Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Perjanjian Internasional Terhadap Upaya Pelestarian Penyu Di Indonesia Soetijono, Irwan Kurniawan
FAIRNESS AND JUSTICE Vol 17, No 2 (2019): FAIRNESS AND JUSTICE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.433 KB) | DOI: 10.32528/faj.v17i2.2800

Abstract

Penyu merupakan salah satu spesies langka yang ada di bumi. Keberadaannya senantiasa menurun secara drastis dari tahun ke tahun. Kelangkaan penyu disebabkan oleh berbagai faktor. Pertama adalah faktor biologi penyu. Penyu mencapai usia kematangan yang sangat lambat. Selain itu setelah bertelur, secara naluriah induk penyu meninggalkan telur tersebut di pantai, tidak dijaga. Artinya kondisi telur tersebut rawan terhadap pemangsa. Setelah menetaspun, anakan penyu harus berusaha sendiri menuju laut. Perjalanan dari daratan ke laut beresiko tinggi bagi anakan penyu. Faktor lain adalah perilaku penyu sebagai hewan yang bermigrasi. Setelah menuju laut, anakan penyu menghabiskan seluruh waktunya untuk mencari makan dan kawin di laut. Hanya penyu betina yang kembali ke tempat dia ditetaskan untuk bertelur. Migrasi yang dilakukan oleh penyu melintasi berbagai pulau, lautan dan negara. Penyu yang menetas di Indonesia dapat saja dijumpai di Malaysia bahkan Australia. Kondisi tersebut mengharuskan upaya pelestarian penyu tidak hanya terbatas pada satu negara. Diperlukan kerjasama antar negara yang diperkirakan sebagai tempat persinggahan penyu. Kerjasama diperlukan antara lain dalam pertukaran informasi, akses terhadap keahlian, selalu menginformasikan peminat mengenai suatu event tertentu, serta memungkinkan program dan proyek kerjasama dapat terjalin dengan baik. Sebagai hewan migrasi lintas negara, perlindungan terhadap penyu diperlukan mulai tingkat internasional, ASEAN, dan nasional.
Implementasi Perjanjian Internasional Terhadap Upaya Pelestarian Penyu Di Indonesia Irwan Kurniawan Soetijono
FAIRNESS AND JUSTICE Vol 17, No 2 (2019): FAIRNESS AND JUSTICE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/faj.v17i2.2800

Abstract

Penyu merupakan salah satu spesies langka yang ada di bumi. Keberadaannya senantiasa menurun secara drastis dari tahun ke tahun. Kelangkaan penyu disebabkan oleh berbagai faktor. Pertama adalah faktor biologi penyu. Penyu mencapai usia kematangan yang sangat lambat. Selain itu setelah bertelur, secara naluriah induk penyu meninggalkan telur tersebut di pantai, tidak dijaga. Artinya kondisi telur tersebut rawan terhadap pemangsa. Setelah menetaspun, anakan penyu harus berusaha sendiri menuju laut. Perjalanan dari daratan ke laut beresiko tinggi bagi anakan penyu. Faktor lain adalah perilaku penyu sebagai hewan yang bermigrasi. Setelah menuju laut, anakan penyu menghabiskan seluruh waktunya untuk mencari makan dan kawin di laut. Hanya penyu betina yang kembali ke tempat dia ditetaskan untuk bertelur. Migrasi yang dilakukan oleh penyu melintasi berbagai pulau, lautan dan negara. Penyu yang menetas di Indonesia dapat saja dijumpai di Malaysia bahkan Australia. Kondisi tersebut mengharuskan upaya pelestarian penyu tidak hanya terbatas pada satu negara. Diperlukan kerjasama antar negara yang diperkirakan sebagai tempat persinggahan penyu. Kerjasama diperlukan antara lain dalam pertukaran informasi, akses terhadap keahlian, selalu menginformasikan peminat mengenai suatu event tertentu, serta memungkinkan program dan proyek kerjasama dapat terjalin dengan baik. Sebagai hewan migrasi lintas negara, perlindungan terhadap penyu diperlukan mulai tingkat internasional, ASEAN, dan nasional.
PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA KONSERVASI SUMBER MATA AIR DI GOMBENGSARI KALIPURO BANYUWANGI Irwan Kurniawan Soetijono; Wahyudi Ikhsan
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2: Mei 2021
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v1i2.632

Abstract

Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Percepatan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi adalah keniscayaan bagi masyarakat modern. Akan tetapi manusia sebagaimana mahluk hidup yang lain masih tetap bergantung terhadap keberadaan air sebagai kebutuhan pokok. Berubahnya fungsi daerah tangkapan air dan hutan menyebabkan semakin berkurangnya daya tampung dan daya dukung alam dalam menyediakan sumber daya air. Dibutuhkan sinergi para pihak untuk berpartisipasi dalam upaya konservasi sumber mata air sehingga dapat terjamin keberlanjutan sumber daya air. Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh akademisi Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi bersama komunitas lingkungan hidup, tokoh masyarakat dan warga sekitar sumber mata air merupakan bagian dari partisipasi mengelola sumber daya air. Didahului observasi, maka diselenggarakan kegiatan pengelolaan sumber mata air. Pembersihan sumber mata air dan penanaman aneka jenis pohon diharapkan menjadi bagian dari upaya konservasi sumber mata air di Kelurahan Gombengsari Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi