Covid-19 adalah pelaku seni. Hal ini berdampak secara fisik maupun psikis bagi kehidupan mereka. Banyak pelaku seni bekerja dan berkreasi di rumah karena adanya larangan kegiatan berskala besar. Bali sebagai daerah terdampak dengan segudang pelaku seni, kini berusaha memulihkan perekonomian di berbagai sisi. Kehadiran perdagangan digital saat ini menjadi pilihan utama meneruskan usaha dan bisnis di tengah pandemic Covid-19. Penelitian ini berangkat dari fenomena hadirnya perdagangan digital yang disebut Non Fungible Tokens pada Crypto Art. Baliola menjadi satu-satunya marketplace di Bali yang menyediakan jasa perdagangan digital bagi para pelaku kreator seni. Banyak pelaku seni Bali mulai berbondong memonetisasi kreasi melalui perdagangan digital ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi transformasi ekonomi yang dilakukan oleh pelaku seni Bali melalui marketplace virtual Baliola. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, in depth interview dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pelaku seni yang telah berinovasi dan bertransformasi adalah pelaku seni ukir, seni tari, seni lukis, digital ilustrasi, seniman layanan, seni perfilman, seni pegiat heritage, dan komunitas seni. Wujud transformasi dipetakan berdasarkan pemasaran, jaringan sosial, ide kreatif dan legalitas. Dalam hal ini juga telah menghasilkan preferensi pelaku seni terhadap Baliola Marketplace yaitu dari individu berupa sistem yang mudah dijangkau atau lokasi Baliola berada di wilayah Bali, berfokus pada seni bali, serta penggunaan token berbasis kearifan lokal (uang kepeng) dan sosial berupa religiusitas yang berarti terverfikasi aman dan halal, diawasi dan didukung pemerintah Bali serta validasi rekanan atau teman yang telah menggunakan sebelumnya
Pengembangan Produk, Kreasi Label Kemasan dan Branding Home Industry Kata Kopi Antari, Ni Nyoman Wulan; Tokan, Sindyawati Rari Duli Goran; Mahendra, I Gusti Agung Putu
JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2025): JGEN : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Agustus 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/jgen.v3i4.1153

Abstract

Pandemi COVID-19 memberikan tantangan signifikan terhadap UMKM di Indonesia, termasuk usaha "Kata Kopi" yang didirikan oleh Ni Kadek Karlina Lestari di sekitar area Gunung Agung, Bali. Usaha ini memproduksi kopi cappuccino dalam kemasan botol, menyasar kalangan muda dan pelancong. Namun, usaha ini menghadapi beberapa kendala, seperti keterbatasan varian rasa, kurangnya pengetahuan pemasaran, dan ketiadaan identitas produk yang kuat. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan membantu pengembangan bisnis melalui penyuluhan dan substitusi ilmu pengetahuan dan teknologi. Metode kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan pemasaran digital, praktik pengelolaan media sosial, pendampingan teknis, serta desain label kemasan. Pada tahap awal, dilakukan pelatihan pemasaran digital, termasuk segmentasi pasar dan penggunaan media sosial untuk promosi. Hasilnya, mitra mencapai tingkat pemahaman hingga 85% dan merasa lebih percaya diri dalam mengelola pemasaran digital. Selain itu, desain label kemasan diberikan untuk menciptakan identitas produk yang lebih kuat. Mitra menerima berbagai opsi desain dan botol kemasan yang praktis, dengan tingkat pemahaman 80%. Kegiatan ini membantu mitra meningkatkan daya tarik produk dan mempersiapkan implementasi label baru. Keberlanjutan program mencakup pencetakan label, pendaftaran HaKI, dan publikasi artikel ilmiah. Pendampingan lanjutan akan dilakukan untuk mengoptimalkan pemasaran digital, pengelolaan konten, dan strategi branding. Diharapkan, program ini dapat meningkatkan daya saing "Kata Kopi," memperluas pasar, serta menginspirasi pelaku usaha lain dalam memanfaatkan peluang kewirausahaan. Distribusi produk bubuk kopi, bubuk cincau, botol kemasan, label kemasan, dan cooler pad telah berjalan dengan lancar. Semua komponen penting ini berhasil didistribusikan tanpa hambatan, memastikan kelancaran proses produksi dan pengemasan produk.