Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KARAKTERISTIK PEKERJA INFORMAL DI KOTA TARAKAN (STUDI KASUS KAWASAN PERTOKOAN THM) Assegaf, Said Usman
Jurnal Ekonomika Volume 10, Nomor 02 Juni 2019
Publisher : Jurnal Ekonomika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.972 KB) | DOI: 10.35334/jek.v10i2.764

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Karakteristik Pekerja Informal di Kawasan Pertokoan THM Kota Tarakan. Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini pekerja informal yang berada di kawasan pertokoan THM Kota Tarakan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 183 sampel dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling dan tahap pengumpulan data dengan cara observasi dan kuisoner . Penelitian ini menggunakan motode persentase. Hasil penelitian menunjukkan Karakteristik yang paling banyak dari pekerja informal berdasrkan jenis kelamin yaitu laki-laki (61,20%), berdasarkan usia 30 ? 40 tahun (46,40%), berdasarkan pendidikan yaitu SMA (38,25%), berdasarkan suku yaitu bugis (56,83%), berdasarkan status perkawinan yaitu sudah kawin (90,16%), berdasarkan jumlah tanggungan keluarga yaitu 3 orang (33,88%), berdasarkan jenis usaha yaitu konveksi (45,36%), berdasarkan status kepemilikan yaitu milik sendiri (95,63%), berdasarkan lama usaha yaitu 6 ? 10 tahun (54,64%), berdasarkan jumlah tenaga kerja yaitu 2 orang (28,42%), berdasarkan hubungan responden dengan tenaga kerja adalah orang lain (66,66%), berdasarkan keinginan menambah tenaga kerja yaitu responden tidak ingin menambah tenaga kerja (65,57%), berdasarkann jam kerja yaitu 12 ? 14 jam sehari (71,03%), berdasarkan upah tenaga kerja yaitu Rp.1.200.000 sampai dengan Rp.1.400.000 per bulan (49,72%), upah tenaga kerja yang mengalami kenaikan (76,50%), sumber modal yaitu modal sendiri (67,21%). Potensi penerimaan retribusi pelayanan pasar berdasarkan kios, los dan pelataran/halaman sebanyak 183 responden adalah Rp.164.772.000/ tahun.
kajian sosial ekonomi masyarakat pesisir (studi kasus masyarakat di daerah perikanan kelurahan karang anyar pantai) assegaf, said usman
Jurnal Ekonomika Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Ekonomika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.308 KB) | DOI: 10.35334/jek.v9i1.776

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial yang terdiri dari aspek pendidikan, aspek keragaman pekerjaan, dan akses kesehatan nelayan yang bermukim di wilayah pesisir kelurahan karang anyar pantai dan untuk mengetahui kondisi ekonomi yang terdiri dari tingkat pendapatan nelayan, pendapatan diluar usaha nelayan, dan pendapatan keluarga nelayan pada masyarakat nelayan yang bermukim di wilayah pesisir kelurahan karang anyar pantai. Hasil penelitian ini adalah disimpulkan bahwa kondisi sosial masyarakat dilihat dari yang memiliki pekerjaan sampingan sebanyak 26,67%, aspek pendidikan dengan rata-rata tingkat pendidikan terakhir responden yaitu SD/Sederajat dengan persentase 70%. Sedangkan presentase responden yang memanfaatkan puskesamas sebanyak 73,33%.
Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Pada Agroekosistem Lahan Kering (Kajian Sosiologis di Kota Tarakan) Suryana, Nia Kurniasih; Assegaf, Said Usman; Ariani, Ariani
Jurnal Magrobis Vol 14, No 2 (2014): 2014
Publisher : Agriculture Faculty, University of Kutai Kartanegara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.8 KB)

Abstract

Pemenuhan pangan di tingkat rumah tangga menjadi tolak ukur kemandirian pangan, yaitu dengan melihat kemampuan produksi pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup di tingkat rumah tangga, baik dalam jumlah, mutu, keamanan, maupun harga yang terjangkau, yang di dukung oleh sumber-sumber pangan yang beragam sesuai dengan keragaman lokal . Disparitas ketersediaan dan keanekaragaman konsumsi pangan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : (1) kondisi wilayah dan kondisi ekosistem; (2) factor social budaya, seperti kebiasaan makan, pengetahuan gizi; (3) dukungan sarana dan prasarana dalam mengakses pangan; (4) kesenjangan dalam memperoleh bahan pangan sebagai akibat dari perbedaan daya beli kelompok masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah; (1) Mengetahui jumlah produksi pangan, tingkat pendapatan rumah tangga, dan ketersediaan pangan pokok sebagai komponen utama ketahanan pangan rumah tangga pada agroekosistem lahan kering; (2) Mengetahui sosial budaya rumah tangga pada agroekosistem lahan kering dalam mencapai ketahanan pangan rumah tangga; (3) Mengetahui peranan anggota rumah tangga terhadap ketahanan pangan rumah tangga pada agroekosistem lahan kering. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan analisis deskriptif. Hasil penelitian diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan pada rumah tangga pada agroekosistem lahan kering di Kota Tarakan yaitu jumlah produksi (X1) dan pendapatan (X2). Dalam kehidupan rumah tangga petani pada agroekosistem lahan kering, makanan merupakan salah satu media pengungkapan rasa solidaritas, kesetiakawanan dan pemupukan ikatan-ikatan social. Peran anggota rumah tangga dalam ketahanan pangan meliputi kegiatan pemilihan produksi yang dilakukan oleh suami, pemasaran produksi dilakukan oleh istri, pemasaran hasil produksi oleh suami dan istri, pengambilan keputusan dalam bidang konsumsi oleh suami, istri dan anak, serta kegiatan sosial yang dilakukan oleh istri.Kata Kunci: Ketahanan pangan, agroekositem, lahan kering
Analisis Fiskal Indikator Kesejahteraan Sosial di Provinsi Kalimantan Utara Hatta, Djuanda; Risna, Risna; Assegaf, Said Usman
Jurnal Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Vol 11 No 2 (2022): August
Publisher : Jurnal Ekonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52813/jei.v11i2.226

Abstract

Otonomi daerah memperbesar peran pemerintah dalam mengalokasikan anggaran dan pengeluaran untuk pegawai, barang dan modal untuk mencapai kesejahteraan dengan tolok ukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap komponen IPM tersebut secara parsial dan simultan di Provinsi Kalimanta Utara, Indonesia. Menggunakan regresi panel-data, ditemukan bahwa hanya pengeluaran pegawai pada fungsi kesehatan yang secara signifikan mempengaruhi indeks kesehatan. Secara simultan, total alokasi belanja pemerintah daerah untuk fungsi ekonomi, kesehatan, dan pendidikan berpengaruh signifikan terhadap IPM pada tingkat kabupaten/kota di Kalimantan Utara.