Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TANTANGAN GURU PAI MEMASUKI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DALAM MENINGKATKAN AKHLAQ SISWA DI SMK PANCASILA KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT Asyari, Farida
Muslim Heritage Vol 4, No 2 (2019): Muslim Heritage
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.2 KB) | DOI: 10.21154/muslimheritage.v4i2.1779

Abstract

Dalam era revolusi industri ini memiliki pengaruh terhadap dunia pendidikan. Banyak perubahan sikap yang dialami siswa dengan notabene adalah generasi milenial yang sudah tidak asing lagi dengan dunia digital dan mereka telah terbiasa dengan arus informasi dan teknologi industri 4.0. Sikap-sikap yang muncul antara lain kecanduan gadget, cyber bullying, atau bahkan turunnya moral atau akhlak. Sehingga sudah sepatutnya guru agama islam memikirkan upaya yang tepat dalam menghadapi perubahan-perubahan perilaku siswa era 4.0 ini. Apabila keadaan ini tidak segera ditangani dengan serius maka akan berdampak pada hancurnya sikap, moral, dan akhlak siswa. Tak jarang kita menemukan masalah tersebut dalam dunia pendidikan.
Upaya Penguatan Karakter Toleransi dan Pencegahan Radikalisme pada Masyarakat oleh Dosen MKWK Polnep bersama Alumni Pesantren Asyari, Farida; Nur Haris, Didik M.; Lestari, Merry; Wahyuni, Riska; Zulkifili, Abuyakim; Sihombing, Grace Kelly HP
Kapuas Vol. 4 No. 1 (2024): Kapuas : Jurnal Publikasi Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/jk.v4i1.651

Abstract

ABSTRAK Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang menjunjung tinggi asas demokrasi berlandaskan prinsip kebhinnekaan. Seperti dikemukakan salah satu tokoh nasional Jusuf Kalla bahwa Indonesia sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia, bukanlah negara Islam melainkan negara demokrasi yang menjunjung tinggi nilai Pancasila. Toleransi adalah kemampuan untuk menghargai orang lain yang berbeda, baik dari segi agama, suku, ras, maupun budaya. Adanya sikap toleransi dalam masyarakat akan menciptakan kerukunan dan kedamaian serta dapat mengurangi potensi konflik karena dipicu oleh perbedaan. Sedangkan Gerakan radikalisme adalah sikap atau semangat yang membawa pada tindakan bertujuan melemahkan dan mengubah tatanan yang mapan dengan menggantinya dengan gagasan atau pemahaman baru. Gerakan perubahan kadang disertai dengan tindak kekerasan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik; paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis; sikap ekstrem dalam aliran politik. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen memiliki kewajiban Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta didik dalam pembelajaran; Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta nilai-nilai agama dan etika; dan Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karenanya, Dosen MKWK Politeknik Negeri Pontianak akan mengadakan Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dengan merangkul Ikatan Santri Alumni Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur yang berada di wilayah Kalimantan Barat untuk bersinergi dengan pesantren lainnya untuk penguatan karakter toleransi dan pencegahan radikalisme pada masyarakat
HAK PENDIDIKAN PEREMPUAN MENURUT FUQAHA’ SYAFI’IYAH DENGAN PERSPEKTIF GENDER Riyadhi, Baidhillah; Asyari, Farida
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v6i1.6116

Abstract

With all the potential capital God gave, it is believed that man will be able to carry out his duties well. Then it is normal for God to place man as ' masterpiece ' of His own universe.     In Shari'ah there is always a balance between the vertical and horizontal dimensions, the ideal and the realistic side, the constant doctrine (the Sabbath) and the Elastic (Murunah), the interests of the world and the Hereafter, the aspect of birth and the inner, interest of individuals and society, and Etc. The principle of benefit is no less important than the principle of balance. This remembers that it was the cause of the point-of-decline, the takeoff and the final goal in the formulation of a law (Maqashid Syari'ah). This research uses qualitative research methods by examining the Library Research related to the opinions of scholars ' followers of Imam Shafi'i on gender issues. Conclusion of the study: women have the same learning opportunities as men, both in material and learning methods, to achieve what is the essential goal of the education process. That is to achieve the perfection of the Insani that comes down to the self-approach (Taqarrub) to God and the realization of happiness in the world and the hereafter.