Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peran Pupuk Organik Kompos Berbasis Kotoran Hewan Terhadap Peningkatan Kesuburan Tanah Dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Raden, Ince; Fadli, Mohamad; Efendi, Aswan
Jurnal Magrobis Vol 14, No 1 (2014): 2014
Publisher : Agriculture Faculty, University of Kutai Kartanegara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.91 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan dan hasil bawang merah akibat pemberian kombinasi jenis dan dosis pupuk organik. Penelitian dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non factorial dengan perlakuan kombinasi dosis dan jenis pupuk organik yang terdiri dari 10 (sepuluh) taraf perlakuan dengan 3 (tiga) ulangan, yaitu k0= Kontrol; k1 = 15 t ha-1 atau 1.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran sapi); k2 = 30 t ha-1 atau 3.0 kg petak-1 (bahan dasar kotoran sapi); k3 = 45 t ha-1 atau 4.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran sapi); k4 = 15 t ha-1 atau 1.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran kambing); k5 = 30 t ha-1 atau 3.0 kg petak-1 (bahan dasar kotoran kambing); k6 = 45 t ha-1 atau 4.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran kambing); k7 = 15 t ha-1 atau 1.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran ayam); k8 = 30 t ha-1 atau 3.0 kg petak-1 (bahan dasar kotoran ayam); dan k9 = 45 t ha-1 atau 4.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran ayam). Analisis dilakukan dengan uji F (sidik ragam). Pengambilan sampel tanah untuk analisis sifat fisik dan kimia tanah dilakukan pada 5 titik yang ditentukan secara diagonal pada kedalaman + 20 cm kemudian dikompositkan. Sedangkan pengambilan sampel tanah dengan menggunakan ring sampel diambil pada 2 kedalaman yaitu 0 30 cm dan 30 60 cm. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium PPHT Fakultas Kehutanan Unmul Samarinda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap rata-rata tinggi tanaman dan jumlah anakan umur 35 hari setelah tanam, bobot umbi per tanaman dan bobot umbi kering per petak saat panen, dan berpengaruh nyata terhadap rata-rata jumlah umbi per tanaman. Pemberian pupuk organik k9 (45 t ha-1 bahan dasar kotoran ayam) menghasilkan bobot umbi kering per petak tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya yaitu 130,25 g petak-1 atau 3,62 t ha-1.Keyword: Pupuk Organik, Produksi, Bawang Merah.
MENCIPTAKAN PEMILIH PEMULA CERDAS DALAM PEMILU SERENTAK 2024 MENUJU INDONESIA BERKEMAJUAN Efendi, Aswan
Jurnal Bakti Sosial Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Cv Arsy Persada Quality

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemilih pemula sering diartikan sebagai warga negara Indonesia yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya dalam suatu pemilihan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan deskriptif kualitatif, dimana metode ini menggunakan data kualitatif dan dideskripsikan secara deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh observasi, dan media online. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, dan media online yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan, menggali, dan mengumpulkan informasi yang valid, lengkap, dan relevan terkait dengan topik masalah yang menjadi objek penelitian. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis melalui pendekatan menyimpulkan hasil yang telah diperoleh dan menafsirkan hasil yang diperoleh. Adapun hasil penelitian memberikan gambaran bahwa dalam menciptakan pemilih pemula cerdas, harus memaknai secara mendalam tentang arti pemilu pemula. Sedangkan strategi dalam menciptakan pemilu pemula cerdas, 1) Menumbuhkan kesadaran dalam memilih, 2) Mengenali Calon Legislatif dan Calon Presiden, 3) Menelaah Visi, Misi, dan Program Kerja yang diusung,dan 4) Memfilterisasi berita Hoax pada ajang Pemilu.
Daya Terima Masyarakat Terhadap Keberadaan Perusahaan Dengan Pendekatan (Social License To Operate) Di Desa Tani Baru Kecamatan Anggana Suprapto, Heru; Akbar, Ali; Sundoyo, Sundoyo; Martain, Martain; Raharjo, Sugeng; Efendi, Aswan
JEMI is managed and published by the Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Kutai Kartanegara University. Institutional legality is reflected in the ISSN number: 1411-9560 published by LIPI in 2003 as a manifestation of the comm Vol 23 No 1 (2023)
Publisher : FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53640/jemi.v23i1.1344

Abstract

Abstract Research on Community Acceptance of the Company's Existence weaving the SLO instrument developed by Thomson and Boutilier (2011), the research uses a two-stage qualitative approach, the first uses a benchmark of SLO perception value then the findings are confirmed to key stakeholders. The results showed that SLO is at Acceptance/high tolerance, i.e. that the company has crossed the threshold of legitimacy to operate. High acceptance/tolerance is a temporary willingness to tolerate the company's operations, thus the company's operating environment is not stable with the potential for turmoil that can be disruptive.
Daya Terima Masyarakat Terhadap Keberadaan Perusahaan Dengan Pendekatan (Social License To Operate) Di Desa Tani Baru Kecamatan Anggana Suprapto, Heru; Akbar, Ali; Sundoyo, Sundoyo; Martain, Martain; Raharjo, Sugeng; Efendi, Aswan
JEMI is managed and published by the Management Study Program, Faculty of Economics and Business, Kutai Kartanegara University. Institutional legality is reflected in the ISSN number: 1411-9560 published by LIPI in 2003 as a manifestation of the comm Vol 23 No 1 (2023)
Publisher : FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53640/jemi.v23i1.1344

Abstract

Abstract Research on Community Acceptance of the Company's Existence weaving the SLO instrument developed by Thomson and Boutilier (2011), the research uses a two-stage qualitative approach, the first uses a benchmark of SLO perception value then the findings are confirmed to key stakeholders. The results showed that SLO is at Acceptance/high tolerance, i.e. that the company has crossed the threshold of legitimacy to operate. High acceptance/tolerance is a temporary willingness to tolerate the company's operations, thus the company's operating environment is not stable with the potential for turmoil that can be disruptive.