Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Javanese Accent in English Pronunciation of Harris Hotel Batam Employees: a Phonological Analysis Lestari, Tri Indah
IALLTEACH (Issues In Applied Linguistics & Language Teaching) Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Pendidikan Bahasa Inggris (Universitas Internasional Batam)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.43 KB)

Abstract

Jurnal ini membahas tentang pengucapan beberapa fonem oleh karyawan jawa di Harris Hotel Batam. Teori dasar linguistic yang digunakan adalah Kisno (2012) Davenport and Hannahs (2005). Dalam tesis ini, penulis menggunakan qualitative metodologi dimana penulis menganalisa data sesuai dengan teori dan situasi yang didapatkan di lapangan. Metode kualitatif adalah penelitian yang didasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah. Thesis ini menggunakan statistik deskriptif untuk menganalisa data, dimana data di sajikan dalam bentuk grafik, diagram, diagram potong, etc. Penulis menyimpulkan bahwa karyawan Jawa di Harris Hotel Batam merasa kesulitan untuk menghilangkan aksen Jawa mereka ketika mengucapkan beberapa fonem. Hasil yang didapatkan adalah para karyawan kesulitan dalam pengucapan fonem [?], penulis mendapatkan 35.58% kemudian juga di dapatkan kesulitan dalam pengucapan fonem [?] sebanyak 29.25%. Pada akhir tesis ini, penulis menyarankan agar para karyawan jawa di Harris Hotel Batam mendapatkan pelatihan atau kursus untuk meningkatkan cara pengucapan mereka dalam berbahasa inggris.
Exploring Listening Strategies, Activities, And Resources of English Education Department Lecturers Lestari, Tri Indah; Nor, Hidayah
Journal of English Education Program Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : FKIP - Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jeep.v5i2.72263

Abstract

Listening is essential for understanding spoken language, and lecturers must use various strategies, activities, and resources appropriate to students' skills to ensure effective learning. The purpose of this study is to explore the listening strategies, exercises, and resources EFL lecturers use when teaching listening courses. Using narrative inquiry for the methodology, the data for this study were gathered through interviews with two lecturers teaching listening courses. The collected data were subjected to a narrative analysis. The results of this study show that lecturers follow several important guidelines, such as incorporating listening into more general language skills, applying intrinsic motivation strategies, and encouraging the growth of listening strategies. Lecturers’ techniques for listening activities included gap-fill exercises, storytelling, and question-and-answer sessions. Additionally, to improve the learning process, lecturers primarily use authentic materials, including authentic printed materials
KAJIAN YURIDIS TINDAKAN CIRCUMSISI OLEH PERAWAT PADA PRAKTIK KEPERAWATAN MANDIRI (STUDI KABUPATEN SIDOARJO) Santoso, Aris Prio Agus; Aryono, Aryono; Prakoso, Adityo Putro; Faruk, Umar; Lestari, Tri Indah
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 2 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v6i2.2816

Abstract

Secara normatif peraturan khusus mengenai khitan (cirkumsisi) yang dilakukan oleh perawat belum diatur secara eksplisit dalam peraturan perundang-undangan dan concern secara substansial. Akan tetapi, menilik kasus yang telah dihimpun sudah banyak aparat penegak hukum menjerat tenaga perawat yang melakukan khitan (cirkumsisi) dengan pasal 360 KUHP dan pasal 84 ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kewenangan perawat dalam tindakan circumsisi pada praktik keperawatan mandiri, dan mengetahui perlindungan hukum perawat dalam tindakan circumsisi pada praktik keperawatan mandiri.Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis sosiologis dengan menggunakan data sekunder dan diperkuat dengan data primer. Data sekunder diperoleh dari interview kepada narasumber, dan kuesioner yang dibagikan kepada perawat di Kabupaten Sidoarjo, sedangkan data sekunder diperoleh dari statute approach dan conseptual approach. Metode sampling yang dipilih adalah dengan metode purposive sampling yang dianggap dapat mewakili populasi.  Data yang diperoleh dari penelitian ini selanjutnya dianalisis secara kualitatif untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat yang telah memiliki ijazah profesi, SIPP dan juga sertifikat kompetensi memiliki kewenangan melakukan tindakan circumsisi. Kewenangan yang lahir atas permintaan keluarga pasien dan juga merupakan keadaan overmacht sehingga menimbulkan kewenangan atributif dari hukum perikatan. Kewenangan tersebut diperbolehkan selama dilakukan sesuai dengan Standar. Perlindungan hukum diberikan kepada perawat secara preventif yakni dengan melakukan pembinaan dan pengawasan oleh dinas kesehatan dan juga organisasi profesi PPNI meskipun belum ada Peraturan Daerah yang mengatur tentang tindakan tersebut.
Hak Reproduksi Pada Penderita Hiv/Aids Ditinjau Dari Sudut Pandang Hukum Dan Agama Santoso, Aris Prio Agus; Habib, Muhamad; Yudhianto, Kresna Agung; Lestari, Tri Indah
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 3 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan) (Juli)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i3.5130

Abstract

Setiap orang ingin sekali dapat bereproduksi dengan baik, dengan memiliki keturunan yang sehat baik secara fisik, mental dan sosialnya. Konstitusi memberikan kebebasan bahwa setiap orang itu berhak dan memiliki kesempatan yang sama untuk memiliki semua yang berkenaan dengan kesehatan reproduksi. Hal ini sangatlah bertolak belakang dengan Fatwa MUI No. 18 Tahun 1996 yang justru melarang Penderita HIV/AIDS untuk menikah. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hak reproduksi pada Penderita HIV/AIDS ditinjau dari Sudut Pandang Hukum dan agama serta mengetahui bagaimana program Pemerintah Indonesia dalam Pengendalian HIV/AIDS. Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan yuridis normatif dengan mengumpulkan data sekunder dari kepustakaan. Hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Hak Reproduksi Penderita HIV/AIDS pada dasarnya telah dikemukakan dalam International Conference on Population and Development, International Planned Parenthood Federation serta diatur dalam Universal Declaration of Human Rights meskipun itu dibuat secara umum namun dapat diintegrasikan dalam konteks Penderita HIV/AIDS. Penderita HIV/AIDS juga memiliki hak untuk menikah dan memiliki keturunan karena itu adalah hak yang melekat pada dirinya sejak lahir. Penderita HIV/AIDS yang diatur dalam Pasal 28B Ayat (1) UUD 1945, Pasal 10 Ayat (2) UU No. 39/1999 tentang HAM dan Pasal 72 UU No. 36/2009 tentang Kesehatan. Berdasarkan syariat islam, Penderita HIV/AIDS diperbolehkan untuk menikah dan memiliki keturunan dan hal tersebut bisa mengantarkan pada tujuan perkawinan yang dikehendaki oleh Allah SWT. Pemerintah memiliki Rencana Aksi Nasional Pengendalian HIV dan AIDS Bidang Kesehatan. Rencana aksi ini berisi upaya pengendalian yang dijabarkan dalam bentuk strategi, kegiatan, indikator dan target sampai dengan kerangka pendanaan yang bertujuan untuk menghentikan epidemi AIDS di Indonesia pada tahun 2030.