Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KELOMPOK MELALUI INTRODUKSI RUMPUT DWARF PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA DESA RANOTONGKOR TIMUR Sintya J.K. Umboh; Hendrik o. Gijoh; Ingriet D.R. Lumentah; Lidya S. Kalangi; Stanly O.B. Lombogia
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 7 No 1 (2017): Pastura Vol. 7 No. 1 Tahun 2017
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.601 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2017.v07.i01.p06

Abstract

Pembangunan peternakan memprioritaskan pada peningkatan produksi yang optimal. Salah satu usaha pendukung dalam mencapai tujuan ini yakni dengan peningkatan kualitas dan kuantitas pakan. Masalah klasik dalam budidaya ternak sapi di Desa Ranotongkor Timur adalah kekurangan pakan pada musim kemarau baik kualitas, kontinuitas, maupun kuantitas. Kondisi ini mengakibatkan ternak mengalami kehilangan bobot badan atau kematian anak sapi (pedet) umur <1tahun. Walaupun pakan tersedia sepanjang tahun, namun jumlah dan jenis pakan masih terbatas. Pakan yang dikonsumsi berupa rumput yang tumbuh liar dan limbah pertanian seperti halnya jerami jagung yang terdiri atas daun, batang, dan daun tongkol. Anggota kelompok menanam jagung dan sebagian dari tanaman jagung yang telah berbuah (jagung muda) dipotong dan diberikan kepada ternak sapi. Hal ini dilakukan petani peternak untuk mengurangi biaya pakan. Introduksi rumput dwarf dilakukan sebagai upaya untuk perbaikan kualitas dan kuantitas pakan ternak sapi serta pemanfaatan lahan tidur. Kegiatan penanaman rumput pada lahan percontohan diawali dengan kegiatan penyuluhan mengenai manfaat pengembangan rumput berkualitas untuk meningkatkan penyediaan pakan. Pemberdayaan kelompok ternak sapi Usaha Bersama melalui introduksi rumput dwarf menambah dan memperkaya jenis hijauan pakan ternak dalam upaya perbaikan kualitas pakan. Kesimpulannya, pakan yang cukup dan mempunyai nilai nutrisi tinggi merupakan salah satu faktor penting dalam upaya peningkatan produktivitas ternak sapi di Desa Ranotongkor Timur. Kata kunci: kualitas pakan, introduksi, rumput dwarf, kelompok usaha bersama
Analysis of technical efficiency and determining factors of the broiler business in North Sulawesi Lidya Siulce Kalangi; Stanly Oktavianus Bryneer Lombogia; Jeane Pandey; Andi Yulyani Fadwiwati
Livestock and Animal Research Vol 20, No 1 (2022): Livestock and Animal Research
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.646 KB) | DOI: 10.20961/lar.v20i1.58264

Abstract

Objective: The broiler business with the partnership model has become a choice of society in improving their living. In certain circumstances, however, broiler farmers receive income far beyond their expectations due to declining production, because of some impacts of inefficient input utilization and worse management.  The research, then, aims to estimate the technical efficiency of broiler farming business with an open house system and a partnership business pattern, as well as to analyze the determining factors.Methods: The purposive sampling was employed to identify 80 farmers. In detail, the parameter of production function of the Stochastic Frontier was estimated by using Maximum Likelihood Estimations (MLE) method and Frontier 4.1 program.  Results: The estimated value in the statistic model (γ=0.8634) depicts that the hypothetical result of the production function model was assumedly better, so the production function of Cobb-Douglas was able to explain the existing data related to a phenomenon of the technical inefficiency in broiler business. The calculation result of the value of restriction parameter of LR test was 89.99, was greater than the critical value of the Kodde and Palm Table (=19.384), by the significance level at p<0.01. This means the existing inefficiency effects in the stochastic model. Further, the value of sigma square with the parameter value of 0.0133 was statistically significant by the trust level of 99%, describing that the production variation contributed by technical inefficiency was 1.33%. Conclusions: In conclusion, the value of technical efficiency obtained by broiler farmers under the partnership model in the open-house system was 0.95. Then, the determining variables of the broiler production were feeds, vitamins, medicine, working hours, and the total of electricity. Determinant variables that could reduce technical inefficiency were age, farming experience, and ownership status of lands/cages.
The Role of Social Capital in the Empowerment of Beef Cattle Farming Groups: A Case Study in North Minahasa Regency, Indonesia Lombogia, Stanly Oktavianus B.; Dapas, Farha Noma Josefin; Jum Anggriani; Finady, Andreas Sapta
Khazanah Sosial Vol. 7 No. 1 (2025): Khazanah Sosial
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ks.v7i1.45346

Abstract

This study explores the relationship between social capital and the empowerment of beef cattle farming groups in North Minahasa Regency, Indonesia. The main objective is to examine how elements of social capital—particularly trust, proactive behavior, and shared norms—contribute to empowerment indicators such as accountability, access to information, and organizational capacity. A quantitative cross-sectional research design was employed, using structured questionnaires distributed to 30 randomly selected members of active beef cattle farming groups. The data were analyzed using descriptive statistics and Spearman Rank Correlation to measure relationships between social capital variables and empowerment indicators. Qualitative insights from interviews and observations were used to enrich and contextualize the quantitative findings. Results show that proactive action is strongly correlated with access to information (r = 0.854), trust is strongly linked to accountability (r = 0.837), and social norms are closely associated with group responsibility (r = 0.775). These findings suggest that internal social cohesion enhances governance, information-sharing, and collective performance. However, weaknesses in external networking and overdependence on informal structures may limit adaptability and long-term sustainability. The study proposes a three-part policy model: (1) trust-building mechanisms to enhance group accountability, (2) network enhancement strategies to strengthen external linkages, and (3) norm formalization to support internal governance. This model is tailored to the cultural and institutional context of North Minahasa and offers practical pathways for rural empowerment. This research contributes original insight by empirically linking specific social capital dimensions to empowerment in livestock systems, providing a contextualized framework that integrates socio-cultural dynamics with agricultural policy.
Pendidikan dan Pelatihan PEKERTI-AA di Universitas Sariputra Indonesia Tomohon Saroyo; Runtuwene, Max R.J.; Lombogia, Stanly O.B.
Jurnal Lentera: Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/qrfk8s88

Abstract

Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta perubahan sikap para dosennya, Universitas Sariputra Indonesia Tomohon, Sulawesi Utara telah melaksanakan kegiatan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) dan Applied Approach (AA). Kegiatan dilaksanakan melalui tahap sebagai berikut: Teori Pekerti: 12-14 Juni 2019; Teori AA: 17-18 Juni 2019; Praktik Pembelajaran Mikro: 19 Juni 2019; Tugas Pekerti-AA: 20 Juni - 3 Juli 2019. i Kegiatan diikuti oleh 35 orang untuk Pekerti dan 35 orang untuk AA. Materi kegiatan meliputi materi standar pelatihan yang dikembangkan untuk kegua program pendidikan dan pelatihan tersebut ditambah dengan beberapa materi yang terkait dengan kebutuhan mendasar institusi, seperti misalnya penggunaan google classroom dalam pembelajaran daring, kahoot dan google formulir dalam kegiatan evaluasi. Evaluasi peserta didasarkan pada hasil pretes-postes, praktik untuk Pekerti, serta evaluasi terhadap tugas yang disusun oleh peserta. Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya perubahan sikap yang lebih baik serta peningkatan pengetahuan serta keterampilan peserta di bidang pedagogi serta diharapkan peserta dapat selalu mengembangkan dirinya terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada aspek filosofi pensisikan dan kebijakan pemerintah di bidang pendidikan tinggi.Kata kunci : Pekerti-AA, pelatihan, pembelajaran
Workshop Metode Pembelajaran Pemecahan Kasus (Case Method) dan Pembelajaran Kelompok Berbasis Proyek (Team-Based Project) di Universitas Sam Ratulangi Manado Runtuwene, Max R.J.; Saroyo; Lombogia, Stanly O.B.; Lengkong, Johny P.; Sendow, Greis M.; Warongan, Jessy D.L.; Paturusi, Sary D.E.
Jurnal Lentera: Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/gb044h77

Abstract

Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 754 LP/2020 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, yaitu pembelajaran kelas: menggunakan salah satu atau kombinasi dari metode pembelajaran pemecahan kasus (case method) dan/atau pembelajaran kelompok berbasis proyek (team-based project) dan meliputi 50% dalam bobot evaluasinya. Oleh karena itu, LP3 Unsrat menyelenggarakan kegiatan workshop metode pembelajaran pemecahan kasus (case method) dan pembelajaran kelompok berbasis proyek (team-based project) bagi dosen. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 23 dan 24 Februari 2021. Peserta ialah dosen Universitas Sam Ratulangi sebanyak 72 orang. Kegiatan meliputi Penyampaian materi, praktik, presentasi, dan penugasan. Evaluasi kognitif dilaksanakan melalui pretes-postes, sedangkan kompetensi penyusunan perencanaan pembelajaran dilaksanakan melalui presentasi dan penugasan. Hasil workshop bahwa workshop metode pembelajaran pemecahan kasus (case method) dan pembelajaran kelompok berbasis proyek (team-based project) di Universitas Sam Ratulangi Manado bagi dosen telah meningkatkan pengetahuan dan kompetensi dosen dalam menyusun perencanaan pembelajaran (RPS) dengan menggunakan kedua metode tersebut.