Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

THE EFFECT OF TEMPERATURE AND MATERIAL SIZE ON THE PRODUCTION OF BIOCOAL BRIQUETTES MADE OF COAL LIGNITE, MERBAU SAWDUST, AND CORNCOB Dewi, Dian Sari
KINETIKA Vol. 8 No. 1 (2017): KINETIKA 01032017
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The lignit charcoal, Merbau sawdust biomass waste and corncobs have a large potency and usage as an alternative of energy sources to replace the fossil energy such as crude oil and LPG. The aim of this research was ameliorating the quality of charcoal briquettes by adding the corncobs and Merbau sawdust waste in order to produce the biocoal, which is a better quality of briquettes as an alternative energy source. A proximate test was conducted to examine the biocoal briquettes in term of water content, ash content, volatile matter, fixed carbon, and heating value. The method used was varying the carbonization temperature (350oC, 400oC, and 500oC) for 60 minutes and varying the size of biocoal briquettes (20 mesh and 60 mesh). The results showed that the best biocoal briquettes were produced by 60 mesh sized briquettes in carbonization temperature of 500oC. However, the volatile matter values had not meet the requirement of SNI 01-6235-2000.
PENGARUH WAKTU KONTAK DAN pH TERHADAP ION Cr (VI) DALAM LIMBAH TEKSTIL MENGGUNAKAN BIOADSORBEN DAUN JAMBU BIJI DAN DAUN TEH Dian Sari Dewi; Zufi Zumala Dewi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.415 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.89

Abstract

Abstrak Biosorpsi adalah suatu proses di mana material biologi digunakan untuk mengadsorp logam berat atau metaloid dan partikulat yang terlarut dalam suatu larutan. Metode ini sangat menjanjikan dalam pengolahan buangan industri yang mengandung logam berbahaya karena memberikan kapasitas penyerapan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menyerap ion kromium dari larutan limbah industri tekstil melalui biosorpsi menggunakan daun jambu biji dan daun teh sebagai bioadsorben. Waktu kontak, pH dan jumlah bioadsorben merupakan variabel yang divariasikan pada penelitian ini. Pembuatan bioadsorben ini dilakukan dengan cara penghancuran, pencucian dan pengeringan. Bioadsoben yang dibuat dari daun jambu biji dan daun teh akan digunakan langsung untuk proses biosorpsi tanpa adanya perlakuan awal. Dosis bioadsorben yang digunakan adalah 5 gr per 100 ml larutan limbah industri tekstil. Kondisi optimum yang didapat dari penelitian ini adalah dengan waktu kontak selama 60 menit pada pH 3 dengan persen penyerapan yaitu 98,6891 %.
PENGARUH PENAMBAHAN C- AKTIF KULIT KACANG TANAH TERHADAP KAREKTERISTIK MORFOLOGI DAN UNSUR-UNSUR PENYUSUN MEMBRAN KERAMIK DAN APLIKASINYA TERHADAP PENGOLAHAN LIMBAH PEWARNA BATIK Ria Komala; Dian Sari Dewi
TEKNIKA: Jurnal Teknik Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Universitas IBA Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.352 KB) | DOI: 10.35449/teknika.v5i2.95

Abstract

ABSTRAK Peningkatan kegiatan industri batik yang sangat pesat selain memberikan dampak postif bagi perekonomian masyarakat juga berdampak negatif bagi lingkungan sekitar, dimana limbah cair yang dihasilkan dalam kegiatan industri tersebut terdiri zat zat organik dan polutan yang berbahaya bagi lingkungan sekitar. Pengolahan limbah cair dengan berbasis teknologi membran keramik mampu memberikan keunggulan yang menjanjikan. Pada penelitian kali ini, membran keramik yang digunakan adalah bebahan dasar C-Aktif Kulit Kacang Tanah (KKT) dengan perbandingan komposisi Tanah Liat : C-Aktif Kulit Kacang Tanah: Serbuk Besi adalah : 5% : 92,5% : 2,5%, 10% :87,5% : 2,5%, 15% : 82,5% :2,5% . Membran Keramik C- Aktif KKT di aplikasikan untuk mengolah Limbah pewarna sintetis Dylon Hb05. Variabel yang digunakan adalah komposisi C-Aktif KKT, tanah liat, serbuk besi, waktu operasi, tekanan operasi pompa sedangkan parameter yang diamati adalah karekteristik membran berupa SEM - EDS serta COD, warna dan pH limbah sintetis awal dan akhir proses. Dari hasil analisa yang didapat bahwa karekteristik membran keramik C-Aktif KKT yang dihasilkan berdasarkan uji SEM adalah bersifat terbentuknya pori-pori yang banyak yang belum seragam (Asimetrik) dan hasil uji EDS menunjukkan bahwa persentase unsur-unsur penyusun terbesar yang terkandung dalam membran keramik C-Aktif KKT adalah unsur O sebanyak 53,92 %, Si sebanyak 19,77 %, Al sebanyak 15,84 % dan unsur C sebanyak 22,08% . Pada aplikasi pengolahan limbah warna sintetis bahwa terjadi penurunan nilai COD, Warna dan Ph dimana di dapat % penurunan COD 97 %, % degradasi warna 94 %. Kata kunci : Membran Keramik, C- Aktif KKT, Dylon Hb 5,SEM, EDS.
PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI KARET REMAH (CRUMB RUBBER) DENGAN MENGGUNAKAN REAGEN FENTON Dian Sari Dewi; Heru Eko Prasetyo; Elfi Karnadeli
Jurnal Redoks Vol 5, No 1 (2020): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.128 KB) | DOI: 10.31851/redoks.v5i1.4120

Abstract

Telah dilakukan penelitian alternatif pengolahan limbah cair industri karet yang mengandung bahan organik yang cukup tinggi, yang selama ini diolah menggunakan lumpur aktif, yaitu dengan menggunakan metode oksidasi lanjutan yang diaplikasikan dengan reagen fenton. Adapun yang menjadi parameter penelitian adalah penurunan nilai COD air limbah, dengan dua variabel penelitian yaitu variasi perbandingan molar Reagen Fenton, yaitu 1:20, 1:40, dan 1:80, dan variasi volume Reagen Fenton yaitu 5ml, 10ml, 20ml, dan 40ml. Dari hasil penelitian ini ternyata yang sangat efektif untuk menurunkan nilai COD dari air limbah industri karet adalah  perbandingan 1:80 dengan menggunakan volume 20ml, dan penurunan nilai COD yang dihasilkan mencapai 96,57%. Kata kunci :  Air Limbah Industri Karet, COD, Reagen Fenton
PROSES ADSORPSI KARBON AKTIF KULIT KACANG TANAH TERHADAP PENURUNAN KADAR COD DAN BOD LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU Ria Komala; Dian Sari Dewi; Nur Pandiyah
Jurnal Redoks Vol 6, No 2 (2021): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v6i2.6382

Abstract

Besarnya perminat tahu menyebabkan peningkatan kegiatan pembuatan tahu baik skala rumahan atau industry, selain memberikan dampak postif bagi perekonomian masyarakat juga berdampak negatif bagi lingkungan sekitar, dimana limbah cair yang dihasilkan dalam kegiatan tersebut terdiri zat zat organik dan polutan yang berbahaya bagi lingkungan sekitar. Pengolahan limbah cair dengan metode Adsorpsi mampu memberikan keunggulan yang menjanjikan. Pada penelitian kali ini, adsorben yang digunakan adalah memanfaatkan limbah kulit kacang tanah yang didibuat menjadi karbon aktif dengan suhu pembakaran 450 selama 5 menit. Karbon aktif kulit kacang tanah dan Zeolit di aplikasikan sebagai adsorben untuk mengolah limbah cair Industri Tahu. Variabel yang digunakan adalah massa karbon aktif kulit kacang tanah dengan variasi 100 gr, 200 gr dan 300 gr, massa zeolit 50 gr, aktivasi mengunakan zat NaCl dengan konsentrasi 45%, lama penyerapan dengan variasi 3 jam, 6 jam, 9 jam dan 12 jam. Sedangkan parameter yang diamati adalah COD, BOD dan pH. Dari hasil analisa yang didapat bahwa penurunan kadar COD terbaik terjadi pada lama penyerapan 12 jam dengan massa C-Aktif KKT 300 gr yaitu % penurunan COD 96,82 % , dan penurunan kadar BOD terbaik terjadi pada saat lama penyerapan penyerapan 12 jam dengan massa C-Aktif KKT 300 gr yaitu % penurunan BOD 90,94 %Kata Kunci : Proses Adsorbsi, C-Aktif Kulit Kacang Tanah, COD, BOD
Pemanfaatan Garam Krosok Sebagai Sumber Hara Essensial dalam Budidaya Tanaman Kelor (Moringa oleifera) di Lahan Ultisol Oksilia; Dian Sari Dewi
Agroteknika Vol 4 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agroteknika.v4i2.119

Abstract

Kelor (Moringa oleifera) memiliki banyak manfaat sebagai tanaman fungsional. Budidaya tanaman kelor banyak dilakukan di lahan ultisol yang memiliki unsur hara K yang rendah karena terikat oleh senyawa lain, sehingga perlu alternatif penggantinya. Pemanfaatan garam krosok (NaCl) sebagai sumber hara alternatif pengganti pupuk kalium (KCl) pada tanaman budidaya telah banyak dilakukan. Penelitian ini akan membahas penggunaan garam krosok pada budidaya tanaman kelor di lahan ultisol. Penelitian dilakukan dengan menggunakan RAL dengan perlakuan tunggal sebagai berikut: pemberian garam krosok G0 (0 g ),G1 (2 g),G2 (3 g) dan G3 (4 g) yang diulang sebanyak 6 kali. Penelitian menunjukkan bahwa aplikasi garam krosok pada tanaman kelor mempunyai dampak yang signifikan terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter lingkar batang, berat basah dan berat kering akar, batang dan daun. Perlakuan G2 (garam krosok 3 g tan-1) menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun majemuk, diameter lingkar batang, berat basah dan berat kering akar,batang dan daun terbaik. Penggunaan dosis > 3 g tan-1 menyebabkan pertumbuhan tanaman kelor terhambat.